Belakangan ini, Anda mungkin sering mendengar bahwa epidemi virus corona menghancurkan industri pariwisata dunia, tidak terkecuali Indonesia. Yang mungkin banyak orang tidak tahu adalah – Bagaimana industri pariwisata Indonesia setelah epidemi ini berakhir?
Oleh karena itu, melalui post kali ini, saya ingin mengemukakan sedikit opini saya mengenai landscape industri pariwisata Indonesia setelah semua ini berakhir. Berikut pendapat saya:
.
1. Industri pariwisata akan lebih hygiene-oriented
Tidak dapat dipungkiri bahwa epidemi virus corona ini membuat hampir semua orang lebih memperhatikan kebersihan (hygiene).
Oleh karena itu, saya memprediksi bahwa kedepannya industri penerbangan maupun perhotelan Indonesia akan menaruh perhatian khusus pada aspek kebersihan. Anda akan lebih sering melihat hand sanitizer di hotel dan airline membagikan antiseptic wipes.
2. Insentif untuk industri pariwisata akan melimpah
Anda masih ingat artikel yang membahas rencana penghapusan pajak hotel & restoran? Jika ya, Anda pasti tahu bahwa pemerintah menunda untuk sementara waktu rencana tersebut akibat wabah virus corona.
Saya cukup yakin nantinya setelah semua ini selesai (atau akan selesai), wacana penghapusan pajak hotel & restoran akan dibahas kembali dan industri pariwisata di destinasi terpilih akan memperoleh berbagai insentif untuk bisa menghidupkan kembali perekonomian-nya.
Baca juga: Panduan Lengkap Singapore Airlines KrisFlyer
Baca juga: 9 Kartu kredit di dompet saya Sekarang (2020)
3. Harga hotel akan tetap rendah untuk sementara waktu
Hotel untuk sementara waktu akan menawarkan room rate dibawah rata-rata setelah virus corona berakhir.
Hal ini dilakukan untuk menarik minat traveler agar mau melancong lagi sampai keadaan benar-benar kembali normal barulah mereka akan mengembalikan harga seperti semula.
*Tips*: Jika Anda mengejar status hotel, maka 2 bulan pertama setelah pandemi korona berakhir adalah saat yang paling tepat untuk mengejarnya.
4. Industri pariwisata Indonesia akan lebih domestic-oriented
Percaya tidak percaya, turis domestik masih dianggap anak tiri di berbagai destinasi wisata. Hal ini akan berubah seiring dengan berakhirnya pandemi virus corona dimana mereka tidak akan menomorduakan turis domestik.
Mengingat pandemi korona mungkin akan mengubah jadwal lebaran (tetapi tidak membatalkannya), maka saya rasa titik balik industri pariwisata Indonesia bisa jadi terjadi pada saat lebaran.
Tebak siapa yang akan berkontribusi paling besar pada turning point tersebut? saya sangat yakin jawabannya adalah turis domestik.
.
Saya memperkirakan mungkin perjalanan lintas negara akan semakin rumit, perlu sertifikat kesehatan, karantina 14 hari, dsb, sehingga akan menurunkan minat masyarakat kita berlibur ke luar negeri. Saya yakin banyak masyarakat kita yang akan lebih memilih berlibur di dalam negeri setidaknya semester kedua atau triwulan 4 tahun ini. Bali dan Jogja, mungkin Bandung dan Banyuwangi tetap jadi tujuan utama wisatawan domestik.
Rizky,
Mungkin untuk saat ini sampai wabah korona selesai iya, namun untuk jangka Panjang saya rasa sertifikat kesehatan dan sebagainya tidak akan diperlukan setelah wabah virus korona ini berakhir.
marriott sudah mengeluarkan info extension membership tuh
Menurut saya, sebenarnya potensi turis domestik kita jauh lebih besar daripada turis mancanegara/luar. Dan kenyataannya memang sering kali turis domestik mendapatkan perlakuan berbeda. Semoga stlh pandemik Covid-19 berlalu, turis domestik lebih dihargai. Dgn meningkatnya kelas menengah di Indonesia dan kemudahan melakukan perjalanan ditambah promo menarik, semoga industri pariwisata Indonesia dapat segera bangkit.