Libur Imlek di akhir bulan Januari 2025 membawa saya kembali bepergian ke Surabaya (SUB) dengan Garuda Indonesia kelas bisnis, sehingga saya berkesempatan untuk kembali menikmati lounge domestik Garuda Indonesia yang mana kali ini berada di Bali (DPS).
Garuda Indonesia sendiri tidak memiliki banyak lounge domestik di kota-kota tujuan terbangnya terutama sejak pandemi, yaitu di Jakarta (CGK) dan Bali (DPS), sehingga saya yang berdomisili di Denpasar tentunya merasa sangat diuntungkan dengan adanya lounge ini.
Lounge domestik Garuda Indonesia DPS berada di dekat Gate 1 di mana sebagian besar penerbangan GA memang diterbangkan melalui Gate 1.
Siapa saja yang diperbolehkan untuk mengakses lounge ini?
- Penumpang Garuda Indonesia first class atau kelas bisnis domestik
- Anggota GarudaMiles Platinum saat terbang dengan Garuda Indonesia
- Anggota SkyTeam Elite Plus program maskapai anggota SkyTeam lain saat terbang dengan Garuda Indonesia di rute domestik sebagai bagian dari perjalanan internasional (contoh: Melbourne (MEL) – Bali (DPS) – Jakarta (CGK))
- Mulai 1 April 2025, akses lounge akan juga diberikan untuk rute yang sepenuhnya domestik.

Garuda Indonesia Domestic Lounge Denpasar (DPS)
Saya sudah sampai di bandara Bali (DPS) dan selesai dengan proses check-in sekitar lebih dari satu jam sebelum jadwal penerbangan maka saya putuskan untuk menikmati lounge saja yang terletak di dekat gerbang 1 mengingat sebagian besar penerbangan Garuda berangkat dari gerbang tersebut.
Saya menyodorkan boarding pass dan petugas mengkonfirmasi keeligibilitasan saya untuk mengakses lounge dan mempersilahkan saya untuk masuk. Tak lupa ia mengkonfirmasi kota tujuan penerbangan saya.
Garuda Indonesia Domestic Lounge Denpasar berukuran cukup besar dan mengisi 2 lantai. Sekilas terlihat kegiatan lebih terkonsentrasi di lantai pertama dan lantai kedua terlihat minim kegiatan.





Memasuki ruangan utama terdapat hiasan centerpiece berupa bunga anggrek dan terdapat televisi yang menampilkan status penerbangan yang tentunya memudahkan para pengunjung lounge untuk memonitor status penerbangannya.
Walaupun begitu, para pengunjung lounge tidak perlu takut ketinggalan pesawat karena para penjaga lounge tahu pasti penumpang mana yang akan terbang ke kota mana dan akan berkeliling untuk menginformasikan apabila sudah tiba waktunya memasuki pesawat.

Berada di sisi kiri dari centerpiece adalah rak majalah dengan beberapa pilihan majalah yang dapat menemani Anda selama menunggu di dalam lounge.

Berada di sisi kanan dari centerpiece adalah area ruangan makan dengan hidangan-hidangan yang disajikan secara buffet dengan meja makan mengelilingi konter makan dan area ruangan tunggu dengan kursi-kursi sofa tunggal yang juga dilengkapi dengan stopkontak untuk mengecas piranti elektronik.




Saya memutuskan untuk memilih untuk di meja makan agar lebih nyaman saat menikmati hidangan makanan yang sudah disajikan ini. GA menawarkan beberapa pilihan makanan yang cukup variatif dari makanan lokal hingga makanan manca negara.



Di salah satu ujung meja buffet disajikan nasi jinggo yang dibungkus dengan daun pisang dan pelengkapnya seperti sate lilit dan sambalnya. Berlanjut dengan cemilan lokal yang biasa disebut dengan jaja Bali, bubur ketan hitam, dim sum ayam, kacang rebus, kukusan edamame, tempe mendoan, dan perkedel jagung.




Menyambung dengan cemilan-cemilan adalah hidangan utama seperti nasi putih, soto ayam, ayam goreng, dan tumis sayuran. Sisi ujung meja sebaliknya dipakai untuk menyajikan beberapa macam minuman seperti infused water, es teh, jus semangka, jus apel, dan juga sajian rujak serut.



Lounge juga menawarkan beberapa macam roti-rotian khas western seperti brownies dan muffins juga cemilan Indonesia seperti lemper, kripik pisang, kacang goreng, dan roti-rotian.


Dua showcase kaca dipergunakan untuk men-display makanan-makanan seperti sliders, croissant, pastries manis dan juga disediakan salad bar dengan condiments pelengkapnya maupun potongan buah segar.



Selain konter utama buffet, lounge ini juga memiliki live cooking station yang menyajikan mi instan Indomie (yum!) dan juga pasta-pasta seperti Carbonara dan Aglio Olio. Di konter ini juga disedikan pisang goreng dan juga hidangan dim sum goreng.



Berada di balik panel centerpiece dipergunakan untuk konter minuman, lengkap dengan mesin kopi ataupun teh celup dan sebuah kulkas showcase dengan beberapa minuman berkarbonasi maupun air minum Aqua.


Bagi Anda perokok tentunya akan lega dengan adanya designated area untuk merokok semi outdoor yang dapat diakses melalui pintu kaca di dekat lounging area. Area ini tentunya cukup panas dan gerah karena efek rumah kaca walaupun disediakan AC berdiri dan juga kipas angin. Namun dari tempat ini Anda dapat melakukan plane spotting!






Di lantai ini terdapat kamar kecil untuk pria dan wanita dan juga kamar terpisah untuk merawat bayi.
Saya tentunya hanya dapat mengakses kamar kecil untuk pria dan mendapati di dalamnya ada satu ruang kamar mandi. Kamar kecil ini sendiri cukup sederhana, hanya memiliki 2 urinal dan 2 wastafel.




Saya menyempatkan diri untuk memasuki kamar mandi yang dapat langsung dimasuki tanpa harus ‘mengganggu’ petugas.
Kamar mandi juga terdisain cukup sederhana namun tentunya para penumpang yang perlu mandi akan mengapresiasi adanya fasilitas ini. Handuk, sikat gigi, shower cap, cotton buds, dan sisir tidak disediakan langsung di dalam kamar mandi, jadi jika diperlukan dapat langsung memintanya kepada petugas lounge.





Selesai dengan mendokumentasikan lantai pertama saya bertanya kepada penjaga lounge apakah saya diperkenankan untuk naik ke lantai 2.
Saya merasa perlu bertanya terlebih dahulu karena lantai 2 terlihat seperti sedang tutup dan tidak ada kegiatan apapun, saya hanya melihat beberapa pramugari GA sedang duduk-duduk di salah satu bagian ruangan sepertinya sedang menunggu jadwal terbang.
Petugas menjelaskan bahwa lantai kedua juga beroperasi dan dapat dikunjungi. Ia juga mengingatkan bahwa tersedia 2 kursi pijat dari Perfect Health yang dapat dipergunakan di lantai tersebut. Saya bergegas naik ke lantai 2 dan langsung mendokumentasikan ruangan tersebut.
Lantai 2 ini tidak didisain ‘penuh’ selantai, namun terdapat void besar di tengah-tengah ruangan sehingga penataan interiornya mengelilingi void ruangan tersebut.

Lantai 2 memiliki lounging area yang jauh lebih banyak jika dibandingan dengan lantai bawahnya dan jauh lebih sepi karena pada umumnya para tamu secara ‘otomatis’ memilih untuk duduk di lantai 1.






Dua kursi pijat dari Perfect Health disediakan bagi para tamu di sini. Selain itu juga terdapat 2 ruangan VIP yang diberi nama Uluwatu dan Ubud, saya sempet mencoba salah satu ruangan ini sekitar 2 tahun silam saat saya terbang di first class ke Jakarta (CGK).






Juga terdapat konter buffet namun hanya tersedia makanan ringan saja. Makanan yang disediakan tentunya sama dengan sajian makanan di lantai 1 namun varietasnya jauh lebih terbatas. Di balik meja buffet terdapat sebuah meja bar namun tidak difungsikan sehingga area tersebut sekarang merangkap sebagai gudang.








Penutup
Garuda Indonesia Domestic Lounge di Bali (DPS) memang tidak terlalu spesial, namun tentu saja tetap nyaman dan memiliki amenity yang cukup lengkap seperti kursi pijat, kamar shower, dan juga menu prasmanan yang bervariasi.
Selain itu, karena lounge-nya terpisah dari lounge pihak ketiga yang dapat diakses oleh penumpang maskapai lain dengan kartu kredit tertentu atau keanggotaan lounge seperti Priority Pass (terutama Concordia Lounge Bali (DPS)), lounge ini tentu saja terasa jauh lebih eksklusif dan jauh lebih tenang.

Pak Paulo mau tanya, apa benar kalau Member Platinum Garuda miles tidak bisa membawa +1 tamu untuk masuk lounge jika menggunakan penerbangan garuda indonesia?
Tapi jika digunakan untuk rekanan maskapai skyteam tetep bisa bawa +1 tamu.
ruang vip lantai 2 utk first class customers. Terahkir sy naik Garuda first class di escort ke ruang tsb and di kasih menu ala carte… di buat khusus dan di antarin ke ruang tsb… tapi makannya rasanya biasa aja… overall jauh sekali bandingin lounge airline di luar negri ya.
first class GA juah lebih banyak escort dan kawal. kadang sampai 2 org… Bulan lalu di The Private room lounge utk first class SQ, ala carte menunya ok banget… abalone, sharkfin, birdnest, scallops, lobsters, Caviar dll.. semua makanan premium.. main reason going first class untuk lounge nya krn flightnya business class sudah bagus… apa lagi short flight… IMHO ya…
Betul. Ruang VIP untuk first class customers, saya juga diappoint di ruangan tersebut waktu terbang di kelas F. Untuk makanan memang sangat standard sih, apalagi jika dibandingkan dengan TPR nya SQ. In terms of service, GA memang jauh lebih menang, dijemput di rumah, diurusin segala urusan check in dkk, diescort sampai pesawat dan sesampainya di tujuan juga diurusin semuanya bahkan diantar ke hotel tujuan. AMAZING!
Wah, saya malah tidak tahu mengenai adanya perbedaan untuk terbang dengan maskapai GA atau rekanan SkyTeam bagi anggota Platinum GarudaMiles.