Lion Air Group sedang mempertimbangkan untuk membatalkan sisa pemesanan pesawat Boeing 737 MAX yang bernilai 22 milyar US dollar.
Pertimbangan ini ditempuh usai pihak Boeing yang dinilai terkesan sepenuhnya menyalahkan pihak Lion Air atas kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 (PK-LQP) rute Jakarta – Pangkal Pinang yang merenggut 189 nyawa.
Sirait mengatakan pihak Lion Air sedang mempelajari legalitas pembatalan pemesanan tersebut namun hingga kini belum menghubungi pihak Boeing terkait rencana pembatalan ini.
Pemilik Lion Air Group, Rusdi Kirana, menilai Boeing mencoba mengalihkan perhatian publik dengan menyalahkan Lion Air atas kejadian naas yang menimpa maskapai operator pesawat Boeing terbesar ke-2 di dunia.
Lion Air sejauh ini memiliki 197 pesawat pabrikan Boeing dan masih memiliki 190 pesawat yang masih dalam proses pemesanan, 188 diantaranya adalah pesawat Boeing 737 MAX.
Bagaimana dengan Garuda Indonesia?
Menurut presiden direktur Garuda, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, pesawat Boeing 737 MAX milik Garuda sejauh ini telah beroperasi dengan baik tanpa masalah.
Pihak Garuda akan menunggu laporan akhir kecelakaan untuk membuat keputusan selanjutnya.
Garuda sejauh ini hanya memiliki 1 pesawat Boeing 737 MAX dan akan mendatangkan 49 lagi sebelum tahun 2030. Rencananya, Garuda juga berniat mendatangkan pesawat Boeing 787 Dreamliner sebagai bagian dari rencana revitalisasi armada pesawat guna meningkatkan efisiensi biaya operasional.
Pendapat
Dengan adanya kejadian pesawat jatuh atau hilang, tentunya wajar jika pihak maskapai dan masyarakat akan mempertanyakan kredibilitas dari pesawat tersebut.
Ambil contoh Malaysia Airlines yang memensiunkan seluruh pesawat Boeing 777nya setelah 2 kejadian mengerikan yang menimpa maskapai nasional Malaysia tersebut.
Banyak pihak yang kaget atas kejadian yang menimpa pesawat Boeing 737 MAX yang notabene tergolong sebagai pesawat generasi terbaru.
Terkait pihak Boeing yang terkesan menyalahkan Lion Air, tentunya itu merupakan sebuah strategi untuk menjaga citra perusahaan dan kepercayaan investor. Seperti yang diketahui, saham Boeing turun sebanyak 7% setelah kejadian jatuhnya pesawat Lion Air.
Bagaimana pendapat anda tentang wacana pembatalan ini?
Sumber: Reuters & The Jakarta Post
Menurut saya,rasanya sih ga mungkin soalnya lion kalo mau ganti ke airbus agak mahal dan gak efisien..
David,
Menarik untuk disimak reaksi dari Boeing karena Lion Air merupakan salah satu customer terbesarnya.