Melanjutkan petualangan menginap saya di Jepang maka berpindahlah saya dari DoubleTree by Hilton Osaka Castle menuju ke hotel berikutnya yaitu W Osaka yang merupakan sebuah brand hotel luxury di bawah naungan program loyalti hotel raksasa Marriott Bonvoy.
Sudah lama sekali saya tidak menginap di sebuah hotel W di manapun sehingga saya penasaran juga untuk menginap di W Osaka yang merupakan satu-satunya hotel W di negara Jepang dan terbilang hotel W yang relatif baru. Jujurly, saya mengira sudah outgrow dari brand W yang terkenal dengan approach disain yang young, playful, trendy, dan bold. Saya merasa sekarang lebih vibing dengan disain yang lebih quiet dan subtle (pertanda umur? 😉 ), maka dari itu keputusan untuk menginap di W Osaka dibuat setelah berulang kali memantapkan hati.
Singkatnya, saya sangat menikmati usai stay singkat satu malam di W Osaka, hotel ini sangatlah stylish, colorful, dan menurut pendapat saya (yang tentu saja subyektif ini) adalah hotel trendy ini tidaklah loud yang kampungan dan cocok untuk mewakili brand W di era sekarang.

Berikut adalah rangkaian ulasan hotel selama di Osaka, Kyoto, dan semalam transit di Tokyo:
- Hotel Review: DoubleTree by Hilton Osaka Castle
- Hotel Review: W Osaka
- Hotel Review: The Hotel Higashiyama Kyoto Tokyu, A Pan Pacific Hotel
- Hotel Review: DoubleTree by Hilton Kyoto Station
- Hotel Review: Caption by Hyatt Namba Osaka
- Hotel Review: Hilton Tokyo Narita Airport
Di dalam post ini:
W Osaka: Pemesanan
Saya melakukan pemesanan melalui apps Marriott Bonvoy dan mendapati untuk satu malam menginap di W Osaka diperlukan sejumlah 50.000 poin Marriott. Saya kebetulan memiliki satu sertifikat menginap gratis yang saya dapatkan saat menyelesaikan 75 malam demi perpanjangan status Titanium Elite di tahun 2024. Sertifikat tersebut bernilai maksimal 40.000 poin yang hanya bisa dipakai untuk satu malam menginap.
Marriott Bonvoy memperkenankan para anggotanya untuk top up hingga 15.000 poin dari kocek sendiri maka dari itu saya hanya dapat menggunakannya untuk sebuah hotel yang semalamnya paling maksimal dibanderol senilai 65.000 poin. Untuk kasus ini saya mengeluarkan 10.000 poin untuk menebus semalam menginap di W Osaka.
Saya memilih tipe Cozy, Guest Room, King yang jika dibayar secara tunai di angka ¥82.572 (~Rp9,083,000), maka dengan patokan valuasi PinterPoin tahun 2025, let’s say, anggap saja saya mengeluarkan sejumlah 50.000 poin maka valuasinya adalah Rp6.500.000 (Rp130/poin), sehingga valuasi penebusan poin yang saya lakukan secara praktis dihargai Rp182/poin yaitu 40% lebih tinggi dari valuasi PinterPoin. (Untuk diingat, sebenarnya saya hanya memakai 10.000 poin dari kocek sendiri dan sisanya merupakan sertifikat gratis yang dihadiahi oleh Marriott Bonvoy!)
Seusai memesannya, saya kemudian menggunakan sertifikat lainnya yang dinamakan Nightly Upgrade Award (NUA) yang lagi-lagi merupakan opsi hadiah yang saya dapatkan saat menyelesaikan malam ke 50 di tahun sebelumnya. Saya memilih dua macam suite sebagai upgrade kamarnya yaitu: tipe Marvelous Suite dan satu tipe dibawahnya yang dinamakan Fantastic Suite. Tentu saja saya berharap NUA saya berhasil tembus ke tipe Marvelous Suite.
Be careful for what you wish for, you might get it. Beruntung sekali sekitar lima hari sebelum periode menginap, saya mendapat sebuah surel dari Marriott Bonvoy yang mengabarkan bahwa permohonan NUA saya dikabulkan dan saya memperoleh confirmed upgrade ke tipe Marvelous Suite! Saat itu untuk menginap di kamar Marvelous Suite diperlukan biaya senilai sekitar Rp14.000.000 per malamnya. Sweet!
Saya sangat menyarankan para pembaca yang kerap bepergian untuk memiliki setidaknya satu keanggotaan elit di program loyalti hotel yang tepat dengan situasi dan kondisi Anda. Pelajari berbagai macam trik dan tips praktisnya dengan mengikuti PinterPoin Masterclass yang kami adakan secara periodik melalui tautan ini.
W Osaka: Check-In
Usai dari DoubleTree by Hilton Osaka Castle, kami beranjak pergi menuju W Osaka dengan berjalan kaki dan menggunakan metro. Ini adalah kali pertama saya menginap di daerah berderetnya butik-butik high end di sepanjang jalan Minami Semba.

Kami sampai di hotel sekitar pukul 12:20 dan masuk melewati lorong panjang bernuansa warna biru gelap yang terasa keren. Hotelnya harum pula! Di ujung lorong adalah ruangan arrival lobby dan kami disambut dengan karyawan hotel yang bertugas.
Tambahan informasi, kami memasuki pintu untuk pejalan kaki dan tidak ada bell men yang berjaga di depan hotel, apabila Anda datang dengan menggunakan mobil maka Anda akan dibawa masuk melalui pintu belakang yang merupakan satu-satunya akses untuk mobil dapat berhenti, maka dari itu terlihat bell men berjaga untuk membantu tamu menurunkan atau menaikkan barang-barang bawaan, dst.


Seorang karyawan menerima kedatangan kami dan setelah mendengar kami berbincang-bincang dalam bahasa Indonesia, ia lalu memperkenalkan diri sebagai Michelle dan rupanya adalah WNI yang berdomisili di Osaka! Suasana menjadi lebih hangat lagi dan setelah ngobrol sejenak ia mengantar kami memasuki lift untuk menuju ke lobi utama di lantai 3.


Kontras dengan lobi kedatangan di lantai dasar yang bernuansa gelap dramatis, lobi lantai 3 ini sangatlah cerah dengan dominasi warna putih dengan mood lighting warna pink khas hotel W. Kesan pertama saat memasuki gedung dan area lobi utama sangatlah positif memberi sebuah sensory pleasure yang menyenangkan. Setidaknya, itu yang saya rasakan.
Lantai 3 selain difungsikan sebagai lobi penerimaan juga housing beberapa fasilitas hotel lainnya seperti Whatever/Whenever (istilah untuk concierge desk di hotel W), Living Room (bar), W The Store (toko merchandise), dan restoran Oh.lala….






Bagian reception berada persis di sebelah kiri setelah keluar dari lift. Dua meja tinggi bersebelahan dipergunakan untuk membantu para tamu registrasi. Petugas yang membantu proses registrasi mengkonfirmasi pemesanan kamar yang saya lakukan dengan menggunakan sertifikat menginap gratis dan juga NUA ke tipe Marvelous Suite.
Saya hanya perlu membayar city tax untuk dua orang senilai ¥600 yang merupakan kewajiban bagi semua tamu menginap. Sayang sekali masih diperlukan waktu lebih lama untuk mempersiapkan kamar kami maka dari itu kami memutuskan untuk meninggalkan hotel sejenak dan pergi ke sekitaran Shinsaibashi.



W Osaka: Marvelous Suite
Kami kembali ke hotel sekitar pukul 15:30 dan segera mengambil kunci kamar di meja reception. Kami mendapatkan kamar bernomor 1201 yang berada di lantai 12, kami sebenarnya berharap agar mendapat kamar yang berada di lantai tinggi namun sayang sekali untuk periode menginap saya tidak tersedia Marvelous Suite di lantai yang lebih tinggi.


Kamar yang kami tempati ini berukuran 80 meter persegi dan merupakan sebuah kamar corner. Suite ini dilengkapi dengan sebuah powder room yang terletak dekat dengan pintu masuk ke kamar. Kamar saya ini terlihat cantik dan beautifully decorated dengan artwork moderen dalam pigura, pernak-pernak home decor, dan mood lighting.



Marvelous Suite adalah tipe suite ‘proper’ dalam artian terdapat pemisah antara ruangan tidur dengan living room dan juga disediakan powder room sehingga privasi kamar tidur selalu terjaga. Pun begitu, secara disain kamar dibuat dengan pinter sehingga pintu pemisah kamar dengan ruang tamu didisain ‘tersembunyi’. Awalnya saya mengira bahwa suite ini tidak berpintu pemisah dan baru menyadari adanya pintu tersebut setelah teman saya pointing it out.
Ruang tamu terlihat stylish dengan kursi sofa kulit berwarna coklat, sebuah sofa tunggal bulat yang dapat berputar, dan juga meja pendek dengan penampang kaca tebal bening. Sebuah meja makan tinggi juga disediakan dengan tiga kursinya.




Di ujung ruang tamu merupakan area mini bar lengkap dengan minuman-minuman keras ukuran kecil berbayar terpajang di atasnya. Disediakan air minum dalam kemasan kaleng sebanyak 2 buah, mesin kopi Nespresso, teko elektrik, dan beberapa macam gelas beling dipajang berdekatan di meja dan rak terbuka.



Berada di dalam rak-rak tertutup adalah kopi kapsul Nespresso, teh celup dengan pelengkapnya, dan juga cemilan yang merupakan bagian dari mini bar berbayar. Kulkas juga berada di dalam lemari yang merupakan kulkas built-in model tarik-dorong dan berisikan berbagai macam minuman berbayar dan juga dua air minum gratis.


Memasuki ruangan utama terdapat walk-in closet dengan wallpaper unik yang didisain khusus untuk W Osaka yang menampilkan obyek-obyek wisata andalan kota Osaka lengkap dengan papan Glico man yang menjadi salah satu tujuan dan pose ‘wajib’ bagi para pelancong yang pertama kali mengunjungi kota ini.

Amenities kamar seperti rak koper, gantungan baju, jubah handuk mandi, jubah dalam kamar, alat setrika dengan mejanya, sendok dan sikat sepatu, safe deposit box, dan laundry bags semuanya disediakan di area walk-in closet ini.



Bersebelahan dengan walk-in closet adalah sebuah ruangan kloset yang tandanya kloset ini tidak berada menjadi satu dengan kamar mandi. Kembali ke preferensi masing-masing, saya sendiri lebih menyukai jika kamar mandi berada di lokasi yang sama dengan kloset sehingga di pagi hari saya dapat menyelesaikan ‘bisnis’ di ruangan yang sama. Apalagi di kamar ini juga dilengkapi dengan powder room kan, maka dengan pemisahan kloset ini terasa redundant buat saya pribadi. To each his own.

Kamar tidur dilengkapi dengan ranjang ukuran King dengan pencahayaan alami maksimal dari jendela floor-to-ceiling dari dua sisi sudut ruangan. Kamar tidur terasa nyaman dengan pencahayaan ruangan yang nyaman di mata dan terlihat makin luas berkat penggunaan cermin-cermin besar. Untung saja kamar saya di lantai 12 ini cukup tinggi sehingga saya masih berkesempatan menikmati pemandangan skyline kota Osaka walaupun terbatas.




Jika Anda perhatikan meja nakas di samping ranjang terdisain apik dan lucu dengan permainan warna selang-seling antara meja putih dengan lampu dengan frame hitam dan sebaliknya untuk sisi ranjang sebelahnya. Nakas ini juga merupakan nakas pinter dengan fungsi-fungsi seperti slot USB, tombol-tombol lampu maupun untuk membuka sheer dan blind secara otomatis.
Tombol-tombol tidak sekadar untuk menyalakan dan mematikan lampu namun juga untuk mengatur pencahayaan sesuai preset seperti pencahayaan cerah, remang-remang, maupun malam hari. Apabila Anda kelupaan untuk menyalakan penanda kamar Do Not Disturb, Anda dapet langsung memencet tombol tersebut dari salah satu tombol di nakas. Smart!




Kamar mandi berada di dekat ranjang dengan partisi kertas semi transparan (washi) yang di-sandwich dengan kaca yang mengambil inspirasi dari partisi kertas khas Jepang yang disebut shōji. Pintu ke kamar mandi ini juga merupakan pintu geser yang staying true dengan fungsi asli dari shōji. Saya mengapresiasi pengadaptasian disain tradisional Jepang ke dalam disain W yang notabene moderen semacam partisi shōji ini.

Kamar mandi ini dilengkapi dengan sebuah bath tub yang memiliki pemandangan ke arah kota, double vanities dengan toiletries standar hotel W yang bermerek dagang Momo dan juga amenities mandi lengkap, dan juga kamar untuk mandi dengan shower dua mode (mode gantung dan mode air hujan).







Di sebuah kesempatan, kami sempat ke luar hotel dan menjelang sore saat kembali masuk ke kamar kami mendapati pihak hotel memberi welcome amenity berupa dua bungkus drip coffee yang merupakan racikan khusus untuk hotel W Osaka dan juga dua bungkus cemilan Pocky kemasan khusus dengan packaging gambar yang sama dengan wallpaper yang melapisi ruangan walk-in closet. Welcome amenity yang sederhana namun saya mengapresiasi gestur ini.


Pihak housekeeping juga melakukan turndown service kamar dengan kembali merapikan keseluruhan kamar dan juga meredupkan pencahayaan kamar, membuka selimut kamar, dan juga menaruh air minum dan slipper di masing-masing sisi ranjang.



W Osaka: The Living Room
Pada saat check-in, petugas yang membantu proses registrasi mengundang kami untuk mengikuti Daily Ritual yang dimulai dari pukul 18:00 dan berakhir di pukul 18:30 di Living Room lantai 3. Undangan ini hanya diberikan kepada anggota bertier Titanium Elite ke atas sehingga ini merupakan sesuatu yang terasa spesial bagi saya. Di saat ritual harian ini, kami diperkenankan untuk menikmati sajian minuman tequila sesuai keinginan ditemani dengan makanan ringan.

Living Room terlihat sangat fotogenik dan stylish dengan sculpture kucing putih yang tertuang cat warna-warni menunggu di dekat meja bar. Living Room ini merupakan bar terbuka yang disainnya menjadi satu dengan lobi lantai 3. Saya sangat menyukai lampu-lampu putih yang dibuat menyerupai lampion khas Jepang yang menjadikan sekitaran meja bar terlihat eye catching.

Di sisi lain terdapat kursi sofa bundar berwarna merah yang menjadi point of interest area tersebut. Bar ini terlihat sangat playful dengan permainan disain interior yang quirky dan perabotan warna-warna beragam seperti pelangi.



Bartender yang bertugas (jika saya tidak salah mengingat namanya adalah Pat) mendorong troli dengan berbagai macam pilihan Tequila dan siap membuatkan berbagai macam minuman yang berkaitan dengan Tequila. Kami mengikuti sarannya dan pada akhirnya kami menikmati beberapa macam sajian tequila dan 2 potong taco sambil menikmati Living Room yang nyaman ini.
Pada saat Daily Ritual, kami dihampiri oleh Loyalty Manager hotel yang bernama Raymond Hui yang pertamanya kami kira hanya akan datang untuk berbincang sejenak. Rupanya dari basa-basi ringan tersebut berubah menjadi perbincangan yang kian seru dan pada akhirnya beliau menemani kami hampir satu jam lamanya! Jujur saya menikmati perbincangan semacam ini dan sama sekali tidak merasa terganggu.





W Osaka: Makan Pagi
Salah satu keuntungan lain menjadi anggota Titanium Elite (Platinum Elite ke atas) adalah salah satu pilihan welcome gift saat check-in berupa gratis sarapan untuk dua orang atau poin sejumlah 1.000 poin Marriott atau amenity. Seringkali saya memilih sarapan gratis apalagi di hotel sekaliber W Osaka yang mana harga untuk menikmati sarapan di sini dipatok senilai ¥4.800 (~Rp540.000) per orang.
Sarapan dimulai dari pukul 07:00 dan berakhir di pukul 11:00 dan disajikan sepenuhnya secara buffet. Pada awalnya saya sedikit bingung untuk menentukan lokasi venue, ini dikarenakan di selebaran yang diberikan oleh petugas pada saat check-in hanya menjelaskan bahwa sarapan berada di lantai 3 tanpa specify nama venue pastinya. Pada saat turun ke lantai 3 dari kamar kami, saat lift terbuka rupa-rupanya keseluruhan lantai 3 ini telah disulap menjadi venue besar untuk sarapan! Interesting sih!
Kami hadir persis di jam puncak keramaian dan untungnya kami langsung mendapat meja tanpa harus menunggu. Kami ditanya hendak duduk di mana dan setelah sekilas melihat situasi venue, kamu memutuskan untuk memilih meja di dalam area restoran Oh.lala… saja.




Kami menginap di akhir pekan dan mendapati suasana sarapan sangatlah ramai sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hotel ini memang sangatlah populer dan tingkatan okupansi yang tinggi. Restoran Oh.lala… juga terlihat menarik dengan plafonnya yang tinggi, lampu bulat kecil-kecil yang terlihat seperti mengambang di antara tirai-tirai kain berwarna putih semi transparan.





Beberapa counter makanan ditata secara menyebar di 3 area yang berbeda. Dua area makanan terletak di dua ujung ruangan Oh.lala…, area pertama ini dipergunakan untuk konter egg station, western breakfast, dan juga beberapa pilihan makanan oriental maupun sajian lokal seperti ramen, takoyaki dan onigiri.







Bertetangga dari area pertama adalah sebuah meja dengan sajian sayuran seperti jamur, kacang-kacangan, dan sayuran sauteed beserta kentang tumbuk, dan juga sup labu dingin.


Ada juga terdapat sebuah ruangan kecil yang dipergunakan untuk memajang sajian buah-buah segar potongan, pilihan keju beserta pelengkapnya, dan juga sedikit pilihan overnight oats.




Di sisi lain Oh.lala… yang saya umpamakan sebagai counter kedua ini dipergunakan untuk menata sajian lokal seperti sup miso, bubur, dua macam tahu homemade, ikan panggang, dan hidangan-hidangan kecil lokal lainnya.




Meja bar di area Living Room berubah fungsi menjadi sebuah counter di mana berjajar berbagai macam roti-rotian tawar, roti-rotian manis yang terlihat appetizing, waffles, pancakes, salad bar, charcuterie, salad buah, sereal dengan beberapa pilihan susu, yogurt dengan pilihan topping-nya, beberapa pilihan jus buah, dan juga hamparan buah potong segar.



















W Osaka: Pusat Kebugaran dan Kolam Renang
Pusat kebugaran dan kolam renang terletak di lantai 4 yang juga berbagi lokasi dengan fasilitas spa yang dinamakan Away Spa. Ketiga fasilitas ini mengisi keseluruhan lantai 4, sehingga pada saat keluar dari lift lantai ini para tamu akan dibawa langsung ke meja penerimaan yang terpusat menjadi satu untuk semua fasilitas-fasilitas yang telah saya sebut tadi.
Lantai ini juga terdisain dengan bagus dengan center piece yang dirancang sederhana namun impactful berupa karangan bunga yang ditaruh dalam rangkaian botol dan gelas bening dipadukan dengan air warna-warni. Saya sempat mendokumentasikan area showcase untuk produk-produk perawatan kulit yang dipakai oleh Away Spa namun tidak memasuki ruangan perawatannya.




Saya meminta izin kepada karyawan-karyawan yang bertugas untuk berkeliling fasilitas pusat kebugaran dan kolam renang. Perhentian pertama adalah pusat kebugaran yang memiliki istilah khusus untuk W Hotels yaitu Fit dan untuk kolam renang disebut sebagai Wet.
Ukuran ruangan untuk Fit bisa dibilang besar dengan banyak pilihan mesin kardio. Fit menurut saya adalah sebuah pusat kebugaran yang dirancang sangat menarik dan moderen. Pilihan untuk mesin beban juga cukup banyak namun untuk free weights terbilang cukup terbatas.
Satu hal yang menarik perhatian saya adalah adanya partisi-partisi kaca yang memisahkan antara mesin kardio yang satu dengan lainnya, sepertinya ini adalah efek dari hotel yang mulai beroperasi di awal tahun 2021 saat pandemi Covid 19.





Saya tidak memasuki area Wet, ini dikarenakan untuk mengaksesnya harus melalui ruangan locker dan seperti di hotel DoubleTree by Hilton Osaka Castle, para tamu harus melalui lorong yang secara otomatis menyiramkan air bilas ke badan sebelum maupun sesudah selesai berenang. Maka dari itu saya hanya mendokumentasikan Wet di balik tembok kaca masif. Saya tidak berusaha meminta akses kepada karyawan yang bertugas dikarenakan situasi kolam renang yang cukup ramai, saya tidak ingin mengganggu privasi tamu lainnya terutama di saat mereka berbusana renang.


Di dekat Wet terdapat lounging area yang berlokasi semi outdoor dan juga terdapat area outdoor di sekitaran void ruangan sehingga area ini memiliki pencahayaan alami. Area ini disebut dengan nama Wet Deck.


Penutup
Kunjungan wisata dengan tujuan utama untuk menghadiri Expo 2025 Osaka ini sekalian saya pergunakan untuk membuat rangkaian ulasan hotel yang dimulai dengan DoubleTree by Hilton Osaka Castle dan W Osaka menjadi hotel kedua yang saya coba. Hotel W Osaka adalah brand hotel luxury yang berada di bawah naungan program loyalti Marriott Bonvoy.

Berbekal sertifikat menginap gratis yang bernilai maksimal di angka 40.000 poin dan tambahan 10.000 poin dari akun Marriott Bonvoy, saya pergunakannya untuk ditebus menjadi satu malam menginap di sini. Tak hanya itu saya juga memakai satu sertifikat Nightly Upgrade Award (NUA) dan mencoba peruntungan untuk mendapat confirmable upgrade ke tipe Marvelous Suite.
Beruntungnya lima hari menjelang periode menginap saya memperoleh surel yang mengabarkan bahwa permohonan NUA saya dikabulkan! Excited sekali rasanya berkesempatan mencoba menginap di W Osaka yang beroperasi pertama kali di awal tahun 2021.
Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Hotel mewah yang berlokasi strategis di jalanan tempat pusat perbelanjaan mewah dan juga dekat dengan deretan pertokoan Shinsaibashi
(+) Menurut saya W Osaka adalah salah satu hotel dalam naungan Marriott Bonvoy yang masuk dalam sweet spot penggunaan sertifikat malam menginap gratis maksimal 40.000 poin yang merupakan satu opsi solid saat berhasil meraih status Titanium Elite (selesai menginap selama 75 malam dalam setahun kalender). Memang, diperlukan setidaknya sekitar minimum 10.000 poin tambahan dari akun Anda namun menurut saya masih worth it
(+) Servis yang baik dari karyawan-karyawan yang berinteraksi dengan kami selama menginap. Shout out untuk Michelle dan Raymond Hui!
(+) Undangan menikmati Daily Ritual kepada anggota Titanium Elite ke atas memberi rasa spesial bagi anggota Titanium Elite saat menginap di sini
(-) Pusat kebugaran akan makin sempurna apabila ditambahkan opsi free weights-nya
(-) Untuk menginap gratis dengan poin memang paling sedikit diperlukan 50.000 poin namun jumlah tanggal ketersediaannya sangatlah terbatas sehingga alangkah baiknya dapat diperbanyak alokasi penebusan poin di angka terendah tersebut.
