Oktober 2022 membawa saya kembali ke Singapura di mana salah satu hotel pilihan saya pada saat saya berkunjung kali ini jatuh pada The Westin Singapore yang terletak di kawasan Marina Bay.
Pada saat saya berkunjung, terdapat gelaran ajang The Singapore Grand Prix (balap mobil Formula 1) yang membuat rata-rata harga hotel di Singapura menjadi lebih mahal daripada biasanya. Harga yang mahal dan penutupan ruas-ruas jalan sepertinya menjadi pengingat bagi saya untuk TIDAK berkunjung ke negara ini di saat terdapat gelaran Grand Prix.
Saya bepergian dengan keluarga dan sudah memesan 1 kamar di hotel Pan Pacific sejak jauh-jauh hari. Hanya saja, sekitar 2 hari sebelum keberangkatan, saya memutuskan untuk pisah kamar. Sayangnya harga kamar di Pan Pacific sudah melejit terlalu drastis sehingga sudah tidak dapat saya justifikasi lagi.
Saya memutar otak dan setelah melakukan banyak pertimbangan, saya akhirnya memilih untuk menginap di The Westin Singapore.
Di dalam post ini:
The Westin Singapore: Pemesanan
Ini adalah kali kedua bagi saya untuk menginap di hotel The Westin Singapore setelah sebelumnya menginap di tahun 2019 silam. Di antara sekian banyak pilihan, saya akhirnya memutuskan untuk memilih hotel dari jaringan Marriott Bonvoy yang memiliki belasan hotel yang dapat saya pilih di Singapura.
Tidaklah susah bagi saya untuk pada akhirnya memilih The Westin Singapore. Harga hotel ini di kala itu adalah sekitar SGD1056 (!) per malamnya (~Rp11,700,000). Saya menginap selama 3 malam sehingga total nominal yang seharusnya saya keluarkan adalah kurang lebih Rp35,100,000.
Harga tersebut menurut saya ‘gila’ dan sepertinya tidak cocok bagi sebuah brand Westin. Westin masuk dalam kategori brand premium dan bukanlah brand luxury di jaringan hotel Marriott Bonvoy. Faktanya, saya sering mendapati hotel ini sold out, sehingga sepertinya mereka tidak mengalami kesulitan untuk mengisi kamar-kamar tamu yang totalnya sekitar 305 kamar ini.
Apakah saya mengeluarkan uang sebesar lebih dari Rp35,000,000 selama menginap di sana? Oh, tentu… TIDAK! Saat saya melakukan pemesanan di hari H menginap, saya melihat ketersediaan kamar menggunakan poin yang mana anehnya di hari sebelumnya tidak ada ketersediaan sama sekali.
1 (satu) malam untuk menginap di entry level room di hotel ini bisa ditebus dengan 40,000 poin (~Rp5,000,000 berdasarkan penghitungan valuasi PinterPoin tahun 2023 yaitu di angka Rp125/poin), maka poin yang saya gunakan memiliki valuasi sebesar Rp292,5, yakni 134% lebih tinggi dari valuasi PinterPoin. Score!
Saya juga memiliki 1 sertifikat menginap yang saya dapatkan sebagai hadiah kala berhasil memperpanjang status Titanium di tahun 2022. Sertifikat ini dapat ditebuskan untuk menginap di hotel yang dihargai maksimal di angka 40,000 poin. Dengan penggunaan sertifikat tersebut, maka total jumlah poin yang saya keluarkan adalah 80,000 poin.
Seusai melakukan pemesanan, saya iseng kembali mengecek ketersediaan kamar di hotel tersebut dan mendapati kamar tak lagi tersedia untuk penebusan poin. Beruntung sekali saya berhasil memesan kamar terakhir namun dengan melihat tingkat hunian tinggi semacam itu, saya dapat menarik kesimpulan bahwa kemungkinan untuk mendapatkan upgrade ke kamar jenis suite juga menjadi sangat kecil.
The Westin Singapore: Check In
The Westin Singapore terletak di distrik Finansial yang berada di dekat Marina Bay. Hotel yang mulai beroperasi sejak tahun 2013 silam adalah hotel pertama di Singapura yang terintegrasi dengan perkantoran. Hotel ini menempati Tower nomor 2 dari gedung pencakar langit yang dinamakan Asia Square.
Saya tiba di hotel di sore hari dengan menggunakan taksi online dan mendapati pintu masuk dihiasi dengan stiker bertemakan Formula 1.
Memasuki gedung utama, saya disambut oleh seorang bell man dan menawarkan untuk membawakan tas saya. Berhubung saya hanya membawa 1 tas dan berbentuk kombinasi back pack dan tas selempang, maka saya tidak memerlukan bantuan dan menolak tawaran tersebut.
Saya dipersilahkan untuk langsung menuju ke lift yang akan membawa saya ke lobi utama di lantai 32. Saya melihat meja concierge juga berada di lantai dasar yang terletak di sebelah lift.
The Westin Singapore menempati lantai 32 hingga 46 di Tower 2. Lokasi hotel ini cukup tinggi namun untungnya lift berkecepatan tinggi juga sehingga perjalanan dari lantai dasar menuju ke reception berjalan dengan cepat.
Saya menuju ke meja resepsionis dan langsung melakukan proses check-in, petugas mengkonfirmasi reservasi yang saya buat di pagi hari tadi dan menjelaskan aspek-aspek menginap.
Berbeda dengan kala menginap di tahun 2019 lalu dimana Executive lounge masih tutup karena dampak pandemi sehingga setiap anggota Platinum ke atas diberikan hotel credit untuk makan dan minuman sebesar SGD50 per orang untuk tiap-tiap harinya. Pemberian kredit ini hingga orang ketiga, sehingga jumlah kredit yang didapatkan dapat mencapai hingga SGD150. Kredit tidak berlaku kumulatif sehingga setiap hari akan di-reset.
Sebagai anggota Platinum ke atas, saya juga dapat memilih welcome amenity berupa sarapan untuk 2 orang atau 1,000 poin Marriott Bonvoy poin. Petugas menjelaskan kepada saya bahwa semua anggota elit mendapat sarapan gratis sehingga saya dengan mudah memilih 1,000 poin saja.
Sedihnya, sesuai dengan ekspetasi, saya tidak memperoleh kamar suite yang tentunya tidak mengejutkan karena memang tidak ada suite tersedia jika saya cek di aplikasi hotel.
Saya hanya mendapatkan kamar jenis Deluxe Room mid floor yang merupakan 1 tingkat lebih tinggi dari kamar standar. Sungguh sangat berbeda dengan pengalaman menginap saya sebelumnya di mana saya berhasil memperoleh kamar suite yang sangat mewah yang merupakan 1 tipe kamar di bawah Presidential Suite.
Seusai proses check-in, saya menyempatkan mendokumentasikan area lobi yang mewah, berplafon tinggi, dan dilengkapi dengan sebuah grand piano ini. Saya sudah cukup lelah maka saya memutuskan untuk segera masuk kamar dan beristirahat.
The Westin Singapore: 1 King Bed, Guest Room, Mid-Level Floor
Saya menuju ke kamar saya yang berada di lantai 40. Sesampainya di kamar, saya mendapati kamar telah mendapatkan pelayanan turn down. Kamar ini berukuran 40 m2 yang mana cukup besar untuk kamar hotel di Singapura.
Gorden telah ditutup rapat dan petugas housekeeping menaruh 1 kotak kecil berwarna biru yang berisikan permen coklat beserta air minum dan sebotol kecil minyak aromaterapi lavender untuk membantu tidur dengan lelap.
Di malam kedua, saya mendapati kudapan kecil untuk turn down service tidak berupa coklat namun 2 bungkus cemilan ringan manis. Sebuah sentuhan kecil yang unik!
Brand Westin menggunakan bedding khusus yang diproduksi oleh Simmons yang dinamakan dengan ‘Westin Heavenly Beds’. Saya pribadi menyukai line produk ini dan mendapati tingkat firmness ranjang, kualitas sprei, bantal, dan duvet yang sangat nyaman.
Saya menilai, untuk sebuah hotel yang sekarang ini sering dibanderol dengan harga lebih dari 10 juta semalam, sangatlah tidak cocok jika kopi hanya menggunakan kopi Nescafe instan dan teh dari Dilmah. Jauh berbeda dengan pengalaman menginap sebelumnya yang menggunakan Nespresso dan teh TWG.
Saya tidak dapat memastikan apakah karena waktu itu saya menginap di specialty suite maka kopi dan teh menggunakan merek premium dan memang kamar ‘biasa’ hanya menggunakan merek Nescafe dan Dilmah ATAU memang mereka sedang cost cutting karena pandemi.
Dalam rangka menjaga kebersihan dan kesehatan, mereka tidak menyediakan in-room minibar sehingga apabila tamu hendak membeli makanan atau minuman, semua pemesanan dapat dilakukan lewat barcode QR atau langsung menghubungi Service Express.
Kamar mandi berukuran besar dan juga dilengkapi dengan bath tub yang menghadap ke gedung-gedung pencakar langit. Terdapat ruangan shower dan toilet terpisah dan menggunakan toiletries standar dari Westin bernama White Tea. The Westin Singapore telah beralih dari menggunakan toiletries individual menjadi ke toiletries bulk size.
Saya sangat menyukai pencahayaan alami yang berlimpah maka dengan menginap di sebuah hotel yang bertempat di sebuah gedung tinggi yang dilengkapi dengan kaca utuh dari lantai ke plafon tentunya membuat ruangan selalu terang di siang hari.
Berikut adalah keuntungan-keuntungan yang didapat selama menginap apabila Anda adalah anggota Marriott Bonvoy Titanium Elite:
- Jaminan Late Check-Out Pukul 16:00
- Sarapan gratis untuk pemegang status dan satu tamu tambahan
- Westin Club Lounge saat ini tutup. Oleh karena itu Anda diberi kredit F&B non-akumulatif untuk tiap-tiap malamnya, yaitu: SGD50 (Penghuni Tunggal) / SGD100 (Penghuni Ganda) / SGD150 (Tiga Hunian, biaya orang ketiga berlaku). Kredit makan tidak berlaku pada hari check out. Kredit makan bisa digunakan di Cook & Brew, Lobby Lounge, Splash Pool Bar, atau In-room Dining.
- Opsi welcome amenity saat check-in.
- Manfaat Marriott Bonvoy Asia Pacific Kids: Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah dapat menikmati sarapan gratis dari menu set sarapan (Hingga 2 anak per anggota).
- Internet Kecepatan Tinggi, panggilan lokal gratis, dan layanan menyetrika 3 (tiga) potong pakaian per masa inap (tidak termasuk layanan ekspres)
Saya sangat menyayangkan ditutupnya Westin Club Lounge untuk sementara waktu ini dikarenakan saya merasa club lounge yang dimiliki oleh hotel ini sangat nyaman dan memiliki opsi makanan dan minuman yang relatif banyak dan berkualitas tinggi.
Untuk stay kali ini, walaupun saya merasa kehilangan akses klub namun karena saya banyak berada di luar hotel dan baru kembali ke hotel setelah usai masa afternoon tea ataupun evening cocktails, maka penggunaan kredit harian menjadi jauh lebih convenient bagi saya.
Saya mempergunakan kredit makanan tersebut dengan melakukan pemesanan in-room dining untuk makan malam saya. Semua pemesanan saya lakukan lewat barcode QR dan makan langsung diantar ke kamar. Mereka memerlukan waktu setidaknya 45 menit hingga 1 jam lebih untuk menyiapkan dan mengirim makanan.
Saya rasa dari waktu pemesanan hingga dikirim sangat terlalu lama jika harus menunggu 1 jam lebih. Saya memahami karena pandemi membuat sektor hotel dunia terpukul dan berakibat ke kurangnya tenaga kerja, hal ini harus ditingkatkan jika memang mematok harga menginap setinggi itu.
Kualitas in-room dining menurut saya hit-and-miss, di mana hidangan protein yang dihidangkan sebagian terasa kematangan. Sebagai contoh: udang di sup Tom Yum terlalu matang sehingga terasa terlalu kenyal, steak saya juga separuhnya terlalu matang dan under seasoned.
Beberapa makanan saya rasa cukup enak dan untuk hidangan penutup rata-rata enak.
The Westin Singapore: Makan Pagi
Venue sarapan berada di Seasonal Tastes yang berada di lantai lobi (lantai 32). Sarapan disajikan dari pukul 06:30 hingga 10:30 untuk hari Senin sampai dengan Jumat dan berakhir di pukul 11:00 untuk hari Sabtu dan Minggu.
Seasonal Tastes berukuran relatif besar dan memiliki banyak tempat duduk. Selama menginap di hotel ini, saya mendapati venue terasa ramai tapi tidak pernah sesak ataupun hiruk pikuk.
Westin adalah sebuah brand hotel yang mengusung konsep wellness, sehingga terdapat banyak pilihan makanan yang mendukung kesehatan seperti pilihan buah-buahan segar yang beragam, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering, pilihan salad, dan yogurt juga relatif melimpah. Anda bahkan bisa meminta dibuatkan campuran jus sesuai dengan keinginan Anda.
Sarapan disajikan secara buffet yang dimulai dengan konter roti yang langsung berhadapan dengan konter sereal, buah-buahan kering dan kacang-kacangan.
Dilanjutkan dengan hamparan buah-buahan segar, saya hitung ada 11 macam buah-buahan dari buah-buahan utuh hingga buah-buahan potong disajikan sangat menarik.
Berada di konter terpisah, terdapat area yogurt dan parfait yang tersaji menarik dan lengkap disertai dengan pilihan topping sirup, compote beri, dan lain sebagainya.
Bersebelahan dengan konter tersebut adalah area salad segar dengan salad dressing yang sudah disediakan dalam gelas kaca kecil individual.
Bagi Anda penggemar charcuterie board, juga disediakan beberapa pilihan keju beserta potongan-potongan tipis cold cuts beserta pilihan kue crackers nya.
Terdapat satu konter khusus hidangan Tiongkok dengan beberapa pilihan makanan seperti bubur dan pelengkapnya, cakwe, dan beberapa pilihan dim sum seperti siomay dan udang kaca.
Hamparan buffet berlanjut dengan konter American breakfast yang lazim ada di tiap-tiap sarapan hotel, makanan-makanan seperti kacang merah, kentang hashbrown, hingga ke beberapa macam sosis, bacon lengkap tersedia. Meja display buffet ini juga berlanjut ke beberapa pilihan makanan khas India.
Berada di sudut meja American breakfast dan India terdapat konter yang menyajikan pancake, waffle, dan French toast lengkap dengan banyak pilihan toppingnya.
Tidaklah lengkap jika tidak mencicipi laksa a la Singapura yang juga tersedia dan diracik satu persatu oleh karyawan konter. Wah, rasanya nikmat sekali!
Berhadapan dengan konter Laksa terdapat konter telur di mana Anda dapat memesan berbagai macam olahan telur.
Konter jus berada terpisah dari yang lainnya dan berbentuk melingkar dengan beberapa pilihan jus segar di wadah container dispenser. Terdapat juga pilihan air kelapa murni dan infused water. Petugas juga dapat membuatkan campuran jus segar sesuai keinginan Anda.
Berikut adalah makanan dan minuman yang menjadi pilihan kala menginap selama 3 malam di The Westin Singapore.
The Westin Singapore: Pusat Kebugaran, Kolam Renang, & Spa
Pusat kebugaran, kolam renang, dan spa berada di lantai 35 yang merupakan lantai yang dinamakan Fasilitas Rekreasional. Sesampainya di lantai 35, langsung terlihat meja penerimaan spa berada di tengah-tengah dan gym berada di sisi kiri dan akses ke kolam berada di sisi kanan.
Gym dapat diakses 24 jam dengan menggunakan kunci kamar. Westin dikenal dengan pusat kebugaran yang komplit dan hal yang sama terlihat dari gym ini. Nyaman, luas, bersih dan menggunakan alat-alat kesehatan dari Life Fitness.
The Westin Singapore memiliki kolam renang outdoor yang mengambil konsep infinity pool yang berukuran relatif besar untuk mengakomodasi para tamu hotel.
Pemandangan dari infinity pool ini adalah bangunan-bangunan pencakar langit dan juga Marina Bay.
Baca Juga: Hotel Review – Hilton Orchard Singapore
Penutup
Valuasi poin Marriott Bonvoy yang tinggi dibandingkan dengan harga menginap apabila dibayar dengan tunai menjadi salah satu aspek yang mendorong saya untuk memilih hotel The Westin Singapore pada periode menginap tersebut.
Sayangnya, saya menginap di saat The Singapore Grand Prix sedang berlangsung sehingga mungkin hal tersebut membuat pengalaman menginap saya terasa kurang spesial akibat ramai-nya hotel ini (dan hotel-hotel lainnya).
Apakah saya akan kembali menginap di sini? jawabannya adalah YA dengan catatan harga telah kembali normal sebelum harga pandemi yaitu di kisaran angka 3-4 juta rupiah per malam. Saya tidak bisa menjustifikasi apabila harus membayar 11 juta Rupiah untuk menginap di hotel sekelas the Westin ini.
Menilik kembali saat menginap pertama kali di tahun 2019, hotel ini memberikan pengalaman menginap yang lebih baik dengan upgrade kamar yang generous dan akses lounge yang menawarkan makanan dan minuman berkualitas tinggi.
Jika harga menginap di hotel ini bertahan di angka yang fantastis, maka satu-satunya cara yang masuk akal untuk menginap di The Westin Singapore hanyalah dengan menggunakan poin.
(+) Kamar berukuran besar
(+) Lokasi strategis terletak dekat dengan stasiun MRT
(+) Makan pagi berkualitas tinggi dan juga diimbangi oleh pilihan yang beragam
(+) Dengan ditutupnya Executive Lounge untuk sementara, anggota elit diberikan kredit dengan nilai yang relatif besar dan lebih fleksibel
(+) Layanan turn down yang sangat baik
(-) Harga menginap terlampau tinggi apabila dibayar dengan tunai, namun jika menggunakan poin value-nya bagus
(-) Harga yang sangat premium namun tidak diimbangi dengan hard product yang mumpuni.
(-) Bagi Anda yang menikmati free flow minuman beralkohol di Executive Lounge, tentunya dengan ditutup sementara fasilitas ini menjadi pengalaman menginap menjadi berkurang
(-) Room service memerlukan waktu yang relatif lama
Apakah Anda pernah menginap di The Westin Singapore? Bagaimana pengalaman menginap Anda?
Memang pengalaman saya jarang sekali di berikan upgrade utk Titanium. Kalau pernah diupgrade juga bukan ke suite.
Hotel ini cukup terkesan krn this was the hotel where I had my last conversation with my Dad. The next time I met him he couldn’t speak and passed away soon after.
Saya ingat lounge gak terlalu lengkap makanannya. Tapi this was in 2016. Dan memang harga kamar waktu itu hanya 2jutaan. Mungkin hampir 3jt. Sekarang harga sangat malam. But that is true for most 5 stars hotel in Singapore.
Yohanes,
Saya sempat menginap di tahun 2019 dan beruntungnya saya di upgrade di kamar suite yang bukan merupakan standard suite nya yang mana hkamar suite tersebut dibanderol seharga 50 jt (kala itu).
Turut sedih baca pengalaman bro Yohanes, hotel Westin ini menjadi memiliki nilai sentimental ya.
kala 2019 lalu, lounge nya menyajikan berbagai macam makanan yang menurut saya berkualitas baik dan secara kuantitas memang tidak sebanyak dengan buffet makan pagi di restorannya ya. Harga hotel di Singapore memang sekarang loncat nggak karuan, namun saya tetap melihat 11jt untuk semalam di The Westin tetap tidak masuk akal sih. Saya mendingan menginap di Four Seasons, The Raffles, Mandarin Orienta dan sejenisnya yah.
Permisi kak mau nanya. Hotel marriott kalo redeem by point member bukan platinum (gold ke bawah) dapat breakfast?
Ray,
Untuk gratis breakfast khusus untuk Platinum ke atas.