Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali

Sejak dibuka pada bulan Agustus 2018 lalu, Six Senses Uluwatu sudah menjadi salah satu resort incaran kami di Bali. Ditambah lagi dengan bergabungnya brand Six Senses ke program IHG One Rewards (dulunya IHG Rewards Club), rasa penasaran kami semakin bertambah. Apalagi ketika melihat rincian benefit InterContinental Ambassador untuk properti Six Senses.

Akhirnya pada tahun 2022 awal kemarin, kami berkesempatan untuk menginap di Six Senses Uluwatu Bali. Singkat cerita, kami mendapatkan pengalaman yang sangat berkesan dari resort ini.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Infinity pool Six Senses Uluwatu Bali

Pemesanan

Pada awal tahun 2022, Six Senses Uluwatu Bali masih bisa dipesan seharga 60.000 poin IHG per malam untuk kamar entry level berjuluk Sky Suite (kini sudah dinamis tergantung musim).

Saya memesan 4 malam menggunakan poin, dengan total seharusnya adalah 240.000 poin. Namun pada akhirnya saya hanya mengeluarkan 162.000 poin IHG saja untuk 4 malam di properti ini berkat kombo benefit dari 2 kartu kredit IHG terbitan bank Chase di Amerika Serikat:

  • Fitur 4th Night Free dari kartu Chase IHG Rewards Premier Card
  • Fitur 10% rebate untuk penukaran poin dari kartu Chase IHG Rewards Select Credit Card

Berikut jabarannya:

  • 240.000 poin – 60.000 poin (4th Night Free) = 180.000 poin
  • 10% rebate dari 180.000 poin = 18.000 poin
  • Total pengeluaran poin untuk 4 malam = 180.000 poin – 18.000 poin = 162.000 poin

Kemudian, karena mempunyai status berbayar InterContinental Ambassador, saya mendapatkan 2 level upgrade ke kamar tipe One Bedroom Cliff Pool Villa. Upgrade langsung terpampang di aplikasi IHG 1 minggu sebelum kedatangan.

Mengingat seharusnya hanya 1 kategori upgrade saja yang wajib diberikan kepada anggota InterContinental Ambassador, keputusan tim management Six Senses Uluwatu untuk memberikan 2 kategori upgrade saya pandang sangat generous. Bahkan, kami kembali mendapatkan bonus “upgrade” dari Guest Experience Maker (GEM) kami yang luar biasa, Ni Ketut Sriasih, selengkapnya dibawah.

Bila harus membayar dengan cash kala itu, maka saya harus merogok kocek sebesar:

  • Rp41.661.860 nett untuk 4 malam di kamar tipe entry level Sky Suite
  • Rp48.428.669 nett untuk 4 malam di kamar upgraded One Bedroom Cliff Pool Villa

Penukaran 162.000 poin IHG (bernilai Rp12.960.000 versi PinterPoin) untuk menginap 4 malam di villa bernilai nyaris Rp50 juta tentunya menghadirkan valuasi poin yang luar biasa.

Check In

Six Senses Uluwatu Bali beralamat di Jl. Goa Lempeh, Uluwatu, berjarak 30-45 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai tergantung kepadatan lalu lintas.

Properti ini bertetanggaan dengan The Edge, Bulgari dan Alila Uluwatu, yang mana semuanya ber-setting di tebing Uluwatu dengan pemandangan Samudra Hindia yang spektakuler.

Akses jalan menuju resort tidak terlalu luas sehingga pengemudi harus agak berhati-hati. Sebelum memasuki area resort, terdapat sebuah batu petunjuk jalan berlogo Six Senses.

outdoor, pohon, tanaman, bangunan, jalan, tanah
Petunjuk jalan

Memasuki area resort, kami merasa seperti berpindah ke tempat lain. Siapa yang menyangka bahwa terdapat resort mewah setelah melewati jalanan kecil yang terkesan antah-berantah.

Mendekati lobi, kami segera disambut oleh staf yang langsung membawakan barang bawaan kami dan diarahkan ke lobi yang photogenic. Tamu yang membawa kendaraan sendiri bisa memarkir mobil di area depan lobi asalkan ada spot kosong. Jika penuh, tamu bisa menggunakan fasilitas valet atau menuju ke area parkir khusus yang terletak tidak jauh dari lobi.

Sambil menunggu proses check in, kami disuguhkan welcome tray yang terdiri dari minuman herbal, cookies dan cemilan kacang. Staf yang membantu check in juga berterima kasih atas status Spire Elite (kini Diamond Elite) + InterContinental Ambassador yang saya miliki.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Welcome drink & snacks

Setiap tamu di Six Senses akan dipasangkan dengan Guest Experience Maker (GEM), yang saya anggap setara dengan butler pada umumnya. Dari pengalaman saya, peran GEM sangatlah luar biasa karena feedback dari tamu ditanggapi dengan serius. Selama menginap 4 malam, kami dibantu oleh 3 orang GEM yakni Sri, Anggi dan Yogi.

Tamu juga direkomendasikan untuk men-download aplikasi Six Senses selagi menginap untuk mempermudah proses request, reservasi aktivitas, dining atau spa.

Sebelum diantar ke villa, kami diajak berkeliling dengan buggy untuk mengenal resort. Tamu bisa memanggil buggy 24/7 untuk pergi ke area manapun di dalam resort. Total, terdapat 15 buggy yang tersedia untuk digunakan oleh tamu.

Terdapat banyak aktivitas luang yang bisa dijalani oleh tamu selama menginap di resort ini. Contoh aktivitas populer adalah cinema, jenga dan golf dengan bola makanan ikan.

Setiap tamu di Six Senses Uluwatu Bali bisa menikmati ice cream gratis yang tersedia di depan boutique, berdekatan dengan kolam renang utama, gym dan restoran utama.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Ice cream!

Villa Pertama (31)

Setelah melihat-lihat, kami segera diantar menuju ke villa 31 yang terletak cukup jauh dari area kolam renang/boutique.

outdoor, langit, awan, tanaman, bangunan, pohon, properti, bunga, pintu, tanah, semen, beton, rumah
Pintu masuk villa 31

Memasuki villa, jujur saya tidak merasakan kesan mewah yang saya harapkan. Area eksterior villa terasa seperti rumah ketimbang villa luxury resort.

Memasuki villa, hembusan angin AC yang sejuk langsung terasa.

Menunggu di meja, welcome gift dan welcome letter dari pihak management. Tim housekeeping juga membuat dekorasi happy honeymoon di ranjang.

Setiap villa di Six Senses dilengkapi dengan amenities yang komplit dan memadai. Karena bersifat eco-friendly, tidak ada kemasan plastik di resort ini.

Kamar mandi berukuran luas dengan indoor & outdoor shower, bathtub dan Japanese toilet.

Ketika melihat pemandangan dari villa, saya dan Erika sama-sama kecewa dan heran karena terkesan misleading, tidak sesuai dengan julukan villa.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Pemandangan atap villa tetangga ๐Ÿ™

Keeseokan harinya ketika breakfast, kami dihampiri oleh GEM yang bertugas pagi itu, Ni Ketut Sriasih. Beliau menanyakan tentang stay kami dan apa yang bisa dibantu oleh beliau agar stay kami lebih berkesan. Saya pun langsung menyampaikan keluhan tentang pemandangan dari villa.

Beliau langsung menyampaikan permintaan maaf dan akan menghubungi saya pada hari yang sama untuk dipindahkan ke villa lain. Ekspektasi kami berdua pun menjadi tinggi, dan benar saja di sore harinya, kami diinfokan bahwa villa baru kami telah siap dan kami bisa langsung pindah.

Villa Kedua (91)

Beberapa pembaca yang mengikuti stories saya di Instagram menginformasikan bahwa terdapat 2 villa One Bedroom Cliff Pool Villa dengan pemandangan terbaik. Uniknya, floorplan untuk kedua villa tersebut tidak tersedia di website Six Senses, sehingga saya berasumsi bahwa villa tersebut pada umumnya disimpan untuk tamu spesial. CMIIW.

Kali ini, kami dipindahkan ke salah satu dari dua villa terbaik tersebut, spesifiknya villa 91. Score!

Meskipun masuk dalam kategori villa yang sama, namun perbedaannya langit dan bumi. Villa 91 menawarkan pemandangan terbaik dan juga privasi lebih karena terletak jauh dari villa-villa lain.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Kolam renang di villa 91

Interior villa 91 tidak berbeda dengan villa sebelumnya, satu hal yang membedakan adalah pemandangannya. Villa 91 terletak di bagian paling ujung dari resort, yang berarti tidak ada villa lain yang menghalangi pandangan laut lepas.

GEM Sri juga memberikan kejutan kepada kami dengan mengantarkan kue beserta dengan secarik surat. Talking about attentive, warm & personalized services! ๐Ÿ™‚

Breakfast

Status InterContinental Ambassador menghadirkan benefit gratis breakfast di properti Six Senses bahkan untuk award stay hasil penukaran poin. Six Senses Uluwatu Bali menganut konsep breakfast à la carte dengan menu makanan yang sehat dan sustainable pada kunjungan kami.

Kenapa saya sebut sustainable? Karena hampir seluruh bahan makanan yang digunakan berasal dari kebun milik Six Senses yang berada di dalam properti, konsep Farm to Breakfast dengan sentuhan mewah.

Setiap pagi, breakfast dilangsungkan di restoran utama; Rocka.

Selama menginap 4 malam, saya dan Erika berhasil mencoba semua opsi makanan yang tersedia di menu. Berikut penampakan menu breakfast Six Senses Uluwatu:

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Menu breakfast

Kualitas makanan yang disajikan kami rasa sangat berkualitas dan terasa fresh. Pastries dan marmalade yang disajikan dibuat fresh in-house.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Meja kami selalu penuh pada saat breakfast!

Dining

Pada malam pertama, kami memesan room service (klik untuk melihat menu) untuk makan malam karena sudah tidak memungkinkan untuk keluar dari resort yang notabene jauh dari keramaian.

Pada malam kedua, saya dan Erika tidak ingin makan makanan hotel dan memutuskan untuk memesan makanan lokal via aplikasi GrabFood. Impresifnya, ketika kembali ke kamar, makanan kami telah tersedia di meja & kami juga diberikan 2 botol air dan peralatan makan, wow!

struk, teks, dalam ruangan, meja, perlengkapan meja, kertas, lantai, makanan

Pada malam terakhir sebelum check-out, kami mencoba opsi 7-courses romantic dinner under the star yang tidak mengecewakan namun termasuk mahal, sekitar Rp7 jutaan per couple (termasuk dengan saya memesan 1 botol Clarendelle 2015 Bordeaux).

Fasilitas

Six Senses Uluwatu Bali mempunyai beragam fasilitas mewah untuk memanjakan tamunya. Menurut saya, resort ini mempunyai salah satu infinity pool paling photogenic & iconic di Bali.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Kami bisa menghabiskan waktu seharian bersantai disini!

Selama bersantai di area kolam renang, saya melihat & mendengar banyak helikopter yang berlalu-lalang membawa turis melihat coastline Bali. Meskipun minor, namun saya rasa akan banyak tamu yang merasa terganggu dengan suara bising dari helikopter.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Cocktails by the pool

Banyak aktivitas yang disediakan di resort ini dan kebanyakan termasuk kids friendly. Salah satu aktivitas populer adalah outdoor cinema dengan pilihan film yang populer di kalangan anak-anak.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Outdoor cinema

Saya tidak sengaja bertemu dengan Daniel Mananta yang juga sedang menginap di resor ini bersama dengan keluarga. Menurut beliau, resor ini merupakan salah satu resor kids friendly terbaik di Bali.

pakaian, orang, pohon Natal, alas kaki, senyum, pria, jendela, dalam ruangan, berdiri, plafon, hari Natal

Six Senses Uluwatu mempunyai fasilitas gym yang cukup komplit dan modern, yang tentunya bisa membantu tamu untuk menjaga kebugaran selama menginap disini.

Spa

Diluar dari menu spa yang tergolong mahal, Six Senses Spa merupakan salah satu spa terbaik yang pernah kami coba.

Anggota InterContinental Ambassador yang menginap di Six Senses akan mendapatkan welcome amenity berupa 50 menit spa (bernilai Rp1.600.000++ per orang) untuk 2 orang tamu per kamar. Sebagai penggemar spa, benefit ini tentunya sangat atraktif dan berharga.

Sebelum check out meninggalkan resort, beberapa staf menghampiri kami dengan sekotak banana bread dan mengucapkan terima kasih telah menginap di properti ini. Seorang staf juga secara spesifik berterima kasih kepada saya karena telah membagikan stories melalui Instagram, yang menurut beliau bisa membantu memperkenalkan resort ini kepada khalayak luas.

Hotel Review: Six Senses Uluwatu Bali | PinterPoin
Sekotak banana bread, hadiah perpisahan dari para staf

Penutup

Six Senses Uluwatu Bali merupakan salah satu resort favorit kami di Bali. Pelayanan yang ramah dan profesional dari para GEM terutama Sri berhasil meninggalkan kesan yang sangat positif bagi kami berdua.

Kehadiran brand Six Senses di program IHG One Rewards kami sambut dengan sukacita. Pastinya kami akan kembali ke resort ini suatu hari nanti, tentunya bersama dengan anak kami.

Jika Anda akan menginap di resort ini, terutama di tipe villa 1 kamar, maka usahakan untuk me-request villa nomor 91 atau villa disebelahnya. Saya juga menyarankan Anda untuk mendaftarkan diri menjadi anggota InterContinental Ambassador (US$200 per tahun) sebelum menginap di resort ini untuk mendapatkan benefit yang luar biasa.

Berkat stay ini, kini saya dan Erika menjadi semakin tertarik untuk mencoba properti Six Senses lainnya seperti misalnya Six Senses Shaharut di padang pasir Negev di Israel dan juga Six Senses Bhutan. We are now big fans of Six Senses!

Tertarik untuk menginap di Six Senses Uluwatu Bali?

Share

2 comments
  1. Hi Ko Vincent,

    Review nya semakin kesini semakin menarik dan tertata rapi ya, foto2nya tidak terkesan “memakan” tempat pas baca.

    Once again, great review dan ditunggu review2 selanjutnya ya Ko

  2. Terima kasih utk reviewnya Vincent. Bagus reviewnya. Sebelum membaca review ini saya telah membaca review yg lain, dan juga melihat review2 di Youtube. Terus terang, resort in kurang menarik utk ku. Architecturenya biasa2 aja, tidak ada yg menarik atau istimewa. Seperti yg Vicent katakan, lebih seperti rumah daripada seperti Villa. Breakfastnya dari photo kelihatan biasa2 aja. Lokasinya terpencil, dan tidak ada pantainya. Resort mewah di Bali berlimpah2 jumlahnya. Resort ini tidak sebagus resort2 yg lain yg telah saya tinggali seperti Four Seasons Jimbaran, Mandapa, Amankila, ataupun Kempinksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.