Pada periode natal 2024 lalu, saya dan istri berkesempatan melakukan over-the-weekend trip ke kota Chicago dalam misi mencoba 2 restoran yang masuk dalam bucket list saya; Alinea dan Smyth. Dari banyaknya opsi hotel di Chicago, pilihan saya sebagai loyalis program World of Hyatt tentunya mudah ditebak; Park Hyatt Chicago.
Park Hyatt Chicago bisa dibilang cukup spesial karena merupakan Park Hyatt paling pertama di dunia yang mulai beroperasi pada tahun 1980. Tidak perlu khawatir dengan usia, Park Hyatt Chicago baru saja menyelesaikan renovasi signifikan sebesar US$60 juta pada tahun 2022 lalu.
Seperti apa pengalaman kami? Berikut ulasan lengkapnya.
Pemesanan
Park Hyatt Chicago adalah properti kategori 6 di program World of Hyatt. Saya menukarkan 42.000 poin Hyatt (21.000 poin per malam) untuk menginap 2 malam di tipe kamar standar di Park Hyatt Chicago. Tidak hanya itu, saya juga menggunakan sertifikat suite upgrade untuk NoMI Suite. Sekedar tambahan, hotel ini mempunyai beberapa jenis suite yang dikategorikan sebagai standard suite. Kebetulan saat itu hanya NoMI Suite yang masih tersedia. Idealnya, Chicago Avenue Suite akan menjadi pilihan saya jika tersedia karena merupakan suite terluas .
Jika harus membayar dengan uang, saya harus membayar US$1,455.55 untuk 2 malam di kamar tipe standar atau US$2,281.20 untuk 2 malam di NoMI Suite. Saya mendapatkan valuasi poin fantastis ~Rp850 per 1 poin Hyatt, yang mana jauh melebihi valuasi PinterPoin untuk poin Hyatt, yakni Rp250 per 1 poin.
Check In
Park Hyatt Chicago beralamat di 800 N Michigan Ave, Chicago, IL 60611. Hotel ini terletak strategis di tengah keramaian kota Chicago sehingga ideal untuk berjalan kaki di hari yang tidak terlalu dingin. Bangunan historis Chicago Water Tower terletak di seberang hotel.
Seperti biasa, anggota Globalist Hyatt bisa memanfaatkan fitur parkir gratis termasuk jasa valet ketika menginap dengan menukarkan poin atau sertifikat. Dikarenakan saya menyewa mobil, maka fitur ini sangat berguna karena biaya parkir valet adalah $82 per malam atau $164 untuk 2 malam.



Setelah menyerahkan mobil ke petugas valet, kami langsung masuk ke bangunan hotel untuk menghangatkan diri. Suhu di kota Chicago kala itu mencapai -7 derajat Celcius dan sangat berangin.
Tidak hanya kamar hotel, lobi hotel juga tidak luput di renovasi agar tetap kompetitif. Dekorasi natal yang festive bisa ditemukan dibanyak sudut hotel, termasuk di pintu masuk dan bagian tengah lobi. Nuansa kayu dengan tone warna gelap khas Park Hyatt terasa familiar.




Staf yang membantu saya sangat antusias dan profesional. Beliau menjelaskan dengan jelas tentang fasilitas-fasilitas hotel dan juga benefit status Globalist. Meski tidak diperlukan, kami ditawari late check out jam 4 sore secara proaktif.
Setelah proses check in yang berlangsung cepat, saya diberikan kunci untuk NoMI Suite yang terletak di lantai 4. Sebelum naik, kami menyempatkan diri untuk mengitari lobi hotel yang cozy dan elegan.


Selain 2 lift untuk akses ke semua lantai, Park Hyatt Chicago juga menyediakan sebuah lift khusus hanya untuk akses ke lantai 7, dimana restoran dan hampir semua fasilitas hotel terletak.





Kamar
Kami diberikan kamar NoMI Suite 401 yang terletak tidak jauh dari lift. Pencahayaan di lorong sangat terang tidak seperti Park Hyatt New York atau Park Hyatt Washington D.C. yang lorongnya bernuansa remang.


NoMI Suite memiliki luas 560 sq feet atau 52 meter persegi secara keseluruhan. Suite ini tergolong sangat luas mengingat kami hanya bepergian berdua kali ini.




Welcome note diletakkan di meja, sayangnya tidak ada welcome gift apapun (normal di Amerika).

Karena penasaran dengan layanan spa di hotel, saya diberikan menu NoMI Spa yang menurut saya pribadi tidak worth it.

Menu in-room dining bisa diakses melalui barcode dan bisa dipesan langsung melalui laman website khusus.





Kamar mandi utama terletak di dalam kamar tidur, tidak ada toilet untuk tamu di NoMI Suite.




Kualitas matras tidak perlu diragukan, namun sprei yang digunakan termasuk kasar dan tidak terasa high end.

Panel pengatur pencahayaan dan jendela bisa ditemukan di samping ranjang. Selain itu, terdapat juga tablet kecil untuk mengakses direktori hotel.




Terdapat fitur lampu dengan motion detector dibawah ranjang yang menurut saya sangat berguna. Lampu akan mneyala otomatis ketika saya menginjakkan kaki ke lantai. Kami biasanya mematikan lampu hingga gelap sepenuhnya ketika tidur. Meskipun jarang, terkadang saya akan terbangun pada malam hari untuk menggunakan toilet dan harus menyalakan salah satu lampu.










Semua suite di hotel ini disediakan smart toilet yang pastinya akan diapresiasi oleh orang Indonesia atau Asia pada umumnya. Shower dan bathtub terletak dibagian kiri kamar mandi. Semburan air dari rain shower sangat kencang sehingga membuat pengalaman mandi lebih menyegarkan.


Senada dengan properti Park Hyatt lainnya, amenities Le Labo Bergamote 22 dengan kemasan isi ulang bisa dinikmati oleh tamu. Saya pribadi lebih senang dengan konsep amenities botolan kecil karena lebih higienis dan bisa dibawa pulang.

Breakfast
Salah satu hal yang paling saya tunggu-tunggu ketika menginap di properti Park Hyatt adalah sarapannya. Anggota Globalist bisa menikmati fasilitas gratis breakfast di restoran utama hotel, namun tidak bisa melalui room service sayangnya.
Sebagai perbandingan, Park Hyatt New York mengijinkan anggota Globalist untuk memesan sarapan melalui room service. Per orang (maksimal 2 orang dewasa dan 2 anak-anak) masing-masing mendapatkan 1 entrée, 1 jus dan 1 kopi/teh.
Menariknya, khusus weekend, pihak hotel menyediakan opsi brunch setelah breakfast. Alhasil, kami tidak harus bangun terlalu pagi dan menu makanan lebih bervariasi. Untuk weekdays, breakfast berlangsung dari pukul 06.30 hingga 11.00. Sedangkan pada hari Sabtu & Minggu, sarapan disajikan dari pukul 07.00 hingga 10.00, kemudian digantikan dengan brunch dari pukul 10.00 hingga 14.00.





Selain untuk sarapan dan brunch, NoMI Kitchen juga menyediakan makan siang dan makan malam dengan fasilitas seperti bar, sushi bar, dan ruangan privat dengan wine cellar.






Selama 2 hari menginap, saya dan Erika memilih opsi brunch karena tidak ingin bangun terlalu pagi. Berikut menunya:

Dari 2 hari, kami memesan:
- Croissant Bread Pudding
- Smoked Salmon
- Steak & Eggs
- NoMI Burger
- Lobster Roll
Secara keseluruhan, makanan dan minuman yang disajikan tergolong berkualitas tinggi layaknya restoran premium. Kopi, teh dan jus juga bisa disetarakan dengan kafe berkualitas.



Setelah minuman disajikan, kami juga diberikan roti dengan butter dan selai beri.






Total tagihan sarapan kami sebelum tip adalah $190.73 pada hari pertama dan $140.13 pada hari kedua. Tentunya kedua tagihan sarapan tersebut digratiskan berkat benefit Globalist.

Fasilitas
Hampir seluruh fasilitas hotel seperti restoran, bar, spa dan gym terletak di lantai 7.





Park Hyatt Chicago juga merombak gym-nya dengan menambahkan peralatan/mesin modern seperti Peloton dan treadmill dengan smart screen yang bisa dihubungkan ke gadget pribadi.





Setelah melewati spa dan gym, kolam renang hotel dan toilet bisa ditemukan di ujung lorong.






Satu-satunya fasilitas yang tidak terletak di lantai 7 adalah Grand Salon (ballroom) yang terletak di lantai basement. Menurut informasi dari staf hotel, fasilitas ini sering dimanfaatkan oleh korporat untuk beragam acara.

Penutup
Park Hyatt Chicago adalah pilihan hotel yang sangat solid baik bagi loyalis maupun non-loyalis Hyatt. Berkat renovasi intensif, secara keseluruhan hotel ini terasa seperti hotel baru. Tentunya pengalaman menginap di hotel ini akan lebih menyenangkan jika mempunyai status Globalist di program World of Hyatt. Lokasi yang strategis, pelayanan yang ramah dan profesional membuat saya akan kembali lagi ke hotel ini pada masa yang akan datang.
Apa pendapat Anda tentang Park Hyatt Chicago?