KLEO Seminyak adalah salah satu hotel yang kehadirannya sudah lama saya tunggu, hotel ini merupakan reflagged dari hotel sebelumnya yang dinamakan ‘Studios at Alila Seminyak’ yang dari namanya dapat dipahami bahwa hotel tersebut berafiliasi sangat dekat dengan Alila Seminyak yang sempat saya ulas beberapa waktu silam.
Setelah sekian lama tidak beroperasi selama pandemi Covid 19, akhirnya hotel ini bereinkarnasi menjadi KLEO Seminyak (KLEO) yang merupakan hotel lifestyle yang masuk dalam jajaran hotel Hyatt berbendera Joie de Vivre (JDV). Beroperasi pertama kali di bulan Juli 2025 silam menjadikan KLEO sebagai hotel JDV pertama di Asia Tenggara. Sebuah perihal yang menurut saya sangat spesial dan noteworthy.
Hotel ini menjadi hotel JDV ketiga yang pernah saya inapi namun bisa dibilang adalah brand JDV pertama yang terasa benar-benar ‘JDV’, karena kedua hotel sebelum ini adalah Lindner Hotel Vienna Am Belvedere dan Lindner Hotel Prague Castle yang dari namanya bisa ditebak bahwa dulunya adalah hotel Lindner yang semata-mata hanya berpindah kepemilikan saja ke Hyatt dan tidak menjalani perubahan kosmetik yang berarti. Di lain pihak, KLEO melakukan rombak total sehingga esensi JDV terasa pekat di hotel ini.
Di dalam post ini:
Pendahuluan
Berawal dari keinginan saya untuk mencoba hotel ini mengetahui bahwa di tanggal 18 September 2025 lalu adalah grand opening dari KLEO maka saya berasumsi bahwa semua fasilitas dari hotel sudah up and running. Hati-hati jika berangan-angan awas terkabul! Saat berusaha mengkonfirmasinya malah saya kemudian diundang untuk menginap selama dua malam melalui Bapak Adi Putrayasa selaku Cluster Director of Marketing and Communications yang juga membantu me-liaise pada saat menginap di Alila Seminyak dulu.
Tak lama dari undangan tersebut, saya gercep dengan dibantu Ms. Virgie Aurelia (bagian Marketing and Communications) untuk menentukan periode menginap dan saya meminta untuk menginap di tanggal 5-7 Oktober 2025. Saya menginap di tipe kamar 1 King Bed Terrace, Deluxe.
KLEO Seminyak adalah hotel yang masuk di kategori 2 di World of Hyatt sehingga praktis untuk menebus satu malam di hotel ini diperlukan sebanyak 6.500 poin (off peak), 8.000 poin (standar), dan 9.500 (peak).
KLEO Seminyak: Check-In
Saya tiba di KLEO sekitar pukul 15:30, lokasi hotel ini berada persis di jantung Seminyak sehingga sangatlah strategis bagi yang mengharapkan untuk menginap di pusat keramaian area ini. Posisi hotel ini berada di sudut sehingga satu sisi berada di jalan Petitenget dan sisi lainnya berada di jalan Taman Ganesha.
Berada di sisi jalan Petitenget terlihat restoran Zia Tina menjadi facade utama yang juga merupakan restoran pihak ketiga yang bekerja sama closely dengan KLEO. Sedangkan pintu masuk utama hotel berada di sisi jalan Taman Ganesha yang terlihat mencolok dengan dinding besar yang dijadikan mural dengan disain yang youthful yang menunjukkan identitas hotel KLEO yang JDV banget.
Dikarenakan barang bawaan saya yang sangat minimal maka alih-alih menurunkan barang di area drop-off maka saya langsung saja menuju ke basement untuk memarkir mobil saya. Pada saat menginap, hotel sedang merampungkan area basement sehingga saya memarkir di sisi jalan dekat akses masuk untuk menuju ke basement.
Sedikit berjalan kaki dan sampailah masuk ke dalam lobi utama, at first look, sayamendapati hotel ini terdisain sangat apik. Seluruh perpaduan disain, pemilihan kombinasi warna, dan vibe hotel ini menarik perhatian saya. Harus diakui mata saya berbinar melihat lobi utama dan ada rasa excited dengan adanya KLEO ini.
‘Joie de Vivre’ jika diterjemahkan secara harfiah ke bahasa Indonesia berarti ‘kegembiraan hidup’ dan aspek ini tertranslasi dengan sangat baik ke aspek-aspek disain hotelnya. Kesan pertama yang saya rasakan adalah sebuah hotel yang berjiwa muda, penuh energi, dan playful.
Hotel JDV sebagai sebuah hotel lifestyle yang tidak terjebak pada pakem disain hotel-hotel yang satu dengan lainnya walaupun di bendera yang sama, sehingga disain hotelnya terasa independen dan memiliki identitas sendiri. Nah, tim disain berusaha memasukkan area Seminyak yang vibrant ke dalam pressure cooker dan lahirlah hotel KLEO yang menjiwai Seminyak sepenuhnya.
Saya dibantu oleh Ms. Pita dalam menyelesaikan proses registrasi dan dijelaskan aspek-aspek maupun fasilitas dari hotel. Ia juga mengkonfirmasi bahwa kamar yang saya tempati bertipe 1 King Terrace Deluxe yang berada di lantai dasar. Saya tidak terburu-buru untuk memasuki kamar dan menggunakan waktu yang ada untuk mendokumentasikan area lobi mumpung sedang tidak banyak tamu.
Terdapat merchandise store sederhana di sebelah meja resepsionis dan juga disediakan air minum yang dapat diambil sendiri. Saya perhatikan gelas-gelas keramik yang digunakan merupakan karya Jenggala yang dibuat khusus untuk KLEO.
Lobi hotel ini dilengkapi dengan beberapa set sofa yang nyaman menjadikan area ini terasa inviting dan ditambah dengan jendela floor-to-ceiling membuatnya cerah dan enerjik. Saya sangat menyukai disain dari area lobi yang terasa Nordic sekali namun pemilihan warna earth tone membuatnya terasa tropis juga.
Ms. Pita memberi saya kunci kamar dan saya sedikit bingung dengan penomorannya dikarenakan saya mendapat kamar bernomor L52. Ia menjelaskan bahwa L mengartikan ‘Lobby’ tandanya kamar saya berada lantai yang sama dengan lobi. Ia berinisiatif untuk mengantar saya menuju ke kamar, melewati double doors kaca bening otomatis menuju ke area atrium.
Untuk mencapai kamar, kami melewati void yang tidak beratap dan di sini terdapat kolam hias pendek dengan batu-batuan kecil dan tanaman-tanaman baik dalam pot besar ataupun tanaman gantung. Di dekatnya terdapat sebuah bagian yang disebut sebagai Atrium yang dipergunakan sebagai area untuk bersantai dengan meja makan maupun sofa-sofa besar yang nyaman.
KLEO Seminyak: 1 King Bed Terrace, Deluxe
Hotel ini hanya memiliki 60 kamar saja dengan tipe kamar tertinggi dinamakan 1 King Bed Balcony, Premium yang berjumlah 3 kamar saja, sedangkan tipe kamar tertinggi kedua adalah tipe Terrace yang hanya ada 7 kamar (nomor L46-L52). Semua kamar Terrace berada di lantai dasar dan berukuran 46 meter persegi.
Kamar L52 berada sangat dekat dengan Zia Tina yang merupakan venue untuk sarapan dan merupakan salah satu restoran yang berada di dalam KLEO (restoran kedua adalah Rooftop Social di lantai 4 yang makanannya juga disediakan oleh Zia Tina). Sesampainya di kamar Ms. Pita berpamitan dan saya memasuki kamar.
Kamar yang saya tempati ini terasa keren dan retro dengan permainan warna yang bold dan fun. Dari pintu masuk menuju ke area ruang tidur melewati lorong yang cukup panjang, mungkin akan lebih baik lagi jika disediakan cermin seukuran badan di tembok yang saya rasa sangat fungsional.
Bagian kamar utama terlihat sangat inviting dengan teras yang dipenuhi dengan tanaman hijau yang terlihat lush. Untuk diketahui, kamar terkecil di hotel KLEO berukuran 46 meter persegi sehingga terbilang besar untuk ukuran sebuah hotel. Kamar yang saya tempati ini juga berukuran yang sama dengan kamar standar namun sebagian terpotong dengan bagian terasnya.
Tampilan kamar didominasi dengan warna-warna natural krem, kayu, dan dipadukan dengan warna hijau gelap yang mengisi satu blok tembok aksentuasi maupun island carpet dan juga beberapa furnishing lainnya. Warna-warna lain seperti merah keoranyean dan kuning memberi aksentuasi yang baik sehingga membuatnya terlihat serasi di mata.
Jika saya mengamati dari pengalaman-pengalaman menginap silam, kadang saya melihat foto-foto dokumentasi hotel di web terlihat bagus namun aslinya rupanya terlihat tacky dan murahan. Saya tekankan kembali, ini menurut saya, disain retro dengan permainan elemen-elemen yang bold di KLEO ini sama sekali tidak terlihat ‘murahan’ dan semua terasa ‘well made‘.
Telah menunggu di meja pendek di dalam kamar adalah welcome amenity berupa cemilan mangga kering dari Muntigunung dan beberapa bungkus coklat individual dari Junglegold Bali. Di seberangnya terdapat meja kerja yang di-mount ke tembok.
Teras dilengkapi dengan sofa dengan meja bundar kecil di dekatnya, area taman kamar ini saling menyambung dengan area taman milik kamar lainnya sehingga walaupun tidak tersedia connecting room untuk tipe Terrace room tapi bisa tetap tersambung melalui area terasnya.
Berguna untuk diketahui, tipe Terrace Room dan Balcony Room semuanya adalah kamar dengan satu ranjang King dan tidak tersedia kamar dengan dua twin beds. Jika memang Anda menghendaki kamar twin beds maka silahkan memilih tiga tipe kamar lainnya: tipe standar, tipe kamar dengan street view, dan neighborhood view.
Mini bar terletak di lorong dekat pintu masuk dengan mesin kopi kapsul dari Tanamera dan teh dari Savis Tea. Telah disediakan dua botol air minum dan tidak ada makanan dan minuman mini bar berbayar lainnya. Di dalam area mini bar terdapat kulkas chiller kosong, cangkir, paper cups, dan juga sebuah teko elektrik.
Kamar mandi menyambung dengan walk-in closet dengan dua lemari terbuka yang saling berhadapan dengan rak koper di atas rak. Berada di dalam lemari adalah safe deposit box, laundry bags, alat pengering rambut, jubah mandi, dan slippers.
Kamar mandi ini berukuran relatif besar untuk ukuran kamar ini namun terasa lebih luas lagi dengan adanya dua buah cermin yang menutup sebagian besar area tembok ruangan. Double vanities melengkapi kamar mandi dengan toiletries KLEO branded dan amenities mandi disediakan lengkap di sini.
Kloset dan shower menempati ruangannya masing-masing dan shower yang dipergunakan adalah shower dengan dua mode pancuran, yaitu: pancuran air hujan dan pancuran gantung. Kamar mandi ini secara hardware tidak berubah dari hotel sebelumnya, namun interior dan segala embellishment nya sangat berbeda sehingga membuatnya terasa baru dan memiliki kontinuitas disain yang sama dengan bagian kamar lainnya.
KLEO Seminyak: Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran berada di lantai 1 yang hanya diperuntukkan tamu hotel terdaftar. Fasilitas ini beroperasi selama 24 jam dan dapat diakses dengan menggunakan kunci kamar. Tersedia lima mesin kardio dan sebuah rack beban fungsional dengan pilihan dumbbell dan barbell berbagai ukuran.
Mereka tidak menyediakan mesin beban sama sekali di dalam pusat kebugaran ini (mungkin menyusul?), anehnya jika memang Anda seorang weight lifter mungkin akan mendapati gym yang minimalis ini tetap mumpuni untuk memenuhi kebutuhan angkat beban Anda. Dalam artian kebutuhan untuk melakukan gerakan-gerakan compound ‘terpenting’ bagi weight lifter seperti squat, deadlift, dan bench press dapat dilakukan di gym ini.
Berada di depan pusat kebugaran adalah sebuah area yang dinamakan Gallery yang merupakan sebuah area yang didedikasikan untuk bersantai setelah berolahraga, remote working, ataupun untuk sekadar bersantai.
KLEO Seminyak: Rooftop Social & Kolam Renang
Kolam renang berada di lantai tertinggi yaitu di lantai 4 dan memiliki sebuah bar yang dinamakan Rooftop Social. Pada saat saya menginap, hotel ini menawarkan ‘Pool Day Pass’ yang dijual dengan harga Rp300.000++ dengan inclusions sebagai berikut: kredit makanan dan minuman sebesar Rp200.000++, akses ke kolam renang, dan handuk. Jam operasional kolam renang adalah mulai pukul 07:00 dan tutup di pukul 20:00.
Pada saat saya menginap di KLEO, saya diundang untuk menikmati sunset cocktails di Rooftop Social. Minuman disediakan langsung oleh bartender Rooftop Social namun makanan disediakan oleh restoran Zia Tina.
KLEO Seminyak: Makan Pagi
Selama menginap saya juga diperkenankan untuk menikmati makan pagi di Zia Tina yang conveniently berlokasi beberapa meter dari kamar saya. Makan pagi dimulai pukul 07:00 dan berakhir di pukul 10:30. Jika Anda menginap di KLEO dan mengambil rate yang termasuk dengan sarapan maka opsi makanan yang akan Anda nikmati adalah kombinasi buffet dan a la carte tanpa batas, hal ini juga berlaku apabila Anda adalah anggota Globalist yang memiliki keuntungan gratis sarapan untuk dua orang.
Apabila Anda memilih untuk tidak mengambil rate dengan sarapan dan ingin bersantap pagi di Zia Tina, maka hotel akan memberi dua opsi, yaitu: full breakfast dengan harga Rp290.000++ atau memilih makanan satuan dari menu a la carte terpisah.
Ragam makanan yang disajikan saat sarapan menurut saya cukup terbatas jika melihat dari menu a la carte yang disediakan. Sesuatu yang menurut sangat wajar untuk sebuah hotel yang belum lama beroperasi. Menurut pengalaman saya saat menginap di hotel-hotel yang berukuran kurang lebih sebesar KLEO, biasanya tersedia ragam makanan yang lebih banyak. Sebagian besar makanan di sini adalah olahan telur dengan dua macam pilihan makanan Indonesia dan juga hanya ada satu macam makanan manis (pancakes).
Selain menu a la carte, makanan dan minuman lainnya disajikan secara buffet yang dipajang di sekitaran meja bar. Ada tersedia pilihan roti-rotian baik manis dan tawar, buah-buahan segar utuh, sebuah pilihan jus buah, sereal dan pelengkapnya, dan juga sebuah kulkas showcase yang menawarkan sajian yogurt. Saat saya mengambil satu buah naga utuhan, pelayan langsung dengan sigap menawarkan untuk memotongkannya untuk mempermudah mengkonsumsinya.
KLEO Seminyak: Zia Tina
Selama menginap di KLEO, ada dalam itinerary saya adalah untuk menikmati hidangan makan siang dan makan malam di Zia Tina. Dikarenakan makanan dan minuman yang ditawarkan untuk makan siang dan makan malam diambil dari menu yang sama maka saya jadikan satu bab saja agar tidak redundant.
Zia Tina adalah sebuah restoran yang menyajikan hidangan Italia otentik yang menurut perbincangan saya dengan pihak hotel adalah hidangan khas dari daerah Puglia. Zia Tina ini merupakan restoran yang masih ‘bersaudara’ dengan restoran Mauri yang merupakan sebuah restoran fine dining yang sudah banyak dikenal sebelumnya di kalangan foodie. Mauri juga berlokasi di Seminyak tak jauh dari Zia Tina namun menyediakan makanan yang berbeda maupun vibe restorannya juga berbeda. Zia Tina terasa lebih casual dining jika dibandingkan dengan Mauri.
Saya tidak akan banyak berbicara mengenai cita rasa makanan di sini karena ini merupakan sesuatu yang subyektif, namun jika memang ditanyakan apakah saya cocok dengan makanan Zia Tina maka jawabannya adalah: Iya. Saya menikmati hidangan makan siang dan makan malam di sini, namun secara jujur saya lebih menikmati hidangan makan siang saya dibandingkan makan malam, simply dikarenakan steak yang saya pesan pada saat makan malam menurut saya under seasoned dan terlalu matang dari yang saya pesan.
Penutup
KLEO Seminyak adalah sebuah hotel yang berada di bawah naungan program loyalti World of Hyatt. Hotel ini masuk dalam jajaran hotel Joie De Vivre (JDV) dan merupakan salah satu brand hotel yang berfokus pada lifestyle. KLEO merupakan hotel JDV pertama di Asia Tenggara sehingga membuat kehadirannya di Seminyak-Bali ini terasa spesial, ini juga menandakan jika Anda hendak menambah koleksi brand explorer World of Hyatt, Anda berkesempatan untuk menambah satu brand lagi saat berwisata ke Bali. Sweet!
KLEO dulunya adalah hotel yang bernama Studios at Alila Seminyak yang berhenti beroperasi di era pandemi Covid 19. Waktu itu saya mengira bahwa hotel hanya berhenti sejenak seperti banyak hotel di Bali kala itu, namun rupanya ia tutup permanen dan akhirnya bereinkarnasi menjadi KLEO.
Sebuah fakta yang melegakan bahwa hotel ini tidak semata-mata berubah nama saja namun benar-benar dirombak total menjadi sebuah hotel baru. KLEO adalah pengejawantahan dari brand JDV yang memiliki esensi playful, vibrant, dan menjiwai daerah tempatnya berdiri yaitu Seminyak yang merupakan salah satu pusat keramaian terkenal di Bali.
Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Salah satu hotel lifestyle terbaru di Seminyak dan menambah pilihan hotel yang solid di bawah naungan program loyalti World of Hyatt. Lokasinya berada di tengah-tengah Seminyak dan juga tak jauh dari pantai Petitenget yang dapat diakses melalui hotel Alila Seminyak
(+) Kamar terkecil di hotel ini berukuran setidaknya 46 meter persegi dan ukuran ini tergolong besar untuk tipe kamar standar sebuah hotel
(+) Selain hard product yang terbilang bagus, saya juga merasakan soft product pelayanan di hotel ini juga sama bagusnya. Memang, kapasitas saya di sini adalah sebagai tamu undangan namun jika saya perhatikan pelayanan ke saya dan tamu-tamu lainnya tidak ada bedanya. Terima kasih untuk Ms. Pita yang banyak membantu di hari pertama menginap dan juga Ms. Selly yang mengakomodir keinginan kami untuk melakukan room viewing
(-) Pengalaman sarapan menurut saya dapat semakin disempurnakan dengan menambah pilihan makanannya agar lebih variatif dan juga memperbesar porsi untuk beberapa menu a la carte nya
(-) Sebagai sebuah hotel yang hanya memiliki 60 kamar saja dan tidak ada tipe Suite, maka anggota Globalist tidak dapat expect untuk mendapatkan suite upgrade di sini. Kamar-kamar spesial di sini juga terbatas, hanya ada 7 kamar tipe Terrace dan 3 kamar tipe Balcony sehingga sepertinya harap menyesuaikan ekspektasi bagi anggota tier tinggi saat menginap di sini.
Terimakasih untuk Pak Adi dan Ms. Virgie yang telah mengundang dan memastikan stay kemarin terasa sangat menyenangkan. Senang rasanya berkesempatan mencoba menginap di KLEO dan dapat dipastikan akan kembali menginap di masa yang akan datang.
