Di bulan November 2023 lalu, saya berkesempatan untuk bepergian ke Jakarta dan memutuskan untuk menginap di hotel InterContinental Jakarta Pondok Indah. Lokasi hotel ini yang sangatlah strategis yaitu di daerah Jakarta Selatan dan menyambung dengan pertokoan mewah Pondok Indah Mall.
Tidak seperti biasanya di mana seringkali saya menginap di sekitaran Jakarta Pusat, kali ini saya memilih hotel InterContinental Jakarta Pondok Indah karena kebetulan saya memiliki complimentary weekend night (salah satu keuntungan menjadi keanggotaan berbayar IHG Ambassador) yang akan segera kadaluwarsa di bulan yang sama sehingga harus saya gunakan.
Di dalam post ini:
InterContinental Jakarta Pondok Indah: Pemesanan
Pemesanan saya lakukan sekitar 1 bulan sebelum periode menginap melalui website resmi IHG Ambassador.
Saya memilih tipe kamar 1 King Classic room untuk 2 malam di periode hari Jumat hingga Minggu. Harga yang terpampang pada saat pemesanan adalah sekitar ~Rp6,500,000 namun pada saat check-out harganya akan disesuaikan lagi dengan rate complimentary weekend night yang saya pakai sehingga nominal akhirnya berada di angka ~Rp3,300,000 untuk total menginap 2 malam.
Saya merasa mendapatkan value yang relatif bagus untuk case ini ๐
InterContinental Jakarta Pondok Indah: Check In
Saya mendarat di bandara CGK di tengah hari dan sampai di hotel di pukul 15:00 yang mana merupakan waktu check in reguler. Kala itu saya dan sopir mobil yang menggunakan peta online sempat dibuat agak kebingungan dengan akses masuk ke hotel, bahkan sempat keliru masuk di area drop off Pondok Indah Mall dan akhirnya harus keluar dan masuk kembali di pintu utama yang betul.
Para door men yang bertugas dengan sigap membantu mengamankan tas koper saya dan mengantar saya menuju tempat scanner barang dan badan dan dipersilahkan menuju meja penerimaan.
Memasuki gedung utama, hal pertama yang saya lihat adalah The Lounge yang merupakan semacam lobby lounge dan berada di sebelah lounge terdapat meja penerimaan di ujung.
Saya mendekati meja front desk yang kosong dan tidak melakukan proses check in di meja counter khusus IHG, dan saat itu petugas front desk yang menangani saya bernama pak Riki membantu seluruh proses ini dengan efisien, sangat ramah, dan hangat.
Sayang sekali lagi-lagi saya kurang beruntung dengan program loyalti IHG ini, di mana saya hanya mendapat upgrade kamar sebanyak 1 tingkat saja.
Untuk diingat status saya saat ini adalah Diamond Ambassador Elite di mana seharusnya bisa mendapatkan upgrade sampai ke tipe kamar suite. Memang belum banyak hotel yang pernah saya inapi di jaringan IHG ini, hanya satu hotel saja yang memberikan upgrade yang terasa nggak tanggung-tanggung, yaitu Crowne Plaza Bandung, selain itu meh.
Setelah proses check in selesai dan saya diberikan kunci kamar dengan sampul Platinum dan mengkonfirmasi bahwa saya mendapatkan late check out hingga pukul 16:00 yang merupakan keuntungan pasti dari program IHG Ambassador.
Karena petugas tidak menjelaskan perkara pemilihan welcome amenity antara poin ataupun sarapan untuk 2 orang, maka saya curiga ada kesalahan, sehingga saya memastikan kembali kalau saya akan memilih sarapan dan berusaha menjelaskan bahwa saya anggota Diamond dan bukanlah Platinum.
Petugas langsung mengecek kembali dan meminta maaf karena ada kekeliruan dan serta merta mengubah sampul dan menjelaskan keuntungan-keuntungan dari status Diamond Ambassador (well, bukannya mau sok-sokan, namun kan saya juga takut yah kalau tidak dapat gratis sarapan ๐ ).
Tak jauh dari tempat saya berdiri, Bapak Harris selaku Front Office Manager datang memperkenalkan diri dan menyempatkan waktu untuk sedikit berbincang-bincang. Saya mendapati para karyawan di hotel ini terasa sangat ramah dan hangat. Bagus!
Sayangnya, saat saya iseng menanyakan apakah seharusnya tipe kamar saya seharusnya bisa lebih ter-upgrade lebih tinggi, jawabannya adalah tidak. Saya tidak berusaha beragumentasi walaupun jika dilihat di apps masih ada tipe standard suite.
Berada di sebelah front desk saya mendapati sebuah ruangan semi terbuka yang rupanya merupakan area Concierge dan rupa-rupanya di dalam ruangan tersebut adalah tempat penerimaan anggota elit IHG yang baru saya ketahui setelah semalam menginap di hotel ini.
Seperti yang saya sempat jelaskan sekilas, hotel ini memiliki akses langsung ke Pondok Indah Mall yang dapat diakses di lantai lobi ini dekat dengan Starbucks Reserve. Gerai kopi ini berada di area gedung hotel dan bukanlah di dalam gedung pertokoan Pondok Indah Mall.
InterContinental Jakarta Pondok Indah: 1 King Classic High Room
Setelah kunci kamar kembali ke tangan saya, saya bergegas sendiri menuju ke kamar saya yang berada di lantai 21.
Sebenarnya petugas hendak mengantarkan saya ke kamar beserta membantu membawakan koper, namun saya merasa tidak memerlukan bantuan sehingga dengan sopan saya tolak tawaran tersebut dan berpamitan untuk menuju kamar sendiri.
Saya memasuki kamar saya dan terlihat layout kamarnya terasa selayaknya penataan interior hotel-hotel pada umumnya. Persis setelah pintu masuk, terdapat lorong di mana bagian kanan terdapat area lemari, area menaruh bagasi, dan area mini bar dan di bagian kiri terdapat kamar mandi.
Setelah melewati lorong pendek yang berlantaikan marmer, saya memasuki area kamar tidur utama yang menggunakan karpet bernuansa warna toska, biru, dan keunguan yang membuat transisi antara area tidur dan area lorong terasa bedanya.
Disain ruangan terasa klasik dengan dominasi warna hijau teal, krem, dengan perabotan kayu terlapis lacquered dan rims emas dan pencahayaan kuning yang membuatnya terasa mewah seperti hotel-hotel bintang 5 lainnya.
Kasur berukuran King dan oleh pihak housekeeping sudah ditata sangat-sangat rapi dan licin dengan 2 bantal di masing-masing sisinya, jika memerlukan 1 bantal tambahan dapat diambil di lemari pakaian. Kasurnya nyaman dengan tingkat kepadatan yang cukup.
Kamar tidur dan kamar mandi terdapat kaca bening yang memisahkan dengan tirai yang tentunya bisa diatur dari dalam kamar mandi. Penggunaan kaca ini tentu saja selain untuk estetika juga membuat efek kamar terasa lebih besar ya.
Saya perhatikan di hotel ini sarat dengan lukisan-lukisan abstrak warna-warni yang ditempatkan di berbagai area ruangan yang berhasil membuat efek aksentuasi. Saya melihat aksen-aksen lukisan ini menjadi aksentuasi yang terasa continuity nya, sehingga terasa harmonis dan tidak ‘lepas’ dari rancangan besar hotel ini.
Kamar ini dilengkapi dengan sofa yang nyaman untuk 2 orang dan sebuah meja bundar pendek dan juga tersedia sebuah meja kerja.
Area kamar mandi dilapis marmer di bagian lantai dan dinding dengan nuansa krem dengan 1 wastafel, bath tub, ruangan shower terpisah dengan ruangan toilet.
Toiletries yang dipakai hotel ini juga telah mengadopsi toiletries hotel InterContinental sedunia yaitu keluaran dari brand Byredo dengan tipe Bal D’Afrique yang merupakan salah 1 brand favorit saya. Toiletries yang digunakan berukuran besar dan sudah tidak menggunakan kemasan individual.
Ruangan shower menggunakan shower ganda yaitu model rain fall dan juga model pancuran reguler yang dapat disesuaikan ketinggiannya. Tekanan air sendiri masih cukup, namun seharusnya bisa lebih kencang lagi.
Di area mini bar, hotel ini menyediakan teh mewah merek TWG, sedangkan kopi merupakan racikan khusus dan model kopi tubruk dan air minum dari Ron 88 kemasan botol kaca.
Mini bar terstok dengan baik dengan berbagai minuman ringan hingga minuman keras dan juga makanan-makanan ringan. Saya bukan demografis yang tepat yang tidak bertendensi untuk menikmati mini bar yang biasanya dipatok harga selangit yang membuat pusing kepala ๐
Kamar-kamar hotel ini memiliki jendela-jendela utuh dari lantai ke langit-langit plafon sehingga membuat pemandangan kota Jakarta dapat dirasakan secara lega dan pencahayaan alami juga sangat melimpah. Hanya sayangnya, kota ini seringkali memiliki kualitas udara yang tidak bagus dan keruh.
InterContinental Jakarta Pondok Indah: Makan Pagi
Saya memilih sarapan untuk welcome amenity dari keanggotaan Diamond yang saya miliki, dan sarapan mengambil venue Sugar & Spice yang berada di lantai 1. Untuk sarapan sendiri berlangsung dari pukul 06:00 sampai dengan pukul 10:30 pagi.
Selama 2 kali saya berkesempatan untuk sarapan di Sugar & Spice, saya mendapati venue selalu dipadati oleh para tamu hotel dan tidaklah mudah untuk mendapatkan meja. Venue sebenarnya bisa dibilang cukup besar namun rupanya hotel ini sangatlah populer dengan tingkat hunian yang sepertinya tinggi.
Untuk diingat, kami memilih waktu di sekitaran pukul 09:30 sehingga memang bisa dibilang prime time untuk sarapan sehingga ‘kompetisi’ untuk mendapatkan meja terasa sangat, well, ‘kompetitif’ ๐
Saya sangatlah terkesan dengan ragam jenis makanan yang disajikan di sarapan ala buffet ini. Jika saya berusaha mengingat-ingat ke belakang selama menginap di hotel-hotel berbintang 5 di Indonesia, saya merasa bahwa hotel ini memiliki pilihan makanan yang paling variatif.
Mungkin hanya hotel JW Marriott di Surabaya adalah salah satu dari sekian banyak hotel yang dapat menandingi ragam makanan yang hotel ini sajikan. Ini adalah murni berdasarkan pengalaman pribadi saya.
Buffet dibagi menjadi beberapa section, berada tak jauh dari meja penerimaan, saya melihat section buah-buahan segar dengan beberapa olahan manisan buah-buahan (pepaya, salak, dan kedondong) yang merupakan khas Indonesia dan tersambung dengan sebuah kulkas model showcase yang penuh berisikan berbagai macam yogurt, parfait, dan juga muesli dalam kemasan gelas kecil individual.
Tiga meja kecil dengan berbagai macam sereal, olahan-olahan grains lengkap dengan beberapa pilihan susu berada di seberang section buah-buahan dan yogurt.
Di section lain terdapat meja siku yang merupakan counter minuman yang dimulai dengan infused water, 3 pilihan minuman fermentasi Kombucha, jus-jus buah segar, dan beberapa susu berperisa.
Di balik meja, terdapat mesin kopi yang dikomandani oleh beberapa karyawan yang siap membuatkan beberapa pilihan kopi-kopi permintaan tamu.
Section berlanjut dengan meja sudut dengan banyak pilihan roti-rotian manis seperti muffin, donat, kue lapis Surabaya, hingga Bomboloni, Danish dan beberapa macam Croissant. Tidak hanya itu juga terdapat area pancake, wafel lengkap dengan beberapa pilihan pelengkapnya dan juga selai.
Counter khusus makanan vegetarian juga disediakan yang tentunya akan sangat membantu bagi mereka yang tidak memakan hasil olahan daging. Bukan saya tentunya ๐
Sebuah section besar dengan jajaran makanan-makanan utama yang menurut saya sangat melimpah. Saya mendapati banyak sekali pilihan makanan Indonesia dari yang standar seperti nasi goreng, mie goreng, cah sayur-mayur, counter bakmi, bubur, hingga makanan-makanan lokal spesifik seperti Empal Gentong, Siomay Bandung, nasi campur dengan lauk pauk yang seperti empal abon daging hingga sate bekicot! Wow!
Sebagai penggemar jamu, saya sangat mengapresiasi adanya sebuah counter kecil yang menyajikan beberapa minuman khas Indonesia ini, tentu saja jamu Beras Kencur yang merupakan favorit saya juga tersedia di sini.
Selain makanan-makanan Indonesia yang melimpah, juga terdapat beberapa counter lebih kecil yang menyajikan makanan khas Jepang, China, hingga India.
Terletak di salah 1 sudut ruangan terdapat counter makan barat tipikal lengkap dengan stasiun khusus telur, sosis, bacon daging sapi, sajian olahan kentang goreng, kacang merah, dan jamur sautรฉed.
Bagi Anda penggemar sandwich, ada counter khusus sandwich yang juga tersambung dengan salad bar.
Hotel ini juga mendedikasikan sebuah ruangan khusus yang menyajikan berbagai macam pilihan keju yang dilengkapi dengan buah-buahan kering, kacang-kacangan, crackers, anggur segar, dan juga beberapa pilihan selai. Impressive!
InterContinental Jakarta Pondok Indah: The Lounge
Hotel InterContinental Jakarta Pondok Indah memiliki 2 lounge, yaitu: The Lounge dan Executive Lounge.
The Lounge dapat diakses oleh semua tamu menginap dan juga untuk tamu non-menginap, dan Executive Lounge hanya dapat diakses oleh tamu yang memilih tipe kamar Executive dan anggota-anggota elit Diamond tertentu saja.
Berhubung saya tidak memiliki akses untuk menikmati Executive Lounge yang termasuk dalam hadiah dari milestone tertentu di skema loyalti IHG, maka saya hanya dapat mengakses The Lounge saja.
The Lounge ini notabene seperti lobby lounge dengan konsep terbuka dan bisa dibilang menyambung ke area lobi tanpa ada sekat tembok yang jelas. Dengan plafon yang tinggi berhiaskan lampu kristal gantung yang megah, perabotan dan penataan interior yang bagus, dan sebuah grand piano hitam di salah satu sudut ruangan berhasil membuat area ini terasa mewah.
Bagian bar dibuat menjadi centerpiece utama untuk ruangan ini dengan lampu gantung rendah sepanjang meja bar dan berlatar belakang lukisan abstrak warna-warni yang setema dengan lukisan yang terpajang di ruangan kamar hotel.
Pada saat proses check in, sebagai member elit saya diberikan 2 voucher minuman yang dapat ditebus di The Lounge. Dua voucher minuman ini dapat ditukarkan menjadi minuman non-alkohol maupun minuman beralkohol.
Kami mempergunakan 2 voucher ini untuk segelas Spritz Aperol dan sebotol air putih dingin dari S. Pellegrino. Tak lupa diberikan makanan ringan cuma-cuma berupa kacang goreng tepung dan kripik singkong.
Salah 1 keuntungan menjadi anggota IHG Ambassador adalah pemberian food credit apabila menginap di hotel-hotel Intercontinental sedunia.
Untuk di Indonesia nilai food credit-nya adalah Rp180,000net dan untuk di hotel ini tidak berlaku untuk in-room dining (room service), sehingga di kesempatan yang sama saya mempergunakan kredit ini untuk memesan 1 porsi sajian makanan penutup. Food credit juga bisa digunakan di Sugar & Spice.
InterContinental Jakarta Pondok Indah: Kolam Renang
Kolam renang dapat diakses di lantai 8 yang merupakan 1 komplek dengan Aqua Lounge dan Planet Trekkers. Area ini dibuka di tiap-tiap harinya dari pukul 06:00 hingga pukul 20:00 dengan menggunakan akses kunci kamar tentunya.
Memasuki area khusus tamu hotel ini, saya dibawa masuk melewati lorong dengan perhentian pertama di area Aqua Lounge. Jujur, Aqua Lounge ini tidak didisain dengan baik, kesannya lebih ke sebuah area luas dengan meja dan kursi outdoor saja.
Sayang sekali tidak ada usaha untuk membuat area ini terlihat cantik maupun menarik perhatian untuk dikunjungi. Area ini serasa seperti afterthought, padahal memiliki potensi untuk menjadi tempat berkumpul yang asyik dengan pemandangan gedung-gedung yang mengelilinginya.
Berada lebih ke dalam adalah area kolam renang yang berbentuk persegi panjang. Sore itu situasi area kolam renang tidaklah ramai, saya hanya melihat sekitar 5 orang yang menggunakan fasilitas kolam renang ini. Saya sendiri tidak menggunakan fasilitas kolam renang selama menginap.
Area kolam renang memiliki beberapa macam tempat duduk, dari sederhana berbentuk meja dan kursi standar, hingga sun bed individual dan juga berbentuk kasur kotak yang dapat nyaman untuk dipakai berdua ataupun mungkin sampai 3 orang.
Khusus untuk anak-anak ada disediakan sebuah area khusus yang dinamakan Planet Trekkers yang terdapat di dalamnya sebuah kolam renang kecil dengan kedalaman 0.45 meter dan juga area bermain di dekatnya.
Memang saya tidak sempat menggunakan fasilitas kolam renang ini, namun saya menyempatkan untuk masuk ke area ruang ganti dan berhasil mendokumentasikan area ini karena tidak ada pengunjung sama sekali waktu itu.
InterContinental Jakarta Pondok Indah: Pusat Kebugaran & Inaria Spa
Pusat Kebugaran
Berbeda dengan area kolam renang yang memiliki jam berkunjung tertentu, maka pusat kebugaran buka 24 jam tiap-tiap harinya. Pusat kebugaran ini berukuran relatif besar dan dilengkapi dengan alat-alat dan mesin olahraga keluaran Life Fitness. Pusat kebugaran ini berada di lantai 5.
Pusat kebugaran ini menyediakan peralatan yang lengkap untuk standar pusat kebugaran sebuah hotel, berbagai mesin kardio, alat-alat fitness dan juga free weights disediakan di sini. Dengan pencahayaan alami yang berlimpah dan pemandangan Pondok Indah Mall dan sekelilingnya, membuat pusat kebugaran ini terasa nyaman dan hangat.
Selain sebuah ruangan gym, juga terdapat sebuah ruangan terpisah yang dinamakan Movement Studio yang dapat mengakomodasi para tamu hotel yang hendak melakukan olahraga-olahraga individual seperti yoga, peregangan, ataupun senam dan lain sebagainya.
Inaria Spa
Hotel Intercontinental Jakarta Pondok Indah juga memiliki fasilitas Spa yang dinamakan Inaria Spa yang juga berlokasi di lantai 5.
Penutup
Hotel InterContinental Jakarta Pondok Indah merupakan salah satu hotel bintang 5 di kawasan Jakarta Selatan yang tentunya adalah sebuah pilihan solid bagi Anda yang hendak berkunjung ke kawasan mewah Pondok Indah.
Lokasinya yang menyambung dengan pusat perbelanjaan Pondok Indah Mall tentunya memberikan daya tarik tersendiri bagi para calon tamu menginap.
Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini:
(+) Lokasi strategis di Pondok Indah, Jakarta Selatan dan juga menyambung dengan Pondok Indah Mall
(+) Toiletries mewah keluaran Byredo sesuai standar Hotel Intercontinental sedunia
(+) Servis yang sangat baik dari karyawan-karyawan yang bekerja
(+) Breakfast spread yang sangat variatif dan kualitas yang baik
(+) Kamar berukuran relatif besar
(+) Disediakan teh mewah keluaran TWG di kamar
(-) Upgrade yang lumayan pelit bagi anggota elitnya, dalam konteks ini untuk anggota Diamond Ambassador
(-) Venue sarapan (Sugar & Spice) di jam-jam tertentu terasa terlalu hiruk pikuk dan cukup susah untuk mendapatkan meja
(-) Hotel dengan tingkat hunian yang relatif tinggi berdampak dengan kompetisi untuk mendapatkan spot parkir
(-) Area Aqua Lounge (berada di dekat kolam renang) tidak didisain dengan menarik dan terasa seperti afterthought
Hi Paulo, saya ijin tanya. Saya kebetulan member IHG diamond Ambassador juga. Saya penasaran dengan pernyataan bapak mengenai upgrade ke suite. Saya bebebrapa kali tinggal di grup intercon baru sekali di hongkong dapet upgrade ke Suite. Sisanya cuma upgrade 1 tingkat ke lantai tinggi saja. Saya baca di artikel ini baca menulis ” seharusnya bisa dapat upgrade ke suite karena tersedia”, saya penasaran apakah memang ada tertulis di benefit diamond ambassador atau umumnya upgrade ke suite karena tingkat member kita?
Jimmy, seperti yang dijelaskan oleh pembaca Donni di komentar sebelumnya. Ambassador kasihnya upgrade 1 tingkat dan Diamond kasihnya upgrade hingga ke standard suite when available. Jadi sebagai IHG Diamond Ambassador kita entitled utk mendapat upgrade hingga ke suite.
Intercontinental Ambassador member is guaranteed one category room upgrade. IHG Diamond member upgrade is offered up to standard suites (subject to availability). I am an IHG Diamond Ambassador. When I stayed at Kimpton Monaco Philadelphia, I didnโt receive any upgrade. I booked a junior suite with balcony at Intercontinental Paris Le Grand with complimentary weekend night on November 24-26, 2023, I received an ambassador suite with Eiffel Tower and Palais Garnier view from the balcony. I also have Marriott Titanium status. I think Marriott in Europe and Asia is more generous than IHG. When I used Marriott Suite Night Award in US and Europe, the approval rates around 85-90 percent. I donโt need to use Marriott Suite Night Award in Inodenesia because I usually received upgrades only based on my Titanium status.
Donni, i think factor of luck also helps with the upgrade ๐ my friend is really lucky when it comes to booking with IHG hotels. He received suite upgrades almost consistently. On the other hand, iโm not really lucky with IHG when it comes to upgrade. Only Bandungโs Crowne Plaza gave me a tremendous upgrade and even lounge access too. It was amazing.
Just like you, i found Marriott to be better at giving suite upgrades in EU or USA. I would also note that Hilton and Hyatt too. I have many EU hotel reviews in the process, almost mostly with Hilton. I scored suite upgrades with multiple hotels that i stayed during Nov/Dec 2023. Hope you would tune in ๐
saya sangat setuju masalah spot parkir, karena penuh saya harus turun ke bawah sampai dapat slot parkir, habis itu pintunya di kunci donk, nggak beres banget. solusi saat itu ada 2, saya naik lagi keatas taruh koper, terus pindahin mobil ke bawah, atau saya bawa pakai tangga kopernya. sungguh hotel bintang 5 abal-abal IC pondok indah ini. malam nya saya pindahkan kendaraan ke lantai agak atas, eh pas checkout jam 11an, belum dibuka lagi pintu ke parkiran ditempat kendaraan saya, harus naik lagi, panggil lagi untuk buka, saya pernah komplain waktu nginap terakhir di oktober, entah ada improvement apa belum. kita nggak diperbolehkan juga parkir di parkiran apartemen pondok indah, padahal kosong dan dekat sama pintu masuk parkir ke lobby hotel
Fajar,
Saya kebetulan tidak terlalu mendapat kesulitan terlalu parah sih walaupun saat itu hotelnya ramai dan juga ada event pernikahan. Sangat disayangkan pengalaman menginapnya kemarin jadi terganggu karena rebutan spot parkirnya ya. Moga2 hotelnya bisa lebih memikirkan lagi mengenai permasalahan parkir ini ya..
When you stay at an Intercontinental hotels, they will prioritize Ambassador and Royal Ambassador members over IHG one reward members (Regardless of whether you are a platinum or a diamond member with IHG one reward program). As an Ambassador (and previously Royal Ambassador) member, I always get upgraded whenever I stay at an Intercontinental hotel. However, other IHG brands such as Crowne Plaza, Holiday Inn, etc are only giving upgrades subject to availability or policy of each hotel (sometimes it also depends on the hotel owner’s own policy). Consequently,when I stay at a Holiday Inn, Kimpton, Crown Plaza, and the likes, most of the times I do get upgrades, but I am not surprised that sometimes I don’t get any, simply because IHG One Reward will prioritize its own One Reward members over Intercontinental’s Ambassadors and Royal Ambassadors. It’s bizarre but that’s the way it goes with IHG group. Ambassador members get Platinum Elite level whilst Royal Ambassador members get Diamond Elite.
Chris,
I did get an upgrade but not to a suite, merely just 1 level upgrade and I was a Diamond Ambassador and not just an IHG One Reward member. That’s why it’s quite a shame that the upgrade for a Diamond Ambassador was too minimal. I hope that my case is an exception and not the norm.
Halo bro mau nanya kalo book menggunakan point apakah tidak mendapatkan free breakfast?terima kasih sebelumnya
Harry,
Tergantung status Anda. Tapi kalau via Travel Agent (TA) itu dapat breakfast.