Hotel dengan brand ‘Hyatt Place’ akhirnya hadir juga di Indonesia dan uniknya kehadirannya adalah di kota Makassar dan bukan di kota-kota mainstream seperti Jakarta ataupun Bali.
Hotel ini sendiri telah beroperasi sejak tanggal 17 Februari 2024 lalu dan baru saja melakukan grand opening pada tanggal 8 Maret 2024 silam. PinterPoin mendapat undangan untuk menghadiri acara akbar tersebut dan kebetulan saya menjadi perwakilan untuk menghadiri acara tersebut.
Sebagai pemegang status Globalist di program loyalty World of Hyatt (WoH), tentunya saya sangat excited untuk dapat hadir di pembukaan hotel terbaru di kota Makassar ini selama 2 malam.
Saya belum pernah menginap di hotel Hyatt Place manapun sehingga ini menjadi kali pertama bagi saya untuk mencoba brand ini dan tentunya menambah koleksi Brand Explorer World of Hyatt saya.
Full disclosure
Pihak hotel hanya memberikan undangan untuk menghadiri acara pembukaan saja dan tidak menyediakan akomodasi sama sekali sehingga biaya akomodasi adalah murni dari pihak PinterPoin sendiri.
Terima kasih untuk pihak hotel yang telah mengundang dan menyediakan transportasi khusus di saat kedatangan saya dari bandara Sultan Hasanuddin International Airport (UPG) ke hotel dan sebaliknya.
Di dalam post ini:
Hyatt Place Makassar: Pemesanan
Pemesanan saya lakukan cukup dekat dari periode menginap dan menggunakan poin World of Hyatt saya.
Hyatt Place Makassar masuk di kategori 1 di World of Hyatt sehingga penukaran poin bervariasi dari angka 3.500 (off-peak), 5.000 (reguler), dan 6.500 (peak). Total poin yang saya keluarkan adalah 8.500 untuk 2 malam menginap di mana saat malam pertama merupakan off-peak dan malam kedua merupakan rate reguler.
Jika dibayar dengan uang tunai, kala itu dikenakan harga senilai Rp1,244,896 per malamnya (Rp2.489.792 total) sehingga rata-rata value poin yang saya keluarkan adalah ยฑRp293/poin. Untuk diingat, valuasi PinterPoin untuk poin Hyatt sendiri adalah Rp250 sehingga menggunakan poin kala itu masih memberikan nilai sedikit lebih tinggi dari valuasi kami.
Selesai menginap, saya mendapatkan 1.000 poin kembali sebagai hadiah dari program World of Hyatt dikarenakan program menginap di salah satu hotel barunya (bonus 500 poin per malam). Program ini berlangsung dari 1 Maret 2024 hingga 31 Mei 2024. Untuk daftar hotel yang berpartisipasi dapat dilihat di link ini.
Hyatt Place Makassar: Check-In
Saya yang berdomisili di kota Denpasar telah memegang tiket pesawat yang apabila sesuai jadwal seharusnya mendarat di UPG di pukul 14:45 WITA dan masih memiliki cukup waktu untuk menghadiri gala dinner yang proses registrasinya akan dimulai pada pukul 18:00.
Namun, seperti semua hal dalam hidup yang mana tidak ada yang bisa ditebak, walaupun saya terbang dengan menggunakan maskapai nasional full service tetap saja jadwal penerbangan saya bisa terkena penundaan (delay) yang tidak main-main lamanya yaitu sekitar 4 jam!
Dampaknya, saya baru sampai hotel di pukul 19:15. Sigh.
Hyatt Place Makassar terletak di jalan raya utama yaitu di jalan Sudirman dan berbagi gedung dengan Thirty One (31) Sudirman Suites.
Dari kejauhan, telah terlihat banyak rangkaian bunga dengan berbagai ukuran menghiasi area depan gedung dan sesampainya di hotel pihak keamanan membantu menurunkan bagasi dan memasukkannya ke mesin pemindai sembari mempersilahkan saya untuk memasuki gedung utama hotel.
Untuk diketahui, dokumentasi area drop off, front desk, dan area lobby di bawah ini diambil di keesokan harinya karena keterbatasan waktu di tanggal kedatangan sehingga tidak memungkinkan bagi saya untuk melakukan sesi dokumentasi saat itu.
Dengan terburu-buru, saya memasuki area hotel dan mendapati area lantai dasar (Lobby Arrival) ini difungsikan sebagai area untuk bell men. Saya dipersilahkan untuk melakukan proses check-in di area front desk yang berada di lantai 2.
Sesampainya di lantai 2, secara sekilas saya melihat area hotel ini terlihat modern dan nyaman dengan pengaturan interior dan pemilihan warna cerah yang menarik. Sambil melakukan proses check-in, saya diberikan minuman selamat datang berupa es sirup markisa yang sepertinya khas kota ini.
Saya sempat bertanya kepada karyawan yang bertugas mengkonfirmasi pemesanan kamar dan saya sempat juga menanyakan mengenai upgrade kamar saya sebagai bagian dari keuntungan menjadi anggota WoH Globalist.
Sayang sekali mereka menjelaskan bahwa hotel di bawah bendera Hyatt Place merupakan select hotel dari WoH yang tidak memberikan fasilitas upgrade kamar sama sekali. Berhubung ini kali pertama menginap di Hyatt Place, maka konsep ini baru pertama kali saya dengar dan saya sangat menyayangkannya.
Setidaknya benefit gratis makan pagi tetap saya dapatkan. Saat melakukan proses registrasi, petugas memberi saya sebuah tas dari bahan kertas berwarna hitam yang merupakan hadiah kedatangan. Selesai dengan registrasi, saya segera menuju ke kamar saya yang berada di lantai 8.
Front Desk yang berada di lantai 2 ini berada selantai dengan area publik seperti lobby bar yang dinamakan The Placery dan satu area yang menjajakan kopi, minuman, dan makanan ringan yang dinamakan The Market. Tempat ini beroperasi sepanjang hari alias 24 jam.
Perpaduan interior dengan garis-garis sederhana dan moderen, pemilihan warna yang menarik perhatian, dan pencahayaan yang nyaman membuat area ini terasa segar di mata.
Hyatt Place Makassar: 1 King Bed with 1 Sofa Bed
Saya mendapat kamar 803 yang berada di ujung (corner) yang pada awalnya saya kira merupakan kamar yang telah ter-upgrade (menilik apps WoH mereka memiliki kamar tipe City View Corner yang merupakan 1 langkah upgrade),
Hanya saja, setelah saya konfirmasi kembali dengan pihak front desk, ternyata kamar saya termasuk kategori kamar standar.
Saya membuka tas kertas hitam dan mendapati pihak hotel memberikan sebuah kotak kecil berisikan 4 potong kue dan juga 4 sachet kopi.
Kamar yang saya tempati berukuran 26 meter persegi dilengkapi dengan sebuah sofa sudut yang juga merangkap sebagai sofa bed. Kamar ini terasa nyaman dengan lantai parket kayu warna natural coklat muda dan karpet yang menutupi area ranjang berukuran king.
Kamar ini didominasi warna abu muda dan arahan warna senada lainnya dengan aksentuasi warna toska dan kuning. Pilihan warna hitam sebagai rim perabotan juga membuat kamar ini terasa serasi untuk setiap elemennya.
Ranjang berukuran king yang digunakan oleh hotel ini menurut saya sangat keras.
Semua orang punya preferensi masing-masing untuk tingkat kekerasan kasur. Hanya saja, saya merasa bahwa kasur ini berada pada tingkatan yang sangat keras. Tidak menjadi masalah buat saya, saya bisa tidur dengan nyaman kala menginap di sana namun jika memang ditanya mengenai preferensi saya, maka saya akan lebih memilih kasur yang slightly lebih empuk.
Selain itu, beruntunglah saya mendapat kamar yang berada di ujung lantai. Kenapa? Karena kamar hotel ini kurang kedap suara sehingga di beberapa waktu saya dapat mendengar suara orang-orang berbincang di hallway.
Untungnya, karena kamar saya berada di ujung sehingga tidak terlalu banyak orang berlalu-lalang di depan kamar saya dan tidak terlalu bising.
Area lemari menjadi 1 compound dengan area mini bar, safe deposit box, beserta rak-rak laci yang berisikan mesin pengering rambut dan alat setrika pakaian.
Lemarinya sendiri berukuran sangat kecil menurut saya. Saya memiliki kebiasaan untuk unpack dan menggantung pakaian bersih yang hendak saya pakai di hari-hari berikutnya sekaligus menggantung pakaian yang telah dipakai sebelumnya sehingga saya prefer jika space lemari lebih besar sehingga bisa memisahkan pakaian bersih di satu ujung dan pakaian ‘kotor’ di ujung satunya.
Kembali lagi, ini semata-mata hanyalah preferensi saya.
Di kamar ini, terdapat 4 botol air minum dari Aqua, 2 sachet teh dari Singabera, 2 sachet kopi hitam beserta pelengkapnya seperti krimer, gula pasir, dan pemanis buatan. Tersedia juga teko pemanas, coffee plunger, dan juga 2 mug yang cukup standar.
Kamar ini juga dilengkapi dengan sebuah kulkas yang berada terpisah dari area mini bar dan terletak berada di bawah meja kerja yang dekat televisi.
Sedikit pengalaman saya saat menggunakan televisi, saya merasa sistem kurang responsif sehingga agak susah untuk mengakses fitur-fitur dari smart TV di mana saya sempat dibuat agak bingung karena remote televisi terasa tidak sinkron dengan televisinya.
Kamar mandi berukuran compact dengan ruangan shower 2 mode pancuran, kloset, dan juga vanity tunggal.
Nuansa di kamar mandi juga masih di warna abu-abu, putih dengan dominasi piranti-piranti stainless steel silver dan hitam. Satu hal yang mengganggu di mata saya adalah elemen lampu berwarna emas yang terasa out of place dari keseluruhan color scheme interior ruangan kamar mandi ataupun kamar utama.
Toiletries yang dipakai oleh hotel ini merupakan toiletries berukuran bulk dengan merek KenetMD yang merupakan toiletries standar dari hotel Hyatt Place sedunia. Uniknya, lotion untuk badan tidak menggunakan merek yang sama namun menggunakan lotion generik.
Tekanan air untuk shower ini terasa kurang keras namun setidaknya insulasi ruangan shower sangat bagus dengan pintu kaca yang dapat dibuka secara 2 arah berhasil membuat air saat mandi tidak bercecer ke area kering di luar ruangan shower.
Hyatt Place Makassar: Makan Pagi
Sebagai anggota Globalist, saya mendapatkan fasilitas gratis makan pagi yang mengambil venue Papillon yang berada di lantai 2. Papillon terletak berdekatan dengan The Placery dan The Market dan fasilitas sarapan ini dimulai dari pukul 06:00 dan berakhir di pukul 10:00. Makanan disajikan secara buffet.
Venue ini berukuran luas dengan pilihan tempat duduk indoor dan juga semi outdoor. Selama menginap saya selalu memilih untuk duduk di area indoor yang dingin. Suasana Papillon terasa nyaman dan karyawan-karyawan yang bertugas juga selalu penuh senyum dan sangat mengakomodasi.
Sekilas, terdapat 2 area di dalam ruangan indoor, saya memilih di area yang lebih dekat dengan buffet. Berikut adalah dokumentasi di area tersebut:
Area indoor ‘kedua’ berada semakin ke dalam dari restoran Papillon di mana area ini terasa lebih sepi karena memang tidak berada di dekat area buffet yang tentunya akan selalu relatif lebih ramai dengan orang berlalu lalang hendak mengambil makanan.
Berada di ujung section kedua dari ruangan indoor terdapat pintu untuk mengakses ruangan semi outdoor, ruangan ini terasa sejuk di pagi hari yang saat itu dalam keadaan hujan. Ruangan ini juga dipergunakan untuk mengakomodir para perokok dengan dilengkapi asbak di tiap-tiap mejanya.
Saya menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan Ibu Dini yang membantu mencarikan meja.
Sambil berbincang-bincang, rupanya beliau mengenali nama saya kala dia bekerja di hotel sebelum ini. Ibu Dini ternyata sempat bekerja di sister hotel di kota Surakarta yaitu Alila Solo dan bertugas di bagian executive lounge-nya.
Senang juga melihat familiar face dan tampaknya ia juga sangat menikmati pekerjaan barunya di kota Makassar ini. Ibu Dini juga sempat memperkenalkan saya dengan Pak Ikram yang bertugas sebagai supervisor restoran yang tak kalah ramahnya.
Setelah mendapatkan meja pilihan dan mengorder es kopi latte, saya langsung menghampiri area buffet dan segera memilih makanan-makanan yang telah dipajang secara menarik.
Makanan dan minuman berada di satu area yang sama dan mulai dengan area live kitchen dengan makanan-makanan seperti bubur, sajian-sajian panas seperti rendang, sosis ayam, dan cah sayur.
Dilanjutkan dengan egg station, wafel dan juga noodle station.
Di sisi lain dimulai dengan sebuah kulkas yang berisikan sajian yogurt, jus-jus buah dalam kemasan botol individual, dan juga beberapa pilihan susu dingin.
Di sisi yang sama juga terdapat roti-roti tawar dengan mesin pemanggang, area sereal, dan buah-buahan segar. Sebuah kulkas lainnya berisikan sajian charcuterie lengkap dengan daging-dagingan dingin, keju, dan juga beberapa mangkuk berisikan salad segar.
Di sisi tembok lainnya didedikasikan sebagai area minuman yang mana terdapat dispenser air dingin, mesin kopi, dan juga beberapa pilihan teh celup beserta pelengkapnya.
Terdapat sebuah island tunggal yang menyajikan makanan-makanan favorit saya!
Mata saya berbinar kala melihat sajian-sajian lokal khas Makassar menghiasi area ini. Selama 2 kali menikmati sarapan, saya melihat mereka menyajikan makanan-makanan seperti sup konro, coto Makassar, ikan masak Pallumara, nasi goreng hijau, dan nasi goreng cakalang.
Dengan keterbatasan waktu saat itu, saya tidak memiliki cukup waktu untuk menikmati makanan khas Makassar sehingga keberadaan menu-menu lokal semacam ini berhasil mengobati kekecewaan saya.
Saya sangat menikmati makanan-makanan yang disajikan saat sarapan karena cita rasanya bukan cita rasa khas ‘hotel’ yang seringkali telah disesuaikan dengan lidah barat sehingga tidak ‘nendang’,
Makanan yang disajikan terasa mantap dengan bumbu dan rempah-rempah yang terasa maksimal. Recommended.
Di sisi island sebaliknya dipergunakan untuk area roti-rotian yang juga campuran roti-roti khas negara barat seperti pain au chocolat, danish, croissant, donat, dan muffin, juga sajian lokal Indonesia seperti kue lapis, onde-onde dan lain-lain.
Saya mengapresiasi Ibu Dini dan Pak Ikram saat di hari kedua sarapan yang mana tanpa saya minta langsung menawarkan es kopi latte dan juga menyajikan buah potong yang memang hidangan wajib saya. What a great service!
Hyatt Place Makassar: Kolam Renang & Pusat Kebugaran
Kolam renang dan pusat kebugaran juga terpusat di lantai 2 yang berada di dekat area front desk.
Kedua fasilitas ini dapat diakses dengan menggunakan kunci kamar pada jam 06:00 hingga jam 22:00 tiap-tiap harinya.
Kolam renangnya bisa dibilang instagramable dengan tempat duduk melingkar yang berada di tengah-tengah kolam renang. Fasilitas kolam ini juga dilengkapi dengan beberapa sun beds dan juga bean bags.
Pusat kebugaran berukuran cukup luas dengan alat-alat kesehatan dari Life Fitness yang terlihat cukup komplit dengan free weights dan mesin-mesin fitness lainnya.
Penutup
Hyatt Place akhirnya hadir di Indonesia dan memilih kota Makassar sebagai tujuan pertamanya.
Hyatt Place Makassar adalah satu-satunya hotel dari jaringan loyalti hotel World of Hyatt di pulau Sulawesi yang seperti sekarang ini telah menjadi satu ikon dari kota Makassar. Kehadirannya tentu sudah lama saya tunggu-tunggu dan PinterPoin berkesempatan menghadiri acara grand opening-nya di tanggal 8 Maret 2024 silam.
Saya yang juga merupakan anggota Globalist World of Hyatt menjadi wakil dari PinterPoin untuk datang menghadiri acara besar tersebut sambil mempergunakan waktu tersebut untuk menginap sekaligus mengulas hotel terbaru dan termewah di kota Makassar ini.
Terimakasih untuk ibu Ivana selaku marketing Communication Hyatt Place Makassar untuk undangan dan hospitality selama saya menginap di sana.
Agar lebih berimbang, maka berikut saya rangkumkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari hotel ini dari sudut pandang saya.
(+) Lokasi yang strategis berada di salah satu jalan raya utama kota Makassar
(+) Hotel yang modern, upscale, dan terasa nyaman
(+) Pusat kebugaran cukup lengkap dan fasilitas kolam renang yang instagramable
(+) Servis yang ramah dan murah senyum saya jumpai di setiap karyawan yang bertugas
(+) Pengalaman makan pagi yang sangat baik dari segi kualitas dan varietas makanannya
(-) Merupakan salah satu ‘select hotel‘ dari World of Hyatt sehingga by rule tidak memberikan upgrade kamar bagi member elit yang menurut saya sangat disayangkan
(-) Kamar kurang kedap suara
(-) Tekanan air di kamar mandi relatif kurang kuat
Baru tau dri artikel ini , klu property hyat sdh ada di makassar , kalau tau wkt itu grand opening , ingin juga mencoba nginap di properti hyat, krn sblum nya blok prnh coba mangkin bagus lagi klu bisa berbincang2 dgn Mr Paulo yg sdh sgt mumpuni pegalaman nya di berbagai jaringan hotel dunia
Segera dicoba Hyatt Place Makassar-nya ya pak, moga2 kita bisa ketemu di kesempatan lain ๐