Setelah 2 malam berkunjung ke kota Munich di Jerman, perjalanan saya berlanjut masuk ke negara berikutnya yaitu Austria. Seharusnya saya hanya akan berkunjung ke kota Vienna selama 2 malam namun salah satu teman baik saya yang pernah mengunjungi kota ini menyarankan untuk mengunjungi kota Salzburg sebelum Vienna dan di kota ini saya berkesempatan menginap di Hotel Goldener Hirsch, a Luxury Collection Hotel.
Memang belum genap setahun lalu saya sempat berkunjung ke kota Vienna, sehingga memang masuk di logika untuk menyempatkan diri mengunjungi kota kecil yang terletak di antara kota Munich dan Vienna ini.
Kota Salzburg yang merupakan kota kelahiran musikus legendaris Mozart ini tidaklah terlalu besar sehingga sepertinya durasi satu malam berkunjung terasa bisa โdicukupkanโ. Apalagi hotel yang saya pilih adalah Hotel Goldener Hirsch yang berlokasi persis di area kota lama sehingga berhasil membuat kunjungan singkat ini terasa efisien.
Untuk diketahui, tidak ada banyak hotel di Salzburg yang tergabung dalam jaringan loyalti hotel dunia apalagi yang berada di lokasi pusat kota lama sehingga untuk situasi saya, pilihan hotel yang menarik perhatian saya mengerucut ke 2 hotel saja yaitu Hotel Goldener Hirsch (Marriott Bonvoy) dan Hotel Goldgasse (Hilton Honors – SLH).
Saya lebih condong untuk memilih hotel pertama yang berlokasi lebih pusat dan saya juga dapat mempergunakan sertifikat menginap gratis yang saya miliki. Akan saya jelaskan di bagian pemesanan nantinya.
Ulasan hotel ini adalah salah satu ulasan dari serangkaian ulasan-ulasan hotel saat saya berkunjung ke Eropa di bulan Oktober 2024 silam. Untuk Anda yang ingin membaca artikel pendahuluan (trip intro) dan sekiranya hendak membaca ulasan hotel-hotel terkait lainnya, Anda dapatย membacanya di sini.
Di dalam post ini:
Hotel Goldener Hirsch: Pemesanan
Hotel Goldener Hirsch adalah hotel yang berada dalam naungan jaringan hotel raksasa Marriott Bonvoy. Hotel ini masuk di bawah brand The Luxury Collection dan sesuai dengan kategorinya, hotel ini memang salah satu hotel termewah di Salzburg dan sepertinya untuk di area old town adalah satu-satunya yang termewah.
Saya melakukan pemesanan melalui apps Marriott Bonvoy sekitar hampir 3 bulan sebelum periode menginap saya.
Saat itu, tipe Classic Room yang merupakan kategori kamar terendahnya dapat ditebus dengan menggunakan 53.000 poin Marriott. Jika dibayar dengan tunai maka uang yang perlu saya keluarkan adalah sekitar โฌ444.40 (~Rp7.500.000) sehingga nilai poin saya ada sekitar Rp141,5/poin (13% lebih tinggi daripada valuasi PinterPoin tahun 2024).
Saat melakukan pemesanan kamar ini, hotel ini adalah hotel termahal untuk menginap di Salzburg untuk periode stay saya sehingga menjadikan hotel Goldener Hirsch ini sebagai hotel spesial di Salzburg yang bisa dipesan dengan poin!
Pada kasus saya, saya menggunakan sertifikat gratis menginap yang saya dapatkan saat menyelesaikan malam ke 75 demi memperpanjang status Titanium Elite tahun lalu.
Sertifikat tersebut bisa dipakai untuk menginap secara gratis di hotel-hotel yang mematok maksimal di angka 40.000 poin. Untungnya Marriott Bonvoy memperbolehkan untuk melakukan top up hingga maksimal 15.000 poin, maka saya putuskan untuk menggunakan 13.000 poin out of pocket agar dapat menebus satu malam di hotel Goldener Hirsch.
Saya lalu menggunakan satu sertifikat Nightly Upgrade Award untuk mencoba peruntungan agar mendapat kamar tipe 1-Bedroom Suite namun di h-1 saya mendapatkan surel yang memberitahukan bahwa sertifikat upgrade tidak berhasil digunakan dan pada akhirnya kembali masuk ke akun Marriott Bonvoy saya.
Kecewa tentunya, namun saat saya mengecek reservasi saya, kamar saya telah mendapat upgrade ke tipe kamar Junior Suite. Wah, tentunya ini adalah hal yang menggembirakan bagi saya!
Hotel Goldener Hirsch: Check-in
Kami sampai di kota Salzburg dengan menggunakan kereta dan sesampainya di stasiun utama Salzburg Hbf, kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju ke hotel. Jaraknya cukup jauh yaitu sekitar 1.8 kilometer namun kami jalani dengan santai dan bahkan sempat berhenti sebentar di sekitaran taman Mirabell yang merupakan salah satu objek wisata di Salzburg.
Suhu udara kala itu cukup hangat dan matahari bersinar cerah sehingga membuat suasana kota Salzburg terlihat sangat cantik dengan foliage musim gugur dan kontras langit biru.
Tepat pukul 13:00 kami tiba di hotel dan disambut dengan lobi yang harum. I don’t know about you, tapi saya sangat menyukai menginap di hotel yang wangi! ๐
Rasa penasaran membuat saya akhirnya bertanya kepada petugas front desk mengenai aroma lobi. Rupanya dari perusahaan Scentair dengan nama aroma 2143 โ A Walk in the Woods bahkan ia juga menginformasikan alamat website untuk membeli wewangian ruangan tersebut (saking banyaknya tamu yang menanyakan mengenai wewangian ini!).
Hotel yang menempati bangunan yang telah berdiri sejak tahun 1407 ini sangat terasa vibe hotel butik mewahnya, hotel ini berhasil menge-blend dengan old town yang notabene tua namun charming. Hotel ini terletak hanya beberapa meter saja dari rumah kelahiran Mozart, salah satu fakta yang membuat saya makin mantap memilihnya.
Seorang bell man menyambut kedatangan kami dan dengan sigap langsung membantu mengamankan barang-barang bawaan kami yang cukup banyak ini.
Ruangan lobi dari hotel ini terasa unik dengan adanya pajangan-pajangan tanduk rusa yang menghiasi sisi-sisi dinding, memang dulunya hotel ini adalah penginapan untuk para pemburu rusa (kata ‘hirsch’ berarti ‘rusa’ dalam bahasa Indonesia).
Bell man ini lalu mengantar kami untuk memasuki ruangan reception yang berada di sisi kiri setelah pintu masuk hotel.
Beberapa karyawan yang bertugas di bagian reception juga mengenakan Tracht (pakaian tradisional khas Austria), membuat kesan tradisional semakin melekat dengan hotel ini. Para karyawan di sini sangatlah ramah dan terlihat sangat antusias melayani kami, mereka lalu mengecek reservasi yang telah saya buat dan mengkonfirmasinya.
Ia menjelaskan bahwa kamar telah di-upgrade ke tipe Junior Suite yang bernomorkan 46. Ia menanyakan mengenai hadiah selamat datang sebagai anggota Titanium Elite Marriott Bonvoy yang bisa dipilih antara lain: 1.000 poin Marriott, sebuah welcome amenity, atau gratis sarapan untuk berdua.
Seperti biasanya, saya memilih gratis sarapan. Ia juga menambahkan jika hendak berbelanja di Gift Shop hotel akan diberikan diskon 10%.
Berhubung saya datang bukan di jam check-in reguler, maka ia perlu memastikan terlebih dahulu siap tidaknya kamar untuk dimasuki. Ia mempersilahkan kami untuk duduk sejenak di ruang tamu dan saya pergunakan waktu untuk mendokumentasikan area reception ini.
Tak lama setelahnya kami diberikan kunci kamar yang masih menggunakan kunci kamar konvensional dengan gantungan logam crest hotel berukuran besar dan lumayan berat. Such a novelty!
Selain kunci kamar konvensional, kamar juga telah dilengkapi dengan pintu kamar yang dapat dibuka dengan sistem tap sehingga Anda dapat menggunakan 2 jenis kunci untuk memasuki kamar.
Saya juga diberi sebatang coklat dan undangan berukuran kartu nama yang disebut Epicurean Moment Invitation untuk menikmati minuman dan hidangan ringan cokelat. Undangan ini berlaku sekali waktu di pukul 14:00-16:00 dan mengambil venue Bar Goldener Hirsch
Hotel Goldener Hirsch: Junior Suite
Bell man yang tadi membantu mengamankan barang bawaan kami bergegas mengantar kami memasuki kamar. Saya yang biasanya merasa tidak perlu diantar dengan terpaksa mengiyakan karena kamar nomor 46 yang kami tempati ini berada di lantai 3 dan layout hotel legendaris ini lumayan membingungkan bagi para tamu hotel yang hendak memasuki kamar pertama kalinya.
Sambil berjalan ia menjelaskan sejarah hotel dan juga mengenai fasilitas-fasilitas hotel yang ada. Kami menaiki tangga di bagian belakang dan mendapati sebuah void di mana Bar Goldener Hirsch berada di lantai bawahnya.
Kami memasuki lift dan mendapati kamar berada di seberang ruangan. Hotel ini hanya memiliki 70 kamar dan suite yang memiliki layout berbeda-beda walaupun jenis tipe kamarnya sama. Ukuran kamar Junior Suite ini adalah 33 meter persegi.
Jujur, saya sangat pleasantly surprised dengan kamar yang saya tempati ini, harus saya akui, ada sedikit rasa tidak yakin saat melihat foto-foto kamar ketika hendak melakukan pemesanan.
Di benak saya saat melihat foto hotel, keseluruhan disain kamar terasa tua, usang, dan penggunaan furniture antiques ataupun pemilihan warna kain-kain tradisional bermotif dan berwarna merah muda, biru tua, dan merah terasa kurang pas dengan preferensi pribadi saya. Selain takut hotelnya adalah hotel tua, saya juga worry bahwa nantinya hotelnya juga memiliki ‘bau’ khas hotel tua.
Wow! Rupanya saya sangat menyukai kamar ini. Everything works for me, terdapat lemari pakaian yang sepertinya didisain untuk menyimpan jaket dan sejenisnya untuk kemudahan akses saat hendak keluar dan masuk kamar.
Kamar mandi berada di seberang lemari jaket dengan double vanity marmer dengan fikstur vintage berwarna emas. Toiletries yang dipergunakan adalah dari Byredo berukuran besar dengan wewangian yang dinamakan Le Chemin yang memang wewangian standar hotel brand The Luxury Collection.
Satu hal dari kamar mandi yang mengingatkan saya pada hotel-hotel jadul adalah adanya musik yang dengan kumpulan lagu yang dapat diputar saat menggunakan kamar mandi. Sudah sangat jarang sekali saya mendapati hotel-hotel zaman now yang masih menggunakan audio semacam ini. Unik!
Kamar ini tidak memiliki bath tub namun hanya dilengkapi dengan shower 2 mode pancuran, yaitu: mode air hujan dan hand held. Tekanan airnya sangat baik dan uniknya kedua mode pancuran dapat dinyalakan di waktu yang sama sehingga membuat mandi terasa memuaskan dengan debit air yang ekstra kencang.
Ruangan kloset berada terpisah dengan menggunakan kloset spesial dari Villeroy & Boch untuk hotel Goldener Hirsch. Unik jika melihat adanya logo kedua brand berada di tutup lid kloset.
Kamar tidur saya terlihat sangat cantik dengan pencahayaan alami yang maksimal. Kamar ini didisain dengan banyak elemen tradisional yang memadukan kain bermotif berwarna merah muda khas Austria dan perabotan kayu-kayu antik.
Tak serta-merta semuanya ‘kuno’ ataupun ‘tua’, ruangan dilengkapi dengan teknologi yang mutakhir seperti lampu motion sensor di lantai yang otomatis menyala saat mendeteksi adanya gerakan, ini tentunya sangat membantu penglihatan di malam hari saat terbangun di malam hari hendak mengakses kamar mandi.
Saya memilih kamar dengan ranjang King dan kamar Junior Suite yang saya tempati ini rupanya dilengkapi dengan setup ranjang Hollywood, yaitu: 2 ranjang berukuran single dijadikan satu dengan sprei tunggal. Tidak menjadi masalah buat saya tentunya. Meskipun ranjangnya menggunakan sprei tunggal namun selimut yang diberikan adalah 2 selimut yang tentunya membuat kami tidak rebutan selimut saat tidur. ๐
Selayaknya tipe kamar Junior Suite, kamar ini memiliki living area yang menyatu dengan kamar tidur. Living area-nya hanya berbentuk 2 kursi sofa tunggal dengan meja pendek yang lagi-lagi berbentuk unik dan praktikal.
Menunggu di meja pendek adalah sepiring buah-buahan, sebuah kotak kecil berisikan coklat, 2 botol air minum, dan sebuah welcome letter.
Juga terdapat buku literatur dari The Luxury Collection yang boleh dibawa pulang, sebagai orang yang menyukai memorabilia semacam ini tentu saja buku tersebut langsung masuk tas sebagai memento kenangan indah di Salzburg!
Hotel ini juga menyediakan sebuah meja kerja yang memiliki fungsi ganda yang apabila dibuka menjadi sebuah meja rias dengan banyak kompartemen lengkap dengan cermin lipat. Meja ini berada di dekat jendela yang dapat dibuka dibuka lebar dengan pemandangan kota Salzburg sekitar.
Satu hal detil yang menurut saya sangat menarik dari hotel ini adalah banyak hal di hotel ini diberi logo Goldener Hirsch (gambar crest dengan rusa di dalamnya), saya sangat mengapresiasi kedetilan hotel ini dalam pengaplikasian corporate identity yang begitu kuat.
Anda dapat melihat salah satu contohnya dengan mesin kopi Illy yang lagi-lagi terlihat vintage padahal menggunakan kapsul kopi individual dan merupakan mesin yang state-of-the-art. Terdapat sablon logo di bagian atasnya.
Berada di bawah mesin kopi tersebut adalah area mini bar yang dilengkapi dengan kopi kapsul Illy, teh dari Ronnefeldt, dan pelengkapnya. Kulkas juga fully stocked dengan berbagai macam minuman dari minuman ringan hingga Champagne bermerek Moรซt et Chandon dan juga sebotol wine merah.
Terdapat lemari pakaian di dekat ranjang yang dilengkapi dengan safe deposit box, alat setrika beserta meja nya, dan satu jubah mandi (jubah mandi lainnya ada di dalam kamar mandi).
Setelah keluar mengeksplor old town sekitar dan selesai bersantap malam, kami kembali ke hotel di malam hari dan menemukan kamar telah mendapatkan servis turn down.
Lampu-lampu telah diredupkan, korden jendela sudah ditutup rapat, bed throw telah dilipat dan disimpan, selimut sudah ditata rapi, slippers dan keset telah ditaruh di masing-masing sisi ranjang, juga diberikan sebotol air minum dan permen coklat tunggal di masing-masing nakas samping.
Walaupun turn down service terasa sangat proper di area ranjang namun pihak housekeeping tidak membersihkan bagian lain seperti area kamar mandi ataupun meja pendek. Interesting.
Hotel Goldener Hirsch: Bar Goldener Hirsch
Kami memanfaatkan undangan Epicurean Moment yang diberikan kepada saya di saat check-in. Kami diperbolehkan menikmati 2 macam minuman dan juga diberikan makanan ringan berupa coklat berukuran kecil, Epicurean Moment ini mengambil venue Bar Goldener Hirsch.
Bar ini mengisi courtyard bagian dalam yang beratapkan kaca bening sehingga pencahayaan di area ini terasa maksimal. Kami diperbolehkan memilih minuman apa saja, baik non-alkohol maupun beralkohol dan akhirnya kami memesan Spritz Aperol dan Coffee Martini untuk menemani kudapan coklat yang disajikan bersamanya.
Hotel Goldener Hirsch: Makan Pagi
Sarapan mengambil venue Rosa Salon yang dimulai di pukul 07:00 dan berakhir di pukul 11:00. Sarapan yang diberikan bagi anggota Platinum ke atas Marriott Bonvoy sebagai salah satu hadiah selamat datang ini untungnya adalah buffet breakfast dan bukan melulu sarapan kontinental biasa.
Jika tidak, maka untuk menikmati buffet breakfast ini para tamu harus merogoh kocek senilai โฌ39/orang atau jika hanya sarapan kontinental senilai โฌ20/orang.
Seting dari Rosa Salon ini terasa intim, seorang host menerima kedatangan saya dan menawari saya untuk memilih meja yang saya inginkan.
Terdapat 2 ruangan di Rosa Salon ini, ruangan pertama adalah ruangan utama yang menyambung dengan area buffet dan ruangan kedua terpisahkan oleh sebuah pintu yang memiliki vibe berbeda dengan dominasi warna hijau tua yang membuatnya terasa lebih gelap. Saya memilih untuk duduk di ruangan pertama yang lebih dekat dengan area makanan for obvious reason. ๐
Sesaat setelah saya memilih meja, host menanyakan apabila saya hendak dibuatkan minuman kopi atau teh, saya memesan satu cangkir cappuccino panas dan ia segera mengantarkannya sambil sekaligus memberi saya satu gelas jus dalam gelas shot kecil untuk menambah kekebalan tubuh.
Pilihan makanan cukup terbatas dan tidak terlalu beda dengan sajian-sajian breakfast buffet hotel Eropa sejenisnya. Memang secara varietas makanan terbatas namun secara kualitas, makanan yang disajikan di sini saya nilai sangatlah baik.
Sebagai contoh, pilihan-pilihan cold cuts charcuterie-nya terasa refined dan terdapat liver pรขtรฉ yang terbungkus individual yang lezat. Mereka juga menyajikan sparkling wine dengan campuran jus buah yang dapat Anda buat sendiri ataupun dibuatkan oleh karyawan yang bertugas.
Penutup
Salzburg! Kota yang terkenal karena merupakan tempat kelahiran musikus legendaris Mozart dan juga menjadi salah satu seting dari film klasik fenomenal “The Sound of Music” menjadi kota tujuan saya berikutnya. Lokasinya yang berada di antara kota Munich (kota sebelumnya) dan Vienna yang akan saya kunjungi berikutnya menjadikannya kota yang sangat convenient untuk dikunjungi.
Saya memilih untuk menginap di area old town dan pilihan saya jatuh ke Goldener Hirsch, a Luxury Collection Hotel yang tergabung dalam jaringan loyalti hotel Marriott Bonvoy.
Hotel mewah yang lokasinya sangat strategis ini sempat membuat saya ragu saat hendak memesan kamar. Mengapa? Karena hotel yang menempati bangunan yang telah berdiri sejak tahun 1407 terlihat borderline terlalu tua untuk preferensi saya (jika mengacu dari foto-foto hotel di website).
Untungnya hotel ini aslinya sangatlah charming di mata saya, hotel ini berhasil memadukan elemen-elemen tradisional khas Austria, menjaga heritage sambil mengadopsi teknologi mutakhir yang membuat stay saya terasa sangat exceptional.
Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Lokasi strategis di pusat old town Salzburg yang juga bertetanggaan dengan tempat lahir dan museum Mozart
(+) Hotel mewah yang termasuk salah satu hotel terbaik di kota Salzburg ini dapat ditebus dengan menggunakan poin Marriott dan di periode stay saya, value nya cukup tinggi. Anda dapat menggunakan poin sepenuhnya, ataupun menggunakan sertifikat menginap gratis yang Anda dapatkan saat menyelesaikan malam ke 75 dengan melakukan top up untuk selisih poin yang diperlukan
(+) Suite upgrade ke Junior Suite diberikan kepada saya sesuai keuntungan menjadi anggota Titanium Elite Marriott Bonvoy. Gratis sarapan juga menjadi hal penting menjadi anggota elit, dengan itu kami menghemat โฌ78 untuk sarapan berdua
(+) Hotel yang menempati bangunan yang telah berdiri selama lebih dari 600 tahun ini menawarkan pengalaman menginap yang unik, seakan-akan selain menginap para tamu juga dapat menikmati a piece of history saja. Saya merasa manajemen berhasil membuat sebuah hotel mewah yang kaya akan tradisi, menggunakan teknologi canggih masa kini sehingga terasa up-to-date namun tetap menjaga kesan charming dan timeless
(+) Keramahan pelayanan yang sangat baik dari semua karyawan yang bertugas. Interaksi dengan beberapa karyawan terlihat adanya rasa bangga dan percaya diri bagi mereka untuk bekerja di hotel ini
(+) Pemberian Epicurean Moment Invitation yang diadakan di Bar Goldener Hirsch berupa sajian coklat kecil dan 2 minuman sesuai pilihan
(-) Hotel ini tidak memiliki pusat kebugaran yang tentunya akan cukup mengganggu bagi sebagian tamu yang berharap untuk berolahraga di sela-sela liburannya. Not me ๐
(-) Lagi-lagi saya tidak berhasil menggunakan sertifikat Nightly Upgrade Award untuk upgrade ke kamar tipe 1-bedroom suite, walaupun pada akhirnya saya tetap mendapat upgrade signifikan ke tipe Junior Suite yang merupakan 1 tingkat di bawahnya karena status elit yang saya miliki
(-) Turn down service di petang hari hanya fokus di sekitar area ranjang dan tidak membersihkan area living room maupun kamar mandi seperti yang lazim saya temui di hotel-hotel yang menawarkan servis serupa