Pada kunjungan saya ke Semarang beberapa waktu lalu, saya berkesempatan untuk menginap di Holiday Inn Express (HIE) yang terletak di Simpang Lima.
Meski terdapat beragam hotel yang lebih mewah, pencarian hotel saya hanya difokuskan pada chain hotel besar. Naturalnya pilihan utama saya akan jatuh pada Marriott, namun sayangnya tidak terdapat hotel Marriott di Semarang. Alhasil, saya hanya bisa memilih diantara:
- Holiday Inn Express Semarang Simpang Lima (IHG Rewards Club)
- Novotel Semarang (Accor Live Limitless)
- ibis Semarang Simpang Lima (Accor Live Limitless)
Karena saya tidak fokus pada Accor, maka pilihan saya jatuh pada Holiday Inn Express Semarang Simpang Lima. Hotel ini berlokasi sangat strategis di Simpang Lima sehingga dekat dengan berbagai macam situs wisata dan kuliner.
Baca juga: IHG Mempermudah Status Elit di 2020 & Mengubah Kebijakan Pembatalan
Check In
Lobi hotel tidak terletak di lantai dasar, melainkan di lantai 2. Tamu harus menaiki lift untuk mengakses area utama hotel.
Staf hotel menyambut dengan ramah dan meng-acknowledge status saya sesuai standar operasional yang diterapkan oleh IHG. Staf juga tidak lupa menginfokan bahwa bonus 500 poin (welcome amenity) akan segera ditambahkan ke akun IHG saya. Karena saya memesan 2 kamar, saya mendapat 1.000 poin yang bernilai Rp90.000 menurut valuasi saya.
Impresifnya, bonus poin tersebut langsung masuk ketika saya selesai melakukan proses check in!
Datang sebagai anggota Spire Elite (keanggotaan tertinggi di IHG), saya disambut dengan 4 botol minuman (2 botol per kamar). Meski tidak seberapa namun saya cukup impressed dengan adanya welcome gift seperti ini mengingat saya jarang mendapat hal serupa di HIE lainnya.
Kamar
Holiday Inn Express tidak memiliki kamar kategori tinggi seperti Suites atau Club Room. Setiap kamar jatuh dalam kategori yang sama, hanya dibedakan oleh jumlah ranjang dan akses untuk tamu dengan kebutuhan khusus.
Meski saya telah menaruh preference untuk memilih kamar yang jauh dari lift, namun saya malah diberikan kamar yang tepat diseberang lift. Namun positifnya saya tidak mendengar suara apapun sepanjang malam sehingga hal tersebut tidak menjadi masalah.
Saya dan Edwin diberikan corner room bersebelahan di lantai 11 (1101 & 1102).
Overall, kamar dalam kondisi yang sangat baik dan bersih terawat. Namun satu hal yang menjadi masalah adalah semburan air dari shower yang sangat lemah.
Breakfast
Breakfast di hotel ini disediakan mulai dari pukul 05.30 hingga 10.00 pagi setiap harinya. Pengecualian adalah hari Minggu dimana breakfast disajikan hingga pukul 10.30.
Pilihan makanan di hotel ini juga cukup beragam dan terlihat cukup meyakinkan. Bagi saya, salah satu keunggulan hotel di Indonesia dan Asia pada umumnya adalah pilihan breakfast yang lebih beragam bahkan di HIE sekalipun ketimbang di Amerika/Eropa.
Meski terdapat pilihan makanan yang beragam, namun saya memutuskan untuk tidak makan di hotel demi kulineran di Semarang bersama dengan Edwin, Ko Alex & Ci Vivi:
Penutup
Saya sendiri merupakan penggemar dari konsep “Express” yang diusung oleh HIE. Terutama saat saya tidak berencana untuk menetap di hotel & hanya digunakan sebagai tempat tidur dan mandi. Tentunya berkunjung ke Semarang berarti saya harus melakukan wisata kuliner.
Holiday Inn Express menjawab segala kebutuhan mendasar yang saya perlukan. Pada saat yang sama, saya bisa mengakumulasikan poin IHG Rewards Club dan Elite Qualifying Nights untuk menjaga status elite.
Tambahan: Beberapa hari setelah menginap di HIE Semarang, saya mendapat email berikut dari perwakilan hotel:
Saya mengerti jika feedback dari tamu, terutama tamu dengan status elite sangat berpengaruh pada staf & hotel itu sendiri. Sebagai catatan, saya memang memberikan nilai yang tinggi kepada HIE Semarang. Namun saya pribadi merasa jika hotel tidak seharusnya secara eksplisit meminta dinilai “8 – 10”.
I’m a frequent stayer in Novotel Semarang, but not Holiday Inn.