Ulasan hotel Hyatt Regency Lisbon menutup perjalanan wisata saya ke Eropa dan saya kembali ke tanah air lewat bandara Jakarta Soekarno-Hatta (CGK). Ketibaan saya di Terminal 3 adalah di malam hari dan di keesokan pagi hari berikutnya saya sudah memegang tiket pesawat untuk menuju kota berikutnya, maka saya memutuskan untuk menginap di sekitaran bandara saja untuk alasan convenience.
Opsi hotel yang berada di dekat bandara CGK tidaklah banyak apabila menilik dari aspek status elit dari program loyalti hotel yang saya miliki. Hanya tersedia dua hotel dan keduanya merupakan hotel yang berada di bawah naungan Marriott Bonvoy. Hotel pertama adalah Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport yang sempat saya ulas sebelumnya dan hotel kedua adalah Fairfield by Marriott Jakarta Soekarno-Hatta Airport. Dikarenakan PinterPoin belum pernah mengulas hotel Fairfield ini, maka saya memutuskan untuk menginap di hotel ini saja.
Sebenarnya ini adalah kali keduanya saya menginap di Fairfield by Marriott Jakarta Soekarno-Hatta Airport. Saya tidak sempat membuat ulasan hotel ini saat menginap di sini di tahun 2023 silam maka sekarang adalah saat yang tepat untuk mengulasnya.
Di dalam post ini:
Fairfield Soekarno-Hatta Airport: Pemesanan
Saya melakukan pemesanan kamar tipe Deluxe Guest Room, 1 King, City View melalui apps Marriott Bonvoy sekitar lebih dari dua bulan sebelum periode menginap. Hotel ini hanya memiliki dua tipe kamar yaitu Deluxe Guest Room dan Deluxe Guest Corner Room jadi ia tidak memiliki tipe kamar suite.
Mendekati periode menginap saya menghubungi hotel via WhatsApp untuk mengatur penjemputan (airport shuttle) yang disediakan secara gratis untuk semua tamu yang menginap. Fasilitas airport shuttle gratis tentu saja adalah salah satu fitur penting (terpenting, menurut pendapat saya) untuk sebuah hotel bandara. Fasilitas gratis ini akan sangat memudahkan para tamu menginap yang memang memerlukan akomodasi yang dekat dengan bandara. Jika saja fasilitas ini tidaklah gratis maka bisa dipastikan saya akan memilih hotel lainnya yang memiliki fasilitas airport shuttle gratis.
Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut mengenai cara menghubungi hotel untuk mengatur penjemputan, harap membaca ke bagian ‘Fairfield Soekarno-Hatta Airport: Airport Shuttle‘ di bab berikutnya.
Fairfield Soekarno-Hatta Airport: Check-In
Mendekati tanggal menginap saya kembali menghubungi kembali pihak hotel untuk mengkonfirmasi kembali jadwal penjemputan saya. Saya diberi sebuah dokumen berformat PDF yang menginformasikan titik-titik penjemputan masing-masing terminal. Di hari H kedatangan, saya menerima WhatsApp dari sopir yang telah diatur oleh pihak hotel untuk menjemput saya. Dengan adanya koordinasi semacam ini membuat proses penjemputan saat itu terasa semakin seamless.
Saya tiba di bandara CGK dan segera menyelesaikan proses imigrasi, pengambilan bagasi, dan kemudian segeralah saya bergegas menuju ke meeting point yang berada di West Lobby (Lobi Barat). Sesampainya di West Lobby, saya bertemu petugas hotel yang bertugas di lapangan yang membantu mengkoordinasi para tamu dengan shuttle.
Saya menaiki mobil hotel yang berupa mobil MPV dan telah menunggu di dalamnya adalah seorang tamu hotel lainnya. Selepas saya menaiki mobil dan menaruh barang bawaan saya di bagasi belakang, bergegaslah kami menuju hotel yang berjarak sekitar 10 menit perjalanan.
Tibalah kami ke depan pintu utama hotel dan petugas bell men yang berjaga membantu menurunkan barang bawaan saya. Saya berjalan menuju ke meja resepsionis yang kebetulan tidak sedang membantu tamu lain dan segeralah saya menyelesaikan proses registrasi. Ia mengecek pemesanan yang telah saya lakukan dan tak berselang lama saya sudah memegang kunci kamar.
Saya tidak memperoleh upgrade ke tipe ‘Corner Room’ yang tentunya bukan masalah besar, saya hanya ingin dapat membersihkan diri dan segera tidur. Tak lupa saya juga mengatur airport shuttle untuk penghantaran dari hotel ke bandara. Harap dipahami bahwa airport shuttle yang disediakan ini melihat ketersediaan sehingga tentu saja semakin cepat Anda melakukan pemesanan semakin baik.
Fairfield Soekarno-Hatta Airport: Deluxe Guest Room, 1 King Bed, City View
Seusai melakukan pemesanan shuttle saya segera menuju ke kamar saya yang berada di lantai 9. Saya mendapatkan kamar bernomor 9022 yang mana ini merupakan lantai tertinggi dari hotel ini.
Kamar yang saya tempati ini berukuran 22 meter persegi dengan layout ruangan yang sederhana. Persis setelah masuk terdapat lorong cukup sempit dengan area kamar mandi di sisi kiri dan lemari pakaian di sisi kanan. Lemari pakaian ini bukanlah lemari pakaian konvensional dalam artian tidak berpintu. Bentuknya bisa dibilang seperti sebuah unit rak terbuka dengan gantungan baju, rak koper, dan rak-rak yang dipergunakan untuk menempatkan mini bar, safe deposit box, kulkas chiller, slippers, dan juga plastik laundry bag.
Disainnya compact dan terbuka sehingga mampu menyiasati lorong yang cukup narrow ini untuk terlihat lebih lega dan tidak terasa claustrophobic.
Kamar tidur dilengkapi dengan ranjang berukuran king yang diapit dengan 2 meja nakas. Ranjangnya nyaman dan bantalnya pun juga tidak kalah nyaman. Sebuah televisi ditempatkan di seberang ranjang dan juga tersedia meja bundar dengan permukaan kaca beserta sebuah kursi. Menunggu di atas meja tersebut adalah sebuah welcome letter dan juga welcome amenity yang telah disediakan oleh pihak hotel sebelumnya.
Memang sangatlah berbeda perlakuan hotel di Eropa dengan di Indonesia, adalah sangat lazim jika anggota yang memiliki tier keanggotaan tinggi saat menginap di kebanyakan hotel di Indonesia mendapatkan welcome amenity maupun welcome letter. Harap diingat hotel berbendera Fairfield adalah hotel yang bisa dibilang hotel budget, saya sangat mengapresiasi sentuhan-sentuhan kecil semacam ini.
Jauh kontras berbeda dengan menginap di hotel-hotel di Eropa, jika saya perhatikan hanyalah segelintir hotel yang biasanya adalah hotel berkategori premium dan mewah saja yang ‘mau‘ menyediakan welcome letter dan welcome amenity.
Kamar mandi berukuran cukup compact dengan sebuah sebuah vanity tunggal yang berbagi ruang dengan area kloset dan juga sebuah ruangan shower berpintu kaca bening. Ruangan shower menggunakan pancuran dua mode yaitu pancuran mode air hujan dan mode genggam yang tergantung di dinding. Toiletries yang digunakan adalah toiletries dari Skin Brew yang juga digunakan oleh Moxy Solo.
Fairfield Soekarno-Hatta Airport: Makan Pagi
Salah satu keuntungan menjadi anggota Platinum ke atas di keanggotaan Marriott Bonvoy adalah fasilitas gratis sarapan untuk dua orang yang diberikan sebagai salah satu pilihan welcome gift untuk para anggota elit. Sarapan mengambil venue yang dinamakan Fairfield Cafe yang berada di lantai dasar yang berdekatan dengan lobi utama.
Fairfield Cafe ini memiliki konsep terbuka secara layout ruangannya, di mana tidak terdapat sekat permanen yang membatasi antara restoran dengan lobi hotel sehingga membuatnya keseluruhan vibe dari Fairfield Cafe ini terasa lega dan menjadi perpanjangan dari area lobi.
Sarapan disajikan sepenuhnya secara buffet dan pilihan makanannya juga tergolong variatif dan proper untuk hotel sekelasnya. Hot dishes ala Indonesia dan Asia tertata menjadi satu bagian konter dan tersedia sarapan ala Western seperti sosis, pasta, jamur sautéed, kentang, dan lain sebagainya ditempatkan di konter lainnya.
Sebuah kulkas showcase dipergunakan untuk memajang salad bar, charcuterie sederhana, yogurt, buah-buahan potong, beserta chilled juice maupun beberapa macam susu yang didinginkan. Bersebelahan dengan kulkas ini adalah area sereal, konter roti-rotian tawar maupun manis lengkap dengan mesin pemanggang roti dan juga topping roti seperti beberapa macam selai dan madu. Bertetanggaan dengan konter roti adalah konter waffles dan pancakes yang disajikan secara langsung oleh karyawan yang bertugas.
Banyak penduduk Indonesia (setidaknya saya 😉 ) yang akan mengapresiasi adanya noodle station yang menyediakan mi dari Indomie yang dapat dibuatkan dengan tambahan beberapa macam pilihan sayuran dan juga topping seperti bakso. Setelah beberapa lama bepergian ke Eropa, saya tidak dapat menahan diri untuk tidak memesan mi instan ini dan akhirnya memutuskan untuk memesan semangkuk mi kuah!
Bagi para tamu yang ingin menikmati sajian lokal khas Jawa Barat seperti Ketoprak juga dapat menikmatinya di saat makan pagi di Fairfield Cafe. Bubur ayam yang merupakan salah satu menu sarapan nasional tidak resmi negara Indonesia juga tersedia di sini.
Penyuka sajian penutup dan anak-anak tentunya akan mengapresiasi adanya mesin es krim yang menyediakan soft serve berperisa Vanilla yang dapat dinikmati langsung ataupun mungkin menjadi topping untuk waffles dan pancakes?
Fairfield Cafe menyediakan minuman seperti kopi panas dan teh panas yang dapat langsung diambil sendiri dan juga dua pilihan minuman jamu herbal. Saya tentunya tidak melewatkan untuk mencoba jamu beras kencur dan alih-alih mengambil kopi panas di sini, saya memesan segelas es Cappuccino yang dibuatkan khusus.
Sebuah pengalaman makan pagi yang sangat kontras berbeda apabila dibandingkan dengan makan pagi di hotel sekelasnya di Eropa! Sarapan di sini memberikan jauh lebih banyak opsi makanan sehingga tidak membosankan dan pilihan-pilihan lokal membuatnya menarik bagi para wisatawan mancanegara yang tertarik untuk mencoba makanan khas Indonesia.
Fairfield Soekarno-Hatta Airport: Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran di hotel ini berada di lantai 2 dan diperuntukkan bagi para tamu menginap saja. Pusat kebugaran ini dapat diakses kapan saja dengan menggunakan kunci kamar dan ukuran ruangannya relatif lega. Dilengkapi dengan empat mesin kardio, sebuah unit mesin beban multi fungsi, dumbbell rack, dan area kosong yang dapat difungsikan sebagai ‘studio’. Menurut saya pusat kebugaran ini termasuk proper untuk sebuah hotel berbendera Fairfield.
Fairfield Soekarno-Hatta Airport: Airport Shuttle
Gratis airport shuttle menurut saya adalah fitur terpenting dari sebuah hotel yang menyebut dirinya sebagai sebuah airport hotel. Fitur ini juga menjadi faktor penentu saya memilih hotel Fairfield by Marriott Jakarta Soekarno-Hatta Airport untuk ‘menumpang’ tidur semalam sebelum melanjutkan perjalanan dengan terbang keluar Jakarta lewat bandara CGK.
Semua tamu menginap dapat mengatur penjemputan di bandara sebelum jadwal kedatangan dengan pihak hotel melalui WhatsApp di nomor +62-857-7711-3508. Di hari H, karyawan yang ditugaskan untuk menjemput para tamu akan menghubungi langsung dan dengan mudah kita dapat meng-update status penerbangan. Pengalaman penjemputan yang saya rasakan saat itu sangatlah seamless dan semuanya berjalan lancar.
Selain memerlukan penjemputan dari Terminal 3 menuju ke hotel, saya juga memerlukan penghantaran dari hotel menuju Terminal 1 untuk keesokan paginya. Saya mengatur penghantaran tersebut pada saat proses check-in dan langsung terkonfirmasi di saat itu juga.
Di bawah ini adalah screenshot dari dokumen PDF yang diberikan kepada saya yang berisikan informasi titik-titik penjemputan tiap-tiap terminalnya.
Penutup
Usai dengan wisata ke Eropa yang saya kunjungi di bulan Mei 2025, saya tiba kembali ke tanah air melalui bandara Soekarno-Hatta (CGK). Perjalanan saya tidaklah berakhir di Jakarta yang mana saya perlu terbang domestik sekali lagi di keesokan harinya. Saya yang tiba di bandara CGK di malam hari akhirnya memutuskan untuk menginap di airport hotel dan pilihan saya jatuh ke hotel Fairfield by Marriott Jakarta Soekarno-Hatta Airport.
Fairfield adalah salah satu brand hotel yang berada di bawah naungan program loyalti Marriott Bonvoy. Ini adalah kali kedua saya menginap di hotel ini, saya tidak memiliki banyak waktu untuk membuat ulasan terperinci saat menginap di hotel ini di tahun 2023 silam. Maka dari itu saya meluangkan waktu untuk membuat ulasannya sekarang ini.
Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Salah satu pilihan hotel dekat bandara CGK yang tergabung dalam program loyalti hotel dunia. Hotel ini terbilang baru dan belum genap dua tahun beroperasi. Kehadirannya berada di bawah naungan Marriott Bonvoy memberikan opsi menginap dengan harga yang lebih affordable dibandingkan dengan sister hotel serupa yaitu Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport
(+) Memiliki fitur gratis airport shuttle yang sangat berguna bagi para tamu menginap yang memerlukan baik penjemputan maupun penghantaran dari dan menuju bandara CGK
(+) Dilengkapi dengan pusat kebugaran yang menurut saya proper dengan luas ruangan yang cukup lega
(-) Hotel ini tidak memiliki banyak tipe kamar dan tidak memiliki kamar bertipe suite yang mungkin akan terasa kurang menarik bagi para tamu menginap yang memiliki tier status Platinum ke atas yang mengharapkan mendapat upgrade gratis ke kamar tipe suite sebagai salah satu keuntungan saat menyandang status tersebut.
Jika memang saya dihadapkan di situasi yang mengharuskan saya kembali menginap di hotel di dekat CGK maka saya tidak akan ragu untuk kembali menginap di hotel ini. Fitur gratis airport shuttle dan kemudahan untuk mengaturnya membuat saya mantap untuk memilih hotel ini. Harga yang tergolong relatif terjangkau tentu saja juga menjadi salah satu penentu penting dalam pengambilan keputusan ini.
The best reviewer, ( Mr Paulo)
Penikmat hotel yang benar benar berkelas dengan review yang mantap
waduhhhh makasih apresiasinya bro Arnold! Ini nih the true penikmat hotel! 🙂