Setelah disetujui oleh pemerintah sebagai alat tes resmi syarat untuk naik pesawat mulai 1 April 2021, kini grup hotel Accor di Indonesia akan menggunakan alat tes COVID-19 buatan Universitas Gadjah Mada, GeNose C19.
Dilansir dari Tempo, grup hotel Accor di Indonesia telah memesan 100 unit alat tes GeNose C19 dan akan digunakan di berbagai brand hotelnya. Tamu dan karyawan hotel akan diwajibkan untuk menjalani tes tersebut.
GeNose C19 akan digunakan di brand hotel Accor di Indonesia yang terdiri dari: Mercure (27 properti), Novotel (26), ibis Styles (23), ibis (20), ibis Budget (11), Grand Mercure (6), MGallery (5), Pullman (5), Fairmont (2), Raffles (2), Angsana (1), Banyan Tree (1), Cassia (1), Movenpick (1), Sofitel (1), Swissotel (1) dan other brands (2).
Namun, masih ada pertanyaan-pertanyaan seputar penggunaan alat tersebut, diantaranya:
- Kapan GeNose akan mulai digunakan di hotel Accor?
- Apakah tamu yang memiliki hasil rapid test atau PCR negatif akan dibebaskan dari tes GeNose?
- Apakah tes akan diwajibkan kepada tamu yang menginap saja atau semua orang yang masuk ke properti hotel meskipun tidak menginap?
Menurut saya, paling cepat alat tes tersebut baru akan digunakan di bulan April, bersamaan dengan aturan baru pemerintah yang melegalkan GeNose sebagai syarat untuk naik pesawat.
Kemungkinan besar, tamu yang bisa menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 tidak akan diwajibkan untuk menjalani tes GeNose. Namun hal tersebut berpeluang untuk mengacaukan konsep tes ini dari awal jika ada orang yang memalsukan hasil tes. Bijaksananya, setiap orang harus diwajibkan untuk menjalani tes GeNose C-19 ketika akan memasuki properti hotel Accor.
Mengenal GeNose C-19
Tidak seperti alat tes COVID-19 lainnya, GeNose tidak membutuhkan sampel darah atau air liur. Pengguna hanya perlu menghembuskan nafas ke dalam balon/kantung plastik untuk kemudian di analisa dengan sensing unit. Metode ini “diklaim” lebih aman dan mudah penggunaannya ketimbang alat tes lain.
Namun perlu diperhatikan bahwa GeNose adalah alat screening semata. GeNose tidak mendeteksi keberadaan virus COVID-19, melainkan hanya partikel atau senyawa (Volatile Organic Compound) yang memang secara spesifik dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi COVID-19 melalui nafas.
Alat tes ini diklaim 92% sensitif setelah menjalani uji validasi dan uji klinis, namun hingga saat ini belum ada publikasi ilmiah yang diterbitkan & belum diakui oleh WHO. Faktor utama yang membuat alat ini populer adalah harganya yang relatif terjangkau, yakni Rp20.000 per tes. Idealnya, tamu yang akan menginap di hotel Accor akan digratiskan.
Sejauh ini, tidak ada hotel yang mengwajibkan tamunya untuk menjalani tes atau screening COVID-19. Oleh karena itu, saya melihat langkah Accor ini sebagai hal yang positif. Menarik untuk dilihat apakah alat tes ini akan efektif atau tidak.
.