pesawat, outdoor, kendaraan, langit, pesawat terbang sipil, Perusahaan penerbangan, pesawat terbang, transportasi, Bandara, Perjalanan udara, tanah, awan, Mesin jet, Pesawat lorong tunggal, Mesin pesawat terbang, Pelataran pesawat, landasan, Layanan, Twinjet, Pesawat jet, Terbang, Rekayasa dirgantara, Garbarata, diparkir, penerbangan, tarmak, airbus, jet, besar

Garuda Indonesia Menjadi Maskapai Pertama yang Membatalkan Pesanan Pesawat Boeing 737 MAX

Dikutip dari detik Finance, Garuda Indonesia resmi membatalkan pemesanan 49 unit pesawat Boeing 737 MAX. Hal tersebut disampaikan oleh direktur utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang akrab disapa Ari.

Pembatalan ini menjadikan Garuda Indonesia sebagai maskapai pertama di dunia yang membatalkan pemesanan pesawat generasi terbaru dari varian Boeing 737 ini.

Menurut Ari, Garuda Indonesia sebetulnya masih menaruh kepercayaan pada pesawat Boeing 737 MAX karena telah menjadi pelanggan setia Boeing sejak lama. Boeing juga dikabarkan telah membenahi sistem pada pesawat Boeing 737 MAX.

Namun, pembatalan ini dilatarbelakangi oleh hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pesawat tersebut menyusul 2 kejadian naas yang menimpa Lion Air & Ethiopian Airlines.

Menurut Ari, Garuda Indonesia tidak bisa meresikokan penurunan jumlah penumpang karena mengoperasikan pesawat yang menjadi sorotan dunia ini.

pesawat, outdoor, langit, kendaraan, pesawat terbang sipil, Perusahaan penerbangan, pesawat terbang, transportasi, Bandara, Perjalanan udara, tanah, awan, Mesin jet, Pesawat lorong tunggal, Mesin pesawat terbang, Pelataran pesawat, landasan, Layanan, Twinjet, Pesawat jet, Terbang, Rekayasa dirgantara, Garbarata, diparkir, penerbangan, tarmak, jet, airbus, besar
Boeing 737 MAX 8 milik Garuda Indonesia. Foto oleh Ikhwan Hidayat.

Bagaimana dengan Lion Air?

Sebelumnya, Lion Air telah lebih dulu mewacanakan pembatalan pemesanan pesawat Boeing 737 MAX. Hal tersebut diutarakan tidak lama setelah kejadian naas yang menimpa penerbangan JT 610 rute Jakarta – Pangkal Pinang pada bulan Oktober 2018.

Hingga kini belum ada konfirmasi atau kepastian dari pihak Lion Air. Saya memprediksikan Lion Air akan mengikuti jejak Garuda Indonesia yang sudah lebih dulu membatalkan pemesanan, namun mungkin akan memakan waktu.

Dari pandangan saya, Lion Air harus mempertimbangkan nasib 10 unit pesawat Boeing 737 MAX yang sudah ada di dalam armadanya. Saya merasa Lion Air akan “terpaksa” memensiunkan 10 unit pesawat tersebut jika sampai membatalkan pemesanan. Tentunya hal tersebut akan menjadi keputusan yang sulit bagi Lion Air dari segi finansial.

Lain halnya dengan Garuda Indonesia yang sejauh ini baru mendatangkan 1 unit pesawat Boeing 737 MAX.

pesawat, Perjalanan udara, transportasi, langit, pesawat terbang, Perusahaan penerbangan, pesawat terbang sipil, kendaraan, outdoor, Rekayasa dirgantara, Terbang, Pesawat jet, Mesin pesawat terbang, penerbangan, sayap, Twinjet, Mesin jet, Layanan, Pesawat lorong tunggal, jet, Bandara, udara, merah, airbus
Lion Air sedang mempertimbangkan pembatalan order pesawat Boeing 737 MAX. Kredit: Boeing.

Bagaimana pendapat Anda tentang keputusan Garuda Indonesia untuk membatalkan pemesanan 49 unit pesawat Boeing 737 MAX?

Share

2 comments
  1. Kalau saya pastinya akan menghindari pesawat jenis itu. Meskipun mungkin nantinya udah “diperbaiki”

    Jadi keputusan Garuda ini bagus juga. Krn kepercayaan itu penting

  2. Di Blog OMAAT nya ben schlappig,banyak orang bilang ini cuma alesan aja si biar garuda bisa menghindari 737 max… Kalo dipikir” ada benernya juga, secara 737 NG garuda masi blom terlalu tua…. Sekarang yang buat saya penasaran si garuda mau beli A320Neo atau ga usah ekspansi dulu atau mungkin liat cseries si.. kalo si garuda beli 320Neo, menurut saya si sayang kalo ga beli 321LR,soalnya itu pesawat si tepat ya buat melayani rute” ke jepang sama australia yang ga sanggup buat widebody..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.