Flight Review: SriLankan Airlines Business Class A330-300 Colombo – Malé - Colombo

Flight Review: SriLankan Airlines Business Class A330-300 Colombo (CMB) – Malé (MLE) – Colombo (CMB)

Setelah menghabiskan 1 malam di Hilton Colombo, kami akan melanjutkan perjalanan singkat ke Maldives menaiki business class SriLankan di pesawat flagship A330-300. Penerbangan ini merupakan bagian dari perjalanan selingan ke Maldives pada edisi Round the World saya awal tahun ini. Saya akan mengulas penerbangan 2 segmen sekaligus; Colombo – Malé dan Malé – Colombo (5 hari kemudian).

Untuk penerbangan Kuala Lumpur – Malé (via Colombo) pulang pergi, saya membayar US$734 per orang. Jika memulai dari Jakarta / Singapura, tiket business class SriLankan dipatok 2x lipat di kisaran ~USD$1,400 – 1,700 per orang.

Menurut saya, harga tiket tersebut sangat good deal karena jika harus menukarkan miles, saya harus menukar 80.000 American miles + US$167.60 untuk penerbangan pulang pergi per orang. Valuasi 80.000 miles American versi PinterPoin adalah Rp20.000.000 atau setara dengan ~US$1,200. Selain itu, tidak ada ketersediaan kursi untuk 2 orang pada waktu perjalanan saya.

Dari tiket ini, saya mendapatkan 4.034 miles American Airlines yang bernilai ~Rp1 juta menurut valuasi PinterPoin.

teks, cuplikan layar, garis, nomor, Font, Paralel, diagram, Plot, Persegi

Airport

Perjanan dari Hilton Colombo menuju ke Bandaranaike memakan waktu kurang lebih 35 menit pada pagi hari. Hiruk pikuk langsung terasa seketika memasuki kompleks bandara. Banyak orang yang menunggu di depan terminal untuk menjemput penumpang.

Memasuki bandara, terdapat sejumlah toko-toko yang menjual produk lokal.

Setelah melewati toko-toko, kami tiba di area check in maskapai dan untungnya tidak ada antrian panjang di konter check in SriLankan.

Setelah check in dan melewati imigrasi, kami tiba di terminal Bandaranaike dan segera disambut dengan toko-toko lagi.

Kami memutuskan untuk tidak berkunjung ke lounge dan segera menuju ke gate A9.

Security screening di tiap gate sehingga disarankan untuk pergi ke gate lebih awal. Tidak ada antrian ekspres untuk penumpang business class.

Ruang tunggu sudah dipenuhi oleh penumpang yang mayoritas adalah turis.

Boarding

Airbus A330-300 berusia 9 tahun yang akan membawa kami ke Malé sudah terparkir rapi. Mengingat Maldives merupakan salah satu destinasi SriLankan yang paling populer, maka tidak heran jika SriLankan merotasi pesawat flagship A330-300 di rute ini. Hanya disayangkan SriLankan gagal menjaga kebersihan kabin & merawat hard product-nya.

Setelah terlambat sedikit, boarding akhirnya dilangsungkan pada pukul 06.55 pagi waktu Colombo. Penumpang business class bisa menggunakan jalur garbarata khusus.

SriLankan Airlines Business Class Colombo – Malé

  • Nomor Penerbangan: UL101
  • Jenis Pesawat: Airbus A330-300
  • Registrasi Pesawat: 4R-ALN
  • Rute: Colombo (CMB) – Malé (MLE)
  • Tanggal: Senin, 22 Januari 2024
  • Waktu: 07.18am (Colombo) – 08.07am (Malé)
  • Durasi Penerbangan: 1 jam 19 menit
  • Kursi: 6A & 7A

Kursi

Sayangnya, pesawat ini sudah menunjukkan usianya. Kondisi kursi kurang terawat dan kebersihan juga tidak dijaga dengan baik. Kontrol pengatur kursi juga sudah mulai rusak dan tidak responsif.

Pesawat A330-300 SriLankan dilengkapi dengan 28 kursi business class yang terletak di bagian depan pesawat dan 269 kursi economy class.

Kami memilih kursi paling belakang 6A dan 7A yang terletak di sebelah kiri.

Menunggu di kursi, terdapat bantal dan headphone dengan kualitas suara yang sangat buruk. Tidak ada amenity kit pada penerbangan singkat ke Malé ini.

Setiap kursi dilengkapi dengan AC individual yang cukup membantu melawan udara panas di luar pesawat. Salah satu kekurangan terbesar dari kursi reverse herringbone ini adalah ottoman yang sangat sempit ketika dalam posisi flat bed. Pada penerbangan singkat ini, untungnya hal tersebut tidak menjadi masalah.

Layar IFE bisa dikeluarkan dengan memencet tombol yang terletak di bawah kanan layar IFE.

SriLankan memiliki opsi hiburan digital yang beragam namun kurang up-to-date. Selain itu, SriLankan juga memutar video promosi turisme yang sangat panjang dan menurut saya cukup mengganggu penumpang yang ingin menonton.

Karena waktu penerbangan yang singkat, saya hanya menyalakan fitur in-flight map dan kamera pesawat.

Lampu, remot IFE, pengatur kursi dan power plug terletak strategis di sebelah kiri.

Kursi ini dilengkapi dengan sandaran tangan yang bisa dinaik-turunkan.

Meja lipat yang cukup kokoh tersimpan di sebelah kiri dan bisa dikeluarkan dengan mudah.

Sangat disayangkan karena pesawat tidak dibersihkan dengan benar sehingga membuat saya ragu-ragu untuk menyentuh tombol dan fitur lain di kursi. Selain itu kondisi kursi juga sudah tidak nyaman untuk dipandang.

Kru yang melayani penerbangan ini cenderung lebih ramah ketimbang kru pada penerbangan saya sebelumnya. Meski demikian, servis tetap terasa monoton dan tidak “warm”. Tidak lama setelah duduk, pramugari datang menawarkan handuk basah panas dan pilihan welcome drink champagne, jus jeruk dan jus apel.

Proses boarding berjalan cukup efisien dan pada pukul 07.08 pagi waktu Colombo, garbarata akhirnya ditarik dan pushback baru dilangsungkan 10 menit kemudian.

Pesawat mulai lepas landas pada pukul 07.31 pagi waktu Colombo.

Makan & Minum

Makanan disajikan kurang lebih 11 menit setelah lepas landas dan disajikan dalam 1 tray. Berikut menu makanan yang sederhana:

Saya memesan Sri Lankan Style Milk Rice Trio (7/10) yang sangat berbumbu dan aromatik. Tekstur nasi seperti kue ketan tradisional. Saya juga memesan segelas teh Ceylon Black Tea.

Servis sarapan berlangsung dengan sangat cepat dan efisien. Setelah saya menyelesaikan makanan, pramugari langsung sigap mengangkat tray dan menawarkan refill minuman.

Lavatory

Tidak ada fitur spesial dari lavatory di pesawat ini. Tampilan lavatory sendiri tergolong cukup bersih namun sayangnya agak berbau.

Ketibaan

Mata saya terpaku pada jendela pesawat ketika mendekati Maldives. Kami terbang melewati sejumlah resor yang dikelilingi oleh lautan biru yang sangat indah.

Meski tidak ada bus khusus business class, penumpang business class diperbolehkan untuk turun terlebih dahulu sehingga bisa mendapatkan tempat duduk lebih awal.

Untuk penerbangan kembali ke Colombo, berikut foto-foto keberangkatan dari bandara Malé.

SriLankan Airlines Business Class Malé – Colombo

  • Nomor Penerbangan: UL116
  • Jenis Pesawat: Airbus A330-300
  • Registrasi Pesawat: 4R-ALP
  • Rute: Malé (MLE) – Colombo (CMB)
  • Tanggal: Sabtu, 27 Januari 2024
  • Waktu: 04.26pm (Malé) – 06.07pm (Colombo)
  • Durasi Penerbangan: 1 jam 12 menit
  • Kursi: 6K & 7K

Pada penerbangan ini, hanya terdapat 3 orang penumpang lain selain kami sehingga servis terasa lebih atentif.

Berikut menu dan makanan pada penerbangan ini:

Saya memesan opsi Vegetarian Choice (7/10) yang terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan soya meat curry, mixed vegetable curry, tempered okra dan vegetable cutlet. Menurut saya makanan ini cukup enak dan level kepedasannya pas.

Penutup

Penumpang yang terbang dengan SriLankan di rute Maldives bisa merasakan produk business class SriLankan terbaik di pesawat flagship A330-300. Dari segi hard product, tentunya kursi business class ini lebih dari cukup untuk penerbangan berdurasi pendek ke Malé. Hanya disayangkan kebersihan pesawat tidak terjaga sehingga mengurangi impresi baik saya.

Dari segi soft product, servis pada penerbangan-penerbangan saya dengan SriLankan bisa dibilang medioker dan tidak terasa personal. Meski demikian, saya tidak akan ragu untuk terbang dengan SriLankan lagi jika kembali menemukan harga yang atraktif.

Apa pendapat Anda tentang SriLankan Airlines?

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.