Untuk kembali ke tanah air, saya terbang di kelas ekonomi (economy class) Singapore Airlines dengan kursi kelas ekonomi premium di rute internasional jarak dekat yaitu dari Singapura (SIN) ke Jakarta (CGK).
Ini adalah penerbangan terakhir dari seri 8 penerbangan dalam perjalanan saya ke India dan Filipina menggunakan KrisFlyer.
Untuk penerbangan kali ini, saya memesan penerbangan ini di kelas ekonomi (award Advantage) dengan 15.000 miles + S$52,8.
Alternatifnya, penerbangan ini sendiri dapat ditebus dengan kira-kira Rp9.000.000 sekali jalan mengingat penerbangannya sendiri penuh, sehingga bahkan dengan award Advantage sekalipun saya tetap mendapatkan nilai sekitar Rp550/mile.
Kurang lebih 2 hari sebelum keberangkatan, saya memeriksa ketersediaan kursi kelas ekonomi premium melalui ExpertFlyer (semua pesawat Singapore Airlines rute Singapura ke Jakarta menggunakan konfigurasi jarak jauh, sehingga tersedia kursi ekonomi premium).
Karena kursi tersebut tidak dijual lagi saat mendekati keberangkatan (dalam arti, bisa didapatkan gratis, detail lebih lanjut di sini) dan statusnya diblok (ditandai X), saya dapat meminta untuk duduk di kursi tersebut.
Oleh karena itu, saya mencoba meminta kursi tersebut di konter customer service di SilverKris Lounge, dan setelah beberapa kali telepon oleh stafnya akhirnya saya bisa mendapatkan kursi tersebut tanpa biaya.
Sebelum Berangkat
Sebagai anggota KrisFlyer Elite Gold saya dapat menggunakan konter check-in khusus penumpang kelas ekonomi premium.
Alternatifnya, saya dapat juga menggunakan konter ini sebagai penumpang kelas ekonomi premium (dengan layanan ekonomi premium; bukan hanya kursi ekonomi premium).
Sebagai perbandingan, berikut konter check-in untuk penumpang kelas ekonomi.
Setelah proses check-in saya mendapatkan pas naik (boarding pass) sekaligus slip pengambilan bagasi.
Saya pun melanjutkan proses keberangkatan dengan melalui proses imigrasi, yang memakan waktu tidak lama.
Setelah itu saya pun menuju ke KrisFlyer Gold Lounge, yang akan saya ulas terpisah. KrisFlyer Gold Lounge merupakan lounge yang disediakan untuk anggota Star Alliance Gold yang terbang di kelas ekonomi premium atau ekonomi maskapai anggota Star Alliance.
Kembali ke penerbangannya sendiri. Saya tiba di gerbang keberangkatan 40 menit sebelum jadwal, dan walaupun penerbangannya akan penuh proses pemeriksaan tetap berlangsung cepat.
Penerbangan ini dioperasikan oleh pesawat Boeing 777-300ER dengan registari 9V-SNA.
Tepat sebelum menaiki pesawat, earphone pun disediakan untuk penumpang kelas ekonomi.
Di Dalam Pesawat
Setelah masuk pesawat saya pun melewati kabin kelas bisnis terlebih dahulu. Pesawat Boeing 777-300ER Singapore Airlines memiliki kabin kelas bisnis yang cukup besar.
Setelah itu saya pun tiba di kabin kelas ekonomi premium yang terdiri dari 28 kursi.
Untuk penerbangan ini saya duduk di kursi 32A, kursi ekonomi premium jendela standar. Di rute regional dengan kursi ekonomi premium, kursi ini dapat dipesan di awal dengan biaya tambahan atau dipilih gratis beberapa hari sebelum keberangkatan.
Ruang kaki di kursi ini sudah lebih dari cukup untuk penerbangan internasional jarak dekat.
Di bagian atas kursi terdapat layar hiburan dan saku.
Di dekat sandaran tangan tengah terdapat tombol untuk mengatur kursi dan remote layar hiburan.
Sandaran tangan tengah memiliki tempat menaruh minuman dan juga meja
Di antara kursi terdapat lampu baca yang dapat disesuaikan beserta port USB dan earphone.
Terdapat 2 wadah botol air untuk tiap penumpang, 1 di depan dan 1 di belakang. Selain itu, di dekat sandaran kaki terdapat juga stopkontak.
Kursi ini memiliki meja yang sedikit lebih besar dari meja kelas ekonomi standar, dan tersimpan di dalam sandaran tangan. Karena merupakan 1 meja utuh dan tidak berada terlalu dekat dengan sandaran kursi, meja ini cukup nyaman digunakan untuk bekerja.
Di kantong hanya terdapat kartu petunjuk keselamatan dan kantong mabuk udara.
Di penerbangan ini disediakan juga bantal dan selimut khusus kelas ekonomi premium, yang sayangnya sangat memakan tempat untuk penerbangan sependek ini.
Seperti biasa, berikut foto saya di kursi tersebut dengan sandaran kepala dinaikkan. Saat saya terbang, masker masih wajib dipakai untuk rute ini.
Kembali ke penerbangannya sendiri. Kami mulai keluar dari gerbang tepat waktu.
Video informasi keselamatan pun diputar saat pesawat mulai meninggalkan gerbang.
Lampu kabin pertama diredupkan, kemudian dipadamkan untuk persiapan lepas landas.
Setelah perjalanan agak lama menuju landasan pacu, kami pun akhirnya berangkat dari Singapura.
Beberapa menit setelah lampu tanda kenakan sabuk pengaman dipadamkan makanan pun mulai dibagikan.
Makanan menu kosher disajikan lebih awal dari makanan standar, dan sesuai aturan disajikan dalam keadaan tersegel bahkan sebelum pandemi.
Berikut makanannya setelah dibuka.
Anda dapat mengakses menu standar lengkapnya di sini (kelas utama, bisnis, ekonomi), namun berikut makan malam untuk penerbangan kali ini di kelas ekonomi:
- Menu standar:
- Hidangan utama: Pilih satu dari:
- Semur daging sapi dengan lentil, kentang tumbuk, dan kacang polong
- Kare ayam dan kentang gaya Singapura dengan nasi putih
- Penutup: Kue kacang mete dengan tetes tebu
- Hidangan utama: Pilih satu dari:
- Menu Kosher:
- Pembuka: Salad salmon
- Hidangan utama: Nasi goreng telur dengan salmon panggang, kacang panjang, dan wortel
- Roti: Roti roll
- Penutup: Kue coklat
- Minuman (bawaan): Air mineral
- Minuman: Bervariasi, alkohol maupun non-alkohol.
Walaupun makanan kosher biasanya tidak dimasak oleh maskapai sendiri, setidaknya Singapore Airlines memilih vendor Hermolis yang makannya cukup baik meski rasanya relatif “aman”, termasuk untuk penerbangan ini (Garuda menggunakan vendor Stogel, yang sebagian makanannya berbentuk aneh).
Bahkan untuk penerbangan sependek ini, makanan yang diberikan tetap merupakan makanan 3-course seperti penerbangan jarak menengah sehingga cukup mengenyangkan.
Karena saya saat itu cukup haus (dan saya juga menyarankan untuk meminum banyak air saat di pesawat), saya pun meminta 1 botol air, yang baru diberikan setelah meminta 2 kali. Botol air yang digunakan sama dengan yang digunakan di kelas bisnis maupun ekonomi – air botol Evian hanya tersedia di kelas utama.
Saya juga memeriksa earphone yang diberikan. Karena ini merupakan penerbangan kelas ekonomi (walaupun duduk di kursi ekonomi premium), kursi ekonomi premium tidak dilengkapi dengan earphone noise-cancelling seperti biasanya dan memakai earphone standar kelas ekonomi.
Oleh karena itu, saya tidak mendengarkan musik dan hanya memakai peta penerbangan dengan layar sentuh yang cukup sensitif.
Tidak terasa sudah hampir waktunya untuk mendarat, sehingga sebelum sempat mengulas kamar kecilnya lampu kabin diatur terang untuk pemeriksaan setelah lampu tanda kenakan sabuk pengaman dinyalakan terakhir kali, lalu dipadamkan kembali untuk persiapan mendarat.
Kami pun akhirnya tiba di Jakarta hanya beberapa menit terlambat dari jadwal.
Kedatangan
Setelah turun ke lantai kedatangan saya pun pergi menuju area pemeriksaan status vaksin dan imigrasi.
Di sepanjang jalan, Anda akan menemukan banyak kode QR PeduliLindungi. Di sini Anda perlu melakukan 3 hal:
- Berhenti di salah satu papan dengan kode QR,
- Scan kode QR dengan PeduliLindungi, dan
- Jangan tutup hasil hijau sampai ditunjukkan ke petugas.
Dengan menunjukkan hasil hijau PeduliLindungi dari HP saya, saya bisa terhindar dari antrean validasi bukti vaksin dan langsung ke pemeriksaan imigrasi.
Salah satu keuntungan utama duduk di kursi ekonomi premium adalah bisa menuju pemeriksaan imigrasi lebih awal, yang menurut saya cukup penting mengingat:
- Jam malam biasanya merupakan salah satu jam puncak keramaian dengan beberapa penerbangan internasional tiba,
- Saat itu gerbang pemeriksaan imigrasi otomatis masih belum beroperasi, dan
- Penerbangan SQ968 di hari Minggu sendiri sangat ramai sebagai “shuttle” pelancong untuk kembali dari Singapura ke Jakarta.
Setelah melewati pemeriksaan imigrasi saya menunggu bagasi tiba di tempat pengambilan bagasi. Untuk penerbangan kali ini, bagasi prioritas betul keluar lebih awal.
Tas saya pun tiba 22 menit setelah saya turun dari pesawat berkat tag bagasi prioritas dari status KrisFlyer Elite Gold.
Setelah mengambil bagasi saya pun melewati bea cukai, yang prosesnya berlangsung cukup cepat (pengingat: jangan lupa mengisi form deklarasi bea cukai secara online di sini) sebelum kembali ke rumah.
Kesimpulan
Terbang di Singapore Airlines dengan kursi ekonomi premium merupakan cara paling nyaman untuk terbang di “kelas ekonomi” dari Singapura ke Jakarta.
Meskipun dengan pelayanan kelas ekonomi, kursi ekonomi premium tetap berbeda cukup jauh dibandingkan dengan kelas ekonomi standar.
Dengan harga kurang lebih Rp450.000 saat dipesan di awal atau gratis beberapa hari sebelum terbang, saya sangat menyarankan Anda untuk memesan kursi ekonomi premium untuk penerbangan Singapore Airlines berikutnya dari Singapura ke Jakarta, dan bahkan hampir terasa seperti kelas bisnis apabila dipasangkan dengan manfaat dari status Star Alliance Gold seperti bagasi prioritas dan akses lounge.
Apakah Hack upgrade ke Premium Economy ini bisa di penerbangan CGK to SIN ?
Thank you
Halo Harold,
Bisa, penumpang kelas ekonomi bisa memesan kursi ekonomi premium asalkan penerbangannya memiliki kursi ekonomi premium, namun tidak dijual sebagai kelas ekonomi premium.
Thank you Infonya
Memang nyaman sekali terbang di premium E conomy SQ apalagi kalau penerbangan jarak jauh Singapore- LAX dan sebaliknya Krn menunya jelas beda dg economy Class begitu juga pengalaman terakhir Singapore keSF dan sebaliknya juga benar2 sampai ditujuan TDK melelahkan
I hate tthat SQ premium economy seat. Hard as rock
Maaf sya mao bertanya, 1 kartu keanggotan maksimal menukarkan berapa tiket? Apakh bisa diatas 5 ? Contoh 10 ato 14 tiket dr sin ke jkt ? Thank you
Halo Viya,
Tidak bisa, karena aturan redemption nominee dari KrisFlyer sendiri membatasi penukaran untuk diri sendiri + maksimal 5 orang yang namanya terdaftar, dan itu pun sekali nama didaftarkan maka baru bisa dihapus paling cepat 6 bulan setelah dimasukkan.
Viya,
Tergantung rute, maskapai, dan jenis pesawat yang digunakan. Saya tahu satu keluarga yang bisa menukarkan 11 tiket kelas bisnis di satu pesawat menggunakan Singapore Airlines.
Hi Eric,
apakah upgrade kursi dari eco ke premium eco hanya bisa dilakukan jika ada status Elite KF? Saya sudah terlanjur beli tiket economy promo untuk Jkt-Copenhagen; apakah yang bagian Jkt-Sg masih bisa diupgrade gratis? Thanks in advance.