Invalid request error occurred.

Flight Review: Air India Airbus A350-900 Economy Class Mumbai (BOM) – Bengaluru (BLR)

Setelah sadar saya akan berdiam di Mumbai lebih dari 24 jam, saya memanfaatkan kesempatan itu untuk terbang dengan Air India versi “modern” di pesawat terbarunya, Airbus A350-900, dari Mumbai (BOM) ke Bengaluru (BLR).

Ini adalah penerbangan ke-5 dari seri 26 penerbangan saya dalam rangka double round the world saya di bulan Maret dan April 2024.

Saya memesan penerbangan ini melalui Traveloka 5 1/2 jam sebelum berangkat dan memerlukan Rp690.100 sekali jalan.

Sebelum Berangkat

Setelah membeli rempah-rempah India (dan sebelumnya sadar saya akan tinggal lebih dari 24 jam di Mumbai) saya pergi ke bandara dengan taksi online.

Terjadi kesalahan permintaan tidak valid.

Seperti biasa, saya tiba di bandara Mumbai (BOM) terminal 2, yang digunakan untuk penerbangan domestik Air India.

Terjadi kesalahan permintaan tidak valid.

Seperti biasa di India, tiket saya perlu diperiksa sebelum bisa memasuki gedung terminal.

pakaian, alas kaki, orang, orang-orang, pria, wanita, jins, dalam ruangan, tanah, bangunan, Bandara, Layanan, grup, lantai, plafon, berdiri, keramaian

Check-in sendiri dilakukan di konter khusus kelas ekonomi, yang untungnya tidak memakan waktu terlalu lama.

pakaian, Mall perbelanjaan, orang-orang, Bandara, plafon, orang, dalam ruangan, tanah, lantai

10 menit kemudian pas naik (boarding pass) saya untuk penerbangan malam itu dicetak.

teks, tiket, nomor

Setelah menerima pas naik saya menuju area pemeriksaan keamanan domestik.

plafon, bangunan, lantai, dalam ruangan, tanah, lobi, Mall perbelanjaan, Bandara, orang-orang, besar

Begitu selesai pemeriksaan keamanan saya tiba di area transit, yang berada di bawah area transit keberangkatan internasional. Bandara Mumbai (BOM) terminal 2 nampak seperti sandwich dengan lantai keberangkatan internasional di paling atas, keberangkatan domestik di tengah, dan kedatangan di bawah.

Invalid request error occurred.

Saya memanfaatkan kartu BCA American Express Platinum saya untuk masuk ke lounge The Centurion dan menikmati makan malam ringan sebelum terbang.

Saya tiba di gerbang 40 menit sebelum jadwal keberangkatan, namun statusnya sudah “panggilan terakhir” – ini cukup umum di India di mana gerbang keberangkatan tutup jauh lebih awal daripada di bandara-bandara negara lain.

Terjadi kesalahan permintaan tidak valid.

Kami pergi menuju pesawat menggunakan bus karena pesawatnya diparkir di remote stand.

pakaian, orang, pria, orang-orang, bus, penumpang, wanita, Wajah manusia, grup

Saat bus mengantar kami ke depan pesawat nampak pesawat Boeing 747-400 terakhir Air India, yang kemudian ditaruh di gurun.

pesawat, transportasi, pesawat terbang, pesawat terbang sipil, Perjalanan udara, Perusahaan penerbangan, langit, kendaraan, outdoor, Pesawat jet, Mesin jet, Mesin pesawat terbang, Terbang, penerbangan, Rekayasa dirgantara, Twinjet, Layanan, Pesawat lorong tunggal, Boeing 747, Bandara, Boeing 747-400, Pelataran pesawat, tanah, jet, besar, malam, landasan

Penerbangan ini dioperasikan oleh pesawat Airbus A350-900 yang saat itu baru berumur 1/2 tahun. Pesawat ini merupakan pesawat “modern” kedua Air India, yang uniknya diambil dari bekas pesanan Aeroflot.

pesawat, Perjalanan udara, langit, kendaraan, transportasi, outdoor, pesawat terbang, pesawat terbang sipil, penerbangan, Pesawat jet, Perusahaan penerbangan, Pelataran pesawat, Rekayasa dirgantara, Layanan, Pabrikan dirgantara, Mesin pesawat terbang, Bandara, Terbang, Mesin jet, jalan, udara, orang-orang, landasan, tarmak, diparkir, tanah, merah, besar, malam

Begitu tiba dari anak tangga saya disambut oleh awak kabin yang bertugas.

Invalid request error occurred.
Maaf fotonya sedikit bergoyang.
Di Dalam Penerbangan
Perkenalan Kursi

Sebelum tiba di kabin kelas ekonomi saya melewati kabin ekonomi premium dengan 24 kursi recliner.

abin pesawat terbang, penumpang, kendaraan, pesawat terbang, dalam ruangan, pesawat, plafon, penerbangan

Pesawat A350-900 Air India memiliki 264 kursi kelas ekonomi dalam konfigurasi 3-3-3.

Invalid request error occurred.

Saya tiba di kursi 17K, kursi ekonomi jendela standar.

Invalid request error occurred.

Ruang kaki kursi ini cukup longgar, memadai untuk penerbangan jarak jauh.

teks, monitor, Perangkat tampilan, abin pesawat terbang, dalam ruangan, televisi

Di belakang kursi terdapat layar hiburan yang juga dilengkapi dengan stopkontak USB-A dan USB-C. Bacaan untuk penerbangan kali ini ditaruh tepat di bawah layar untuk menjaga luas ruang kaki.

teks, monitor, multimedia, Perangkat tampilan, dalam ruangan

Meja lipat bisa ditemukan juga bersamaan dengan wadah cangkir.

mobil, dalam ruangan, tumpukan

Mejanya ketika dibuka cukup luas sesuai standar kursi kelas ekonomi modern.

Persegi

Selain stopkontak USB di hadapan kursi, stopkontak AC terdapat di sambungan antara kursi (2 stopkontak untuk 3 kursi).

meter, dalam ruangan, kontrol, ungu

Kursi ini menggunakan sandaran tangan yang relatif tipis di bagian ujung, sehingga sedikit memudahkan untuk bergerak.

merah, Sandaran tangan, kendaraan, kursi, dalam ruangan

Bacaan di kantong kursi terdiri dari kartu petunjuk keselamatan, kantong mabuk udara, dan juga majalah.

Invalid request error occurred.

Berikut saya di kursinya. Saat itu saya masih cukup sebal bumbu-bumbu saya disita di pemeriksaan keamanan (tapi kembali lagi, salah saya juga – akhirnya besoknya saya membeli bumbu lagi sebelum terbang ke Muscat (MCT)).

Wajah manusia, orang, pakaian, kacamata, pria, Selfie, Dahi, dalam ruangan, Dagu, rahang, perawatan penglihatan, alis, dinding
Penerbangan

Di tiap kursi sudah terdapat earphone sederhana. Enak, jelas tidak, tapi kembali lagi ini kelas ekonomi domestik jarak dekat.

teks, Properti material, seni

Air India memasang katup pendingin udara bahkan di pesawat badan lebar, yang tentunya membantu untuk menyejukkan diri setelah hari yang panas di Mumbai.

dalam ruangan

Sambil menunggu perjalanan dimulai, saya melihat peta sejenak, yang mirip dengan peta di pesawat Singapore Airlines Boeing 737 MAX 8.

teks, peta, multimedia, Perangkat tampilan, Peralatan elektronik, elektronik, Perangkat navigasi gps, gadget, layar

Tradisi juga mewajibkan saya untuk melihat koleksi musik klasiknya, dan untungnya sudah cukup (andaikan saya bisa berkata sama di produk first class lamanya)

Video petunjuk keselamatan baru Air India diputar saat kami mulai meninggalkan gerbang.

monitor, kartun, dalam ruangan

Kabin dipersiapkan sebelum kami lepas landas, namun dengan lampu yang masih relatif terang. Layar di depan kabin juga menujukkan kamera pesawat alih-alih peta yang umumnya ditemukan.

abin pesawat terbang, pesawat terbang, penumpang, pesawat, dalam ruangan

Kami perlahan meninggalkan kota Mumbai untuk memulai perjalanan singkat menuju Bengaluru.

akuarium, orang, malam, dalam ruangan

Sambil menunggu makan malam tiba saya mencoba mendengarkan lagu di sistem hiburan, yang untungnya cukup responsif.

teks, multimedia, cuplikan layar, monitor, Perangkat tampilan, Peralatan elektronik, Komputer tablet, gadget, media, layar

Kurang dari 15 menit setelah lepas landas makan malam disajikan. Jarak perjalanan rute ini mirip dengan dari Jakarta (CGK) ke Singapura (SIN) atau Pontianak (PNK), sehingga masih relatif memungkinkan untuk makan malam panas.

abin pesawat terbang, penumpang, dalam ruangan, pesawat, plafon, airbus

Sesuai standar di India hanya terdapat 2 pilihan, vegetarian atau non-vegetarian. Saya memilih menu non-vegetarian berupa biryani ayam, yang disjaikan dengan beberapa pendamping sesuai standar hidangan India.

Berikut menu makan malam untuk kali ini:

  • Pembuka: Salad jagung, kentang, dan paprika,
  • Hidangan utama: Pilih satu dari:
    • Non-vegetarian: Biryani ayam (dipilih), atau
    • Vegetarian: Pilaf jamur dan kacang polong,
  • Roti: Roti
  • Yogurt: Tahu susu gaya India
  • Minuman: Air mineral

Secara keseluruhan makan malamnya bisa dibilang lebih dari cukup untuk standar penerbangan sedekat ini, walaupun tidak spesial. Memang secara porsi sendiri bisa dibilang hampir seperti untuk penerbangan internasional jarak menengah, tapi bahkan dengan pemikiran awal kalau masakan India cenderung berempah sekalipun makanan kali ini relatif hambar di beberapa bagian seperti salad dan nasi, dan juga bagi sebagian orang makanannya mungkin nampak kurang menarik. Kembali lagi, dengan harga tiket dan apa yang didapat, ini sudah jauh lebih dari cukup (dan ya, Paulo pun juga cukup menikmati makanannya di Air India kelas ekonomi rute domestik).

Pesawat Air India A350-900 dilengkapi dengan 6 kamar kecil di kelas ekonomi. Kamar kecil di pesawat ini relatif bersih, kalau tidak terasa generik.

Amenity yang disediakan relatif sederhana, cukup untuk kelas ekonomi.

teks, dalam ruangan, botol, dinding, Solusi, Larut

Karena saat itu pesawatnya tidak terlalu penuh, saya memilih untuk menghabiskan sisa penerbangan di kabin bagian belakang.

Invalid request error occurred.

Tak terasa kami pun mulai terbang di dekat Bengaluru, yang tentunya dapat ditonton di sepanjang perjalanan menggunakan kamera.

monitor, Perangkat tampilan, multimedia, televisi, dalam ruangan, layar

Pesawat ini memiliki 2 kamera, 1 di bagian bawah badan dan 1 lagi di ekor, di mana saya bisa melihat pesawat kami menyusuri bandara Bengaluru (BLR).

monitor, dalam ruangan, Perangkat tampilan, televisi, pesawat, layar

Kami akhirnya tiba di remote stand lagi alih-alih langsung terhubung dengan garbarata di terminal.

monitor, pesawat terbang, pesawat, dalam ruangan, televisi, jet, penerbangan

Bahkan walaupun tidak terlalu ramai, saya memilih untuk turun paling terakhir, dan kembali lagi proses turun pesawatnya dilakukan dari pintu kedua dari depan.

pakaian, orang, pria, penumpang, abin pesawat terbang, Layanan, dalam ruangan, orang-orang

Saat turun saya sempat melihat kabin kelas bisnis yang diatur dalam konfigurasi 1-2-1, sedikit banyak seperti kelas bisnis Delta One di Boeing 777-200LR yang pesawatnya berpindah ke Air India untuk beberapa penerbangan terjauhnya.

Invalid request error occurred.

Ternyata kami parkir tepat di sebelah pesawat Air India A350-900 lain. Saat itu memang pesawat Airbus A350-900 masih digunakan untuk “percobaan” di beberapa rute sebelum akhirnya akan menerbangi berbagai rute jauh seperti London (LHR).

Invalid request error occurred.

Karena kami tiba di remote stand lagi, kami diantar menggunakan bus ke gedung terminal.

Invalid request error occurred.

Dari sana kami tinggal menangkah sedikit menuju gedung terminal.

bus, jalan, bangunan, transportasi umum, plafon, outdoor, kosong, tanah, jalanan, dalam ruangan, diparkir
Kedatangan

Begitu tiba di gedung terminal, saya langsung menemui area pengambilan bagasi. Sama seperti di bandara Mumbai (BOM) terminal 2, terminal ini juga diutamakan bagi penerbangan internasional sehingga area kedatangan domestiknya relatif kecil.

Invalid request error occurred.

Karena saya hanya pergi 1 malam di Bengaluru sebelum kembali lagi ke Mumbai, saya tidak membawa bagasi check-in dan bisa langsung keluar.

Invalid request error occurred.

Area umum yang bisa diakses oleh umum terbatas hanya pada area setelah kedatangan, yang saat itu sudah sepi.

Invalid request error occurred.

Daripada mengeluarkan uang banyak untuk taksi online dari bandara, saya memilih pergi ke tepi kota dengan bus dari terminal di bawah area kedatangan sebelum kemudian melanjutkan dengan ojek online ke Ibis Bengaluru Hebbal untuk tidur sejenak.

Invalid request error occurred.
Penutup

Air India kelas ekonomi domestik sebagus ini, bahkan Garuda Indonesia pun (hampir) kalah 😮

Terbang di pesawat Airbus A350-900 baru milik Air India bisa dibilang nyaman, apalagi untuk penerbangan domestik yang relatif pendek ini.

Di luar pesawatnya sendiri yang masih baru, penerbangan ini menawarkan hiburan yang cukup lengkap, makanan yang cukup, dan juga pelayanan yang relatif efisien saat di pesawat. Bisa dibilang, selama Anda tidak masalah dengan “ciri khas” penerbangan gaya India (pemeriksaan keamanan yang sedikit intrusif dan sedikit diburu-buru naik pesawat) penerbangan ini bahkan lebih baik daripada penerbangan kelas ekonomi transkontinental di AS yang jauh lebih lama.

Saya merekomendasikan Anda untuk terbang di Air India domestik dengan pesawat yang relatif nyaman ini. Bahkan apabila Anda masih belum “nyaman” dengan ide terbang dengan Air India, Anda masih bisa memilih terbang di pesawat ex-Vistara (dulu joint venture TATA dan Singapore Airlines) dengan memilih nomor penerbangan AI 2xxx, yang pesawatnya relatif lebih baru daripada kebanyakan pesawat Air India lama.

Apakah Anda akan terbang dengan Air India kelas ekonomi di pesawat Airbus A350-900?
Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.