bangunan, outdoor, langit, kaki langit, air, Cityscape, Area metropolitan, pencakar langit, Metropolis, menara, Blok menara, daerah perkotaan, kota, sungai, malam, refleksi, cahaya, jembatan, lanskap

Pengalaman Memperoleh Visa Transit China 240 Jam

你好 dari Shanghai, China. Dengan adanya artikel ini, saya bisa mengonfirmasi bahwa visa transit China saya selama 240 jam (10 hari) disetujui dengan sangat mudah meskipun saya terbang dengan rute yang ekstrim.

Bagi Anda yang belum tahu, saya ‘transit’ di China selama 3 hari menggunakan visa transit 240 jam dengan rute Jakarta – Shanghai menggunakan Garuda Indonesia lalu kemudian Shanghai – Singapura – Surabaya menggunakan Singapore Airlines.

Secara harafiah, saya terbang dari Indonesia ke Singapura dengan ‘transit’ di China 😀 dan hal tersebut memungkinkan selama Anda memegang tiket penerbangan yang valid.

langit, bangunan, Area metropolitan, Cityscape, Blok menara, Metropolis, kaki langit, daerah perkotaan, kota, menara, outdoor, pusat kota, Bangunan komersial, pencakar langit, Kondominium, Penggunaan campuran, malam, cahaya
你好 dari Shanghai

Saya tidak akan bertele-tele lagi karena sudah terdapat berbagai artikel PinterPoin yang membahas seputar transit visa ini:

Saya akan langsung saja mengatakan bahwa 99,9% keberhasilan visa transit China 240 jam ini bergantung pada dokumen fisik penerbangan Anda.

Saya ulangi lagi,

Kunci

Keberhasilan

Visa

Transit

Anda

Adalah

TIKET FISIK PENERBANGAN ANDA

Dengan membawa tiket fisik penerbangan Anda yang sesuai (ke negara ketiga yang berbeda dengan negara asal), saya bisa meyakinkan Anda bahwa visa transit Anda pasti 99,9% disetujui.

Jika saya dengan rute penerbangan yang tidak masuk diakal saja bisa masuk China tanpa banyak pertanyaan, tentunya Anda juga bisa melakukan hal yang sama seperti saya.

teks, cuplikan layar, Font, nomor, Paralel, deasin
Bawa printout tiket pulang Anda untuk

Tidak akan berlebihan jika saya bilang tiket fisik pulang Anda yang sesuai itu setara dengan visa transit itu sendiri.

Tanpa printout tiket, Anda mungkin akan mengalami halangan ekstra ketika check-in penerbangan ke Tiongkok dan di imigrasi Tiongkok itu sendiri

Bisa nggak tanpa printout? Bisa, tapi prosesnya akan lebih panjang.

Saya akan bilang Anda bisa menghemat proses imigrasi dan check-in selama 30 menit atau lebih dan menghindari pertanyaan ekstra di imigrasi Tiongkok selama Anda membawa printout tiket fisik Anda.

Katika saya masuk imigrasi Tiongkok pagi hari ini (25/8), pihak imigrasi tidak meminta bukti pemesanan akomodasi saya melainkan hanya meminta bukti pemesanan tiket saya ke negara ketiga (yang mana adalah Singapura) dan menanyakan beberapa pertanyaan simpel (dijelaskan nanti).

Anyways, saya akan bercerita mengenai pengalaman mengurus ‘transit’ di Tiongkok saya menjadi 2 bagian yaitu ketika berada di counter check-in Garuda Indonesia selaku maskapai penerbangan berangkat saya dan pengalaman ketika berada di bandara di Shanghai dan melewati imigrasi.

Invalid request error occurred.
Saya mengunjungi Yuyuan Garden di hari pertama saya di Shanghai

Pengalaman Check-in Garuda Indonesia

Surprisingly, seluruh petugas Garuda Indonesia di T3 Soekarno-Hatta sudah mengetahui betul kebijakan bebas visa transit Tiongkok selama 240 jam ini.

Malah, saya diberi ‘wejangan’ spesial cara mengakali visa transit tersebut in case seseorang salah membeli tiket round-trip di maskapai yang sama yang konon cukup sering terjadi krena banyak orang menganggap China sekarang bebas visa meskipun kenyataannya yang benar adalah bebas transit visa selama 240 jam.

Itu dua hal yang terdengar mirip namun jauh berbeda, jadi pastikan Anda tidak mengulangi kesalahan orang-orang tersebut 😉

alas kaki, pakaian, bangunan, pria, teks, orang, dalam ruangan, orang-orang, tanah, berdiri, plafon, Bandara
Garuda Indonesia melayani penerbangan berbagai destinasi di China melalui Jakarta (CGK)

Saya menyempatkan diri untuk mewawancarai salah satu pegawai Garuda Indonesia berinisial CS perihal kebijakan visa transit 240 jam ke Tiongkok ini:

Q: Seberapa sering orang memanfaatkan visa transit ke China ini?

A: Sejak diumumkan pada pertengahan Juni lalu, terdapat peningkatan drastis turis Indonesia ke China yang menggunakan visa transit ini, bahkan pada penerbangan Pak Edwin ini (GA 894) ini kelas ekonominya full dan kelas bisnisnya hanya sisa 1 (satu) seat saja yang kosong.


Q: Apa banyak calon turis ke China yang salah memahami konsep visa ini?

A: Banyak sekali, saya bisa bilang dari 10 orang terdapat mungkin 7 orang yang salah tangkap mengenai visa ini, mereka mengira ke China sekarang bebas visa (visa free) padahal yang bebas visa itu hanya transitnya aja.

Q: Kalau sudah terlanjur beli di Garuda Indonesia ini bagaimana?

A: Kita akan langsung arahkan mereka untuk memesan penerbangan ke negara ketiga saat itu juga agar kita bisa memproses check-in mereka. Alternatifnya, kita kadang merekomendasikan orang untuk memesan tiket kereta ke Hong Kong jadi seolah-olah mereka memang ke Hong Kong dan menjadikan Hong Kong ini sebagai negara ketiga sehingga visa transitnya ini valid.

Kalau sudah seperti itu, baru kemudian kita bisa memproses check-in mereka. Prosesnya sendiri memakan kurang waktu dari 20 menit (pembelian tiket/kereta ke negara ketiga) dan rata-rata mereka kooperatif semua.


Q: Apakah pernah ada orang yang dideportasi dari China akibat tidak diberikan visa transit ini?

A: Sejauh ini Garuda Indonesia tidak pernah mendapat laporan deportasi dari pihak imigrasi China. Kalau sampai deportasi kita yang rugi dong karena kita dapat komplain dan harus memulangkan mereka (orang yang tidak diperbolehkan masuk China) dan kita sebisa mungkin menghindari hal tersebut.

Oleh karena itu, kita benar-benar ketat dan teliti dalam memastikan calon penumpang memiliki dokumentasi yang sesuai kalau memang mereka menggunakan transit visa ke China.


Pengalaman Imigrasi di Shanghai

Ketika saya tiba di Shanghai, saya mempelajari beberapa hal penting yang juga perlu Anda ketahui untuk menghemat waktu dan meminimalisir kesalahan ketika Anda berhadapan dengan petugas imigrasi.

  • Formulir kedatangan

Ketika Anda tiba di Tiongkok, orang asing (foreigner) diwajibkan untuk mendaftarkan diri mereka pada arrival card yang disediakan di berbagai lokasi di bandara.

teks, cuplikan layar, Font, nomor, Paralel, garis

Lucunya, saya baru tahu bahwa khusus untuk visa transit, terdapat arrival card tersendiri yang harus Anda isi dan lengkapi.

Arrival card yang benar untuk calon pengguna transit visa 240 jam ini adalah sebagai berikut:

teks, cuplikan layar, Paralel, nomor, Font
Formulir kedatangan spesial bagi calon pengguna visa transit

Saya tidak ingat betul di mana Anda bisa mendapatkan arrival card spesial ini namun saya yakin terdapat 1 konter khusus yang menyediakan formulir ini di ‘lane C’ yang akan saya jelaskan setelah ini.

  • Jalur yang mana

Terdapat 3 jalur antrian untuk masuk imigrasi di China (ya, saya tahu itu jumlah yang banyak dan membingungkan di awal) yang mana adalah sebagai berikut:

Jalur A: Untuk traveler yang bisa memperoleh visa-free entry ke Tiongkok

Jalur B: Untuk traveler yang memperoleh visa multiple entry

Jalur C: Untuk traveler yang pertama kali masuk ke Tiongkok atau visa-free transit

teks, Font, tulisan tangan, poster, Tidak bisa, tanda
Untuk orang asing, terdapat 3 jalur masuk ke imigrasi yang mungkin membingungkan untuk Anda

Pilihan yang betul untuk calon pengguna transit visa 240 jam adalah jalur C.

Pertama-tama saya berpikir jalur yang benar adalah jalur A (otak saya masih disfungsional karena kurang tidur di pesawat semalam), tetapi setelah saya berpikir lebih dalam, karena konsep yang ditawarkan Tiongkok untuk WNI bukanlah visa free melainkan transit visa, maka jalur yang benar adalah jalur C.

teks, poster, Iklan, tanda, cuplikan layar, spanduk, rambu, outdoor
Pastikan Anda memilih jalur C untuk calon pengguna transit visa

Di ujung jalur C, terdapat juga arrival card spesial yang sempat saya sebutkan di atas. Tidak perlu khawatir, ada petugas dari pihak imigrasi yang siap membantu Anda dan mereka cukup ramah.

  • Fingerprint di mana

Meskipun di sepanjang perjalanan menuju imigrasi terdapat banyak sekali mesin fingerprint self-collection, Anda bisa melupakan mesin-mesin ini karena tidak ada satupun mesin yang bekerja ketika saya tiba di sana.

Beberapa turis juga mencoba mesin ini namun tidak ada satupun yang berhasil, oleh karena itu Anda tidak perlu menggubris mesin ini karena nantinya Anda akan melakukan fingerprint tepat di konter imigrasi.

dalam ruangan, mesin uang tunai, dinding, teks, lantai, plafon, tanah
Lupakan mesin fingerprint otomatis yang terdapat di bandara ini

Sekedar menginformasikan saja agar Anda tidak buang-buang waktu di bandara 😀

  • Pertanyaan apa?

DI konter imigrasi bandara, setelah menyerahkan paspor, arrival card spesial. dan printout tiket, petugas imigrasi menanyakan beberapa hal sebagai berikut kepada saya dalam bahasa inggris:

How long will you stay here?

Where do you stay?

Do you come alone?

Is your next destination Singapore?

Tentu ini adalah pertanyaan yang sangat mendasar dan Anda tidak perlu khawatir sedikitpun menjawabnya.

Sekali lagi, saya mengingat bahwa rate deportasi berdasarkan penuturan petugas Garuda Indonesia sejauh ini adalah 0% jadi Anda tidak perlu khawatir dan tegang sama sekali 😉

Tidak sampai 2 menit, paspor saya diberikan cap visa transit 240 jam dan saya melenggang masuk ke negara Tirai Bambu dengan santai-nya.

teks, cuplikan layar, Font
Visa transit 240 jam saya

Baca juga: Booked – Liburan ke China Tanpa Visa Kunjungan

Baca juga: China Southern Mengoperasikan Penerbangan Surabaya – Guangzhou


Penutup

Ternyata, proses transit visa 240 jam Tiongkok ini tidak sesulit dan sehoror yang saya bayangkan di awal.

Semua proses ini dari pemeriksaan di bandara hingga di imigrasi Tiongkok berlangsung dengan sangat cepat dan semua staff tersebut tampak sudah mengetahui kebijakan baru tersebut 🙂

Tentunya, seperti yang saya bilang di awal…. memiliki printout tiket kepulangan yang sesuai akan sangat membantu mempercepat proses verifikasi Anda baik di bandara maupun di imigrasi dan saya sangat menyarankan Anda untuk mempersiapkannya.

Invalid request error occurred.
Next trip ke China, saya berencana mengunjungi Chengdu

Satu hal yang pasti adalah Anda tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke Tiongkok menggunakan transit visa 240 jam ini.

Malah, saya sangat merekomendasikannya mengingat penukaran tiket penerbangan menggunakan poin memiliki harga yang sama untuk pemesanan one-way ataupun return flight (kecuali di maskapai tertentu).

Oleh karena itu justru menguntungkan bagi Anda untuk memesan tiket keberangkatan dan kepergian di maskapai yang berbeda seperti pada kasus saya.

Dengan melakukan hal ini Anda sudah dapat dipastikan akan bisa berkunjung ke Tiongkok tanpa perlu visa kunjungan melainkan cukup dengan visa transit 240 jam 😉

Sungguh di saat Amerika Serikat justru memperumit pengajuan visa kunjungan, Tiongkok justru membuka selebar-lebarnya pintu mereka untuk turisme dan kunjungan bisnis.

Saya semakin termotivasi untuk berkunjung dan menelusuri Tiongkok terlepas dari kendala bahasa yang ada.

Negeri ini sendiri sangat berbeda dengan kunjungan terakhir saya di tahun 2015 lalu…. Tiongkok yang sekarang sungguh bersih, modern, dan lebih beradat dibanding 10 (sepuluh) tahun lalu, that’s for sure.

Kulinernya juga lezat, saya menikmati setiap momen bersantap saya di sini 🙂

Invalid request error occurred.
Xiaolongbao menjadi hidangan favorit saya di sini
Apa pendapat Anda mengenai pengalaman transit visa 240 jam saya? Apakah Anda semakin tertarik untuk berkunjung ke Tiongkok dengan visa ini?

Share

59 comments
  1. Jujur saya refresh web ini berkali-kali sepanjang 25 Agustus 2025 karena menanti artikel ini. Terima kasih sudah berbagi dan memberikan optimisme.

    Saya rencana bepergian dengan rute berikut:
    KJT – SIN – PEN by TR
    PEN – HKG – PEK by CX
    PEK – SIN – SUB by SQ

    Pertanyaan yg masih ada di benak saya: di KJT nantinya apakah petugas check-in perlu memahami TWOV China, atau hanya cukup sampai requirement masuk PEN.

    Anyway, enjoy China, Bro.

  2. Ko,
    SUB – HKG – CKG by CX
    PVG – SIN – SUB by SQ
    Harus nya dengan rute ini aman ya?
    Andai pun HKG dianggap bagian dr China tetep kan tiket pulang saya ada SIN nya?

    1. wah menarik ini berarti dateng di Chongqing trus pulang via shanghai ya? trus chongqing – shanghai via kereta cepat, update ya kak,bisa apa ga simulasi rute ini?

      1. Kak berarti sebenernya tiket pulang gak perlu beli terpisah ya? Maksudnya selama ada “transit” (seperti contoh Shanghai – Singapore & Singapore – Surabaya) – aman ya?

        Tapi kalau direct (misal) Shanghai – Jakarta -> baru gak boleh?

        Makasih kak

  3. Hi Edwin

    Kalau baca artikel di atas, cara mengakali untuk yang terlanjur salah memahami visa free adalah dengan cara beli ticket kereta ke HK. Berarti ticket keretanya sebenernya gak dipakai kan hanya untuk syarat saja & PP nya tetap naik pesawat?

    Thank you & have a great time in China.

    1. Kalo Saya Pengalaman Ke Chongqing Pakai Visa Transit, Kudu Ngasih Kode Booking dan Kode Penerbangan, Jadi Jangan Ambil Resiko!! Tanpa Printout Juga Cepat di Bandara Ini

  4. Terima kasih banyak ko atas artikel nya. Sangat detail dan jelas.
    Saya hanya ada 1 pertanyaan, saya lihat tiket ke Singapore nya ada nginep semalam. Apakah tiket ke negara ke 3 itu harus nginep semalam di negara ke 3 tsb atau bisa di hari yg sama, misal hanya 2 jam saja jaraknya ke next flight balik indo.
    Terima kasih.

    1. Gak Harus Nunggu Besok,, Transit 50 Menit Juga Bisa,,, Tiket Yang Ko Edwin Ada FC/Suites Jadi Penerbangan Malam Gak Ada Ke Jakarta Harus Besok Pagi!!:)

    2. Jimmy,

      Tidak harus kok. Mau transit 1 jam saja tetap dianggap negara ketiga Anda adalah ‘Singapura’ jadi tetap aman. Durasi transit tidak berpengaruh.

      Kebetulan flight saya tidak ada lanjutannya saja ke Surabaya di hari yang sama jadi saya menginap di The Private Room.

      1. Ko Edwin,

        Saya penasaran dengan The Private Room. Apakah apabila transit lama seperti itinerary ko edwin, apakah kita diperbolehkan pakai ruangannya untuk nginap tanpa batas waktu ? Sempat baca di forum atau review youtube kalau cuma boleh pakai max di 3 jaman untuk ruangannya ?

        Pengen nyoba first class tapi klau dari surabaya jadwalnya bermalam di changi seperti ko Edwin soalnya .

        Thank you !

        1. Dicky,

          Boleh selama tidak ada orang lain yang menggunakannya. Room tersebut ditujukan untuk nap atau snooze aja sih jadi hanya bisa di-blocking setiap 2 jam pada dasarnya.
          Kalau mau aman, book jam 12.30 atau jam 1 saja karena di jam 02.30 subuh itu staff nya pulang sehingga tidak ada yang ‘mengusir’ Anda.

          Tips lengkap akan saya tulis di PinterPoin ya. Judulnya “Menginap Nyaman di The Private Room Singapore Airlines, Ini Caranya”

  5. Apa bisa ke negara ke 3 misal ke Hong-Kong lewat darat (kereta/bus) krn menurut syarat visa transit ke negara ketiga tertulis hanya lewat udara dan pelabuhan

  6. @Edwin,

    Saya tertarik dengan trik yang disarankan oleh GA untuk ‘mengakali’ dengan membeli tiket kereta ke HongKong.

    Jadi:
    Beli tiket CGK-PVG-CGK (rute tiket ini tidak valid untuk visa free).
    Beli tiket kereta GZ-HK supaya waktu di imigrasi PVG ‘dilihat/dicatat’ akan keluar ke HK, (rutenya jadi valid karena rutenya jadi CGK-PVG-HKG)
    Tiket kereta GZ-HK tidak pernah digunakan.
    Pulang tetap pakai tiket PVG-CGK

    Emang bisa ya ini ?

    Klo memang ada loophole ini saya harap ngga terlalu di abuse, salah salah nanti dicabut sekalian Indonesia dari visa free transit ini, jadi lebih rugi semua, hehehe.

    Tapi saya sih salut dengan pemikiran cepat agent Garuda itu, meskipun ‘agak fraud’ ya kalau menurut saya, hehehe.

    Semoga di masa mendatang China bisa benar benar memberikan visa free untuk Indonesia, jadi kita ngga perlu putar otak mengakali rute perjalanan kita, tetapi terkadang setengah senangnya juga di sini kan ya, hahaha

    Anyway congratz @Edwin

    @RH,

    Rutenya valid, bagi petugas imigrasi di China, dalam hal ini PEK, dia hanya lihat masuk ke China dari HKG dan keluar dari China ke SIN, maka sudah memenuhi syarat 240 visa free transit policy (TWOV).

    Yang akan mengecheck persyaratan TWOV adalah check in agent di PEN. Saya asumsi @RH adalah paspor Indonesia, jadi untuk masuk ke PEN tidak dibutuhkan visa (ASEAN)

    Happy holiday

    @Jndy

    Rutenya kok ngga nyambung ya ? Kok tiba tiba bisa ada PVG – SIN, rute pertama by CX ngga ada yang ‘masuk’ ke China, hehehe.

    Inti dari TWOV ini adalah :

    A – CHINA – B

    A dan B ga boleh sama. HKG, Macau, Taiwan boleh dipakai sebagai A/B

    Happy holiday

    Salam,
    HC

    1. agree with you bro. guys pls don’t abuse the loophole. this china 240 hr transit visa is a very nice thing but don’t take it for granted.

  7. Kalau rute saya:
    1. Jakarta-Guangzhou- Seoul- Jakarta

    Tapi sewaktu dari Guangzhou ke Seoul , naik pesawat yang harus transit beberapa jam di airport Shanghai/ Beijing/Qingdao, apakah ini juga berlaku untuk visa 240 jam china?

    mengingat dari Guangzhou saya gak direct ke Soul, mengikuti rute pesawat yang harus transit dulu di beberapa pilihan bandara tsb

    Terima kasih

    1. @Jndy,

      Maaf salah baca, kebacanya CGK, padahal CKG, hehehe
      Rutenya sangat valid karena sudah memenuhi syarat A – CHINA – B
      A = HKG, B = SIN, jadi dapat menikmati 240 hours visa free transit.

      Happy holiday

      @Wika,

      Untuk transit di Shanghai/Beijing/Qingdao juga ga jadi masalah.
      Bagi China rutenya keliatan sebagai, masuk ke China (Guangzhou) dari Jakarta dan keluar China (dari Shanghai/Beijing/Qingdao) ke Seoul.
      Secara rute memenuhi syarat dapat TWOV, karena A = Jakarta, B = Seoul.

      Btw tiket Guangzhou-Seoul lebih murah banyak kah klo transit vs direct?
      Secara Guangzhou ke Shanghai/Beijing/Qianngdao kan penerbangan domestik, jadi nanti harus check in lagi untuk international flightnya (ke Seoul) dan harus ambil bagasi klo ada. Jadi ribet sekali, hehehe.

      Note: anda akan melewati dua imigrasi berbeda, di Guangzhou pada saat kedatangan dan di Shanghai/Beijing/Qingdao pada saat keluar dari China. CMIIW

      Happy holiday

      Salam,
      HC

      1. Pak Edwin, saya punya rencana liburan ke Guangzhou & Hong Kong dengan rute Manado (MDC) ke Guangzhou (CAN) pakai maskapai Transnusa.

        Lalu, setibanya di Guangzhou, saya berencana menetap beberapa hari atau mungkin langsung melanjutkan perjalanan naik bus/kereta ke Hong Kong untuk beberapa hari juga.

        Nah, untuk perjalanan sebaliknya/kepulangan (ke Indonesia) saya hendak menempuh perjalanan serupa juga (naik bus/kereta dari Hong Kong ke Guangzhou, lalu pesawat ke Manado dengan Transnusa).

        Apakah hal itu bisa? Mohon penerangannya.

        Terima kasih.

  8. Pernah baca bahwa Hongkong dan Macao itu dianggap negri ke 3 ya?
    Jadi kalo misal masuk nya JKT > HK > naik kereta ke SZ, pulang nya SZ > JKT direct flight gitu

    1. @Randy, @J

      Masuk ke China dengan kereta api dari HK (Kowloon West) ke GZ (Randy) atau ke SZ (J) tidak diperbolehkan di 240 hours transit free visa policy. Port kereta api hanya bisa dipakai untuk exit port (keluar China) saja.

      @Randy untuk masuk kembali ke Guangzhou bisa pakai ferry ke Nansha Port, jadi tripnya menjadi sbb:

      MDC – CAN (Guangzhou) dengan pesawat
      Guangzhou – HK dengan kereta atau jalan darat (ini ok karena semua ports di Guandong Province itu available untuk exit)
      HK – Guangzhou dengan kapal ferry (harus ke Nansha Port)
      CAN – MDC dengan pesawat

      Ini nanti dapat 2 sticker TWOV, 1 untuk leg MDC – CAN – HKG dan 1 lagi waktu masuk lagi ke Guangzhou untuk leg untuk HK – Guangzhou – MDC.

      Rute ini cukup menarik, dan mungkin anda ‘perlu stay’ 1/2 hari di HK supaya keliatan ‘transit’ bukan back-to-back (keluar trus masuk lagi) tapi mungkin juga ga perlu.

      Kalau ada kesempatan boleh dicoba dan dishare pengalamannya di sini supaya kita bisa belajar juga.

      Untuk @J juga kurang lebih sama, mungkin tripnya bisa menjadi sbb:

      JKT – HK dengan pesawat
      HK – SZ dengan kapal ferry (harus ke Shekou Port)
      SZ – JKT dengan pesawat
      Sekalian bisa menikmati fasilitas SkyPiers di HKIA Airport.

      240 hours visa free transit ini memang menarik tetapi harus dicermati supaya tidak salah rute/tiket. Dan satu hal yang mungkin ga banyak diulas adalah daerah/tempat/kota yang diperbolehkan untuk dikunjungi selama kita berada di China itu juga ‘dibatasi’, meskipun untuk kebanyakan orang sudah lebih dari cukup karena sudah mencakup tempat2x favorit.

      Saya sih berharap satu hari China akan memberikan visa free yang benar benar free untuk paspor Indonesia, jadi sudah tidak ada lagi keraguan untuk beli tiket dan merencanakan itinerary di dalam China.

      Happy holiday @Randy, @J

      Salam,
      HC

  9. Ko..rute saya cgk-kul-kunming & pulangnya kunming-bkk-cgk, 100% bisa dpt free visa 240 jam ya ? Utk make sure..tq…

  10. Maaf masih seputar trip ke shanghai, apakah benar UOB Zenith airport transfer Shanghai mengenakan biaya $145 sehingga pemegang kartu masih harus menanggung $45?

    1. Prawira,

      Keb etulan saya tidak pakai UOB Zenith. Taksi harganya cukup terjangkau kok btw dan mereka juga terima cash, Dari airport PVG ke hotel saya di Shanghai Downtown harganya tepat di 200 CNY.

      Kalau dipakai di Shanghai dan dikenakan extra charge $45 menurut saya tidak worth it sih.

  11. Hai ko mau tanya kalau tiket JKT-SIN-PVG by SQ pulang SHA- SZX-JKT bt China southern.. apakah bisa menggunakan visa transit?thank you

    1. Pengguna,

      Bisa kok. Tidak masalah. Anda dianggap terbang dari Singapura ke China ke Indonesia menggunakan visa transit.

      Proses imigrasi nya di SZX jadi SHA SZX dianggap terbang intra china saja bukan ke destinasi ketiga.

  12. Hai ko ralat mau tanya kalau tiket JKT-SIN-PEK by SQ pulang SHA- SZX-JKT bt China southern.. apakah bisa menggunakan visa transit?thank you

    1. Hai ko,
      Mau nanya kalo rutenya Jakarta – Ho chi min – Shanghai
      Trus baliknya Shanghai – ho chi min – Jakarta
      Seperti itu apa bisa ya?
      Thank you

      1. Ga bisa. Harus selaen negara Vietnam utk tujuan pulang

        Kalo dah berangkat ke Cina dari Vietnam, baliknya harus nrgara lain sepain Vietn

  13. Teman – teman, apakah boleh misalnya kita Jakarta – Guangzhou ke Shanghai naik Gao Tie Kereta Cepat – Singapore – Jakarta? Valid tidak?

    Jadi maksud saya selama 10 hari di China tidak cuma di satu kota saja.

    Terima kasih

    1. Bantu jawab @Silvia, @Felik

      @Silvia
      Sudah pasti ga valid rutenya 🙁
      Karena rutenya JKT – SGN – PVG – SGN – JKT , kota sebelum (A) dan kota sesudah (B) sama, yaitu SGN (Ho Chi Minh)

      Kalau rutenya dirubah sedikit menjadi :
      JKT – PVG – SGN – PVG – JKT, maka menjadi valid dan menjadi sangat menarik rutenya karena bisa dapat ’20 hari’ visa free di China.

      Happy holiday

      @Felix
      Rutenya valid untuk dapat 240 hours visa free transit.
      Rute: JKT – (GZ – SH) – SIN – JKT
      A= JKT, B=SIN, sudah memenuhi kriteria umum TWOV, A-China-B, dimana A dan B ga boleh sama

      Masuk China dengan TWOV, kita hanya diperbolehkan untuk jalan-jalan di 24 provinces yang sudah tertera di aturan tersebut ( https://bio.visaforchina.cn/MES3_EN/tongzhigonggao/393037975220523008.html )

      Poin ini juga penting untuk diperhatikan selain rute, karena tidak semua kota di China bisa kita kunjungi, untungnya province dan kota kota yang diperbolehkan sudah cukup banyak dan mencakup point of interest kebanyakan orang.

      Jadi untuk @Felik bisa naik kereta dari GZ ke SH dan keluar China lewat Shanghai.

      Semoga ke depan ada program visa free yang benar benar free sehingga rute di dalam China juga bisa lebih leluasa.

      Happy holiday

      Salam,
      HC

      1. Terima kasih kak HC. Saya belum cek kota apa saja, saya juga berharap bisa free visa mengingat visa China lumayan yah, dan cakupannya belum luas sekali.

    2. Felik,

      Bisa kok tidak masalah sama sekali. Ketika Anda sudah mendapat stiker visa transit 240 jam, Anda bisa ke berbagai kota di China yang sudah ditentukan yang mana hampir sebagian besarnya.

  14. Selamat pagi ko, mau tanya kalau misal dari SBY ke kota china a lalu pindah ke kota cina b lalu ke kota cina c lalu dr kota cina c ke penang lalu ke SBY lagi. Apakah boleh keliling kota cina yg lain selama dalam 10hari kalau misal kita bolak balik dari kota cina a ke b lalu masuk ke a lagi lalu ke kota cina c lalu pulang dari kota cina c ke Malaysia ke SBY
    Apakah harus single entry sekali masuk kota cina atau boleh bolak balik sesuai keinginan kita.
    Lalu misal contoh di koko nya
    Di cap tanggal masuk 25 agt 25 sampai 4 sep 2025
    Lalu kokonya keluar ke sin tgl 4 nya boleh
    Apakah tgl 4 ini ada jam nya detail harus keluar.
    Misal saya keluar dr cina tgl 3 sep boleh ya atau tgl 4 juga boleh.
    Internity juga perlu dibuat permasing masing jadwal perjalanan setiap hari, termasuk pas foto, dan biasanya mengisi formulir yg panjang dll. Kalau bisa transit itu bgm?
    Lalu apa saja yg disiapkan ya. Kalau misal kita awal di hotel a lalu ada perubahan di hotel b apakah ndak apa apa? Terima kasih. Gbu

    1. Dewi,

      Boleh kok mondar-mandir di kota China lain tidak masalah yang penting proses imigrasi masuk China-nya Anda tidak bermasalah dan Anda mendapat visa transit 240 jam tersebut.

      Untuk jam-nya sih tidak ada tulisan spesifik melainkan tentunya sebaiknya Anda sudah terbang sebelum 23:59 di hari terakhir pemberian visa tersebut ya. Kebetulan teman saya Vincent ada kasusnya seperti yang Anda deskripsikan dan ternyata tidak masalah meskipun secara teoritis ‘menembus’ batasan 240 jam nya tersebut.

      Tapi ya sekali lagi jangan dibuat mepet-mepet saja.
      Itinerary secukupnya saja bukti pemesanan transportasi dan akomodasi.
      Perubahan hotel tidak masalah sama sekali kok intinya begitu Anda masuk China dengan visa 240 jam tersebut, Anda aman.

    2. @Dewi, @Edwin,

      Ikut share tentang durasi TWOV ini biar temen temen bisa memaksimalkan tripnya.
      Setahu saya, hari pertama itu satu hari setelah masuk China, seperti perjalanan @Edwin barusan, tiba Shanghai 25 Aug, pakai TWOV berhak jalan2x di China sampai 4 Sep 23.59 pm (26 Aug jam 00.00 = hari pertama). Dengan catatan jalan2xnya selama masa TWOV hanya ke propinsi/kota/region yang sudah diijinkan.

      Untuk orang yang senang penerbangan red-eye, secara hitungan bisa dapat ’11 hari’ di China, tapi mesti sering bertapa di pinterpoin.com biar red-eye naik business class supaya bisa menikmati ‘extra daynya’ 😉

      Tapi seperti yang sudah dibilang @Edwin, lebih baik jangan mepet2x, karena we never know, takutnya ada delay atau case apa yang bikin kita ga bisa exit di waktu yang sudah ditentukan sehingga rencana liburan malah jadi ribet urusan sama imigrasi.

      Btw sedikit off topik, apa ada yang sudah coba, misal SUB-CAN-HKG-CAN-SUB ? Jadi ‘multiple TWOV’ dalam satu trip.
      Kayaknya lumayan seru untuk yang pingin stay lebih lama atau visit multiple daerah di China dalam satu kali perjalanan.
      Ditunggu sharing pengalamannya atau mungkin @Edwin pingin jalan2x lagi ke China ;p , sekalian makan xiao long bao dan sheng jian bao 🙂

      Stay safe and happy holiday

      Salam,
      HC

  15. Sore Ko Edwin & Ko HC,

    Permisi tanya tips yang diajukan oleh pihak GA, petugas kan sudah di lihat akan keluar ke HK, nah ternyata kita pulangnya dari pvg lagi, sebenarnya setelah cap, petugas jg gak cek seharusnya kita keluar dari exit point mana kan ya?

    1. Dear @Dee,

      Kalau boleh saran sebaiknya ‘tips’ ini jangan dicoba, kecuali kalau terpaksa karena sudah salah beli tiket yang ga bisa diperbaiki.

      Menurut saya, imigrasi China pasti tahu (atau tercatat dalam sistem), karena sticker TWOV bisa diberikan setelah memastikan kita mempunyai tiket ke negara selanjutnya yang memenuhi syarat, meskipun untuk enforcementnya saya ga tahu bakal seketat/sedetail apa.

      Tapi sekali lagi sebaiknya ini tidak diabuse supaya TWOV ini bisa awet, dan syukur2x nextnya pasport Indonesia bisa dapat visa free untuk visit China.

      Stay safe and happy holiday

      Salam,
      HC

  16. Ko, saya pemegang paspor Indonesia dan PR Singapore. Apakah rute saya ini bisa pakai visa transit 240 jam?

    Singapore – Guangzhou dengan flight Scoot
    Guangzhou – HK dengan kereta api
    HK – Singapore dengan flight Scoot

    1. nah, ini pertanyaan saya juga karena rute saya
      singapore – shanghai
      xiamen – hong kong (by train)
      hing kong -singapore
      saya cek di nia.gov.cn exit port yg eligible di guangdong selain airports adalah nansha port dan shekou port sedangkan train dari mainland ke hong kong melalui port yang mana tidak ada info nya.
      apakah Edwin mempunyai info lain?

      1. Halo Danny,

        Saya sempat melakukan serupa, aman (tapi tidak bisa dari Hong Kong ke daratan Tiongkok dengan kereta, yang penting masuknya dari port terpilih tersebut).

  17. Pernah denger ada youtuber yg bilang kalo Transitnya pas pergi juga bisa.
    Misal
    Pergi : Jakarta-Singapore-Beijing
    Pulang : Beijing – Jakarta (direct)
    Bener atau tidak yah???

    1. bantu jawab, benar, intinya negara sebelum masuk & keluar china harus beda, mau di-mix penerbangan direct china-indonesia pas berangkat (kayak di artikel ini) ATAU pas pulangnya juga ga masalah. ini bisa karena rutenya jadi : singapore > china > indonesia, hope this helps buat pembaca PP yang masih bingung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.