outdoor, transportasi, pesawat, pesawat terbang, pesawat terbang sipil, kendaraan, Perusahaan penerbangan, Perjalanan udara, landasan, rumput, Mesin jet, jalan, Mesin pesawat terbang, Pesawat lorong tunggal, Twinjet, Layanan, Terbang, Rekayasa dirgantara, Bandara, airbus, Pesawat jet, jet, besar, tarmak, tanah, penerbangan

Akankah Tiket Pesawat Kembali Murah Setelah COVID-19 Usai?

Harga tiket pesawat di Indonesia sempat menjadi perbincangan hangat dalam 2 tahun belakangan. Wajar saja mengingat harga tiket pesawat menjadi sangat mahal setelah ada maskapai yang menghilangkan sub kelas tiket murah.

Alhasil efek domino pun terjadi, dimana maskapai lain memanfaatkan momentum dengan ikut menaikkan harga tiket. Hampir semua orang mengeluhkan mahalnya tiket pesawat yang sudah dinilai melebihi batas normal.

Bahkan, dalam kasus tertentu, penerbangan Malaysia Airlines dari Jakarta ke Bali (dengan transit di Kuala Lumpur) lebih murah Rp1,3 juta ketimbang penerbangan langsung Jakarta – Bali Garuda Indonesia.


Baca artikelnya: WOW: Malaysia Airlines Jual Tiket Jakarta โ€“ Bali Rp1,3 Juta Lebih Murah Ketimbang Garuda Indonesia


Situasi Saat Ini

Di tengah pandemi COVID-19 ini, tiket pesawat murah bisa dibilang betebaran dimana-mana. Bahkan sempat ada tiket fantastis AirAsia Jakarta – Seoul pulang pergi hanya Rp554.000,- saja beberapa waktu lalu.

Tentu saja penyebab utama dari anjloknya arus penumpang adalah pandemi global COVID-19 yang hingga kini masih berlangsung. Masyarakat dihimbau untuk tidak bepergian, dan hampir seluruh negara di dunia sudah menerapkan larangan keluar/masuk. Pada saat yang sama, mayoritas orang tidak akan bepergian dalam waktu dekat meski ada tiket sangat murah sekalipun.

Kita semua mungkin setuju jika industri penerbangan adalah salah satu sektor yang terdampak berat oleh wabah ini. Tidak heran jika kita terus melihat gelombang berita yang membahas kebangkrutan maskapai penerbangan di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

tiket pesawat murah covid-19
AirAsia Indonesia menjadi salah satu maskapai yang terancam bangkrut dalam 2 tahun kedepan. Sumber: Bloomberg.

Upaya Maskapai Meyakinkan Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mewacanakan sesuatu yang saya anggap menarik untuk dibahas. Garuda dirumorkan siap mengalokasikan 25 kursi gratis di tiap penerbangan pasca COVID-19.

Tentunya alasan utama dari wacana tersebut adalah untuk menarik minat penumpang kembali terbang pasca COVID-19. Meski demikian, wacana tersebut masih belum pasti dilakukan, dan jika memang akan dilakukan, saya penasaran bagaimana cara mengimplementasikannya.

Untuk maskapai lain, saya memprediksi jika beberapa hal berikut ini kemungkinan besar akan dilakukan pasca COVID-19:

  • Menawarkan promo tiket murah
  • Selektif dalam operasional penerbangan, hanya terbang ke rute yang menguntungkan dan vital
  • Mengingatkan penumpang untuk menggunakan voucher atau credit yang diberikan untuk pembatalan tiket
  • Pembersihan pesawat secara rutin sebagai upaya meyakinkan keraguan masyarakat
  • Berusaha membuat image bahwa pesawat aman bebas virus dan aman untuk dinaiki
  • Kemungkinan bekerja sama dalam kampanye promosi pariwisata besar-besaran yang melibatkan pemerintahan dan maskapai

Social distancing dengan mengosongkan kursi tengah saya rasa tidak akan dilakukan karena saya rasa kurang efektif dan akan merugikan maskapai.

Prediksi

Pertama-tama, sebelum wabah COVID-19 ini dikenal, saya sempat memprediksi bahwa harga tiket pesawat akan turun setelah adanya penggantian direksi Garuda Indonesia. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, harga tiket pesawat yang tinggi disebabkan oleh dihilangkannya tiket tarif kelas murah.

Setelah penggantian direksi oleh Garuda, saya seringkali menemukan tiket bertarif rendah yang tadinya benar-benar hilang. Garuda juga sempat meluncurkan promo diskon tiket hingga 70% yang disambut dengan baik oleh masyarakat luas, termasuk saya.


Baca artikelnya: Promo Diskon Hingga 70% Pembelian Tiket Garuda Indonesia


Melihat kondisi yang brutal saat ini, saya yakin batasan harga tiket atas dan bawah akan dikaji ulang. Oleh karena itu, saya yakin tiket pesawat akan kembali murah setelah COVID-19 usai.

Tapi, yang akan menjadi tantangan bagi maskapai adalah bagaimana cara menarik penumpang untuk kembali terbang.

Arus penumpang pastinya akan meningkat ketika masyarakat diizinkan untuk kembali terbang. Namun karena adanya kemungkinan trauma atau paranoid akan resiko tertular virus, tren peningkatan sepertinya akan lambat untuk beberapa bulan atau bahkan hingga 1 tahun pasca COVID-19.

Pastinya kita akan melihat beragam promosi menarik dan cara beradaptasi yang unik dari tiap maskapai. Untuk saat ini, mari fokus pada kesehatan dan bersama-sama menghadapi virus ini. Semoga pandemi ini bisa cepat usai dan maskapai sanggup bertahan melalui periode yang sangat sulit ini.

.

Apakah harga tiket pesawat di Indonesia akan menjadi lebih murah pasca COVID-19?

Share

2 comments
  1. Saya pribadi merasa sesegera mungkin setelah COVID-19 selesai, sektor industri penerbangan tidak perlu khawatir untuk mencari penumpang. Memang saya yakin tidak langsung kembali seperti normal, tapi akan tetap ada alasan bagi penumpang untuk kembali terbang baik dari segi bisnis, edukasi maupun pariwisata sekalipun.

  2. menurut saya, kalau keadaan sudah mulai adem ayem, pesawat mungkin belum akan ramai, karena kan banyak PHK karena perusahaan tutup, efisiensi, dll… yang paling mungkin adalah penggunaan TOL, kemungkinan akan lebih sering, karena bagaimanapun untuk berangkat ramai-ramai, apalagi setelah dikurung lama, tentu lebih murah pakai mobil…, pesawat mungkin akan belakangan.

    selain perlu diketahui juga pemerintah banyak memotong perjalanan dinas PNS, akibatnya maskapai kayak Garuda pasti akan lebih pusing sampai akhir tahun… tapi ya perlu diperhatikan juga, paska corona, dengan pengangguran tinggi, bisa saja tingkat kejahatan meningkat, rumah kosong saat berpergian jadi target. kan maling libur juga saat corona, karena rumah diisi dari pagi hingga pagi ๐Ÿ™‚

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.