Kabar buruk bagi anda yang sedang mencari rumah tinggal untuk liburan anda di Jepang melalui Airbnb. Baru-baru ini, Airbnb telah menghapus lebih dari 40.000 properti di Jepang.
Menurut surat kabar Jepang, Nikkei Asian Review, jumlah listings Airbnb yang terdapat di Jepang jatuh hingga 80% menjadi sekitar 13.800 listings saja. Sebelumnya, terdapat lebih dari 62.000 properti yang bisa anda sewa di Jepang.
Tindakan ini dilakukan dalam rangka mematuhi hukum homesharing terbaru di Jepang yang akan mulai berlaku pada tanggal 15 Juni 2018. Airbnb memutuskan untuk menghapus seluruh listings yang tidak memiliki izin resmi dari pemerintah Jepang.
Para pemilik rumah diwajibkan untuk mendapatkan hotel permit atau sertifikasi dalam kategori special economic zone jika mereka ingin menyewakan rumah mereka kepada para turis. Kebanyakan pemilik rumah tidak memiliki izin tersebut sehingga mereka berada dalam situasi melanggar hukum.
Hukum baru ini juga akan mempersingkat proses mendapatkan izin homesharing dan izin bagi pemilik rumah untuk menyewakan kamar atau rumah mereka hingga 180 hari per tahun.
Pihak otoritas Jepang telah mengirimkan notifikasi pematuhan hukum lebih awal dari dugaan. Rumah atau kamar yang dihapus dapat dikembalikan apabila pemilik rumah bisa menunjukkan izin.
HomeAway, kompetitor Airbnb yang dinaungi oleh Expedia, juga akan menghapus seluruh properti di Jepang yang tidak mengantongi izin pada tanggal 15 Juni.
Apa yang harus anda lakukan jika anda telah memesan Airbnb di Jepang?
- Pastikan bahwa rumah atau kamar yang anda sewa masih bisa ditemukan di website Airbnb.
- Hubungi pemilik rumah atau kamar untuk memastikan bahwa mereka telah memiliki izin resmi dari pemerintah Jepang.
- Jika rumah yang anda sewa ternyata tidak berizin, segera cari tempat menginap alternatif karena biasanya harga penginapan di Jepang tergolong mahal saat bulan Ramadhan.
- Pastikan anda mendapatkan uang anda kembali jika anda membatalkan bookingan anda.
Kredit: Nikkei Asian Review
