Maskapai nasional Thai Airways akan menjadi maskapai selanjutnya yang memensiunkan armada Airbus A380 secara permanen bersamaan dengan sejumlah armada pesawat lain. Dilansir dari The Nation, selain memensiunkan pesawat, sebanyak 395 pilot (dari total 1.300+) akan diberhentikan dalam rangka restrukturisasi perusahaan.
Dari beberapa waktu lalu, Thai Airways yang sudah menyatakan diri bangkrut bahkan sudah berupaya untuk menjual 34 pesawatnya. Kini, sebanyak 40 pesawat Thai Airways saat ini dipastikan tidak akan diterbangkan lagi, diantaranya adalah:
- 6 unit Airbus A380-800
- 15 unit Airbus A330-300
- 7 unit Boeing 747-400
- 6 unit Boeing 777-200
- 6 unit Boeing 777-300
Pada saat yang sama, Thai Airways akan membeli 20 hingga 30 unit pesawat generasi baru mulai dari tahun 2025. Thai memprediksi bahwa 2025 akan menjadi periode dimana industri penerbangan akan pulih.
Rencana pembelian pesawat baru tersebut akan diajukan ke pengadilan kebangkrutan pusat Thailand pada tanggal 2 Maret mendatang bersamaan dengan rencana rehabilitasi bisnis Thai Airways.
Untuk saat ini, armada pesawat Thai Airways yang tersisa adalah:
- 12 unit Airbus A350-900
- 6 unit Boeing 777-200ER
- 14 unit Boeing 777-300ER (+menyusul 3 unit baru)
- 6 unit Boeing 787-8
- 2 unit Boeing 787-9
Kedepannya, bisa dipastikan Thai Airways hanya akan membeli pesawat efisien seperti Boeing 787 atau Airbus A350 yang diprediksi kuat akan menjadi tulang punggung dari maskapai-maskapai global. Pesawat A380 memang tidak pernah cocok bagi Thai Airways, dengan kabar bahwa pesawat tersebut dibeli untuk sekedar prestige dan keperluan keluarga kerajaan saja.
Akhir dari First Class Thai Airways?
Produk first class Thai Airways saat ini hanya bisa ditemukan di pesawat A380 dan Boeing 747 saja. Dipensiunkannya kedua jenis pesawat tersebut sepertinya akan menandakan akhir perjalanan dari produk first class Thai Airways.
Meski belum ada informasi resmi saat ini, Thai Airways diketahui saat ini memiliki pesanan 3 unit Boeing 777-300ER yang dilengkapi dengan kabin first class. Menariknya juga, terdapat sebuah pamflet online (belum bisa dikonfirmasi) yang menunjukkan kabin first class dengan warna khas Thai Airways di pesawat 777-300ER.
Dengan armada yang kecil, produk first class Thai dipastikan akan langka dan hanya bisa ditemukan di rute prestigius saja seperti Bangkok – London atau Bangkok – Tokyo.
A380 Tinggal Menghitung Hari
Sebelum Thai Airways, sudah ada sejumlah maskapai yang telah memensiunkan A380 dan tidak sedikit juga maskapai yang sedang mempertimbangkan opsi serupa:
- Air France telah memensiunkan seluruh armada A380
- Lufthansa telah memensiunkan seluruh armada A380, dengan kemungkinan kecil akan kembali digunakan jika demand traveling meningkat drastis
- Hi-fly telah memensiunkan satu-satunya A380 ex-Singapore Airlines
- Etihad dan Qatar Airways nampaknya juga berencana untuk memensiunkan armada A380
Sebagai penggemar pesawat A380, tentunya kabar ini sangat menyedihkan dan membuat saya menyesal karena kesempatan untuk terbang dengan A380 dari semua operatornya kini sudah tertutup.
Masa depan untuk pesawat bermesin 4 memang sudah tidak cerah. Sebelum pandemi pun, maskapai sudah beralih ke pesawat bermesin 2 yang jauh lebih efisien seperti Boeing 787 atau Airbus A350 dan A330neo.
Penutup
Maskapai Thai Airways akan memensiunkan 40 unit pesawat, termasuk diantaranya Airbus A380 dan Boeing 747-400. Keputusan tersebut sama sekali tidak mengherankan melihat kondisi perusahaan yang sedang menghadapi kebangkrutan dan kebrutalan pandemi pada saat yang sama.
Tidak hanya Thai Airways, maskapai-maskapai global lainnya juga saya rasa akan melakukan hal yang sama dengan beralih ke pesawat yang lebih efisien.
.
Masih ada A380 Korean Air, Asiana, China Southern, Emitates, Singapore Air, Qantaa, setelah lewat masa pandemi
Saya tahu bahwa Thai Airways akan pensiunkan A380 menurut Wisata Book .com, tetapi mohon ditanyakan dahulu mau diapakan A380 ini. Ini yang perlu dipertimbangkan