Mulai 18 Mei 2022 Anda tidak perlu lagi tes COVID-19 sebelum terbang domestik (di dalam Indonesia) atau internasional kembali ke Indonesia bagi Anda yang sudah divaksin lengkap. Berikut lengkapnya:
Syarat Perjalanan Domestik dan Internasional ke Indonesia Pada Masa COVID-19
Berdasarkan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 No. 18 Tahun 2022 dan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 No. 19 Tahun 2022, mulai 18 Mei 2022 syarat tes dan karantina untuk terbang dan bepergian dengan alat transportasi lain diubah menjadi:
Vaksinasi | Perjalanan | Tes | Karantina |
Booster* | Internasional | PCR 2×24 jam –> Tanpa tes** | Tidak ada |
Domestik | Tetap tanpa tes | – | |
Divaksin Penuh* | Internasional | PCR 2×24 jam –> Tanpa tes** | Tidak ada |
Domestik | Antigen 1×24 jam atau PCR 3×24 jam –> Tanpa tes | – | |
Divaksin Sebagian | Internasional | PCR 2×24 jam –> Tanpa tes** | 5×24 jam |
Domestik | PCR 3×24 jam –> Antigen 1×24 jam atau PCR 3×24 jam | – |
** PCR saat kedatangan dilakukan apabila suhu tubuh diatas 37.5 derajat.
Selain itu, ada beberapa persyaratan spesifik saat melakukan perjalanan, sebagian diantaranya berbeda dari peraturan sebelumnya (daran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 No. 16 Tahun 2022 dan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 No. 17 Tahun 2022):
- Menggunakan aplikasi PeduliLindungi,
- Menggunakan masker 3 lapis atau masker medis,
- Mencuci tangan secara rutin,
- Menjaga jarak aman,
- Dihimbau untuk tidak berbicara sepanjang perjalanan (sebelumnya tidak diizinkan), dan
- Diizinkan makan dalam penerbangan (sebelumnya diizinkan hanya untuk penerbangan lebih dari 2 jam).
Pendapat
Dihapusnya syarat tes COVID-19 tentu akan sangat mempermudah perjalanan antarkota, terutama untuk perjalanan internasional kembali ke Indonesia. Berbeda dengan di Indonesia, tes PCR di luar negeri bisa dibilang cukup mahal (contohnya, mulai dari S$78 di Singapura), dan karena hasilnya tidak secepat hasil tes antigen maka bepergian singkat keluar negeri (misalnya berakhir pekan di Singapura atau Malaysia) tidak praktis juga sampai kebijakan bebas tes ditetapkan.
Di sisi lain, dengan minat bepergian tanpa tes yang sangat tinggi setelah 2 tahun di masa pandemi dan jumlah penerbangan yang masih lebih sedikit dari sebelum pandemi tentu akan membuat bepergian lebih mahal dan kursi award mungkin lebih sulit didapatkan – sebagai contoh, ketersediaan kursi award Singapore Airlines dari Singapura SIN ke Jakarta CGK sudah sangat terbatas hingga beberapa minggu kedepan.
Walaupun hingga saat ini masih belum ada tanda devaluasi, namun mengingat mulai terbatasnya kursi award saya menyarankan Anda untuk mulai merencanakan perjalanan kedepannya dari sekarang.
Penutup
Dengan syarat tes COVID-19 di Indonesia dihapus untuk bepergian bagi yang sudah divaksin lengkap dan banyaknya negara lain yang sudah tidak memerlukan tes COVID-19 sebelum berangkat, saat ini bepergian bisa dikatakan (hampir) seperti di era pra-pandemi. Oleh karena itu, mengingat minat bepergian tanpa tes yang saat ini sudah cukup tinggi, saya menyarankan Anda untuk mulai menyiapkan perjalanan dari sekarang.
Dear Eric
untuk penukaran krisflyer,jika hanya ada pilihan daftar tunggu,apakah ada kemungkinan gagal terbang?
dan poin krisflyer untuk program extend umur poin max sampai kapan ya?
terimakasih Eric
pak eric,
sempat pas pulang dari singapur ke jakarta saat idul fitri, ada simpang siur bahwa tes pcr 2×24 dari negara asal ke jakarta diperlukan atau tidak. Ternyata yang tidak ada tes pcr di bandara indonesia nya, tapi tetap wajib membawa bukti tes rt-pcr 2×24 jam sebleum tiba di indonesia.
Untuk memastikan aturan saat ini yang berlaku,
apakah menghapus kewajiban bukti rt-pcr 2×24 jam dari negeri asal (cth singapura) utk ke jakarta ?
Halo Ray,
Betul, dengan aturan baru ini tidak perlu lagi tes di Singapura sebelum kembali ke Indonesia.