Proses pemulihan di industri penerbangan global dirasa akan membutuhkan perjalanan yang panjang. Pandemi COVID-19 ini tentu menjadi mimpi terburuk bagi setiap maskapai penerbangan di dunia, tidak terkecuali Singapore Airlines.
Mungkin Anda masih ingat jika Singapore Airlines menyebut pandemi COVID-19 sebagai tantangan terberat sepanjang masa. Rasanya pernyataan dari salah satu maskapai terbaik dunia tersebut tidak bisa disepelekan.
Kabar buruknya kini Singapore Airlines Group telah mengumumkan akan memecat 4.300 karyawan untuk bertahan melewati pandemi ini.ย
Pemecatan ini akan berdampak pada karyawan Singapore Airlines, SilkAir, dan Scoot. Meski berhasil menggalang dana dan menerima suntikan dari pemerintah Singapura, pemecatan ini sebenarnya cepat atau lambat memang akan terjadi karena demand traveling internasional yang luar biasa terdampak.
Perlu diingat jika Singapore Airlines hanya mengoperasikan penerbangan internasional, tidak ada penerbangan domestik karena ukuran negara Singapura yang kecil. Singapore Airlines memproyeksikan kapasitas penerbangannya akan berada dibawah 50% hingga penghujung tahun 2020, yang mana merupakan hal yang sangat tidak biasa bagi SIA.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh CEO Singapore Airlines, Choon Phong Goh, beberapa minggu kedepan akan menjadi momen tersulit dalam 30 tahunnya bersama SIA Group.
โHaving to let go of our valuable and dedicated people is the hardest and most agonizing decision that I have had to make in my 30 years with SIA,โ
โThe next few weeks will be some of the toughest in the history of the SIA Group.โ
CEO Singapore Airlines – Choon Phong Goh
Baca juga: Tertunda Lagi: First Class & Suites Singapore Airlines Absen Hingga April 2021
Pendapat
Sebuah momen yang menyedihkan bagi SIA Group dan orang-orang yang mendedikasikan diri pada maskapai kebanggaan orang Singapura tersebut. Saya rasa tidak ada maskapai di dunia ini yang akan menyangka betapa brutalnya efek dari pandemi COVID-19 ini.
Singapore Airlines sendiri mengalami rekor kerugian operasional sebesar S$1 milyar dari kuartal pertama tahun 2020 hingga bulan Juni 2020. Sayangnya, kerugian akibat pandemi ini nampaknya masih akan berlanjut, dan semoga saja pandemi ini bisa segera teratasi.
Terakhir, upaya maksimal yang dilakukan Singapore Airlines untuk mempertahankan karyawannya selama beberapa bulan terakhir saya rasa sangat layak untuk diapresiasi. Semoga pihak-pihak yang kehilangan pekerjaan bisa segera mendapatkan kesempatan baru.
.
Menyedihkan, tapi akan lebih menyedihkan kalo SQ benar2 collapse. Saya percaya ini adalah salah satu langkah untuk menyehatkan perusahaan.