Minggu lalu, seorang pilot maskapai Jepang All Nippon Airways (ANA) tidak di perbolehkan terbang karena tidak lolos breathalyzer test (tes alkohol). Pilot tersebut di rencanakan terbang pada pukul 07:10 pagi waktu setempat dari Osaka ke Miyazaki.
Maskapai All Nippon Airways (ANA) memiliki peraturan tidak boleh mengonsumsi alkohol bagi para pilot 12 jam sebelum penerbangan. Namun, pilot tersebut mengonsumsi alkohol pada malam sebelumnya bersama seorang ko-pilot.
Di lansir dari Japan Times, ko-pilot di ketahui berhenti mengonsumsi alkohol pada pukul 19:00, namun pilot tersebut masih mengonsumsi alkohol sampai pukul 21:30. Pada saat pemeriksaan, pilot tersebut sempat menyuruh ko-pilot untuk berbohong kepada petugas setempat.
Breathalyzer test mendeteksi pilot tersebut memiliki tingkat alkohol yang lebih tinggi dari seharusnya dan harus di gantikan dengan pilot lainnya. Insiden tersebut menyebabkan keterlambatan 5 penerbangan dan mempengaruhi total 677 penumpang.
Insiden alkohol Japan Airlines
Pada bulan Oktober 2018, pilot Japan Airlines yang hendak terbang dari Inggris ke Jepang terdeteksi memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi dari seharusnya. Pilot tersebut akhirnya di beri hukuman tahanan selama 10 bulan.
Beberapa waktu setelahnya, awak kabin Japan Airlines di laporkan mengonsumsi alkohol pada saat bertugas. Awak kabin tersebut seharusnya bertugas selama 6.5 jam dari Tokyo ke Honolulu, namun di bebastugaskan setelah ketahuan mengonsumsi alkohol.
Di karenakan 2 insiden tersebut, Japan Airlines tidak terpilih menjadi maskapai teraman dunia pada tahun 2019 versi AirlineRatings. Japan Airlines sebelumnya memperoleh predikat maskapai teraman dunia selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2016.
Budaya minum orang Jepang
Jika anda pergi ke Jepang, anda bisa dengan mudahnya menemukan alkohol di mana-mana. Orang Jepang di perbolehkan untuk mengonsumsi alkohol setelah umur 20 tahun, namun tidak sedikit orang Jepang mengonsumsi alkohol sebelum waktunya.
Alkohol di percaya oleh orang Jepang dapat melepaskan stres dalam kehidupan sehari-hari. Orang Jepang biasanya memiliki tradisi minum-minum bersama teman maupun atasan kerja nya yang di sebut dengan nomikai.
Di acara nomikai tersebut, orang Jepang bisa dengan santai nya berbincang-bincang dengan atasan maupun senior nya sambil mengonsumsi alkohol. Setelah acara nomikai, mereka akan pulang dengan kondisi mabuk dan tidak jarang pula ada yang tertidur di jalan ataupun di dalam kereta.
Penutup
Negara Jepang di kenal dengan peraturan nya yang ketat dan orang Jepang sendiri pun biasanya sangat menaati peraturan yang telah di buat. Namun, kadang ada beberapa orang masih “nakal” dan mencoba untuk melanggar peraturan.
Setelah beberapa insiden alkohol yang terjadi pada maskapai-masakapai Jepang, mudah-mudahan pemerintah Jepang memberlakukan peraturan yang lebih ketat lagi demi alasan keselamatan penumpang.