Seusai Singapura, saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke negara Malaysia, tepatnya ke Kuala Lumpur. Karena saya tahu bahwa bandara Changi memiliki beberapa lounge maskapai anggota Oneworld yang terkenal bagus, maka saya memutuskan untuk terbang dengan Malaysia Airlines di kelas bisnis.
Di bandara Changi terdapat 5 lounge yang milik maskapai anggota aliansi penerbangan Oneworld, yaitu:
- Terminal 1:
- British Airways Lounge
- Qantas Singapore International Business Lounge
- Qantas Singapore International First Lounge
- Qatar Airways Premium Lounge
- Terminal 4:
- Cathay Pacific Lounge
Saya sengaja memilih penerbangan paling akhir agar dapat menikmati dan mengulas sebagian lounge yang saya sebut di atas.
Menurut pas naik (boarding pass) saya, sebagai penumpang Malaysia Airlines kelas bisnis saya diberi akses ke Marhaba Lounge (dulunya dnata Lounge) yang juga dapat diakses dengan Priority Pass.
Saya bertanya-tanya dalam hati mengapa Malaysia Airlines menggunakan Marhaba Lounge padahal bandara Changi di Singapura memiliki banyak lounge rekanan oneworld, sepertinya ini dikarenakan lounge-lounge Oneworld tersebut tidak dibuka di pagi ataupun siang hari dan mulai beroperasi sore hari.
Di lain pihak, Marhaba Lounge beroperasi dari pagi hari sehingga saya meyakini untuk menghindarkan penumpang dari kebingungan, dipilihlah lounge ini.
Malaysia Airlines terbang dari SIN di Terminal 1 sehingga saya menyempatkan untuk mengunjungi dan mengulas:
- Qantas International Business Lounge,
- British Airways Lounge, dan
- Qatar Airways Premium Lounge.
Saya tidak dapat mengunjungi Qantas First Lounge karena saya tidak terbang di kelas utama (first class), dan juga tidak mengunjungi Cathay Pacific Lounge dikarenakan masih tutup.
Di dalam post ini:
Qantas Singapore International Business Lounge: Lokasi & Jam Buka
Saya telah melakukan online check in sebelumnya, jadi saya hanya perlu pergi ke konter check-in untuk menaruh tas. Proses check-in sendiri hanya memakan waktu kurang dari 10 menit, dan setelah melalui proses imigrasi tibalah saya di area keberangkatan.
Qantas Singapore International Business Lounge berada dekat gerbang C, sehingga untuk menuju ke sini Anda tinggal berjalan ke arah kiri setelah imigrasi. Harap diingat, lounge Qantas ini dibuka mulai pukul 15:00.
Qantas Singapore International Business Lounge: Akses Lounge
Penjaga lounge menyapa saya dan mengkonfirmasi eligibilitas saya untuk dapat mengakses lounge tersebut. Ada beberapa cara untuk mengakses lounge ini:
Qantas | Jetstar* | Maskapai Oneworld lain | Emirates | China Eastern | |
Penumpang kelas utama (first class) | Ya | – | Ya | Ya | – |
Penumpang kelas bisnis (business class) | Ya | Ya | Ya | Ya | – |
Qantas Platinum One Qantas Platinum | Ya | Ya | Ya | Ya | Ya |
Qantas Gold | Ya | Ya | Ya | Ya | Ya |
Oneworld Emerald (selain Qantas) | Ya | – | Ya | – | – |
Oneworld Sapphire (selain Qantas) | Ya | – | Ya | – | – |
Emirates Skywards Platinum Emirates Skyward Gold | Ya | – | – | Ya | – |
Qantas Club Qantas Club Annual Guest | Ya | Ya | Ya | – | – |
Karena saya terbang di bulan Desember, suasana Natal telah kental menghiasi area reception yang membuat lounge terasa lebih hangat.
Sebelum memasuki ruangan utama, di sisi kiri terdapat monitor jadwal penerbangan Qantas, dan petugas lounge juga memberitahukan bahwa tidak ada pengumuman keberangkatan di lounge ini.
Qantas International Business Lounge: Bar
Memasuki area dalam lounge, setidaknya terdapat 4 bagian dalam ruangan, yaitu bar, ruang makan, ruang santai, dan kamar mandi.
Bar di lounge ini terdapat di sisi kanan persis setelah Anda memasuki lounge, dengan meja raksasa dari batu alam dengan dominasi pencahayaan bernuansa kuning dan ungu, yang sangat menarik perhatian.
Bar ini menawarkan berbagai jenis minuman, mulai dari minuman keras, cocktail, sampai minuman kopi yang dibuatkan khusus oleh bartender/barista.
Qantas International Business Lounge: Ruang Makan
Beranjak masuk lebih ke dalam lagi, ada terdapat ruang makan dengan berbagai macam tipe tempat duduk.
Seorang pelayan menyambut kedatangan saya dan mempersilahkan saya untuk memilih tempat duduk yang saya inginkan. Saya memilih untuk duduk di sisi yang dapat melihat ke arah luar lounge dengan meja bulat.
Selain meja-meja bulat yang diperuntukkan bagi tamu individu atau berdua, lounge ini juga memiliki meja-meja panjang yang dapat dipakai setidaknya sampai 12 orang.
Meja-meja panjang ini mengingatkan saya akan meja kantin, dan di tengah tiap meja ditempatkan sebuah mangkuk besar berisikan buah-buahan seperti apel dan pir.
Sebuah meja tinggi seperti di bar memisahkan 2 area prasmanan.
Meja bar dilengkapi dengan kursi-kursi tinggi yang menandakan bahwa para tamu dapat memilih untuk duduk di sana, namun secara visual terlihat kalau mereka mempergunakan area bar tersebut sebagai meja servis.
Di balik sisi meja bar merupakan sebuah dapur terbuka dimana Anda bisa memesan beberapa makanan secara a la carte. Saat itu mereka menawarkan laksa ayam dan hidangan nasi dengan kaki babi.
Di area prasmanan terdapat berbagai macam hidangan, dari salad, sup, sampai makanan utama. Satu sisi island menyajikan makanan-makanan penutup yang ditata menarik.
Melengkapi area buffet, terdapat kulkas yang berisikan minuman-minuman soda dan terdapat mesin pembuat kopi dan teh. Anda juga dapat menemukan beberapa pilihan wine disajikan di area ini.
Qantas International Business Lounge: Ruangan Relaksasi
Selesai menikmati hidangan, saya bergegas ke area relaksasi. Lounge yang berukuran besar ini memiliki area relaksasi yang terbilang besar. Saya melihat berbagai macam pilihan sofa dengan pemilihan warna-warna yang beraneka ragam namun terasa seharmoni.
Beragam pilihan tempat duduk dan konfigurasi membuat mudah untuk mencari tempat apabila bepergian dalam jumlah besar ataupun buat tamu tunggal.
Note: Harap diingat bahwa tidak semua sofa dilengkapi dengan stop kontak.
Area relaksasi ini memiliki area minuman sendiri sehingga mempermudah para tamu agar tidak harus jalan terlalu jauh ke arah area makan.
Lounge ini menyediakan beberapa pilihan majalah yang ditata rapi di rak sisi tembok.
Saya merasa pencahayaan di lounge terasa kurang cerah dan juga minim pencahayaan alami.
Saya memahami jika memang sebuah ruangan sengaja didisain dengan sedikit cahaya, namun untuk lounge ini terasa pencahayaan bukanlah sengaja dibuat sedikit namun lebih ke ‘suram’.
Qantas International Business Lounge: Kamar Mandi
Salah satu hal yang mengesankan dari lounge ini adalah fasilitas mandinya, dimana mereka memiliki sampai 20 (dua puluh!) kamar mandi yang dapat digunakan oleh para tamu. Saat itu memang kondisi lounge sedang sepi sehingga beruntungnya saya tidak perlu mengantri, penjaga area kamar mandi langsung mengantar saya ke ruangan no 4.
Kamar mandi berukuran besar, terasa lega dan cerah. Toiletries yang digunakan telah berubah dari ASPAR menjadi Li’tya yang juga merupakan produk dari Australia.
Kamar mandinya sendiri memiliki pancuran, yang sama-sama menggunakan toiletries dari Li’tya.
Selain 20 kamar mandi di atas, lounge ini juga memiliki kamar kecil umum yang juga cukup bagus.
Penutup
Singapore Changi Airport adalah salah satu bandara terbaik di dunia dan selain menjadi rumah bagi maskapai Singapore Airlines dari aliansi penerbangan Star Alliance.
Beberapa tahun belakangan ini, Singapura sendiri telah menjadi salah 1 hub bandara yang sering saya kunjungi entah karena memang untuk kunjungan ke Singapura ataupun untuk transit menuju negara lainnya.
Banyaknya kunjungan ke SIN membuat saya relatif sering mengunjungi lounge-lounge milik Singapore Airlines seperti Gold Lounge, SilverKris Lounge hingga The Private Room.
Tanpa saya sadari saya tidak pernah mengunjungi lounge dari aliansi penerbangan lainnya selama di SIN. Ini dikarenakan semua penerbangan oneworld saya tidak dimulai atau berhubungan dengan negara Singapura sehingga saya tidak memiliki alasan ataupun cara untuk mengakses lounge-lounge ini.
Qantas Business International Lounge adalah lounge maskapai anggota Oneworld pertama yang pernah saya kunjungi di bandara Changi. Sungguh sebuah lounge yang memiliki fasilitas-fasilitas yang mumpuni, berukuran besar, nyaman, dan cantik di mata saya. Dilengkapi dengan Bar dengan bartendernya juga dengan kopi buatan barista tentu saja memanjakan para tamu lounge tersebut.
Terlepas dari pencahayaan yang menurut saya terlalu suram, lounge ini bisa dibilang worth it untuk dikunjungi, apalagi bagi Anda yang ingin mandi dengan jumlah kamar mandi yang sangat banyak dan juga bagus.
Saya juga mendapati para pegawai juga melayani dengan ramah dan penuh senyum sehingga membuat pengalaman saya terasa lebih baik.