Walaupun jarang terjadi (setidaknya pada diri saya), ternyata saya baru paham bahwa penurunan pagu kredit (limit) kartu kredit secara signifikan dan sepihak dengan alasan ‘evaluasi secara berkala’ bisa terjadi.
Setidaknya, hal tersebutlah yang terjadi pada kartu kredit UOB saya ๐ Baru hari ini saya menerima surel bahwa seluruh kartu kredit saya mengalami penurunan limit sebesar 50%. Berikut isi surel tersebut:
Jujur saya cukup kaget menerima surel ini karena ketika justru bank-bank lain menyetujui permohonan kenaikan limit kartu kredit saya (termasuk salah satu bank swasta terkonservatif di Indonesia), UOB justru menurunkan limit saya secara signifikan.
Not that it matters a lot, kartu kredit UOB PRIVI Miles saya sendiri jujur sangat jarang saya pakai sejak UOB mempersulit syarat memperoleh promo 10x multiplier untuk transaksi dalam mata uang asing.
Sekarang, saya lebih sering menggunakan kartu kredit Maybank BMW/MINI saya untuk bertransaksi dalam mata uang asing karena mereka memiliki jaminan kurs terbaik di kartu ‘Visa Infinite’.
Penurunan Limit itu Wajar
Bank secara berkala mengevaluasi credit risk dari masing-masing nasabahnya dan apabila memang dipandang berisiko, maka pihak bank bisa saja menurunkan limit kartu kredit nasabah tersebut secara sepihak.
Sebagai contoh, ketika pandemi COVID-19 baru saja berlangsung dan banyak terjadi lockdown di seluruh dunia termasuk di Indonesia pada awal dan pertengahan tahun 2020 lalu, banyak bank menurunkan limit kartu kredit nasabah mereka terutama bagi mereka yang bekerja di industri yang terdampak seperti travel, restoran, dan sebagainya.
Hanya saja, karena setidaknya pemerintah akan mengumumkan bahwa Pandemi Covid-19 sudah berakhir dan bukan bencana lagi, maka penurunan limit yang cukup mendadak ini cukup mengherankan saya ๐
Baca juga: Promo 10x Point Multiplier UOB Periode April – Agustus 2023
Penutup
Di saat saya justru berhasil meningkatkan limit kartu kredit dan mengajukan berbagai kartu kredit baru di Indonesia maupun Amerika, justru kartu kredit UOB memangkas limit kartu kredit saya secara signifikan.
Saya hanya penasaran apakah surel ‘pemotongan limit’ ini saya saja yang terima atau mungkin ada pembaca PinterPoin lainnya yang juga menerima surel serupa beberapa hari belakangan ini?
Apapun itu, saya tidak ambil pusing karena kartu kredit UOB PRIVI Miles sendiri tidak terlalu menarik dibandingkan dengan kartu kredit lainnya dari segi earning rate dan saya tidak ada rencana memanfaatkan promo 10x point multiplier-nya.
Apakah Anda pernah mengalami penurunan limit kartu kredit?
Brtul Pak Edwin. We dont care too much penurunan credit limit nya.
Jujur, gua sih sdh tutup privi miles saya sejak devaluasi jadi 9000/miles.
Masih byk kartuยฒ yg lebih menguntungkan. Yah seperti contoh bmw maybank, bca infinite krisflyer, jcb ultimate cimb niaga (utk speding rewardnya), dan tentunya voyage dr ocbc nisp >dgn rate luar biasa 4000/miles.
So kartuยฒ yg sdh gak ada nilai plus lg gua dah tutup. Contoh uob privimiles, hsbs visa signature, bca krisflyer signature dan stand chart infinite.
Sekarang cuma fokus gesekan cimb niaga (cuma utk hit target spending reward) dan voyage aja (yah hrs hit 40jt per bln)
This how i maximise my return on investment in miles.
big mistake. bola itu berputar.. dan kartu2 yg ditutup itu akan susah utk di dapatkan kembali. thats imo.
UOB x10 rewards bukannya masih bagus ya dgn rate luar negeri paling bagus, 4500 IDR per mile, with the exception of kurs exchangenya yg sdkit lebih mahal dari yang lain? apa lagi kalau threshold jumlah spending di overseasnya kena, dan itu event slalu di perpanjang.
Claz,
‘Sedikit lebih maha; dari yang lain’ ini understatement sih, Kurs UOB pernah saya coba pakai di Korea Selatan itu kurang lebih 2,7% dari kurs Visa sedangkan Maybank BMW ataupun BCA SQ Infi itu kurleb 1,5% an. Btw earning nya bukan 4.500 per mile melainkan 6.000 karena sudah devaluasi. Ini referensinya: https://pinterpoin.com/3-september-2022-devaluasi-uob-privi-miles-untuk-transaksi-mata-uang-asing/
Hmm apakah artinya kartu akan anda tutup dlm wkt dekat? Paragraf trakhir sepertinya summary kekecewaan anda ya, hahaa
Ayeye,
Tutup sih nggak, hanya kecewa saja. Siapa tahu UOB kedepan akan mengadakan promo menarik seperti ‘Game of Crown’ di tahun 2019 lagi.
untuk uob memang mesti agak hati2. saya pernah di charge 5jt point untuk annual fee tanpa persetujuan saya. setelah saya complain baru mereka MENGAKU ada kesalahan di system. itu pun secara lisan. tidak pernah ada email konfirmasi kesalahan UOB
Yah kebayang kan citi cc holder nanti pasca dialihkan ke uob, bisa turun jg limitnya, wkwkwk ngga banget
Desy,
Yup, ngga banget….. tapi realitanya adalah setelah diakusisi UOB saya yakin kartu kreditnya akan semakin mundur ke belakang.
Sebelumnya saya pernah baca kasus ini di salah satu forum internet. Tadinya saya pikir hanya segelintir orang saja yang kena penurunan limit.
Kalau sampai bro Edwin juga mengalami hal yang sama, berarti gawat tuh. Bisa jadi limit kartu kredit Citibank saya yang akan beralih ke UOB diturunkan sepihak.
According to Chat GPT:
(point no.2 & 5 most likely scenario)
As a credit card issuer, there are several reasons why a bank or financial institution might analyze and reduce the limit of their customers’ cards. Here are some possible reasons:
Risk management: One of the primary reasons for reducing credit limits is to manage the risk of potential bad debts. By periodically assessing customers’ creditworthiness and adjusting their credit limits accordingly, banks can mitigate the risk of customers accumulating excessive debt that they may not be able to repay. This helps to reduce the bank’s exposure to potential losses.
Financial stability: Banks need to maintain a healthy balance between their assets and liabilities. By reducing credit limits, they can manage their overall credit portfolio more effectively and ensure that they have sufficient liquidity and capital reserves to support their operations. It’s a way of maintaining financial stability and reducing the likelihood of defaults.
Changes in customer’s credit profile: If a customer’s credit score declines or their financial situation changes, the bank may reduce their credit limit to align with the updated risk assessment. This could happen due to factors such as missed payments, increased debt levels, or a decrease in income. The bank wants to minimize the risk associated with lending to customers who may have a higher likelihood of defaulting.
Economic conditions: During periods of economic uncertainty or downturns, banks may proactively reduce credit limits as a precautionary measure. This helps them control their overall exposure to potential losses, particularly if they anticipate an increase in delinquencies or defaults due to adverse economic conditions.
Regulatory compliance: Banks must comply with various regulations and guidelines related to responsible lending practices. Regularly assessing and adjusting credit limits is a part of this compliance process. It helps banks demonstrate that they are taking appropriate measures to assess customers’ creditworthiness and manage the risks associated with lending.
Saya juga pernah di turun kan limit kartu kredit DBS. Kl analisa saya karena penurunan pemakaian yg drastis.
Tjahjono,
Kalau saya sih pakai DBS Drastis malah limitnya dinaikkan wkwkwkwkw.
Waktu pandemic banyak nasabah di beberapa bank penerbit kartu kredit lain juga komplain dapat e-mail cinta penurunan limit.
Anehnya, saya sangat berhati-hati dan meminimalisir penggunaan kartu kredit, lebih utamakan kartu debit/ATM selama COVID-19 pandemic, malah limitnya dinaikan (tanpa pengajuan).
Saya malah dapat email pemberitahuan kenaikan limit 100% dari limit sebelumnya pada bulan Desember 2022 (tanpa pengajuan) setelah sebelumnya telah memakai YOLO selama 32 bulan. YOLO sendiri gak bisa minta minta kenaikan limit di aplikasi yang berbeda dengan BCA dan BRI.
Saya sendiri jarang menggunakan CC BRI dan UOB karena lebih menitik beratkan di SQ Visa Infinite buat perolehan point. Saya sih sudah siap jika seandainya limit saya diturunkan lagi secara sepihak oleh UOB.