Wisata ke Jepang di awal bulan September 2025 silam selain membawa saya pergi ke Osaka juga termasuk di dalamnya sebuah side trip dua malam menginap di Kyoto. Saya memilih untuk menginap di The Hotel Higashiyama Kyoto Tokyu, A Pan Pacific Hotel yang merupakan salah brand hotel di bawah naungan program loyalti GHA DISCOVERY. Pan Pacific sendiri masuk dalam kategori hotel Signature Luxury.
Jelas ada banyak pilihan hotel apabila memang hendak menginap di sebuah hotel yang tergabung dalam jaringan hotel. Hal ini juga yang saya alami saat hendak memutuskan hotel mana di Kyoto yang sekiranya tepat dengan kriteria yang saya cari. Personally, saya sangat menyukai hotel yang memiliki vibe butik yang mana bukan tipikal hotel yang berukuran besar. Hotel-hotel boutique-y yang biasanya tergabung dalam koleksi hotel Small Luxury Hotels of The World (SLH) menarik perhatian saya.
Pada saat browsing di apps GHA DISCOVERY hanya muncul The Hotel Higashiyama Kyoto Tokyu, A Pan Pacific Hotel sebagai satu-satunya hotel yang tersedia di Kyoto. Saya melihat hotel ini terasa vibe hotel butik dan instantly ini membuat saya tertarik. Memang tidak ada opsi lainnya namun banyak aspek di luar vibe hotel butik yang membuat saya yakin untuk menginap di sini. Aspek apa saja? Akan saya jelaskan di bagian “Pemesanan” di bawah ini.

Hotel ini menjadi hotel ketiga yang saya ulas dalam rangkaian ulasan hotel Jepang kali ini. Berikut daftar lengkapnya:
- Hotel Review: DoubleTree by Hilton Osaka Castle
- Hotel Review: W Osaka
- Hotel Review: The Hotel Higashiyama Kyoto Tokyu, A Pan Pacific Hotel
- Hotel Review: DoubleTree by Hilton Kyoto Station
- Hotel Review: Caption by Hyatt Namba Osaka
- Hotel Review: Hilton Tokyo Narita Airport
Di dalam post ini:
The Hotel Higashiyama: Pemesanan
(Note: Untuk mempermudah penyebutannya maka saya menyingkat nama hotel ini menjadi “The Hotel Higashiyama” saja.)
Sangatlah mudah buat saya untuk memilih hotel ini dikarenakan saya memiliki sejumlah Discovery Dollars (D$) yang akan kedaluwarsa. GHA DISCOVERY adalah salah satu program loyalti yang sangat gemar ‘berderma’ dengan membagi-bagikan D$, baik dari promosi-promosi hotelnya maupun berbentuk kado saat saya berulang tahun di pertengahan tahun ini.
Di akhir bulan Juli 2025 saya mendapat ‘kejutan’ berupa pemberian D$50 ( 1 D$=1 US$) secara cuma-cuma yang langsung masuk ke akun saya. Satu-satunya catch adalah masa kedaluwarsanya sangatlah cepat yaitu hanya 3 bulan saja. Maka dari itu segeralah saya pergunakan D$50 tersebut dan ditambah dengan D$ yang saya miliki lainnya untuk memesan satu malam menginap di The Hotel Higashiyama. Klop!
Pan Pacific adalah salah satu brand hotel yang memperkenankan memotong D$ pada saat pemesanan sehingga membuat penggunaan D$ terasa begitu mudahnya. Saya hanya perlu membayar pajak dan biaya lainnya secara tunai saat usai menginap. Saya memiliki status Titanium di GHA DISCOVERY juga mendapat benefit gratis sarapan untuk dua orang saat menginap di Pan Pacific. Poin pro-nya menjadi semakin banyak saja kan!
Saya sangat menyarankan para pembaca yang kerap bepergian untuk memiliki setidaknya satu keanggotaan elit di program loyalti hotel yang tepat dengan situasi dan kondisi Anda. Pelajari berbagai macam trik dan tips praktisnya dengan mengikuti PinterPoin Masterclass yang kami adakan secara periodik melalui tautan ini.
Saya tidak pernah membicarakan mengenai berapa uang yang saya keluarkan untuk menginap di hotel manapun karena saya merasa harga menginap sangatlah dinamis dan ever changing melihat tingkatan okupansi dan musim namun khusus untuk ulasan hotel ini akan saya sebutkan jumlah Yen yang saya keluarkan. Mengapa? Karena saya merasa harga yang saya bayarkan untuk hotel sekelas ini terasa (relatif) murah. Saya memesan tipe kamar terendah yaitu “Superior Twin Shower Only” dengan harga ¥17.800 (~Rp2.010.000) yang mana rate ini adalah rate fleksibel yang dapat dibatalkan satu hari sebelum periode menginap.
Sebuah hotel berbendera Pan Pacific di Kyoto yang terlihat premium dan butik dengan harga miring terasa seperti sedang scoring kamar dengan mistake rate. Apalagi cash portion yang saya keluarkan hanya di angka ¥3.800 saja sisanya dibayarkan dengan D$ yang hendak kedaluwarsa! 😉

The Hotel Higashiyama: Check-In
Wisata ke Kyoto dimulai dengan transportasi kereta dari Osaka Station menuju ke Kyoto Station. Perjalanan kereta di akhir pekan ini terasa makin menyenangkan dikarenakan kami menggunakan kereta Kyo-Train Garaku yang merupakan kereta tematik yang hanya beroperasi di akhir pekan dan libur nasional. Sesampainya di Kyoto Station kami menyempatkan diri untuk mencari makan siang terlebih dahulu sebelum berjalan menuju ke The Hotel Higashiyama
Kami tiba di hotel sekitar pukul 15:30, neighborhood dari hotel ini terasa tenang dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. The Hotel Higashiyama ini beroperasi pertama kali di tengah tahun 2022 dan baru di 10 Januari 2025 ini berafiliasi dengan brand Pan Pacific.





Kami memasuki lobi utama dan mendapati sebuah space yang didominasi dengan warna hitam dan keabuan, berada di sisi kiri ruangan terdapat sebuah rickshaw tradisional dengan interior berwarna merah dan juga karya seni yang dipajang di atas karpet berwarna merah yang tentu saja kontras dengan ruangan bernuansa gelap ini.



Pihak hotel menyediakan minuman teh hijau dingin gratis bagi para tamu yang tentunya menyegarkan di saat musim panas menyengat kota Kyoto di bulan September ini. Bersebelahan dengannya adalah sebuah toko yang menjual kerajinan-kerajinan tradisional Jepang, toko ini disebut dengan nama Craft Editions.


Di ujung ruangan adalah meja resepsionis dan juga meja concierge. Kami menyerahkan tanda pengenal kami untuk segera dibantu proses registrasi. Petugas resepsionis segera menyelesaikan proses ini dan mengkonfirmasi bahwa pembayaran untuk kamar telah dilakukan pada saat reservasi dengan menggunakan D$ dan saya diminta untuk menaruh deposit.
Seusai proses registrasi, saya diberi dua kunci kamar beserta dua kupon untuk makan pagi. Anggota Titanium GHA DISCOVERY mendapatkan gratis makan pagi untuk dua orang pada saat menginap di hotel Pan Pacific, ini adalah sebuah keuntungan yang saya anggap sangat penting! Saya juga mendapat konfirmasi bahwa kamar yang akan saya tempati ini sudah ter-upgrade sebanyak dua tingkat.


Kami bergegas menuju ke kamar dan seusai melihat sejenak kamarnya saya meminta sedikit waktu kepada teman dan keponakan yang berwisata dengan saya ini untuk melakukan dokumentasi kamar. Mereka kembali turun ke area lobi dan memutuskan untuk menunggu saya di Sarei Tea & Bar. Sarei ini menggunakan produk-produk teh dan bar yang diproduksi oleh Gion Tsujiri yang merupakan salah satu perusahaan yang telah beroperasi sejak tahun 1860.
Sambil menunggu saya, mereka memutuskan untuk memesan sajian es serut yang sangat cocok dinikmati di musim panas. Pada akhirnya seusai saya selesai dokumentasi kamar saya juga bergabung dengan mereka dan juga memesan es serut berperisa stroberi yang memang enak! Sebelum kami pergi meninggalkan hotel untuk menikmati kota Kyoto kami juga menyempatkan untuk duduk sebentar di area courtyard hotel.





The Hotel Higashiyama: Premier Twin
Saya mendapat kamar bernomor 350 yang berada di lantai 3 dan ini merupakan kamar bertipe Premier Twin yang secara ukuran bervariasi antara 32-41 meter persegi.





Kamar yang saya tempati ini beratap rendah dan bukan tipikal hotel zaman now yang biasanya memiliki ceiling tinggi, preferensi saya adalah ceiling yang tinggi namun atap rendah semacam ini malah terasa on-brand dengan kota Kyoto apabila diasosiasikan dengan ‘ryokan’ (penginapan tradisional Jepang) yang tendensinya beratap pendek.
Layout kamar ini cukup berbeda dengan layout hotel pada umumnya, dalam artian setelah memasuki kamar berada di sisi kiri terdapat vanity tunggal yang menjadi satu dengan kamar tidur. Area kloset dan juga kamar mandi juga berada di ruangan-ruangan terpisah dan saling berdiri sendiri. Kamar ini juga tidak tersedia lemari pakaian konvensional, hanya ada rak-rak terbuka dan juga gantungan pakaian yang juga terbuka.

Di sekitaran vanity tunggal ini terdapat lemari kaca yang di dalamnya ditaruh amenities mandi lengkap dan juga dua kemasan kecil yang berisikan set perawatan wajah dari Minuca berupa cairan pembersih dan juga krim wajah.



Tergantung di sisi samping vanity adalah sendok, sikat, dan lap untuk sepatu. Di sampingnya disediakan sebuah sebotol cairan spray yang dapat dipakai untuk menyegarkan pakaian, sepatu, maupun ruangan. Spray penyegar semacam ini merupakan sebuah hal yang cukup umum disediakan di hotel-hotel Jepang yang anehnya tidak saya temui di dua hotel sebelum ini.

Rak-rak terbuka dan juga lemari-lemari di sekitaran vanity digunakan untuk menaruh alat pengering rambut, berbagai macam tipe handuk, slippers, safe deposit box, kulkas, piyama, teko elektrik, bucket es, gelas, dua botol air minum, dan juga laundry bags. Tak lupa sebuah rak koper disediakan di sini.






Kloset dan kamar mandi berada di seberang vanity dan keduanya terpisah sehingga kloset menempati ruangan tersendiri dengan pintu dorongnya dan kamar mandi juga menempati ruangan berbeda dengan sebuah area kecil (semacam walk-in closet) yang diperuntukkan sebagai ruang ganti pakaian.
Disediakan sebuah tas untuk pakaian kotor tergantung di area ruang ganti yang hanya dapat dipakai selama menginap di hotel dan nantinya para tamu yang ingin mencuci pakaian dapat menggunakan mesin cuci berbayar yang tersedia di Utility Room.


Kamar mandi dilengkapi dengan sebuah bath tub sedangkan untuk showernya menggunakan dua mode pancuran yaitu mode air hujan dan mode gantung. Toiletries yang dipergunakan merupakan toiletries in-house The Hotel Higashiyama.


Saya memilih kamar dengan dua ranjang berukuran single yang diposisikan saling menempel dan diapit dengan nakas di tiap-tiap sisinya. Televisi dipasang menempel dengan tembok di seberang ranjang dan merupakan sebuah smart TV.





Di ujung kamar terdapat sebuah meja makan dengan dua kursi yang bersebelahan dengan jendela yang menghadap area courtyard di bagian dalam hotel. Berada rapi di atas meja adalah sebuah kotak berisikan makanan-makanan kecil yang merupakan welcome amenity lengkap dengan sebuah welcome letter.
Satu hal yang perlu dicatat, selama menginap di enam hotel di Osaka, Kyoto, dan Tokyo kemarin, hanya hotel ini saja yang menyediakan welcome amenity dan welcome letter yang proper. Hotel-hotel lainnya tidak menyediakan welcome letter sama sekali dan hanya W Osaka yang memberi welcome amenity yang sangat sederhana (dua bungkus Pocky dan dua bungkus coffee drip).





Selain welcome amenity dan welcome letter, sebuah kotak makanan dua tingkat juga ditaruh di atas meja makan dan rupanya berisikan teh dan kopi lengkap dengan cup minuman dan juga instruksi cara membuat teh celup yang dianjurkan.



The Hotel Higashiyama: Makan Pagi
Menginap di sebuah hotel ‘butik’ semacam hotel ini membuat saya penasaran dengan hidangan yang disajikan saat sarapan. Singkatnya, saya sangat puas dengan hidangan sarapan yang ditawarkan oleh The Hotel Higashiyama yang mana adanya hidangan shabu-shabu menjadi highlight-nya saat itu.
Sarapan disajikan sepenuhnya secara buffet dan berlokasi di satu lantai di bawah lobi utama. Sarapan dimulai pukul 07:00 dan berakhir di pukul 10:30. Makan pagi ini gratis untuk anggota bertier Titanium GHA DISCOVERY dan apabila Anda tidak memiliki tier keanggotaan Titanium dan hendak membayar breakfast buffet ini ada di angka ¥3.729 per orang.
Kami menghampiri meja penerimaan dan di meja yang sama disediakan kopi untuk to-go, seorang host menghampiri kami dan mempersilahkan kami untuk memilih meja yang kami kehendaki. Kami memilih untuk duduk di sisi ‘tengah’ ruangan.





Berada di dekat area meja bar telah berjajar berbagai macam minuman seperti jus buah, susu, air putih, dan tak lupa dengan teh hijau panas dari Gion Tsujiri. Hotel juga menyediakan beberapa pilihan teh celup dari Tearth.



Konter buffet makanan dibagi menjadi dua konter utama antara makanan Jepang dan makanan western. Konter makanan Jepang menjadi bintangnya dengan pilihan makanan makan yang menarik perhatian saya. Satu meja island telah terpajang berbagai macam makanan pembuka seperti beberapa sajian sayur simmered, ikan panggang, tamagoyaki, ochazuke, sup miso, dan sup bawang bombai.





Berjajar dekat dengan area meja bar dipergunakan untuk sajian shabu-shabu Kurogewagyu yang direbus dengan teh Jepang. Sajian ini menjadi bintang saat sarapan menurut saya, jika Anda perhatikan tidak banyak hotel yang ‘berani’ menyediakan sajian daging berkualitas di saat sarapan. Mereka juga menyediakan makanan Udon dan nasi kepal onigiri dengan berbagai macam topping-nya.




Untuk sajian hidangan western telah disediakan berbagai macam roti tawar dan manis dengan selai, madu, mentega, dan juga minyak zaitun yang terkemas tunggal. Tak lupa hidangan wajib seperti sereal, charcuterie, salad bar, yogurt, sosis, ham, orak-arik telur, dan keluarganya semuanya tersedia di sini.
Konter makanan ini memang tidaklah besar namun menurut saya berukuran sepadan dengan jumlah tamu yang menginap di sini. Secara kuantitas mungkin bisa dibilang ‘cukup’, namun secara kualitas saya merasa puas.












The Hotel Higashiyama: Utility Room
Hotel ini memiliki Utility Room yang jujur membuat saya penasaran karena jika kata ‘utility’ dikaitkan dengan dunia barat lebih mengartikan ke arah ‘pertukangan’. Kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Utility Room yang berada di lantai yang sama dengan lantai lobi (Lantai 1) dan saya cukup terkejut karena ruangan ini rupanya adalah ruangan multi fungsi yang di dalamnya terdapat mesin cuci berbayar lengkap dengan alat setrika dan mejanya, minuman dalam vending machine, beberapa buku, mesin es batu, dan… pusat kebugaran sederhana!
Unik (aneh?) sekali melihat semua fasilitas ini dijadikan satu ruangan, ini adalah kali pertama saya menemui sebuah konsep Utility Room semacam ini. Ruangan serba guna ini tentu saja menjadi jawaban bagi sebuah hotel yang memiliki keterbatasan tempat namun ingin memberi fasilitas yang lebih lengkap untuk para tamunya.







Penutup
Wisata saya yang terpusat di kota Osaka dikarenakan ingin menghadiri Expo 2025 Osaka membuat saya terpikir untuk mempergunakan waktu di akhir pekan untuk berkunjung sejenak ke kota Kyoto. Jarak antara kedua kota ini relatif dekat sehingga sangatlah mudah untuk memutuskan sekalian berwisata ke Kyoto.
Kami menggunakan kereta tematik yang hanya ada di akhir pekan dan libur nasional dan sampai ke Kyoto di siang hari sabtu. Kami menginap di The Hotel Higashiyama Kyoto Tokyu, A Pan Pacific Hotel selagi saya memiliki tier keanggotaan Titanium di GHA DISCOVERY.
Melihat dari pengamatan saya, hotel satu-satunya yang ada di dalam GHA DISCOVERY ini merupakan sebuah hotel berbintang lima namun dibanderol dengan harga yang termasuk miring. Terlebih lagi saya memiliki sejumlah Discovery Dollars (D$) yang akan kedaluwarsa dalam waktu dekat. D$ yang saya miliki ini sebagian besar adalah hadiah ulang tahun dari program loyalti hotel yang generous ini dan juga sebagian lagi saya dapatkan pasca menginap di hotel lainnya.
Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Sebuah hotel Pan Pacific yang terasa seperti hotel butik yang berukuran sedang sehingga vibe hotel ini terasa nyaman dan tidak stuffy. Selain itu, Pan Pacific adalah salah satu brand di dalam GHA DISCOVERY yang memberikan gratis sarapan untuk dua orang apabila Anda merupakan anggota Titanium
(+) Harga menginap yang terbilang terjangkau untuk hotel sekelas ini menjadikannya sebuah hidden gem buat saya! Secara lokasi juga bersahabat dengan turis karena cukup dekat ke kuil dan tempat suci terkenal
(+) Menyediakan shuttle gratis dari hotel menuju Kyoto Station dan sebaliknya yang mulai beroperasi dari pukul 07:00 hingga pukul 19:00 tiap-tiap harinya
(+) Memiliki fasilitas laundromat yang tentunya akan sangat membantu bagi para tamu yang perlu mencuci pakaiannya
(-) Tidak memiliki pusat kebugaran yang proper, hanya ada 4 mesin kardio yang dijadikan satu dengan fasilitas lain di dalam Utility Room
(-) Tidak memiliki kolam renang
