Setelah menginap semalam di The Langham Jakarta, saya lanjut menginap di Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport selama 2 malam. Setelah sekian lama tutup dan bahkan sempat berpindah tangan ke hotel operator lainnya, saat kembali ke brand Sheraton hotel ini direnovasi besar-besaran dan akhirnya kembali beroperasi di bulan Maret 2024. Kehadirannya kembali di dekat bandara Jakarta (CGK) tentunya menambah pilihan hotel bagi para penumpang transit yang perlu menginap di sekitar bandara.
Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport adalah sebuah airport hotel dengan format resort sehingga bukan airport hotel yang biasa. Tentunya menginap di resort seperti ini memberi efek relaksasi tersendiri apabila dibandingkan dengan menginap di hotel kota lainnya. Saya yang kala itu perlu mengurung diri karena ada deadline pekerjaan berpikir bahwa hotel ini menjadi pilihan yang tepat untuk quality time dengan laptop saya sambil sekaligus berkesempatan untuk mengulas hotel ini.
Di dalam post ini:
Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport: Pemesanan
Brand Sheraton berada di bawah naungan program Marriott Bonvoy dan karena menggunakan poin Marriott untuk menginap di sini cukup worth it maka saya memutuskan untuk menggunakan poin saja daripada membayar tunai.
Di awal Desember 2024, satu malam menginap di hotel ini dapat ditebus dengan 10.000 poin Marriott yang apabila dibandingkan dengan dibayar tunai di angka Rp1.660.120. Valuasi PinterPoin untuk poin Marriott adalah di angka Rp130/poin, maka nilai poin saya dihargai sekitar 27% lebih tinggi dari penilaian PinterPoin. Tidak istimewa, tapi lumayan.
Kamar yang saya pesan adalah tipe kamar terendah yaitu Deluxe Guest Room dengan pemandangan taman dan saya menggunakan 2 (dua) sertifikat Nightly Upgrade Awards (NUA) yang saya miliki dengan harapan untuk mendapat upgrade ke tipe kamar Ambassador Suite. Sayang sekali permohonan upgrade kamar saya ditolak, namun H-3 sebelum periode menginap kamar saya telah di-upgrade gratis ke tipe 1 Bedroom Suite. Sweet!
Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport: Check-in
Saya tiba di hotel sekitar pukul 16:00 dan bell men sigap membantu menurunkan barang-barang bawaan saya, saya dipersilahkan masuk ke dalam ruangan utama hotel dan mendapati meja resepsionis berada di sisi kanan ruangan. Kesan pertama saya adalah hotel sudah terasa baru dan juga nyaman.
Sebagai informasi tambahan, hotel ini juga menyediakan fasilitas antar jemput gratis dari hotel menuju ke bandara Soekarna Hatta dan sebaliknya. Tentu saja ini adalah sebuah fitur yang sangat penting untuk dimiliki sebuah hotel bandara.
Seperti pada umumnya, petugas resepsionis meminta penanda identitas dan mengecek pemesanan yang sudah saya lakukan sebelumnya. Saya pergunakan waktu yang ada untuk mendokumentasikan area lobi ini. Setelah beberapa lama saya menghampiri meja resepsionis dan dikonfirmasi bahwa saya mendapat upgrade ke kamar 1-Bedroom Suite. Ia juga langsung mengkonfirmasi pemberian late check out hingga pukul 16:00.
Saya juga langsung diberikan gratis sarapan untuk 2 orang tanpa harus memilihnya sebagai satu dari pilihan welcome gift seperti pada umumnya. Sebagai anggota Titanium Elite (Platinum Elite ke atas) apabila menginap di hotel Sheraton maka akan diberi 2 pilihan hadiah selamat datang, yaitu: sarapan untuk 2 orang atau 1.000 poin Marriott. Hotel ini berbaik hati untuk langsung memberi sarapan sehingga dengan begitu secara otomatis saya mendapat 1.000 poin Marriott secara cuma-cuma.
Tak hanya itu, para anggota Platinum Elite ke atas juga memperoleh gratis akses ke club lounge untuk 2 orang. Namun petugas memberitahu bahwa club lounge tersebut masih sedang dalam proses renovasi sehingga akses Sheraton Club untuk sementara waktu ditutup, sebagai gantinya para anggota diperkenankan untuk mengakses restoran ‘&More’.
Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport: 1-Bedroom Suite
Setelah penjelasan panjang lebar mengenai aspek-aspek hotel, petugas resepsionis memberi saya kunci kamar nomor 1219 dan menawarkan diri untuk mengantar saya menuju kamar. Saya hanya merasa perlu diberi tahu lokasi lift maka saya hanya minta diantar sampai ke lokasi lift saja.
Lobi hotel berada di lantai 2 dan kamar 1219 berada di lantai dasar maka saya turun ke lantai 1 untuk dapat mencapai kamar. Harus diakui walaupun hotel ini sudah dirombak besar-besaran namun tetap saja ada tell tale bahwa bangunannya adalah bangunan ‘lama’. Terlihat dari lantai di area common yang tidak diganti, plafon kamar yang tidak terlalu tinggi, ataupun dari bentuk pintu kamar adalah beberapa penanda waktu untuk disain hotel era tahun 1990-an.
Memasuki kamar saya disambut dengan pendingin udara yang terasa sangat sejuk yang terasa kontras dengan cuaca Jakarta yang panas dan lembap. Saya sendiri sangat menyukai ruangan yang dingin sehingga AC kamar ini bisa dibilang sangat memuaskan buat saya.
Kamar 1-bedroom suite yang saya tempati ini berukuran 66 meter persegi yang tentunya lega dan terasa homey. Terdapat living room yang terpisah dengan kamar tidur, kamar ini terasa baru dan juga dilengkapi dengan sebuah ruangan pantry yang cocok bagi para tamu yang hendak menginap dengan durasi lama.
Satu sofa panjang disediakan di area living room dan berada di atas meja pendek di depan sofa adalah sebuah welcome letter dan juga welcome amenity berupa sepiring buah-buahan segar dan juga keripik tempe. Kamar ini memiliki pemandangan taman yang sayangnya tidak terlalu cantik ataupun manicured namun setidaknya terlihat tanaman hijau yang membuat nyaman di mata.
Minibar dan juga teh dan mesin kopi ditata menjadi satu di dalam lemari bersama dengan kulkas. Kulkas kedua disediakan di dalam ruangan dapur yang merupakan kulkas konvensional sehingga akan sangat berguna bagi para tamu yang memerlukan space yang lebih besar untuk mendinginkan makanan ataupun minuman. Ruangan dapur ini memang juga dilengkapi dengan wastafel namun sayangnya terasa tanggung. Tentu saja akan jauh lebih fungsional apabila dapur ini juga dilengkapi alat penghangat makanan seperti microwave (atau mungkin kompor induksi?).
Kamar tidur dilengkapi dengan ranjang berukuran king, sebuah sofa semacam day bed, dan juga televisi. Tak lupa boneka handuk kreasi dari tim housekeeping juga sudah menunggu di atas ranjang. 🙂
Lemari pakaian dengan pintu geser disediakan di dalam kamar tidur dan berisikan safe deposit box, laundry bag, lampu senter, bath robe, alat setrika, dan juga mejanya.
Kamar mandi dilengkapi dengan single vanity dengan amenities lengkap seperti: pengering rambut, timbangan badan, air minum, berbagai macam handuk, sikat gigi dan lain sebagainya.
Tidak ada bath tub dalam kamar suite ini hanya terdapat shower area dengan 2 mode pancuran yaitu: hand held dan air hujan. Toiletries yang disediakan oleh hotel ini adalah dari brand Gilchrist & Soames.
Kloset memang berada di dalam kamar mandi namun menempati ruangan tersendiri sehingga kamar mandi berukuran relatif kecil ini terasa fungsional.
Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport: Executive Club
Seperti yang telah dijelaskan pada saat check-in, Sheraton Club masih sedang tutup karena renovasi maka saya tidak dapat mengulas secara panjang lebar untuk Sheraton Club ini. Sementara waktu ini para anggota Platinum ke atas diundang untuk menikmati sajian Evening Food & Dessert di restoran &More yang berada di lantai yang sama dengan lobi.
Akses club ini diberikan kepada para anggota Platinum ke atas dengan satu tamu tambahan dan juga maksimum 2 anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun.
Para tamu yang mendapat akses klub selain dapat menikmati Evening Food & Dessert juga dapat mengakses &More mulai pukul 06:30 hingga 22:00 untuk menikmati beberapa macam minuman non-alkohol gratis free flow.
Sajian makan malam di restoran &More dimulai dari pukul 17:00 dan berakhir di pukul 19:00. Para tamu diperkenankan untuk memilih 1 jenis hidangan pembuka atau salad, 1 jenis hidangan utama atau sup, dan 1 jenis hidangan penutup. Minuman dapat dipesan tanpa batasan namun untuk diketahui tidak tersedia minuman beralkohol di saat sajian makan malam ini.
Menurut saya makanan yang disajikan terasa mengenyangkan secara kuantitas dan cita rasanya juga enak. Saya tidak merasa perlu tambahan makanan lagi selepas bersantap malam di &More.
Memang rasa makanan adalah sesuatu yang sangat subyektif, namun jika saya boleh menambahkan, cita rasa makanannya medok berbumbu dan tidak ‘tanggung’ seperti sajian hotel kebanyakan. Saya sangat puas dengan sajian &More selama 2 hari menikmati makan malam ini.
Sebagai tambahan informasi, terdapat sebuah section kecil di dalam &More yang bernama ‘Unspoken’ yang merupakan sebuah ruangan bar dengan sebuah meja bar panjang konvensional dan beberapa meja dengan 2 kursi disediakan di sini.
Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport: Makan Pagi
Makan pagi mengambil venue ‘Daily Social’ yang berada di lantai 1 (dasar) dan dimulai dari pukul 06:00 dan berakhir di pukul 10:30. Daily Social ini terasa sepenuhnya baru dari lantai hingga ke plafonnya dan cerah dengan pencahayaan alami yang berlimpah.
Venue ini memiliki kapasitas tempat duduk yang bisa dibilang banyak dengan pilihan untuk di dalam ruangan dingin ber-AC ataupun bagi para tamu yang hendak menikmati hidangan sarapan secara alfresco di dekat kolam renang. Saya sendiri memilih untuk duduk di bagian dalam karena tidak mau meleleh di area outdoor. 😉
Makan pagi disajikan sepenuhnya secara buffet dan untuk mempermudah menjelaskannya saya akan bagi menjadi 5 konter besar. Konter pertama yang terletak paling dekat dengan pintu masuk adalah konter hot buffet. Konter ini menyajikan hidangan ala Amerika seperti: egg station, sosis, tomat panggang, bacon sapi, pasta hingga bruschetta. Tak lupa adanya konter panekuk, waffles, dan roti pukis beserta pelengkapnya.
Konter kedua dimulai dengan sajian-sajian Indonesia seperti nasi uduk, tumis jantung pisang, dan ikan padi-padi asam padeh. Disusul dengan sajian dim sum, noodle station ala Asia, dan sajian mie instan Indomie. Makanan khas Asia lainnya juga disediakan di sini seperti nasi goreng, ikan kukus hingga bubur congee khas Cina.
Konter ketiga adalah konter roti-rotian manis dan tawar ala barat dan juga hidangan manis seperti bubur-bubur khas Indonesia dan juga mesin kopi dan teh.
Konter berikutnya adalah konter dingin dengan sajian-sajian cold cuts, keju, sushi, salad bar, yogurt, hingga sajian hummus dan baba ganoush. Sajian-sajian bebas gluten dan juga vegan bersamaan dengan kacang-kacangan dan buah-buahan kering disediakan di sisi konter ini.
Konter terakhir adalah konter buah-buahan baik itu buah-buahan utuh maupun buah-buahan potong. Tersedia di sini juga adalah beberapa pilihan jus buah, susu segar, susu coklat, susu kedelai, smoothies stroberi, dan juga jamu.
Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport: Kolam Renang & Pusat Kebugaran
Kolam Renang
Ada terdapat 3 kolam renang disediakan di Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport memiliki yakni kolam renang utama, kolam renang untuk relaksasi, dan juga kolam renang untuk anak-anak.
Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran berada di lantai 2 dan beroperasi selama 24 jam dan untuk mengaksesnya dapat langsung menggunakan kunci kamar. Gym ini cukup luas namun sayangnya tidak dilengkapi dengan peralatan-peralatan kesehatan yang mumpuni untuk para tamu yang serious gym goers. Selain pilihan mesin bebannya yang cukup terbatas, pilihan mesin kardionya juga relatif sedikit. Saya melihat hanya terdapat 2 mesin treadmill, 1 mesin elliptical, dan 3 sepeda stasioner.
Penutup
Sheraton Jakarta Soekarno Hatta Airport resmi dibuka kembali di bulan Maret 2024 setelah tutup beberapa lama untuk renovasi besar-besaran. Kehadirannya kembali di dekat bandara Soekarno Hatta ini tentunya memberikan tambahan variasi hotel bagi para penumpang pesawat transit yang prefer untuk menginap di sebuah hotel berbentuk resort dibandingkan city hotel konvensional.
Saya menggunakan poin Marriott yang saya miliki selama menginap 2 malam di sini dan merasakan value yang sangat baik apabila dibandingkan dengan membayarnya dengan uang tunai.
Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Sebuah hotel transit berkonsep urban resort yang tentunya menawarkan pengalaman menginap yang lebih nyaman apabila dibandingkan dengan menginap di hotel-hotel perkotaan yang seringkali amenity komplementernya lebih terbatas (contoh: hotel ini memiliki 3 kolam renang)
(+) Terdapat airport shuttle gratis bagi tamu yang memerlukan transportasi dari dan ke bandara Jakarta (CGK)
(+) Penukaran poin Marriott untuk menginap di hotel ini memberi nilai yang cukup baik dibandingkan dengan membayar secara tunai
(+) Memiliki akses club yang diberikan secara cuma-cuma bagi tamu menginap yang memiliki status Platinum, Titanium, dan Ambassador di program loyalti hotel Marriott Bonvoy. Saat ulasan dibuat, Sheraton Club masih tutup dikarenakan renovasi namun menurut saya dengan pemberian Evening Food & Dessert di pukul 17:00-19:00 malah memberi sajian yang lebih substansial dibandingkan sajian di club yang tendensinya hanya berupa makanan ringan
(+) Hotel ini berbaik hati memberi saya upgrade ke tipe kamar 1 Bedroom Suite yang tentunya akan jauh lebih nyaman dibandingkan dengan menginap di kamar tipe Deluxe biasanya
(-) Akan lebih sempurna lagi apabila di kamar suite yang diperlengkapi dengan sebuah ruangan pantry terpisah ini juga tersedia mesin pemanas makanan seperti microwave jika memang tidak menyediakan kompor induksi
(-) Tidak disediakan minuman beralkohol di dalam club sehingga mungkin akan ‘mengecewakan’ beberapa tamu yang mengira dapat unwind dengan minuman beralkohol di saat evening cocktails. Sama sekali bukan masalah bagi saya yang memang tidak minum minuman beralkohol
