Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur akhirnya resmi dibuka di tanggal 18 Desember 2024 lalu setelah sekian lama saya nantikan! Ini adalah hotel berbendera Hyatt Centric kedua di seluruh Malaysia. Flagship Hyatt Centric sendiri pertamanya dibuka di Kota Kinabalu dan sekarang hotel yang sama hadir di ibu kota Kuala Lumpur.
Hyatt Centric ini merupakan brand hotel lifestyle dari World of Hyatt yang merupakan hotel full service dengan sentuhan disain moderen dan trendi.
Sebagai penikmat hotel tentunya saya memiliki rasa kepo untuk dapat mencoba menginap di hotel ini ya, sehingga saat ada kesempatan untuk berwisata ke negeri jiran segeralah saya melakukan pemesanan di hotel ini.

Lokasi hotel Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur juga bisa dibilang strategis, tidak terlalu jauh dari pusat keramaian sekitaran Bukit Bintang dan juga jajaran street food di jalan Alor.
Lokasi yang strategis ini juga semakin membulatkan niat saya untuk menginap di hotel yang belum genap 2 bulan jika dihitung dari tanggal menginap saya.
Di dalam post ini:
Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur: Pemesanan
Saya melakukan pemesanan hotel ini melalui apps World of Hyatt sekitar 2 minggu sebelum periode stay.
Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur merupakan hotel yang masuk di kategori 1 World of Hyatt yang mana bisa ditebus dengan poin Hyatt sebesar: 3.500 (off-peak), 5.000 (standar), dan 6.500 (peak).
Di saat pemesanan, saya membandingkan jika menginap dengan membayar tunai adalah senilai MYR746.11 (~Rp2.750.000) dan apabila menebusnya dengan poin adalah sebesar 5.000 poin Hyatt.
Mengacu pada valuasi poin Hyatt menurut PinterPoin di tahun 2025 adalah sebesar Rp250/poin maka secara praktis 5.000 poin memiliki ekuivalen senilai Rp1.250.000.
Menilik pada perhitungan ini maka saya memutuskan untuk menggunakan poin Hyatt saja. Valuasi poin saya dihargai Rp550/poin yakni 120% lebih tinggi dari valuasi PinterPoin. Fantastis!
Satu hal yang perlu Anda ketahui, World of Hyatt memiliki promosi pemberian 500 poin tiap malam apabila Anda menginap di hotel-hotel yang baru dibuka, khusus untuk hotel ini promo poin ini diberikan mulai tanggal 18 Desember 2024 dan akan berakhir di tanggal 31 Maret 2025.
Untuk melihat daftar hotel yang dipromosikan, silahkan menuju ke tautan ini.
Tak lupa saya menggunakan satu sertifikat Suite Upgrade Award yang saya miliki untuk langsung mengamankan tipe kamar Studio King. Tipe kamar ini merupakan standard suite yang berukuran 68 meter persegi dengan fitur living area yang tergabung menjadi satu dengan bed room.

Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur: Check-in
Saya tiba di bandara KLIA Terminal 1 sekitar pukul 15:30 dan memutuskan untuk menggunakan taksi online menuju ke hotel. A bad decision! Kami mengira dengan menggunakan mobil akan mengurangi keribetan dan jauh lebih convenient dibanding menggunakan kereta cepat.
Tak disangka-sangka kami terjebak kemacetan selama lebih dari 2 jam dikarenakan penutupan ruas-ruas jalan protokol yang dilakukan oleh sebuah event lari marathon. Pada akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di tengah jalan dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki saja.
Kami menyempatkan makan malam di jalan Alor terlebih dahulu dan akhirnya tiba di hotel sekitar pukul 20:00. Saya sudah terlalu lelah untuk membuat dokumentasi area drop-off dan lobi, maka dokumentasi area-area ini saya lakukan di waktu siang keesokan harinya.




Petugas bell men menerima kedatangan membantu menurunkan barang bawaan kami untuk dibawa menuju ke meja resepsion yang berada di sisi kanan dari pintu masuk. Berada di sisi kiri terdapat sebuah restoran casual dengan nama TanBuri dan tersedia area duduk di dekat meja resepsionis. Area duduk ini tidaklah besar.



Aspek ‘lifestyle‘ dari Hotel Hyatt Centric ini sangat terlihat dari penampakan lobinya. Modern, sederhana, dan terlihat kekinian. Tak melulu mengadopsi disain minimalis moderen yang ‘gitu-gitu’ saja, hotel ini juga meng-infuse elemen disain oriental sehingga membuatnya tidak melulu cookie cutter.






Tidak ada antrian di meja resepsion maka petugas langsung mengecek pemesanan kamar yang telah saya buat dan mengkonfirmasi kamar Studio King yang telah dipilih. Saya mencoba peruntungan kali-kali bisa mendapatkan upgrade ke kamar tipe Suite King, sayangnya tidak beruntung. 🙂



Ia menjelaskan aspek-aspek hotel, memberi saya kunci kamar dengan nomor 1720 dan kami langsung bergegas berjalan menuju ke elevator untuk langsung naik ke lantai 17.

Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur: Studio King
Kamar tipe Studio King yang saya tempati ini berada di corner bangunan dan semua kamar tipe ini berada di lantai atas. Letak kamar ini tidaklah jauh dari area elevator hanya saja untuk mencapai kamar sedikit berbelok-belok saja.




Sayang sekali saya masuk di kamar di waktu malam hari sehingga dokumentasi ruangan kamar terpaksa saya lakukan tanpa bantuan pencahayaan alami yang biasanya lebih saya sukai. Layout kamar ini menurut saya cukuplah unik ini dikarenakan ruangan yang berukuran 68 meter persegi ini berbentuk trapesium.
Ruangan ini didisain secara circular yang dimulai dengan adanya sebuah foyer panjang setelah pintu masuk. Apabila sisi kiri setelah memasuki kamar adalah untuk menuju ke kamar tidur studio maka di sisi kanan adalah untuk menuju ke powder room dan juga ke walk-in closet.
Selayaknya sebuah kamar bertipe studio maka tidak ada sekat pembatas antara kamar tidur dan living area dan tak lupa terdapat meja makan dengan 2 kursi berada di nook untuk melengkapi kamar Studio King ini.
Saya merasa ruangan studio ini ditata dengan cukup menarik dan dikarenakan tidak ada sekat-sekat sama sekali membuatnya terasa lebih luas.




Satu hal yang terasa berbeda dengan pengalaman menginap biasanya adalah tidak tersedianya welcome amenity ataupun welcome letter yang lazim diberikan di dalam kamar.
Hal ini sebenarnya sangat sederhana dan bukanlah sesuatu yang wajib disediakan. Absennya 2 hal ini terasa menarik perhatian karena sepertinya ini adalah kali pertama bagi saya saat menginap sebagai anggota Globalist tidak menerima apa-apa.


Pihak housekeeping juga lupa (atau tidak teliti?) untuk menghapus tulisan-tulisan ucapan ulang tahun di kaca jendela yang ditujukan kepada tamu menginap sebelumnya. Berarti tamu sebelum saya mendapat treatment lebih spesial. 😉

Minibar ditaruh menjadi satu dengan lemari pantry yang berukuran besar. Kehadiran pantry ini juga berfungsi sebagai sekat temporer yang memberi efek seakan-akan seperti sebuah foyer yang memberi efek transisi dari kamar tidur ke kamar mandi.
Beberapa macam makanan dan minuman sederhana telah disediakan di dalam kulkas maupun di luaran yang tentunya merupakan bagian dari minibar berbayar. Mesin kopi kapsul dari Lavazza dan juga teh celup dari Boh disediakan secara gratis beserta 8 botol air minum yang tentunya adalah jumlah yang terbilang banyak.






Kamar mandi berukuran relatif besar dan dilengkapi dengan wastafel ganda, sebuah bath tub, dan juga sebuah ruangan shower. Bath tub diposisikan di ‘tengah’ ruangan dan bersebelahan dengan jendela floor-to-ceiling.
Jendela ini tentunya dilengkapi dengan tirai privasi yang secara praktis dapat dibuka tutup dengan memencet sebuah tombol.




Ruangan shower dilengkapi dengan pancuran model air hujan dan juga hand-held gantung yang dapat disesuaikan ketinggiannya. Toiletries yang digunakan adalah merek Bee Kind yang merupakan salah satu varian produk dari brand Gilchrist and Soames. Pabrikan yang sama dengan toiletries yang dipergunakan oleh hotel Sheraton Jakarta Soekarno-Hatta Airport yang sempat saya ulas sebelumnya.


Kamar mandi dapat diakses dari sisi kamar tidur dan juga terdapat pintu kedua di ujung ruangan yang langsung tembus ke walk-in closet. Tersedia 2 lemari pakaian model terbuka dan mengapit sebuah meja rias. Lemari pertama diperuntukkan sebagai rak koper dengan 2 kompartemen yang berisikan 2 macam slippers kamar, laundry bag, alat setrika dengan alat steamer pakaian.




Lemari kedua dipergunakan untuk menggantung pakaian dan juga disediakan safe deposit box, timbangan badan, dan 2 set bath robes dengan hoodies dan berbahan katun fleece melar dan tebal.
Bath robes dan slippers yang disediakan hotel ini sangat menarik perhatian saya dikarenakan bentuknya yang berbeda dengan yang biasanya disediakan oleh hotel-hotel kebanyakan.


Di luar walk-in closet terdapat powder room yang berukuran relatif besar lengkap dengan kloset canggih teknologi Jepang (yang tentunya akan banyak diapresiasi oleh para tamu hotel) dan juga sebuah wastafel.


Rasanya kurang afdol jika tidak mendokumentasikan ruangan kamar di siang hari, maka saya menyempatkan untuk mengambil beberapa foto di saat akan check-out. Harap dimaklumkan jika ranjang tidak sedang dalam kondisi rapi.



Semua kamar Studio King memiliki pemandangan perkotaan dan dari salah satu sisi jendela kamar dapat terlihat bangunan ikonik kebanggaan kota Kuala Lumpur yang dinamakan Petronas Tower.


Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur: Makan Pagi
Salah satu keuntungan menjadi anggota Globalist adalah gratis sarapan untuk 2 orang.
Sarapan di hotel ini mengambil venue IL Forno yang berada di lantai 19. Kata ‘IL Forno’ diambil dari bahasa Italia (arti: Oven) sehingga secara tersurat menandakan bahwa restoran ini menawarkan hidangan Italia di luar jam sarapan.

IL Forno merupakan sebuah restoran yang terdisain cantik dan menjadikan pengalaman makan pagi saya terasa menyenangkan. Mengadopsi gaya disain industrialis/brutalism yang sekarang ini seringkali menjadi arahan disain interior hotel-hotel lifestyle.
Venue ini terbilang luas dengan pilihan tempat duduk yang tak kalah banyaknya. Para tamu dapat duduk di area indoor dan juga dapat memilih untuk menikmati sarapan secara al fresco di 2 lokasi outdoor yang tersedia.











Seperti biasanya, saya memilih untuk menikmati sarapan sekitar pukul 09:00 yang merupakan puncak keramaian. Tidak ada kesulitan sama sekali untuk mencari meja baik di dalam ataupun di luar ruangan.
Sebagian besar tamu memilih untuk duduk di area indoor namun teman saya mengajak untuk duduk di sisi luar melihat cuaca sedang bersahabat dan cukup sejuk.




Sarapan di IL Forno ini disajikan sepenuhnya berupa buffet. Terdapat sebuah area yang menyajikan salad-salad yang terlihat rustic khas Italia lengkap dengan sebuah keju parmesan wheel yang menarik perharian.
Berada di dekatnya adalah konter sereal dan showcase berpendingin dengan beberapa macam variasi yogurt, susu, dan juga buah-buah potong. Di seberang terdapat konter minuman dengan beberapa pilihan jus buah-buahan, infused water, dan juga mesin kopi.










Konter minuman ini tersambung dengan konter roti-rotian. Pilihan rotinya lumayan beragam dan tak hanya jenis ‘biasanya’ seperti croissants atau pain au chocolat, juga terdapat beberapa pilihan lokal seperti roti lapis warna-warni khas Sarawak dan juga roti chiffon pandan.
Mereka menyediakan beberapa macam selai dan juga topper lain-lain. Saya terkesan dengan hadirnya ceri Amarena khas Bologna (ceri yang sudah dimasak menjadi sirup) tersaji di dalam mangkuk keramik tradisional tersedia di sini.



Para tamu juga dapat menikmati pancake yang dibuat secara langsung dengan topping-topping yang terasa lumayan spesifik seperti heavy whipped cream, 2 macam compote buah-buahan, saus markisa maupun daging kelapa serut yang dikeringkan.

Buffet yang mengadopsi konsep dapur terbuka ini juga menyediakan sebuah konter khusus charcuterie dengan keju-keju dan juga buah-buahan kering maupun kacang-kacangan.


Konter makanan berikutnya adalah sebuah konter besar hot breakfast ala Amerika dan juga live station yang menyajikan berbagai macam olahan telur, roti canai maupun bakmi berkuah. Il Forno juga menyediakan konter khusus bubur ala oriental dengan pelengkapnya.



Satu konter yang menjadi konter favorit saya setiap kali bepergian ke negara Malaysia adalah konter hidangan nasi lemak. Hidangan sederhana namun selalu menjadi hidangan wajib makan bagi saya.
Pilihan hot breakfast yang dapat dinikmati selain makanan-makanan tadi adalah hidangan nasi goreng, kwetiau goreng, dan juga hidangan khas India Dhall sayuran.





Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur: Kolam Renang & Pusat Kebugaran
Kolam renang dan pusat kebugaran berada di lantai tertinggi dari hotel ini yaitu di lantai 21. Selain kedua fasilitas ini juga terdapat sebuah rooftop bar yang diberi nama @21, namun ketika saya mengunjungi lantai 21 ini di waktu pagi @21 masih belum beroperasi. Bar ini dibuka dari pukul 16:30 dan tutup di pukul 00:00 tiap-tiap harinya.



Kolam Renang
Kolam renang yang disediakan hotel ini adalah kolam renang outdoor dan merupakan kolam infinity. Layout kolam ini berbentuk persegi panjang sederhana dan dilengkapi dengan sun bed yang berjumlah relatif banyak.
Satu hal yang menarik perhatian saya adalah penggunaan air garam yang sepertinya tidak pernah saya jumpai di hotel-hotel yang saya inapi sebelumnya. Fasilitas kolam renang ini dibuka dari pukul 07:00 dan ditutup di pukul 21:00











Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran beroperasi selama 24 jam dan dapat diakses dengan mengetukkan kunci kamar. Gym yang berbentuk kotak ini tidaklah terlalu besar namun dikarenakan plafon tinggi, cermin mengelilingi ruangan, dan satu sisi dari ruangan ini berupa kaca floor-to-ceiling membuat ruangan ini terasa lega dan nyaman.
Varietas alat-alat olahraga bisa dibilang cukup sederhana sehingga mungkin kurang mumpuni bagi para tamu hotel yang mengharapkan untuk dapat berlatih angkat beban ‘serius’, untuk mereka yang hendak berolahraga ‘kasual’ tentunya pusat kebugaran ini sudah cukup okay.







Penutup
Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur resmi dibuka di ibu kota negara Malaysia di tanggal 18 Desember 2024 silam. Hotel ini merupakan Hyatt Centric kedua yang dimiliki oleh negara ini yang mana flagship pertamanya telah dibuka di Kota Kinabalu sebelum ini. Dilihat dari namanya tentunya kita dapat memahami bahwa hotel ini berada di bawah naungan program loyalti World of Hyatt.
Brand Hyatt Centric merupakan hotel yang mengetengahkan gaya hidup (lifestyle) dan kesemua hotel Hyatt Centric berlokasi di tengah kota yang bisa dibilang strategis.
Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur ini sendiri berada tak jauh dari Bukit Bintang yang merupakan lokasi pusat perbelanjaan Pavilion dan juga eat street Jalan Alor yang tentunya secara lokasi sangat menarik bagi para wisatawan.

Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Hotel lifestyle dengan lokasi di pusat kota yang strategis. Pusat perbelanjaan Pavilion di area Bukit Bintang dan juga jalan Alor yang merupakan pusat makanan di malam hari dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki
(+) Hyatt Centric City Centre Kuala Lumpur merupakan hotel yang masuk di kategori 1 World of Hyatt, saat saya menginap kala itu saya menebus dengan poin Hyatt dan valuasinya tinggi
(+) Selama menginap di sini saya merasakan para karyawan yang bekerja terlihat ramah, murah senyum dan berusaha membantu
(+) Venue makan pagi di IL Forno dengan vibe yang nyaman dan keren membuat pengalaman sarapan saya terasa menyenangkan
(-) Housekeeping lupa menghapus coretan-coretan greetings yang diperuntukkan bagi tamu yang menginap di malam sebelumnya. Honest mistake menurut saya
(-) Tidak tersedia welcome amenity maupun welcome letter di kamar. Saya kurang paham apakah ini kelupaan atau memang norm-nya seperti ini. Mungkin dikarenakan hotel yang masih sangat baru maka masih ada beberapa bagian dari servis belum sempurna. Hal yang sangat wajar dan tentunya sebuah bagian dari growing pains
Saya telah menunggu kehadiran hotel ini dan akhirnya di awal bulan Februari 2025 silam saya menyempatkan diri untuk menginap di sini.
Hotel ini sendiri belum genap 2 bulan saat saya menginap di sini sehingga semua terasa sangat baru. Apakah saya akan kembali menginap di hotel ini di kemudian hari? Singkatnya: IYA!