PinterPoin kembali mendapat undangan untuk menginap di hotel dan kali ini giliran Hotel Indigo Bali Seminyak Beach yang berlokasi di sekitaran pantai Double Six.
Saya sendiri sudah beberapa kali menginap di sini dan pengalaman menginap saya selalu positif maka saya sama sekali tidak ada keraguan untuk menerima undangan ini.
Hotel Indigo Bali Seminyak Beach adalah salah satu brand hotel yang berada dalam naungan program loyalti IHG One Rewards dan merupakan sebuah brand hotel yang mengedepankan aspek lifestyle yang juga termasuk dalam kategori hotel mewah.
Menurut saya, jika dilihat dari lokasi surrounding-nya, ia adalah satu-satunya hotel bergaya resort terbaik yang tergabung dalam sebuah grup chained hotels internasional.

Secara singkat, stay saya sangatlah menyenangkan dan terlepas dari aspek undangan yang tentu saja beberapa hal saat menginap harusnya akan terasa ‘lebih baik’ dibandingkan dengan menginap secara konvensional.
Jujurly, saya tidak melihat adanya perbedaan secara servis, semuanya berjalan seperti biasanya.

Di dalam post ini:
Hotel Indigo Bali Seminyak Beach: Pemesanan
Dikarenakan ini adalah undangan dari pihak hotel maka pemesanan hotel kali ini tidak mengacu pada pemesanan kamar pada umumnya.
Saya menerima surel undangan menginap di akhir bulan Desember 2024 dan akhirnya diputuskan untuk menginap di sekitaran pertengahan bulan Februari 2025. Saya memilih untuk menginap selama 2 malam di akhir pekan.
Pada saat diskusi mengenai aspek-aspek menginap, saya sangat mengusahakan agar para pembaca dapat relate dengan stay ini.
Dalam hal apa? Dalam hal keuntungan-keuntungan sebagai anggota elit dari IHG One Rewards. Saya sempat menginap di saat saya masih menjadi anggota Diamond dan juga pernah menginap saat sudah lengser ke Platinum sehingga saya merasa dapat membandingkan secara obyektif.
Dipilihlah tipe kamar Suite Garden View lengkap dengan sarapan untuk 2 orang yang memang merupakan tipe kamar yang eligible diberikan kepada anggota Diamond apabila kamar suite tersebut tersedia di saat check-in. Anggota Diamond juga berhak mendapatkan gratis sarapan untuk 2 orang sebagai salah satu keuntungan penting menjadi keanggotaan tier tertinggi IHG One Rewards.
Aspek stay lainnya yang sifatnya adalah tambahan adalah adanya 1x makan siang di Makase, 1x pijat di Sava Spa, dan 1x sunset experience di SugarSand. Masing-masing inclusion ini adalah untuk 2 orang.

Hotel Indigo Bali Seminyak Beach: Check-In
Kami telah tiba di hotel di pukul 15:45 dengan kendaraan pribadi dan beberapa bell men dengan sigap membantu menurunkan barang-barang bawaan kami.
Saya mendapati area parkiran di dekat drop-off sedang kosong sehingga saya memutuskan untuk memarkir mobil di sana. Jikalau kondisi parkiran penuh pun tidak menjadi masalah karena hotel juga memiliki parkiran basement yang tak kalah convenient.







Kami diantar masuk ke lobi utama yang berada di lantai satu. Saya ingat sekali saat pertama kali saya memasuki hotel ini di tahun 2021 silam, saya lumayan dibuat tertegun saat melihat area lobi ikonik yang terdisain sangat eklektik ini.
Secara pribadi saya sangat menikmati permainan disain interior dari ruangan lobi semi terbuka ini.
Dominasi kayu di plafon, tembok maupun lantai dan warna-warna gelap dan dipadankan dengan pemilihan furnitur-furnitur rotan warna-warni ditambah dengan berbagai macam lampu gantung dengan pencahayaan alami kuning membuat lobi terlihat sangat fotogenik dan menarik perhatian.
Membicarakan sebuah disain tentunya sangatlah subyektif dan tidak ada pakem khusus yang membuat sebuah disain dinilai universally bagus oleh semua orang.
Mungkin sebagian dari Anda merasa disainnya ‘too much‘ namun setidaknya, secara obyektif saya cukup yakin bahwa lobi ini sangatlah cocok untuk merepresentasikan sebuah hotel berbendera “Indigo” yang sangat kental dengan elemen ‘lifestyle‘ nya.






Berada di sisi kanan terdapat sederet meja yang terlihat seperti konter untuk check in namun rupanya merupakan area help desk/concierge.
Hotel ini menyediakan layanan shuttle gratis menuju ke Seminyak Village dari pukul 11:00 hingga 16:00 tiap-tiap harinya. Tentu saja shuttle ini akan sangat membantu bagi para tamu yang tidak membawa kendaraan pribadi selama menginap di hotel ini.




Di area paling ujung terdalam juga terdapat area duduk dan sebuah bale bengong moderen dengan kolam infinity berpemandangan ke sisi dalam resor dan pantai.
Jika Anda memperhatikan di area kolam infinity, Anda akan mendapati sebuah pohon tinggi menjulang keluar ‘menerobos’ kolam. Pohon ini berada tertanam di lantai bawahnya yang merupakan venue Tree Bar yang akan saya ulas di bagian ‘Makan Pagi’ di bawah nanti.




Kembali ke bagian depan di sisi kiri dari arah pintu utama adalah area penerimaan tamu. Saya berjalan menghampiri konter check-in yang tengah kosong dan menyodorkan kartu identitas saya. Petugas melayani dengan ramah dan mengkonfirmasi ‘reservasi’ kamar saya dan juga mengapresiasi keanggotaan Platinum yang saya miliki.


Ia menjelaskan bahwa saya mendapat upgrade ke tipe kamar Suite Garden View Courtyard Access, wah, saya sama sekali tidak mengira kalau akan mendapat tipe kamar lebih tinggi lagi.
Tak lupa kami juga dijelaskan bahwa untuk makan pagi dapat dinikmati di 2 venue, yaitu: Makase dan SugarSand. Makase adalah venue utama yang menyajikan sarapan secara buffet dan SugarSand menyajikan makanan secara a la carte.
Saat saya masih menunggu proses check-in, Pak Ian selaku Director of Marketing & Communications datang menghampiri dan menyambut kedatangan saya.
Beliau merupakan perwakilan pertama dari pihak hotel yang menghubungi saya melalui surel dan kebetulan juga salah satu pembaca setia PinterPoin. Sangat menyenangkan akhirnya dapat langsung berjumpa dan berbincang-bincang langsung dengan beliau!





Selesai dengan proses check-in, kami langsung diantar menuju ke kamar kami yang berada di lantai dasar. Hotel ini memiliki 4 lantai dan karena lobi berada di lantai satu maka petugas membawa kami memasuki lift untuk turun satu lantai dan melanjutkan berjalan kaki menuju kamar kami yang bernomor 1019.
Hotel Indigo Bali Seminyak Beach: Suite Garden View Courtyard Access
Hotel yang hendak berulang tahun ke 8 tahun ini masih terasa baru dan terawat menurut pengamatan saya.
Perjalanan dari lobi menuju kamar melewati koridor-koridor yang terlihat masih up-to-date dengan zaman sekarang. Kami berjalan cukup jauh dikarenakan kamar yang kami tempati ini berada di sudut ujung bangunan terdekat dengan pantai.



Koridor yang telah kami lewati adalah koridor semi terbuka dan akhirnya sampai juga kami sampai di koridor terakhir yang merupakan koridor tertutup dan berpendingin. Kami di bawa ke ujung koridor ke kamar 1019 yang merupakan kamar corner dan berukuran 69 meter persegi.
Sedikit informasi tambahan, kamar standar di hotel ini berukuran 50 meter persegi yang tentunya ukuran yang besar untuk sebuah kamar entry level.




Ini adalah kali pertamanya saya menikmati kamar tipe suite, selama beberapa kali menginap di sini saya belum cukup beruntung untuk mendapatkan upgrade ke kamar suite.
Sering kali saya mendapati hotel sedang dalam keadaan ramai (kecuali sekali waktu menginap di saat pandemi ya!). Sebagai salah satu hotel yang banyak difavoritkan oleh banyak wisatawan yang hendak menginap di area Double Six tentunya kemungkinan kamar suite telah habis terpesan.
Kami memasuki kamar yang dingin dan televisi telah memutar rekaman audio visual dari Hotel Indigo.
Mungkin berbeda dengan Anda namun hal-hal sepele semacam ini sangat membantu mengubah mood saya menjadi mood berlibur dan relaksasi. Suite ini dilengkapi dengan sebuah foyer sebelum memasuki ke area kamar tidur utama dan juga untuk menuju ke walk-in closet.


Disain kamar tidur ini terasa sangat inviting dan hangat. Dominasi elemen kayu dari lantai parket, dinding, dan perabotan disandingkan dengan cat tembok berwarna abu-abu dan juga karpet, beberapa perabotan, maupun ranjang dengan selimut bernuansa warna biru indigo terlihat serasi di mata saya.
Melewati foyer di sisi kanan ruangan dipergunakan sebagai lemari untuk menata minibar.
Beberapa macam perkakas pecah belah seperti gelas, cangkir, dan juga mangkuk ditata dan dipajang di salah satu sisi beserta beberapa bungkus teh celup, krimer, dan pelengkap lainnya yang dimasukkan ke dalam kaleng krupuk mini warna-warni yang terlihat cute.




Di permukaan lemari dipergunakan untuk menaruh mesin kopi kapsul, air minum botol kaca, alat pemeras jeruk, arak, dan juga menu minibar yang di dalamnya tersedia resep untuk membuat beberapa macam minuman cocktail yang keseluruhan bahannya telah disediakan di dalam minibar.
Tentu saja semua makanan dan minuman minibar ini berbayar dan bukanlah gratis.





Bersebelahan dengan area minibar adalah sebuah televisi dan juga sebuah meja kerja yang telah menunggu di atasnya adalah rangkaian welcome amenity dan juga sebuah welcome letter.
Pihak hotel menyediakan sebuah rangkaian buah-buahan segar yang ditata cantik di sebuah mangkuk buah beserta sebuah set hidangan pastry dengan coklat putih yang tercetak logo PinterPoin. So thoughtful!



Kamar yang saya tempati ini memang diberi sebutan suite namun sepertinya akan lebih tepat jika kamar ini disebut sebagai kamar tipe junior suite karena tidak ada sekat pembatas ruangan kamar tidur dengan living room selayaknya sebuah suite tradisional.
Area living room juga cukup terbatas dengan hadirnya sebuah kursi kecil (bukan sofa) dan sebuah meja berbentuk tabung yang juga berukuran kecil.

Ranjang berukuran king terlihat sangat plush dengan 5 bantal telah disediakan. Hotel ini memiliki menu bantal yang dapat dipilih sesuai preferensi Anda. Ada terdapat 7 pilihan bantal dan menariknya juga tersedia bantal berisikan kapuk khas Indonesia.
Saya sendiri tidak membuat perubahan pilihan bantal karena saya merasa bantal yang tersedia sudah cukup nyaman buat saya.






Di sisi samping ranjang terdapat 2 pintu geser dari kayu yang membatasi ruangan kamar tidur dengan kamar mandi.
Kloset ditempatkan di dalam sebuah ruangan tersendiri di salah satu ujung ruangan dan tersambung dengannya adalah area wastafel dengan double vanity-nya. Ruangan mandi berada di ujung satunya dengan sebuah ruangan shower dengan 2 set shower yang dapat digunakan untuk 2 orang sekaligus dalam waktu yang sama.






Masing-masing set shower ini terdiri dari pancuran model air hujan dan juga hand-held gantung yang dapat disesuaikan ketinggiannya dengan tingkat kekencangan debit air standar.
Toiletries yang dipergunakan adalah dari brand lokal Bali yang bernama Republic of Soap berukuran besar.


Kamar saya juga dilengkapi dengan sebuah bath tub yang uniknya berada di luar ruangan. Memang disediakan tirai yang dapat ditutup saat hendak menggunakan bath tub namun tentu saja tidak cukup memberikan privasi apabila dibandingkan dengan menempatkannya di dalam kamar mandi utama.
Pada akhirnya saya tidak menggunakan bath tub selama menginap di sini karena penempatannya yang cukup awkward dan kurang fungsional menurut saya.



Area teras di luar suite ini selain memiliki bath tub juga disediakan jemuran pakaian dan juga sebuah day bed.
Teras ini memiliki akses langsung menuju courtyard sehingga sangatlah convenient bagi kami untuk mengakses area taman, kolam renang, dan juga bertetanggaan dengan SugarSand yang terletak persis berseberangan dengan kamar.





Kembali ke dalam ruangan kamar tersedia sebuah walk-in closet yang berada menyambung dengan area kamar mandi. Terdapat dua pintu yang memisahkan antara kedua ujung walk-in closet yang mana satu pintu dari sisi foyer dan pintu lainnya untuk akses kamar mandi.
Di dalam ruangan ini disediakan rak koper, lemari pakaian lengkap dengan 2 set bath robe, alat setrika beserta mejanya, safe deposit box, dan juga alat pengering rambut. Seperti layaknya kebanyakan hotel, ia juga menyediakan fasilitas mencuci pakaian dengan daftar harga pada umumnya.
Satu hal yang menarik perhatian saya adalah adanya promosi mencuci pakaian secara bulk. Tarif yang ditawarkan adalah Rp290.000 untuk berapapun jumlah pakaian yang berhasil Anda muatkan ke dalam satu laundry bag yang mereka sediakan.
Ini adalah hal yang tidak biasa saya lihat di hotel-hotel yang pernah saya inapi. Ini mengingatkan saya dengan laundry service yang sering kali ditawarkan di kapal-kapal pesiar. Menurut saya pribadi, promosi ini sangatlah pintar dan sepertinya akan sangat berguna bagi para tamu hotel yang memang memerlukan jasa pencucian baju ini.






Di tiap-tiap malam hari pihak housekeeping memasuki kamar untuk melakukan proses turndown service.
Para petugas mengambil sisi terluar penutup ranjang dan menyisakan quilt saja, lalu menata air putih beserta gelas dan juga menaruh sepasang slippers di masing-masing sisi ranjang. Mereka juga menutup korden, meredupkan pencahayaan kamar, serta membersihkan kembali kamar mandi.


Di salah satu sore, saya mendapati sebuah hadiah tambahan diberikan di atas ranjang berupa sebuah lilin ornamental yang diberi nama The Jukung dalam kemasan kotak mewah. A nice touch! Membuat saya kian betah menginap di sini.

Hotel Indigo Bali Seminyak Beach: Makan Pagi
Sarapan di Hotel Indigo Bali Seminyak Beach dapat dinikmati di 2 venue yaitu di SugarSand dan juga di Makase.
Keduanya memberikan pengalaman makan pagi yang sangat berbeda, yang mana SugarSand berlokasi di pinggir pantai dengan sajian makan sepenuhnya secara a la carte dan di lain pihak, Makase merupakan venue utama yang menyediakan makanan mainly secara buffet dan sajian a la carte terbatas.
Secara varietas makanan tentu saja Makase akan jauh lebih unggul dibandingkan dengan SugarSand, namun untuk vibe dan pemandangan pantai tentu saja SugarSand lebih unggul. Saya yang menginap selama 2 malam tentu saja menggunakan kesempatan yang ada untuk mencoba pengalaman sarapan di SugarSand dan Makase.
Makan Pagi: SugarSand
Di pagi hari menginap pertama saya memutuskan untuk bersantap pagi di SugarSand. Lokasi SugarSand berada paling dekat dengan kamar saya jika dibandingkan dengan Makase.
Dikarenakan letak SugarSand yang berada di pinggir jalan umum maka untuk mencapai ke venue, saya musti mengetukkan kunci kamar ke pintu pemisah antara area tamu hotel dengan tamu umum.

Saya kemudian berjalan melewati taman dan pada akhirnya sampai di meja penerimaan SugarSand. Seorang karyawati yang bertugas mempersilahkan saya masuk dan saya memilih untuk duduk di sebuah meja yang dekat dengan kolam renang dengan pemandangan ke arah pantai.






Kehadiran SugarSand di jalan pantai Double Six ini terlihat menarik perhatian dengan disain yang terlihat muda dan segar. Sarapan di SugarSand dimulai dari pukul 07:00 dan berakhir di pukul 11:00, di luar jam-jam ini SugarSand menyajikan makanan Jepang kontemporer model izakaya.



Saya datang di jam puncak keramaian namun situasi di venue tidaklah ramai sehingga experience makan pagi terasa sangat nyaman dan chill. Tidak ada kesulitan untuk mendapat meja preferred dan karyawan-karyawan juga tidak terlihat overwhelmed dalam melayani para tamu. Saya sangat menikmati situasi sarapan di SugarSand.
Seorang karyawan menyodori kami menu sarapan dan kami dipersilahkan memilih makanan dan minuman sesuka hati. Menu yang ditawarkan cukup variatif dan berkaca dari pengalaman-pengalaman menginap sebelumnya, saya cocok dengan cita rasa makanannya.

Selain cita rasa dan kualitas makanan yang sangat baik, penampilan presentasi makanannya pun tidak kalah cantiknya. Seorang karyawan membagi-bagikan sebuah turmeric shot bagi para tamu sebagai minuman pembuka dan selang-seling makanan disajikan kepada kami.








SugarSand juga dilengkapi dengan kolam renang dengan beberapa sun bed nyaman lengkap dengan meja kecil. Saya menyempatkan diri untuk bersantai sejenak di salah satu sun bed sambil menghabiskan segelas kopi cappuccino dingin. What a life!









Mumpung matahari tengah bersinar akhirnya saya putuskan untuk pergi keluar hotel dan menyeberangi jalan kecil untuk sejenak menikmati pantai. Bulan Februari di pulau Bali masih sering kali diguyur hujan, tak terkecuali selama 2 malam di hotel ini pun matahari tidak bersinar maksimal.



Makan Pagi: Makase
Di pagi kedua kami menikmati sarapan di Makase yang berada persis satu lantai di bawah lobi utama hotel. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, Makase adalah venue utama untuk sarapan dan tentunya menjadi sasaran utama bagi sebagian besar tamu menginap.
Wah, situasinya sangat berbeda dengan SugarSand! Makase sangatlah populer dan ramai. Memang saya makan pagi di saat peak hours yang mana merupakan jam yang sama dengan sarapan di SugarSand di hari sebelumnya.
Sarapan di Makase dapat dinikmati dari pukul 06:30 dan berakhir di pukul 11:00. Ada perbedaan jam dimulainya sarapan di Makase dan SugarSand yang mana sajian sarapan di Makase dimulai 30 menit lebih cepat sehingga jika Anda terbiasa atau diharuskan untuk makan pagi sebelum pukul 07:00, silahkan memilih untuk bersantap pagi di Makase.
Seorang host mengantar kami masuk ke dalam ruangan dan kami dipersilahkan untuk memilih meja yang kami harapkan. Saya mendapati Makase ini kurang dingin dari yang saya harapkan sehingga agar tidak gerah, kami mencari meja yang kami anggap sejuk yang kebetulan berada di dekat konter buffet utama.








Makase berukuran besar dengan pilihan meja yang tersebar di berbagai penjuru ruangan bahkan juga merembet ke luar ke area semi outdoor yang merupakan venue tambahan yang bernama Tree Bar.
Santap pagi model al fresco di Tree Bar ini sebenarnya sangatlah menarik. Seting venue Tree Bar ini nyaman dan juga sangat fotogenik namun saya bukan orang yang tahan dengan gerah dan kelembapan udara yang berlebih sehingga saya akan selalu memilih untuk duduk di ruangan yang lebih dingin.






Konter-konter makanan dan minuman di Makase akan saya bagi menjadi 6 bagian untuk mempermudah menjelaskannya.
Konter pertama berada menjadi satu area di bagian buffet utama dan menyajikan hot breakfast ala Amerika seperti orak-arik telur, kacang merah, sosis, kentang panggang, dan juga jamur sauteed. Konter ini juga menyajikan hidangan pasta dan makanan ala negeri Cina. Cukup random penataannya.





Konter kedua mengambil seting dapur terbuka yang menyajikan beberapa live station. Anda dapat meminta dibuatkan nasi goreng, hidangan bakmi, dan juga hidangan sup sesuai keinginan Anda. Di sisi samping dari live station ini ada terdapat konter kecil non-halal yang menyajikan bacon dengan 2 tingkat kerenyahan yang berbeda.



Konter ketiga merupakan konter olahan roti-rotian baik roti manis maupun roti tawar dan gurih. Anda juga dapat menikmati beberapa macam sereal dengan pilihan-pilihan susunya di sini.






Konter keempat merupakan konter salad dengan berbagai macam pilihan dressings dan juga buah-buahan segar baik itu buah-buahan utuh maupun potong. Mereka juga menawarkan jus buah segar sehingga Anda dapat meminta bantuan pegawai yang bertugas untuk membuatkan campuran jus sesuai keinginan Anda.
Saya sangat menikmati konsep jus segar ini dan warna-warni buah-buahan segara ini ditata secara cantik dan menarik perhatian para pengunjung.
Di bagian belakang konter keempat disediakan showcase berpendingin dengan beberapa pilihan charcuterie dengan keju-kejunya.







Konter kelima berada di seberang area buffet utama dan dipergunakan untuk memajang makanan-makanan ringan tradisional khas Bali maupun Indonesia.
Sajian lokal semacam ini tentunya akan banyak diapresiasi bagi para wisatawan mancanegara yang tidak awam dengan makanan-makanan lokal negara kita. Selain jajanan lokal, Makase juga menawarkan beberapa sajian bebas gluten di konter ini.



Konter keenam dan merupakan konter terakhir berada sedikit terpisah dari konter-konter lainnya. Letaknya ada berada di ruangan di sisi lain Makase dan menyajikan beberapa hidangan mancanegara seperti pizza, pork porchetta (non-halal), bubur ayam dan dimsum ala Cina, makanan India dan juga sajian sushi khas Jepang.






Tak hanya sajian buffet, para tamu juga dapat memesan beberapa macam hidangan a la carte dengan menu yang telah disediakan di masing-masing meja. Beberapa hidangan a la carte ini memiliki kesamaan dengan sajian yang ditawarkan SugarSand.




Hotel Indigo Bali Seminyak Beach: Makan Siang & Sunset Experience
Saya mendapat undangan untuk menikmati sajian makan siang di Makase dan juga sebuah sunset experience di SugarSand. Sepertinya perut saya tidak sempat merasakan lapar karena sudah terisi kembali dengan makanan-makanan enak dari venue-venue ini.
Makan Siang: Makase
Makase menyajikan makanan-makanan khas Asia Tenggara di luar jam sarapan. Saya memilih untuk makan siang lebih terlambat dari biasanya yaitu di pukul 14:00 setelah treatment pijat usai di pukul 13:00.
Berbeda dengan situasi hiruk-pikuk di saat sarapan, Makase di siang hari terasa tenang. Mumpung sepi maka saya menyempatkan diri untuk menambah dokumentasi venue Makase ini.






Kami memilih meja yang berada di sisi ruangan yang lebih dingin dan pelayan menyodori kami sebuah menu besar satu halaman. Kami diperkenankan untuk memilih 3 jenis makanan yaitu satu hidangan sup atau makanan pembuka, dilanjutkan dengan satu hidangan utama dan satu hidangan penutup.
Beberapa hidangan yang ada di set menu ini tidak tersedia sehingga kami diberi menu komplementer lainnya. Di menu kedua ini tertera harga-harga untuk masing-masing makanan yang dapat Anda gunakan sebagai acuan harga.


Kami menentukan pilihan dan memesan 2 buah kelapa muda utuh untuk menemani sajian makan siang ini. Seorang pelayan datang membawa cemilan rengginang gurih beserta 3 pilihan sambal cocolan sebagai snek pembuka. Tak lama setelahnya makanan-makanan mulai disajikan sesuai urutannya.


Berikut adalah hidangan-hidangan yang kami pilih saat itu.






Kembali ke selera makanan yang tentunya sangat subyektif, kebetulan cita rasa masakan di Makase ini cocok dengan lidah saya yang menyukai makanan khas Asia Tenggara dengan bumbu dan rasa yang medok.
Sunset Experience: SugarSand
Undangan makan berikutnya adalah di SugarSand untuk menikmati matahari terbenam namun sayangnya saat itu tengah hujan sehingga saya tidak berlama-lama di SugarSand.
Sunset Experience ini sebenarnya dimulai dari pukul 17:00 dan berakhir di pukul 20:00. Kebetulan saya tengah sendirian saat itu sehingga saya tidak dapat mencicip-cicip makanan lainnya.
Saya diperkenankan untuk memilih satu macam makanan, satu minuman cocktail, dan satu minuman non-alkohol. Saya sempat mendokumentasikan menu Sunset Hour yang dijual seharga Rp100.000 untuk masing-masing makanan dan minuman cocktail yang ditawarkan.
Tak lupa juga diberikan sebuah hidangan kecil amuse bouche berupa sajian sepotong sushi sebagai hidangan pembukanya.




Hotel Indigo Bali Seminyak Beach: Kolam Renang
Hotel Indigo Bali Seminyak Beach memiliki 3 kolam renang yang terdiri dari: kolam renang utama, kolam renang anak-anak, dan kolam renang kebun ‘rahasia’ (secret garden pool).
Kolam renang utama dan anak-anak berada saling bersebelahan yang juga dengan pool bar yang diberi nama Cave. Kolam renang ini dilengkapi dengan berbagai macam sun bed dan kuantitasnya juga relatif banyak.









Sedikit terpisah dari 2 kolam tersebut adalah secret garden pool yang terlihat lebih sepi.
Sebenarnya tidaklah terlalu ‘secret‘ secara lokasinya, mungkin akan lebih tepat lokasinya sedikit lebih tersembunyi (discreet) dibandingkan kolam renang lainnya. Kolam ini dilengkapi dengan sun bed terbuka berbentuk unik seperti kepompong dan sun bed yang menjorok masuk ke dalam ruangan yang seakan-akan sedang berada di dalam sebuah gua (cave).





Hotel Indigo Bali Seminyak Beach: Pusat Kebugaran & Sava Spa
Hotel Indigo Bali Seminyak Beach ini adalah sebuah hotel berbentuk resor yang tak hanya memiliki kamar-kamar tamu konvensional berupa kamar dan suite, ia juga memiliki pilihan kamar berbentuk villa.
Villa-villa ini terpisah dengan bangunan utama hotel lainnya dan terletak di sisi depan hotel. Nah, pusat kebugaran dan Sava Spa berada di area villa sehingga jaraknya lumayan jauh apabila dilihat dari kamar 1019 yang saya tempati.


Untuk mencapai pusat kebugaran saya perlu berjalan menuju arah lobi penerimaan dan lanjut berjalan ke koridor terbuka dengan pepohonan tinggi di sekitarnya.
Jalan kaki yang cukup jauh namun ‘scenic’, sayangnya di saat turun hujan membuat akses menuju ke pusat kebugaran ini tidaklah ideal karena air bertendensi untuk menggenangi beberapa spot di koridor terbuka ini.




Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran dan Sava Spa berada di lokasi yang sama hanya berbeda lantai saja. Gym ini berukuran cukup besar dengan mesin-mesin olahraga yang juga variatif dan saya rasa cukup mumpuni untuk meng-cater kebutuhan para tamu yang perlu berlatih beban.











Para tamu menginap juga dapat mengikuti berbagai macam aktivitas harian gratis maupun berbayar. Aktivitas-aktivitas ini dapat berupa bersepeda, yoga, pilates hingga tanam-menaman, kelas memasak dan lain sebagainya.

Sava Spa
Sebuah resor berbintang 5 tentunya tidak sempurna jika tidak memiliki fasilitas spa, hotel ini memiliki Sava Spa yang berada di atas pusat kebugaran.
Saya berkesempatan untuk menikmati pijit tradisional khas Bali selama 60 menit di stay saya kali ini. Treatment ini dilakukan di siang hari dan saya telah hadir sekitar 10 menit sebelum jam appointment yang ditetapkan.
Para tamu akan melewati sebuah gift shop sebelum mencapai meja penerimaan dari Sava Spa. Saya menginformasikan nama beserta nomor kamar dan para petugas lalu mengkonfirmasi reservasi treatment pijat. Kami diminta untuk memilih aroma essential oil yang kami kehendaki dan tak lama kemudian para terapis memperkenalkan diri dan mengajak kami memasuki ke ruangan treatment.









Saya dipersilahkan masuk ke ruangan Ultima nomor 2 dan diminta untuk mempersiapkan diri di area kamar mandi yang berada di dalam ruangan treatment kemudian sesi konsultasi dimulai. Terapis mencatat semua keluhan saya dan segeralah dimulai sesi pijat.




Sesi pijat 60 menit ini terasa berjalan terlalu cepat dan ingin rasanya diperpanjang menjadi setidaknya menjadi 90 menit! Terapis menginformasikan bahwa saya dapat kembali berbenah diri dan ia meninggalkan ruangan.
Tak lama berselang, ia kembali datang menjemput saya untuk dibawa ke sebuah ruangan relaksasi semi terbuka dengan kolam yang tenang lengkap dengan beberapa day bed tersedia di sana.
Ia memberi kami masing-masing segelas minuman jahe panas dan setelah beberapa lama bersantai dan berbincang-bincang, kami kembali ke meja penerimaan dan berpamitan dengan Sava Spa.




Hotel Indigo Bali Seminyak Beach: Fasilitas Lain
Satu fasilitas lain yang menurut saya noteworthy adalah hotel ini memiliki sebuah ruangan yang disebut sebagai ME Space yang berada di dekat lobi utama. ME Space ini bisa dibilang seperti lounge untuk bersantai yang dilengkapi dengan beberapa pilihan mainan board game, buku, televisi, serta 3 kursi pijat.






Penutup
Di penghujung akhir tahun 2024 silam PinterPoin mendapatkan surel undangan menginap dari Hotel Indigo Bali Seminyak Beach.
Tentu saja ini adalah sebuah kehormatan bagi saya untuk menerima undangan ini. Saya juga tidak ragu untuk mengulas hotel ini dikarenakan ini bukanlah kali pertama bagi saya untuk menginap di hotel mewah berbintang 5 di area pantai Double Six Bali.
Pengalaman-pengalaman menginap sebelumnya selalu positif bahkan hotel ini merupakan hotel terfavorit saya di sekitaran area ini.
Hotel Indigo Bali Seminyak Beach adalah hotel lifestyle mewah yang berada dalam naungan program loyalti IHG One Rewards. Pembaca PinterPoin yang memiliki keanggotaan di program ini tentu saja dapat relate dengan membaca ulasan ini dan semakin paham dengan what to expect saat menginap di hotel ini.

Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Satu-satunya hotel bergaya resor berbintang 5 di pesisir pantai Double Six yang terafiliasi dengan program loyalti hotel dunia (IHG One Rewards)
(+) Memiliki 2 venue untuk menikmati sarapan yang keduanya sama-sama berkualitas dan memuaskan bagi saya
(+) Menyediakan berbagai macam aktivitas selama menginap baik aktivitas gratis maupun berbayar
(+) Menyediakan shuttle gratis ke Seminyak Village yang tentunya akan sangat berguna bagi para tamu menginap yang tidak membawa kendaraan pribadi
(+) Memiliki semacam lounge untuk semua tamu hotel yang dinamakan ME Space yang dilengkapi dengan permainan board games, kursi pijat, dan kursi-kursi untuk bersantai
(+) Para karyawan yang bekerja di sini terlihat ramah, murah senyum dan berusaha membantu sehingga membuat stay terasa menyenangkan
(-) Lokasi pusat kebugaran dan Sava Spa berada terpisah dengan gedung utama hotel sehingga untuk mengakses kedua fasilitas ini terasa kurang convenient. Jalanan juga tidak sepenuhnya beratap sehingga di saat hujan terasa lebih tidak nyaman karena beberapa area tergenang air
(-) Kamar suite dengan akses courtyard yang saya tempati ini dilengkapi dengan sebuah bath tub yang berada di beranda luar kamar. Memang disediakan tirai penutup untuk privasi namun menurut saya penempatan bath tub ini kurang fungsional.

Saya menginap di sekitaran pertengahan bulan Februari 2025 dan stay ini sangatlah menyenangkan buat saya.
Terlepas dari aspek undangan, saya tidak merasa adanya perbedaan dari sisi servis jika dibandingkan dengan saat menginap dengan pemesanan reguler. Thus said, saya tidak ragu untuk kembali mengulang menginap di hotel ini di masa yang akan datang.
Hotel Indigo Bali Seminyak Beach memang tempat yang luar biasa! Lokasinya yang strategis dekat dengan pantai Double Six, dengan fasilitas mewah yang membuat pengalaman menginap jadi sangat nyaman. Lobi yang ikonik dan suasana resort yang tenang sangat menyenangkan. Pemandangan matahari terbenam dari SugarSand juga menjadi highlight yang tak terlupakan. Pengalaman menginap di sini pasti akan membuat siapa pun merasa betah