Rangkaian ulasan hotel selama di Osaka, Kyoto, dan Tokyo ini akhirnya sampai juga ke hotel keenam dan terakhir yaitu hotel Hilton Tokyo Narita Airport (Hilton Narita). Tiket penerbangan pulang dari Osaka ke Denpasar Garuda Indonesia dengan Japan Airlines yang saya beli dikarenakan FOMO ini memang mengharuskan saya transit semalaman di Tokyo maka hotel Hilton ini menjadi pilihan terbaik buat saya.
Saat hendak menentukan hotel yang berada di dekat bandara Narita, tentu saja saya mempertimbangkan opsi-opsi hotel di mana saya memiliki tier tinggi di keanggotaan program loyalti tersebut. Opsi hotel mengerucut ke dua hotel yaitu Hilton Narita (Hilton Honors) dan ANA Crowne Plaza Narita (IHG) namun sangatlah mudah untuk saya memilih hotel pertama karena keanggotaan IHG saya hanyalah Gold dan di lain pihak, keanggotaan Hilton Honors saya adalah Diamond yang merupakan tier keanggotaan tertinggi.
Tier Diamond memberi saya banyak keuntungan seperti gratis sarapan, upgrade kamar hingga ke tipe suite, dan juga executive lounge apabila menginap di hotel berbendera Hilton. Walaupun pada saat check-in saya baru mengetahui rupa-rupanya Hilton Narita tidak memiliki fasilitas executive lounge. Zonk!

Hotel ini menjadi hotel keenam yang saya ulas dalam rangkaian ulasan hotel Jepang kali ini. Berikut daftar lengkapnya:
- Hotel Review: DoubleTree by Hilton Osaka Castle
- Hotel Review: W Osaka
- Hotel Review: The Hotel Higashiyama Kyoto Tokyu, A Pan Pacific Hotel
- Hotel Review: DoubleTree by Hilton Kyoto Station
- Hotel Review: Caption by Hyatt Namba Osaka
- Hotel Review: Hilton Tokyo Narita Airport
Di dalam post ini:
Hilton Tokyo Narita Airport: Pemesanan
Saya melakukan pemesanan melalui apps Hilton Honors sekitar sebulan sebelum periode stay dan tipe kamar yang saya pesan adalah tipe Queen Guest Room yang merupakan tipe kamar terendah. Semakin mendekat dengan periode stay, saya memantau apps terus menerus dengan harapan mendapat upgrade ke tipe suite.
Sayang sekali hingga hari H menginap saya hanya memperoleh upgrade ke tipe Queen Deluxe Room – High Floor. Tak menjadi masalah tentunya secara saya hanya sendirian dan juga hanya ‘menumpang’ tidur semalam saja.
Saya sangat menyarankan para pembaca yang kerap bepergian untuk memiliki setidaknya satu keanggotaan elit di program loyalti hotel yang tepat dengan situasi dan kondisi Anda. Pelajari berbagai macam trik dan tips praktisnya dengan mengikuti PinterPoin Masterclass yang kami adakan secara periodik melalui tautan ini.
Hilton Tokyo Narita Airport: Check-In
Salah satu fasilitas terpenting dari sebuah airport hotel adalah adanya airport shuttle gratis dari bandara menuju ke hotel dan sebaliknya. Hilton Narita menawarkan fasilitas ini dan perhentian di Narita berada di Terminal 1 dan Terminal 2 dengan interval sekali setiap jamnya.
Bahkan di beberapa jam sibuk seperti jam berangkat kerja di pagi hari dan di jam pulang kerja sore hingga malam hari, tersedia dua kali jemputan di tiap jamnya. Untuk melihat jadwal selengkapnya, silahkan mengacu dari tautan ini. Baik juga untuk diketahui, selain rute bandara ke hotel dan sebaliknya, juga tersedia shuttle dengan rute hotel menuju ke JR Narita Station (EAST) dan ke AEON Mall Narita.
Pesawat saya tiba di Terminal 2 Narita di sore hari sekitar pukul 16:00 dan setelah mengambil bagasi, saya bergegas menuju ke perhentian bis nomor 26 untuk mengantri airport shuttle pukul 16:55. Adalah hal yang wajar di Jepang jika bis datang persis di pukul 16:55 on the dot dan segeralah saya masuk ke dalam bis yang nyaman ini dan berselang 15 menit kemudian sampailah saya di depan pintu hotel.




Saya bergegas memasuki hotel premium yang sudah terasa lewat masa kejayaannya, saya tidak bilang kalau hotelnya jelek ya, hanya simply noting bahwa hotel ini adalah sebuah hotel premium yang terasa tipikal hotel megah tahun 1990-an. Lobi terlihat grand dengan plafon tinggi dan lebar ruangan yang terasa ekspansif.
Meja penerimaan berada di sisi kiri setelah pintu masuk dan mata saya berbinar saat mengetahui adanya convenience store 7-Eleven membuka cabang di dalam hotel ini! Adalah hal yang lumrah bagi wisatawan manca negara yang terkesan dengan konbini (sebutan populer untuk convenience store di Jepang) saat berwisata ke negara ini, baik itu 7-Eleven, Family Mart, Lawson, ataupun yang lainnya. Di dalam benak saya, ini saatnya mengisi tas dengan cemilan-cemilan ‘random‘ sebelum terbang pulang ke Bali keesokan pagi. Yes!



Untung saja tidak ada antrian saat hendak melakukan registrasi sehingga saya dapat segera check-in dan petugas dengan gercep membantu saya. Ia mengkonfirmasi pemesanan yang saya telah lakukan dan menjelaskan segala aspek hotel dan hal-hal yang berkenaan dengan stay saya.
Usai dari registrasi saya menanyakan mengenai akses Executive Lounge yang biasanya tersedia di hotel-hotel berbendera Hilton, dan sayang sekali rupanya hotel ini tidak memiliki Executive Lounge dan fakta ini cukup mengejutkan saya. Padahal saya telah membayangkan untuk menikmati light dinner di saat evening cocktail berlangsung sehingga saya tidak perlu pusing dengan makan malam sekaligus menghemat pengeluaran kan!
Nah, untung saja hotel ini memiliki 7-Eleven! Saya sama sekali tidak berkeberatan untuk menikmati TV Dinner yang dijual oleh 7-Eleven, bahkan bisa dibilang sangat menikmati makanan siap saji dari konbini ini.



Hilton Tokyo Narita Airport: Queen Deluxe Room – High Floor
Saya bergegas menuju ke kamar saya yang berada di lantai 12 dan berjalan cukup jauh untuk mencapai kamar yang bernomor 1223. Hotel ini memiliki bentukan gedung berkurva 2/3 lingkaran dengan enam elevator yang berada terpusat di tengah-tengah gedung. Sayang sekali saya tidak mendapatkan kamar yang memiliki pemandangan ke arah bandara Narita.




Kamar Queen Deluxe Room – High Floor yang saya tempati ini berukuran lega dengan layout ruangan yang terbilang sederhana. Memasuki kamar terlihat adanya lorong yang diapit dengan kamar mandi di sisi kiri dan lemari pakaian di sisi kanan.
Lemari pakaian berukuran besar dengan berbagai macam amenities kamar tersimpan rapi di dalamnya. Tersedia dua bath robes, gantungan pakaian, alat setrika beserta mejanya, spray penyegar pakaian, safe deposit box, sikat sepatu, dan juga slippers di dalam lemari pakaian.



Area tidur terasa luas dengan kasur berukuran Queen yang menghadap ke sebuah unit meja kerja yang tersambung dengan meja televisi/mini bar dan rak koper.






Disediakan dua botol air minum beserta teh celup dan kopi instan beserta teko elektrik dan bucket es batu. Selain teh celup ‘standar’ juga disediakan teh dari Sumik Tea yang dipajang di dalam sebuah kotak kayu yang terlihat eksklusif. Berada di dalam salah satu lemari di sekitaran mini bar terdapat kulkas chiller kosong. Hotel ini juga menyediakan Yukata (kimono berbahan katun) yang disimpan di dalam salah satu rak dorong.
Kamar saya walaupun terasa jadul namun tetaplah nyaman apalagi dengan ruangan yang terasa lega dan pemandangan ke arah luar yang hijau dan sweeping. Menurut saya, Hilton Narita adalah sebuah pilihan airport hotel yang sangat solid.





Kamar mandi bisa dibilang sempit jika memang dibandingkan dengan luasan ruang tidur yang lega. Terdapat single vanity, sebuah bath tub dengan fungsi shower mode air hujan dan mode genggam tergantung. Sebuah tirai memastikan air tidak terciprat masuk ke arah area kering kamar mandi.
Amenities mandi disediakan lengkap di dalam kamar beserta mesin pengering rambut. Toiletries yang digunakan adalah toiletries standar dari hotel Hilton sedunia yaitu dari Crabtree & Evelyn.
Disain kamar mandi ini terlihat sangat steril dan kurang luxe sehingga terasa kurang nyambung dengan keseluruhan feel dari kamar ini. Dinding dilapis tile keramik, color scheme ruangan, dan pencahayaan putih membuat kesan kurang ‘wah’.





Hilton Tokyo Narita Airport: Terrace Bar
Anggota Diamond saat menginap di Hilton Narita diperkenankan untuk menikmati sebuah minuman gratis untuk dua orang di Terrace Bar ataupun Terrace Restaurant. Minuman yang diperbolehkan adalah bir, wine, soft drinks, dan juga sparkling wine. Terrace Bar berada di lantai 1 yang mana merupakan lantai yang sama dengan lobi.
Saya menyempatkan diri untuk menikmatinya di Terrace Bar dan memesan jus jeruk yang datang dengan cemilan kacang goreng dan semangkuk kecil jelly.







Hilton Tokyo Narita Airport: Makan Pagi
Keuntungan lain menjadi anggota Gold dan Diamond adalah sarapan gratis untuk dua orang yang dapat dinikmati di Terrace Restaurant. Sarapan dimulai di pukul 06:30 dan berakhir di pukul 10:00 (weekdays) atau di pukul 10:30 (akhir pekan). Venue Terrace Restaurant ini juga berada di lantai 1 (lantai lobi) dengan disain ruangan terbuka yang menyatu dengan area lobi sekitarnya.
Sedikit informasi tambahan, apabila Anda tidak memiliki tier keanggotaan Gold maupun Diamond dan hendak menikmati sarapan maka Anda dapat membayar senilai ¥3.800 untuk dewasa dan ¥1.900 untuk anak-anak usai SD, dan anak-anak di bawah usia SD digratiskan.
Penerbangan pulang menuju Denpasar hari itu akan diberangkatkan di pukul 11:00 maka saya menyempatkan untuk menikmati sarapan di pukul 07:30, waktu yang terbilang masih cukup awal untuk makan pagi. Situasi venue telah terasa ramai lancar dan usai memberitahukan nomor kamar, saya diperkenankan masuk dan seorang host lainnya mengantar ke meja pilihan saya.
Saya diberi penanda meja ‘occupied‘ yang juga tercantum embel-embel ‘Diamond Member’ yang tentu membuatnya terasa spesial. Penanda meja semacam ini cukup common diadopsi oleh hotel-hotel di Jepang, menurut saya penanda meja ‘occupied‘ semacam ini adalah common sense yang cukup penting dan seharusnya juga diadopsi oleh hotel-hotel lain sedunia.
Seringkali terjadi kepada saya, saat sudah di-assign ke sebuah meja tertentu namun saat ditinggal untuk mengambil makanan, meja diisi oleh tamu lainnya. Hal ini walaupun sepele namun sangat menjengkelkan bagi saya, dan menjadi kerja tambahan bagi para pelayan yang musti mencarikan meja yang lain sambil berpotensi menerima keluhan dari tamu yang bersangkutan (yang mungkin akan menggerutu). 😉




Makanan dan minuman disajikan sepenuhnya secara buffet dan variasinya terbilang beragam. Sajian-sajian lokal tradisional Jepang maupun sajian sarapan ala western dan makanan Asia populer lainnya dapat dinikmati saat sarapan di sini.
Terdapat beberapa konter besar dan saya akan mengulasnya dari pembagian konter yang ada. Konter pertama berbentuk melingkar dan dimulai dengan buah-buahan segar baik buah utuh maupun sajian salad buah. Disambung dengan beberapa pilihan sereal, roti-rotian tawar dan manis beserta pelengkapnya.




Konter kedua adalah sebuah meja berukuran kecil dengan makanan-makanan Jepang seperti nasi putih dengan kari dan juga sajian Ochazuke dan bubur dengan berbagai macam condiments-nya.


Di seberang konter kedua adalah sajian sup miso dan juga sup jagung. Di sebelah sajian sup ini terdapat egg station yang siap menyediakan hidangan telur sesuai keinginan Anda. Jika Anda tidak ingin memesan sajian telur tertentu maka Anda dapat menikmati telor ceplok maupun orak-arik beserta tater tots yang selalu tersedia di showcase sekitaran ini.



Konter berikutnya adalah sebuah konter besar berpendingin dengan salad bar dan juga charcuterie maupun sajian pembuka lain-lainya.


Konter selanjutnya adalah konter hot breakfast yang dibuka dengan pancakes, oatmeal, gyu niku, cold udon, kuah kentang ala Jepang, dan disambung dengan sajian oriental seperti siomay, orak-arik sayuran, salmon panggang, bacon, sosis, dan juga bakmi goreng.






Konter terakhir adalah konter melingkar dengan sajian yogurt beserta pelengkapnya, jus buah-buahan, soda fountains dengan banyak pilihan jenis sodanya, mesin kopi, dan juga area teh.






Hilton Tokyo Narita Airport: Fasilitas-fasilitas
Pusat Kebugaran
Hilton Narita memiliki fasilitas pusat kebugaran yang berada di lantai GF (satu lantai di bawah lobi). Pusat kebugaran ini sepenuhnya dilengkapi dengan alat olahraga dari pabrikan Precor. Essentially, fasilitas ini buka selama 24 jam namun hanya bisa diakses melalui reception counter dari pukul 06:00 hingga 22:00, selain itu Anda dapat mengaksesnya melalui pintu khusus yang hanya dibuka saat malam hingga subuh.
Pusat kebugaran di sini selain dibuka untuk tamu menginap juga diperuntukkan untuk para tamu yang bergabung dengan keanggotaan gym. Ukurannya bisa dibilang sangat besar namun walaupun didukung dengan luasan ruangan yang jumbo ini, alat-alat maupun mesin olah raga tidaklah terlalu banyak sehingga membuat ruangan pusat kebugaran ini terasa sparse dan kosong.






Kolam Renang
Hilton Narita juga memiliki fasilitas kolam renang yang merupakan kolam renang indoor dan berupa lap pool berukuran besar. Kolam renang ini beroperasi dari pukul 06:00 dan tutup di pukul 22:00.




Penutup
Rangkaian ulasan hotel selama berwisata ke Jepang di bulan September silam akhirnya usai dengan hotel keenam yaitu Hilton Tokyo Narita Airport. Saya memilih menginap di hotel ini dikarenakan jaraknya yang dekat dengan bandara Narita. Tiket penerbangan murah meriah yang saya beli dalam rangka peluncuran penerbangan code share antara Garuda Indonesia dan Japan Airlines memang ‘memaksa’ saya menginap semalam di Tokyo.
Saya yang tidak berniat untuk masuk ke pusat keramaian Tokyo dikarenakan waktu yang terlampau singkat maka memutuskan untuk menginap di airport hotel saja untuk kemudahan. Berbekal keanggotaan tier Diamond di Hilton Honors maka dengan mantap saya memilih Hilton Narita yang juga menawarkan airport shuttle gratis dari dan menuju ke bandara Narita.

Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Salah satu hotel premium di dekat Narita yang masuk dalam jaringan hotel dunia dan juga menyediakan fasilitas airport shuttle secara gratis. Shuttle yang disediakan juga tidak melulu hanya meng-cater rute bandara ke hotel dan sebaliknya, namun juga tersedia shuttle menuju ke JR Narita Station (EAST) dan ke AEON Mall Narita
(+) Tersedia convenience store 7-Eleven di dalam hotel sehingga sangat memudahkan para tamu menginap untuk membeli makanan maupun barang-barang lainnya
(-) Tidak seperti kebanyakan hotel berbendera Hilton, Hilton Narita tidak memiliki executive lounge sehingga apabila Anda anggota Diamond diharapkan dapat menyesuaikan ekspektasi saat menginap di sini
(-) Hilton Narita adalah termasuk hotel mewah di sekitaran bandara Narita namun sudah saatnya direnovasi agar dapat keep up dengan zaman. Memang kamar-kamar di lantai 9 telah direnovasi namun seperti semua kamar dan juga common area sudah saatnya direnovasi juga.
Stay saya saat itu terasa nyaman dan ini akan menjadi hotel pilihan saya apabila di masa yang akan datang dihadapkan ke situasi serupa.