Tak terasa hampir dua tahun berlalu dan saya berkesempatan kembali berwisata ke salah satu negara favorit saya di Asia yaitu Jepang. Kunjungan di awal bulan September 2025 ini melibatkan kota Osaka, Kyoto, dan transit satu malam di Tokyo. Semuanya gara-gara artikel PinterPoin tulisan Edwin yang mengabarkan promosi Garuda Indonesia dengan Japan Airlines yang menawarkan tiket murah sekitar 4 jutaan saja menuju ke Jepang. 🙂
Saya yang pertamanya tidak berencana untuk pergi ke Jepang menjadi kepikiran dan FOMO juga melihat keantusiasan teman-teman dan komunitas PinterPoin yang berbondong-bondong membeli tiket, akhirnya pertahanan saya goyah juga dan saya putuskan untuk join the fun. Motivasi terbesar saya adalah ingin menghadiri Expo 2025 Osaka yang merupakan sebuah event akbar dunia yang diadakan tiap lima tahun sekali dan selalu berpindah-pindah negara. Jika sebelumnya diadakan di Dubai maka kali ini diadakan di Osaka. Kunjungan ini juga sekaligus mengunjungi keponakan yang sedang studi di sana. Klop!
Lagi-lagi bukanlah Paulo jika tidak membuat sebuah perjalanan wisata yang relatif singkat dan sederhana ini menjadi rumit dengan banyak berpindah hotel demi mencoba hotel-hotel sekaligus membuat ulasannya. Dalam beberapa minggu ke depan saya akan segera menyelesaikan rangkaian ulasan-ulasan hotel berikut:
- Hotel Review: DoubleTree by Hilton Osaka Castle
- Hotel Review: W Osaka
- Hotel Review: The Hotel Higashiyama Kyoto Tokyu, A Pan Pacific Hotel
- Hotel Review: DoubleTree by Hilton Kyoto Station
- Hotel Review: Caption by Hyatt Namba Osaka
- Hotel Review: Hilton Tokyo Narita Airport
Perhentian pertama saya adalah DoubleTree by Hilton Osaka Castle (DTOC) yang resmi dibuka di bulan Mei 2024. Menjadikannya sebagai sebuah hotel yang masih tergolong gres dengan lokasi yang dekat dengan salah satu ikon utama kota ini yaitu Osaka Castle. Kehadirannya juga menjadikannya sebagai hotel berbendera DoubleTree pertama di Osaka.


Di dalam post ini:
DoubleTree Osaka Castle: Pemesanan
Saya memesan melalui apps Hilton Honors dan memilih tipe kamar King Room River View yang merupakan tipe kamar terendah. Sekitar h-2 saya mendapati kamar saya telah di-upgrade ke tipe kamar King Executive Room Castle View namun sayang sekali di h-1 alih-alih menjadi suite, tipe kamar saya malah kena downgrade menjadi King Executive Room River View.
DoubleTree Osaka Castle: Check-In
Saya terbang direct dari Denpasar menuju ke Tokyo Narita dan dilanjutkan dengan terbang kembali ke bandara Osaka Itami melalui Tokyo Haneda. Untung saja perjalanan udara maupun darat antara Narita dan Haneda berjalan lancar dan terbukti layover selama kurang lebih empat jam ini rupanya doable!
Sesampainya di bandara Itami saya menggunakan bis dan akhirnya tiba juga di hotel DTOC tepat di pukul 17:00. Berbekal apps Google Maps saya diarahkan menuju ke akses masuk terdekat menuju pintu utama hotel yang notabene bukanlah akses utama untuk pejalan kaki menuju hotel. Tak mengapa tentunya, yang penting sampai!



Memasuki gedung hotel berada di lantai 1 adalah Arrival Lobby dengan sebuah meja counter yang di atasnya telah berjajar sebuah nampan dengan chocolate chip cookies khas brand DoubleTree. Namun dikarenakan saat itu kebetulan tidak ada petugas berjaga maka saya tidak mau lancang mengambil signature cookie tersebut dan bergegas memasuki lift untuk menuju ke lantai 6.


Saya bepergian dengan salah satu teman saya yang kebetulan telah datang sekitar sejam sebelumnya, nah, dikarenakan pemesanan hotel menggunakan akun Hilton Honors saya maka teman saya tidak diperkenankan untuk melakukan registrasi sebelum kedatangan saya. Baik sekali sembari menunggu kedatangan saya, pihak hotel memperkenankan teman saya mengakses Executive Lounge, yang mana akses lounge memang merupakan salah satu keuntungan menjadi anggota tier Diamond di program loyalti Hilton Honors.
Saya sangat menyarankan para pembaca yang kerap bepergian untuk memiliki setidaknya satu keanggotaan elit di program loyalti hotel yang tepat dengan situasi dan kondisi Anda. Pelajari berbagai macam trik dan tips praktisnya dengan mengikuti PinterPoin Masterclass yang kami adakan secara periodik melalui tautan ini.

Lobby reception berada di lantai 6 yang juga merupakan lantai yang sama dengan venue makan pagi yang dinamakan SEN. SEN ini selain merupakan sebuah restoran juga merangkap dengan Lounge, Bar, dan Market. Para tamu menginap dapat melakukan registrasi di lobi lantai 6 ini namun dikarenakan teman saya telah menunggu di Executive Lounge maka saya diberikan kunci untuk tap akses lift ke lantai 20 untuk proses registrasinya selanjutnya.




Pada saat registrasi saya mencoba peruntungan dengan menanyakan upgrade ke suite namun sayang sekali tidak tersedia dan pada akhirnya saya mendapatkan kamar Twin Executive Room Castle View. Petugas juga berinisiatif untuk memberikan late check out dan saya meminta untuk diatur waktu check out pukul 13:00, untuk diketahui waktu check-out reguler adalah pukul 11:00.
Saya menyelesaikan proses registrasi, melakukan pembayaran di depan, dan kami diberi dua bungkus DoubleTree chocolate cookies. Mumpung masih cerah maka saya meninggalkan teman saya di lounge untuk buru-buru menuju kamar agar dapat segera mendokumentasikan kamar sebelum matahari terbenam.
DoubleTree Osaka Castle: Twin Executive Room Castle View
Saya di-assign ke kamar bernomor 1906 yang berada di lantai 19. Kamar saya ini berukuran 25 meter persegi yang mana menurut saya cukup kecil untuk ukuran hotel yang baru dibangun.



Layout kamar ini juga terbilang konvensional dengan sebuah lorong yang diapit dengan kamar mandi di sisi kiri dan lemari pakaian di sisi sebaliknya. Walaupun ukuran kamarnya cukup kecil namun saya sangat menikmati disain dan perpaduan color scheme dari kamar ini.

Harus diakui craftsmanship dari orang Jepang memang berbeda dan kualitas pengerjaan kamar ini terlihat sangat rapi. Jujur saya mengira kalau kebetulan di hotel ini saja, namun setelah menginap di 6 hotel selama di Jepang rupa-rupanya memang craftsmanship semua hotel ini terbilang setara. Secara obyektif terasa semua terlihat presisi dan detil dari pekerjaan pertukangannya sangat mengesankan!
Ruangan tidur dilengkapi dengan dua buah twin beds, sebuah televisi dengan meja minibar di bawahnya, meja makan bundar berukuran kecil dengan dua macam kursi. Pemilihan meja bundar ini sepertinya kurang cocok dengan ukuran kamar yang relatif kecil sehingga membuat mobilitas sedikit terganggu.




Mereka menyediakan kopi kapsul Nespresso dengan mesin kopinya, dua botol air minum, dan juga sebuah pitcher kosong. Petugas yang membantu check-in memang telah menginformasikan sebelumnya bahwa hanya disediakan dua botol air minum, jika memerlukan air minum tambahan dapat mengambilnya di water dispenser yang telah disediakan di ruangan khusus yang ada di tiap-tiap lantai.
Perlengkapan pecah belah, kulkas, ice bucket, teko pemanas elektronik, teh celup, dan juga pelengkapnya berada rapi di dalam lemari.






Kamar yang saya tempati ini memang memiliki pemandangan ke arah Osaka Castle, namun sayang sekali jendela di kamar ini walaupun tingginya floor-to-ceiling namun sangat sempit secara kelebarannya. Saya tidak habis berpikir mengapa memilih membangun sebuah hotel dengan pemandangan sebegitu bagusnya namun sebagian besar tembok yang menghadap ke pemandangan malah tertutup rapat. What a missed opportunity.



Lemari pakaian selain dipergunakan untuk menggantung pakaian juga dipergunakan untuk menaruh rak koper lipat, safe deposit box, piyama, dua macam slippers, alat setrika beserta mejanya.

Kamar mandi berukuran compact dengan single vanity, amenities mandi lengkap, dan juga toiletries berukuran besar dari Crabtree & Evelyn.




Ruangan mandi dilengkapi dengan sebuah bath tub, shower, dan juga toiletries dari Crabtree & Evelyn. Ruangan mandi ini memiliki pintu bening yang dapat ditutup klik rapat sehingga dapat dipastikan cipratan air saat mandi tidak akan keluar dari area ini. Detil kecil yang sering kali mengganggu saya adalah saat menginap di sebuah hotel dan mendapati sisi kamar mandi kering menjadi ‘banjir’ setelah mandi.


Kamar mandi ini juga memiliki kloset yang berada di ruangan tersendiri dengan pintu geser. Tentu saja kloset menggunakan kloset standar di Jepang, yaitu sebuah kloset pintar dan canggih.

DoubleTree Osaka Castle: Executive Lounge
Mari kembali ke Executive Lounge di lantai 20, saya pertama kali tiba di hotel di saat yang bersamaan dengan dimulainya Evening Cocktail (pukul 17:00-19:00). Bagi Anda yang menginap di kamar tipe suite, executive, dan juga anggota Diamond diperkenankan untuk mengakses ruangan eksklusif ini.
Ia beroperasi dari pukul 06:30 hingga 20:00 di weekdays dan di akhir pekan Sabtu, Minggu, maupun saat hari libur tertentu ia beroperasi hingga pukul 21:00. Berbeda dengan banyak Executive Lounge di hotel-hotel lainnya, ia tidak menyediakan makan pagi di sini sehingga semua tamu dipersilahkan untuk menikmati full buffet breakfast di SEN.
Food presentation dimulai dengan adanya Afternoon Tea (pukul 14:30-16:00) dengan sajian kopi, teh, minuman soda, dan sajian makanan ringan maupun cake. Saya tidak sempat menikmati sajian ini karena saya datang terlalu sore saat itu. Food presentation berikutnya adalah Evening Cocktail dan terlepas dari dua food presentations tersebut lounge hanya menyediakan beberapa sajian minuman dan makanan ringan saja.







Berikut adalah dokumentasi dari sajian Evening Cocktail yang saya nikmati saat itu. Makanan yang disajikan menurut saya cukup substansial dengan hadirnya salad, sup, finger foods, keju, dan beberapa macam pilihan desserts. Minuman juga banyak disediakan di sini dari minuman ringan hingga minuman alkohol.













Tentu saja selama mengakses Executive Lounge, kami selalu memilih untuk duduk di sekitaran dekat jendela dengan pemandangan ke arah Osaka Castle.

DoubleTree Osaka Castle: Makan Pagi
Salah satu keuntungan lainnya untuk menjadi anggota Diamond Hilton Honors adalah gratis sarapan untuk dua orang. Sarapan mengambil venue SEN di lantai 6 dan dimulai dari pukul 07:00 hingga pukul 10:15 dan mereka mematok pukul 10:00 sebagai last entry-nya.

Saat mengetahui bahwa saya adalah anggota Diamond, host memberi saya secarik kertas berukuran kartu nama yang dapat ditukarkan dengan dessert spesial. Hal ini walaupun sesuatu yang sederhana namun merupakan sebuah inisiatif yang memberi kesan tersendiri bagi saya.



SEN berukuran relatif besar dan sepertinya satu-satunya area hotel yang menggunakan jendela-jendela yang berukuran besar sehingga pemandangan sekitaran hotel terpampang nyata! Sarapan disajikan sepenuhnya secara buffet yang mengambil lokasi area berdekatan dengan meja-meja makan konvensional.
Sisi lain dari SEN adalah bar dan lounge yang memiliki vibe lebih chill dengan meja dan kursi yang lebih pendek dan santai. Kami sendiri memilih untuk duduk di sekitaran bar dan mengambil meja tinggi yang bersebelahan dengan jendela.








Sajian buffet dipusatkan menjadi satu tempat dan dibagi menjadi beberapa counter. Counter pertama adalah sebuah meja panjang yang dipergunakan untuk menempatkan teh celup, mesin kopi, mixed juice buah segar, dan sebuah mesin es krim yang baru pertama kali saya temui. Menyenangkan!




Di seberang meja counter minuman berjajar memanjang pilihan chilled juice buah, salad bar, charcuterie, zosui (hidangan Jepang berupa nasi dengan kuah kaldu), dan masakan pelengkap khas Jepang beserta beberapa macam acarnya.







Counter berikutnya menyajikan beberapa macam makanan lokal khas Osaka yaitu Tako Sen (semacam kerupuk yang dimakan dengan takoyaki), okonomiyaki, dan kushi katsu. Menyambung dari hidangan lokal ini adalah sajian makan pagi ala barat maupun oriental seperti telur orak-arik, sosis, ratatouille, bakmi goreng, dan lain sebagainya.





Counter berikutnya dikhususkan untuk hidangan-hidangan Jepang dan Asia lainnya seperti: pau, sup miso, sup labu, bubur, ikan panggang khas Kyoto, onigiri, dan udon. Pagi itu mereka menyediakan Kitsune Udon sebagai hidangan spesial hariannya.




Mereka juga menyediakan dua showcase berpendingin dengan banyak pilihan buah-buahan potong maupun utuhan dan juga yogurt maupun hidangan penutup seperti puding karamel dan beberapa cake berukuran kecil.


Sebuah meja berukuran kecil yang menempel di dinding dipergunakan untuk memajang beberapa pilihan sereal lengkap dengan buah-buahan kering dan juga beragam pilihan kacang. Bersebelahan dengannya adalah beberapa dispenser air putih, kopi, dan juga susu.


Di tengah area buffet terdapat sebuah island dengan berbagai macam pilihan roti baik roti-rotian tawar, pastries, roti bebas gluten, donat, dan juga mesin pembuat pancake secara otomatis.








DoubleTree Osaka Castle: Pusat Kebugaran dan Kolam Renang
Pusat kebugaran dan kolam renang berada di lantai 8, jika pusat kebugaran beroperasi selama 24 jam maka kolam renang hanya dibuka dari pukul 06:00 dan selesai beroperasi di pukul 22:00.

Pusat kebugaran di sini semuanya menggunakan peralatan dari Precor dan secara ukuran ruangan tidaklah terlalu besar. Mesin-mesin kardio bisa dibilang cukup banyak namun alat-alat angkat bebannya terbilang minimalis.







Saya meminta izin kepada petugas yang bertugas agar memperbolehkan saya memasuki area kolam renang indoor ini melalui pintu yang hanya bisa diakses oleh petugas. Ini dikarenakan akses resmi untuk memasuki kolam renang adalah melalui ruangan locker, yang menjadi masalah adalah semua tamu yang hendak keluar dari ruangan locker untuk ke area kolam renang harus melewati lorong yang secara otomatis akan langsung mengguyur air ke seluruh badan.
Hal yang sama juga terjadi bagi para tamu usai berenang yang hendak masuk kembali ke ruangan locker, mereka akan melewati lorong yang sama dan auto membilas badan sebelum dapat masuk ke ruangan locker.






Penutup
Saya kembali berwisata ke negara Jepang di bulan September 2025 yang semuanya dikarenakan artikel Edwin mengenai kerjasama Garuda Indonesia dan Japan Airlines. Mumpung sedang diadakan Expo 2025 Osaka maka saya memutuskan untuk ikut membeli tiket penerbangan dengan harga yang terbilang miring itu, maskapai Garuda Indonesia membawa saya terbang langsung dari Denpasar menuju ke Tokyo Narita dan dilanjutkan dengan penerbangan Japan Airlines menuju ke bandara Osaka Itami dari Tokyo Haneda.
Bukan kali pertama saya pergi ke Osaka sehingga tidak ada obyek wisata spesifik yang hendak saya kunjungi, akhirnya saya putuskan untuk melakukan ‘adventure‘ kecil-kecilan dengan mencoba berbagai macam hotel selama di Osaka dan Kyoto. Hotel pertama yang saya inapi adalah DoubleTree by Hilton Osaka Castle yang merupakan salah satu brand hotel di bawah naungan program loyalti hotel Hilton Honors.
Hotel ini terbilang baru dan resmi dibuka di bulan Mei 2024 dan berlokasi dekat dengan Osaka Castle sehingga para tamu dimanjakan dengan pemandangan ke arah istana selama menginap di sini. Berbekal keanggotaan Diamond di Hilton Honors saya mendapatkan pengalaman yang menyenangkan di sini dengan pemberian upgrade kamar, late check out, gratis sarapan, dan akses ke Executive Lounge untuk dua orang.

Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Salah satu hotel yang tergabung dalam program loyalti hotel dunia yang berlokasi sangat dekat dengan Osaka Castle
(+) Merupakan hotel berbendera DoubleTree yang memiliki Executive Lounge (tidak semua DoubleTree memiliki Executive Lounge), dengan demikian maka para anggota tier Diamond secara gratis dapat mengaksesnya
(+) Pilihan makanan saat makan pagi yang bervariasi dari makanan western dan juga Jepang yang berkualitas. Anggota Gold dan Diamond juga diberi kudapan spesial yang walaupun sederhana namun membuat pengalaman saat sarapan menjadi lebih spesial
(-) Untuk ukuran sebuah hotel baru, kamarnya terbilang kecil. Kamar yang saya tempati berukuran 25 meter persegi dan sayang sekali walaupun mendapat kamar yang menghadap ke Osaka Castle namun jendelanya sempit sehingga tidak terlalu terasa sedang menginap di kamar dengan pemandangan Osaka Castle
(-) Walaupun mesin kardio bisa dibilang cukup banya, namun sayangnya alat/mesin beban kurang memadai.