Waktunya berpindah negara dan kota lagi, kali ini saya menuju ke kota Munich yang baru pertama kalinya saya kunjungi. Ibukota Bavaria di Jerman yang sering kali disebut sebagai salah satu kota tercantik di negara Jerman ini tentunya membuat saya penasaran untuk mengunjunginya.
Setelah berbulan-bulan mencoba menentukan hotel yang sesuai dengan apa yang saya perlukan maka saya memutuskan untuk menginap di hotel Courtyard Munich City Center. Lokasinya yang hanya 5 menit berjalan kaki dari stasiun kereta utama (Mรผnchen Hbf) dan sekitar 15 menit berjalan kaki ke plasa utama area kota lama yang disebut Marienplatz menjadikan saya yakin dengan pilihan hotel ini.
Di dalam post ini:
Courtyard Munich City Center: Pemesanan
Jika saya perhatikan, tidak ada banyak pilihan hotel yang berlokasi di dalam old town kota ini, tidak seperti kota-kota lain di Eropa yang biasanya menawarkan banyak macam akomodasi dari yang termurah hingga termahal di area old town yang notabene adalah area padat turis.
Setidaknya, saya berusaha mencari hotel dari semua program loyalti yang saya miliki dan untuk Marriott Bonvoy, saya hanya mendapati hanya 1 hotel dengan proximity terdekat namun sayangnya mahal yaitu Hotel Koenigshof, a Luxury Collection Hotel (dan hotel Kempinski yang juga $$$). Bagi saya yang pertama kali berkunjung ke Munich tentunya tujuan utamanya adalah untuk menikmati kota ya, sehingga saya tidak bisa men-justify untuk mengeluarkan banyak uang untuk menginap di hotel yang tidak dapat dinikmati sepenuhnya.
Setelah membanding-bandingkan berbagai macam hotel dari aspek kemudahan lokasi dan harga dari program-program loyalti hotel yang saya miliki keanggotaannya, maka sekitar pertengahan bulan September 2024 saya putuskan untuk menginap 2 malam di hotel Courtyard Munich City Center.
Dipesan langsung dari apps Marriott Bonvoy dan seperti biasa, saya memilih tipe kamar terendah yaitu Deluxe Room dengan harapan mendapat upgrade tertinggi! Adalah sebuah kebiasaan buat saya di beberapa hari sebelum tanggal menginap untuk secara periodik mengecek apps berharap kamar sudah ter-upgrade. Hingga di pagi hari tanggal menginap, saya tidak melihat adanya perubahan tipe kamar sama sekali. Pertanda kurang baik ๐
Courtyard Munich City Center: Check-in
Saya berangkat menuju ke Munich dari kota Paris dengan menggunakan metode transportasi kereta. Perjalanan yang ditempuh selama kurang lebih 5 jam ini terasa cepat dan nyaman, akhirnya saya sampai di stasiun utama Mรผnchen Hbf.
Jarak dari Mรผnchen Hbf ke hotel hanyalah sekitar 300 meter sehingga saya putuskan untuk berjalan kaki saja. Sedikit informasi, jika Anda hendak mencari hotel yang lebih dekat dengan stasiun Mรผnchen Hbf yang juga tergabung dengan Marriott Bonvoy, Anda dapat menginap di Aloft Munich atau Le Meridien Munich yang terletak persis berseberangan dengan pintu masuk stasiun.
Sekitar pukul 17:15 saya tiba di hotel dan segera menyelesaikan proses check-in. Proses ini berlangsung cukup cepat dan saya diberi kamar nomor 509 yang berada di lantai 5.
Saya menanyakan mengenai upgrade kamar dan benar saja ‘mimpi buruk’ saya terkonfirmasi! Saya tidak mendapat upgrade kamar sama sekali. Seingat saya, ini adalah pengalaman pertama saya menginap di hotel jaringan Marriott Bonvoy sebagai anggota Titanium (ataupun Platinum) dan tidak mendapat upgrade sama sekali. There’s a ‘first’ for everything apparently! ;D
Tentunya saya yang skeptik langsung mengecek apps dan memang mendapati tidak ada kamar tipe lain yang tersedia untuk periode menginap saya, jadi saya terima nasib saja. Well, petugas menjelaskan untuk 2 malam menginap memang tidak dapat kamar upgrade yang bisa diberikan namun jika saya mau repot, saya bisa dapat menikmati kamar upgrade di malam pertama namun harus berpindah di kamar standar untuk malam berikutnya.
Saya merasa jika opsi itu terlalu melelahkan sehingga saya memilih untuk opsi non-upgrade saja. Petugas lalu menjelaskan mengenai pilihan-pilihan hadiah selamat datang bagi anggota elit Platinum ke atas. Saya memilih untuk mengambil gratis sarapan untuk 2 orang yang saya rasa sebuah benefit yang sangat penting kala menginap di destinasi-destinasi Eropa yang mana standar harga makanan jauh lebih tinggi dari Indonesia. Hemat pangkal lebih banyak liburan kan? ๐
Selepas itu, petugas menyodorkan satu hadiah lainnya yang dapat saya pilih yaitu: coklat Mozart kemasan kotak kecil atau juga kripik kentang Lisas. Saya memilih keripik kentang.
Sebelum beranjak menuju kamar saya menyempatkan diri untuk mendokumentasikan area lobi dan convenient store yang disebut ‘The Market’ yang menjual makanan, minuman dan juga barang-barang sederhana lainnya.
Courtyard Munich City Center: Deluxe Room
Selesai mendokumentasikan area lobi, saya bergegas menuju ke elevator untuk naik ke lantai 5. Kamar 509 terletak persis di seberang pintu lift. Hotel ini memiliki 7 lantai di mana kamar tamu menginap berada di lantai satu hingga lantai 7. Untuk diketahui, lobi yang berada di lantai dasar adalah lantai 0, pusat kebugaran berada di lantai -1, dan lantai -2 khusus dipergunakan sebagai tempat parkir mobil bawah tanah.
Seperti kamar-kamar standar biasanya, kamar dimulai dengan sebuah lorong dengan lemari pakaian di satu sisi dan kamar mandi di sisi lainnya. Ada terdapat 2 lemari pakaian yang mengapit meja mini bar di tengahnya. Berada di dalam lemari adalah alat seterika beserta mejanya.
Disediakan bucket es kosong, teko elektrik dengan kopi instan dan teh celupnya, 2 air minum kemasan, dan juga seplastik cemilan kering khas Jerman yaitu pretzel (gratis).
Kamar saya ini dilengkapi dengan ranjang berukuran king, televisi, meja kerja, rak koper, dan kursi sofa tunggal. Kamar ini cerah dengan banyaknya pencahayaan alami dari jendela kaca berukuran besar dari lantai ke plafon.
Di bawah televisi terdapat lemari yang berisikan kulkas kecil dan juga safe deposit box. Berhubung kamar yang saya dapatkan adalah kamar tipe deluxe maka amenities yang ada dimiliki kamar bisa dibilang cukup standar dan tidak ada amenity khusus yang membuatnya menonjol dengan kamar standar hotel-hotel sejenisnya.
Kamar mandi berukuran relatif kecil dengan wastafel tunggal, sebuah kloset, dan satu bath tub yang juga merangkap dengan ruangan shower. Shower menggunakan dua mode pancuran, yaitu: mode pancuran air hujan dan mode hand held. Fitur yang saya sukai dari kamar mandi ini adalah adanya rak pemanas handuk yang mempercepat keringnya handuk basah seusai dipakai.
Toiletries menggunakan toiletries standar dari brand hotel Courtyard sedunia yaitu dari merek Nirvae dalam kemasan bulk. Kamar mandi ini tidak serta-merta menyediakan sikat gigi, alat cukur, ataupun barang-barang lain yang biasanya sudah tertata rapi di area wastafel.
Hanya disediakan sebotol body lotion kemasan tunggal dan sabun batang berukuran kecil untuk cuci tangan. Saya perhatikan hal ini semakin awam dilakukan oleh hotel-hotel di Eropa, sehingga jika Anda memerlukan apapun itu Anda diharapkan meminta ke pihak hotel agar dapat dikirimkan ke kamar.
Courtyard Munich City Center: Makan Pagi
Keuntungan penting menjadi anggota elit Platinum ke atas di Marriott Bonvoy saat menginap di hotel berbendera Courtyard adalah adanya opsi untuk mendapatkan gratis sarapan untuk 2 orang sebagai salah satu opsi hadiah selamat datang. Hadiah yang seringkali saya ambil adalah sarapan gratis.
Sarapan mengambil venue Olรฉo Pazzo Restaurant di lantai dasar dan terletak di dekat lobi. Restoran ini di luar jam sarapan adalah sebuah restoran yang menawarkan sajian khas Mediterania. Makan pagi dimulai di pukul 06:30 dan di hari Senin sampai dengan Jumat berakhir di pukul 10:30 dan khusus di hari Sabtu, Minggu, dan di hari libur berakhir di pukul 11:00.
Seorang penjaga meminta para tamu yang hendak sarapan untuk mengisi sebuah kertas berisikan informasi nama tamu, nomor kamar, dan data lainnya sebelum diperbolehkan memasuki venue. Saya memilih untuk makan di sekitar pukul 09:30 yang biasanya termasuk di jam ramai, namun saya mendapati venue sarapan ini tidak terlalu ramai bahkan cenderung sepi.
Tidak ada host khusus yang biasanya membantu mencarikan meja, jadi saya masuk dan memilih meja sesuai keinginan saya.
Olรฉo Pazzo Restaurant terlihat nyaman dengan sentuhan disain moderen dan penuh cahaya alami. Ukuran restoran ini juga bisa dibilang besar sehingga tidak ada kesulitan mencari meja kosong.
Makanan disajikan sepenuhnya secara buffet dan jenis yang ditawarkan cukup bervariasi. Rangkaian buffet ini disajikan di 3 meja yang berbeda namun semuanya berada di area yang berdekatan.
Di meja pertama berjajarkan jus buah dan infused water, area sereal lengkap dengan berbagai macam pilihan kacang-kacangan, buah-buahan kering, 2 pilihan susu lalu disambung dengan aneka ragam roti tawar dan manis. Disediakan juga beberapa pilihan roti bebas gluten.
Restoran ini mengadopsi konsep open kitchen, di mana para koki akan menyiapkan hidangan telur sesuai selera para tamu, dan persis di mengelilingi sebagian sisi luarnya dipergunakan untuk menata makanan-makanan hangat. Hidangan-hidangan sarapan ala Amerika disajikan di sini, ada sosis, bacon, telur orak-arik, telur rebus, dan kentang.
Menyambung dengan makanan-makanan ‘basic‘ ini adalah makanan khas regional Munich, yaitu: roti pretzel, sosis Bavaria rebus yang disajikan dengan mustard manis. Hidangan regional semacam ini sangat saya apresiasi ketika berada di kota atau negara tertentu, karena dengan begini saya dapat menambah pengetahuan makanan dunia yang sebelumnya tidak saya ketahui. Bukankah itu yang membuat travel semakin menyenangkan?
Di area ini juga disediakan mesin pancake otomatis yang mempermudah para tamu untuk membuat pancake sendiri sehingga selalu hangat dan baru! Tak lupa pancake topping dan juga madu langsung dari honeycomb-nya disediakan untuk melengkapi sajian makanan Anda.
Di sisi meja ketiga disajikan hidangan cold cuts, keju-kejuan, dan juga salad bar. Menyambung di sana adalah buah-buahan segar utuh seperti jeruk, apel, pisang, dan anggur. Koktil buah-buahan potong lengkap dengan pilihan-pilihan yogurt juga disediakan bagi para tamu. Hotel juga menyediakan beberapa pilihan susu alternatif non hewani seperti: susu almond, susu kacang kedelai, dan beberapa alternatif vegan lainnya di dalam kulkas kecil di sini.
Terdapat area teh celup dan mesin-mesin kopi otomatis yang berada terpisah dengan area jus dan infused water yang saya sebutkan sebelumnya.
Sempat terjadi kejadian yang unik saat saya sedang menikmati sarapan di hari pertama, seorang tamu hotel yang sedang menikmati sarapan (wanita Jerman yang sudah berumur) datang menghampiri meja saya dan dengan campuran bahasa Jerman dan bahasa isyarat berusaha menjelaskan kepada saya bahwa cara makan sosis Bavaria yang saya lakukan adalah salah. Rupanya, sosis rebus tersebut harusnya dikupas terlebih dahulu dan dinikmati dengan olesan mustard manis beserta roti pretzel-nya. ๐
Courtyard Munich City Center: Pusat Kebugaran
Pusat kebugaran berada di lantai -1 yang beroperasi 24 jam dan dapat diakses dengan menggunakan kunci kamar. Gym ini berukuran cukup besar, dilengkapi dengan beberapa alat kardio, sebuah weight machine 4 sisi, dan free weight.
Penutup
Munich menjadi kota ketiga yang saya kunjungi selama berwisata ke Eropa di bulan Oktober 2024 silam. Saya menggunakan transportasi kereta cepat dari kota Paris untuk menuju ke kota cantik Bavaria di Jerman ini. Perjalanan yang nyaman ini saya tempuh selama kurang lebih 5 jam dan pada akhirnya saya mencapai stasiun utama Mรผnchen Hbf.
Saya memilih untuk menginap di hotel Courtyard Munich City Center yang tergabung dengan jaringan hotel raksasa Marriott Bonvoy. Sebenarnya jika bisa memilih, saya prefer untuk memilih menginap di area old town kota ini, namun setelah meriset dari berbagai macam membership jaringan hotel yang saya miliki bisa dibilang hampir tidak ada hotel yang berada di dalam area old town (jika adapun harganya tidak sesuai dengan budget yang saya anggarkan). Maka dari itu, saya memilih hotel Courtyard Munich City Center yang berada tak jauh dari stasiun utama dan relatif dekat dengan area old town.
Berikut akan saya akan jabarkan apa saja kelebihan dan kekurangan dari Courtyard Munich City Center murni berdasarkan pengamatan saya selama menginap.
(+) Lokasi strategis yang berada di pusat kota Munich yang berdekatan dengan stasiun utama Mรผnchen Hbf. Hanya diperlukan berjalan kaki sekitar 15 menit dari hotel untuk mencapai area old town yang merupakan tujuan utama para turis saat berkunjung ke kota ini
(+) Adanya sajian regional khas Munich saat sarapan membuat pengalaman makan pagi saya terasa lebih ‘komplit’
(+) Kamar mandi berukuran kecil namun memiliki bath tub bahkan untuk kamar standar
(-) Sayang sekali sebagai anggota elit Titanium di Marriott Bonvoy, saya tidak mendapatkan upgrade kamar sama sekali. Saya memahami jika memang hotel sedang dalam keadaan ramai dan tidak tersedia kamar dengan tingkatan lebih tinggi untuk saya. Ini menjadi pengalaman pertama kali bagi saya untuk tidak mendapat upgrade sama sekali.