Berselang sejenak dari menginap di KLEO Seminyak yang berlokasi di jantung keramaian Seminyak, kami berpindah ke daerah yang jauh lebih tenang dan asri yaitu: Ubud. Kali ini kami memenuhi undangan menginap dari Cicada Resort Bali Ubud, Autograph Collection (Cicada Ubud) yang merupakan salah satu hotel di bawah naungan program loyalti Marriott Bonvoy.
Belum lama ini Cicada Ubud merayakan ulang tahun pertamanya setelah bergabung dengan Marriott Bonvoy dan kehadirannya menambah opsi solid bagi para loyalis Marriott Bonvoy yang hendak menginap di sekitaran Ubud. Lokasi hotel ini tepatnya berada di daerah Sebatu-Tegallalang. Ini adalah pertama kalinya saya menginap di sekitaran ini dan secara lokasinya memang relatif jauh dari pusat kota Ubud namun conveniently berada di halfway mark dari Ubud menuju Kintamani.

Di dalam post ini:
Pendahuluan
Proses menentukan periode menginap terbilang cepat dan dengan bantuan bapak Angga Permana (Digital Marketing Manager) akhirnya ditetapkan tanggal 12-14 Oktober 2025 sebagai tanggal menginapnya. Kami di-appoint tipe kamar Cicada Suite Valley yang merupakan tipe kamar entry level dari resor ini.
Cicada Ubud hanya memiliki 30 kamar yang terbagi menjadi 4 tipe kamar yaitu: Cicada Valley Suite, Cicada Verde Suite, Puri Nadi Heated Pool Villa, dan Puri Wana Heated Pool Villa. Sementara ini memang hanya ada tersedia 30 kamar saja namun di masa yang akan datang akan ditambahkan sekitar 6 kamar lainnya. Tak sabar saya menunggu tambahan-tambahan kamar ini.
Selain untuk mengulas pengalaman menginap selama di hotel ini, kami juga ingin menginformasikan bahwa Cicada Ubud sedang mengadakan promosi bagi Anda yang hendak menginap di tipe Villa dengan minimum 2 (dua) malam maka Anda dapat memperoleh:
- Sarapan untuk 2 orang di Tangelo,
- Afternoon tea untuk 2 orang di Verdant,
- Evening sundowner cocktails untuk 2 orang di Tangelo,
- Tambahan 5.000 poin Marriott.
Selain itu seperti tamu-tamu lainnya, Anda dapat mengikuti aktivitas harian yang disediakan oleh hotel secara gratis beserta sesi pemotretan selama 30 menit oleh fotografer profesional. Periode pemesanan untuk promo ini adalah maksimal tanggal 31 Maret 2026 untuk menginap hingga tanggal 30 Juni 2026.
Berikut adalah kolase dokumentasi Puri Nadi Heated Pool Villa sebagai acuan Anda.





Saran saya dengan adanya promo semacam ini Anda wajib melakukan perhitungan dan membandingkan dengan jenis rate promosi lain yang mungkin tengah berlangsung juga. Jika memang promosi dengan pemberian tambahan 5000 poin Marriott ini dirasa worth it, jangan menunda memesannya karena ketersediaan tipe villa sangatlah terbatas.
Cicada Resort Bali Ubud: Check-In
Perjalanan dengan kendaraan pribadi bisa dibilang cukup lancar hari itu dan kami tiba di hotel sekitar pukul 16:30. Sangatlah terasa bahwa vibe Cicada Ubud ini adalah sebuah hotel butik bahkan hanya dari detik pertama menginjakkan kaki di hotel. Usai pemeriksaan keamanan saya langsung memarkir mobil karena area drop-off berada menjadi satu dengan parking lot.




Petugas membantu menurunkan barang bawaan dan mengantar kami masuk ke area lobi utama melalui jalan kayu yang beratap terbuka. Di ujung jalan terlihat sebuah karya seni dari logam yang rupanya adalah karya Nyoman Nuarta, seniman yang sama yang juga membuat patung Garuda Wisnu Kencana. Karya ini diberi judul Circle of Life.


Berbelok ke kiri dan persis sebelum memasuki wantilan tempat lobi berada adalah ritual pembersihan diri tradisi Bali, resepsionis yang bertugas kala itu adalah Ms. Nadia dan ia bertanya kepada saya apakah berkenan mengikuti ‘prosesi’ kecil ini dan saya dengan senang hati mengiyakan. Selepas itu kami dipersilahkan duduk di salah satu sofa kosong dan proses registrasi dimulai. Sembari registrasi kami diberi handuk dingin dan juga welcome drinks berupa racikan minuman dari bunga telang.






Kami dijelaskan mengenai aspek-aspek hotel maupun detil-detil itinerary selama menginap dan di saat yang sama Bapak Gus Ari selaku Operation Manager menghampiri kami. Kami berbincang-bincang sejenak dan seusainya Ms. Nadia mengantar kami menuju ke kamar dengan menuruni lift menuju lantai 2.
Lobi ini berada di lantai tertinggi yaitu lantai L dan semua kamar Cicada Valley Suite (18 kamar) berada di lantai di bawahnya yaitu: lantai 1, 2, dan 3 sedangkan untuk semua Cicada Verde Suite (2 kamar) dan Villa (10 villa) berada di lantai paling bawah yaitu lantai P.

Cicada Resort Bali Ubud: Cicada Valley Suite
Sesampainya di lantai 2, kami keluar lift dan melewati hallway yang mana semua kamar berada sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan merupakan void dengan taman air berada di lantai P. Ada terdapat 6 kamar di masing-masing lantai 1, 2, dan 3.


Kami di-assign ke kamar bernomor 205 yang berada di tengah-tengah gedung dan walaupun kamar ini disebut sebagai sebuah ‘suite’ namun sebenarnya bentuknya lebih tepat disebut sebagai ‘junior suite’ yang mana bagian ruang tidur menjadi satu dengan bagian ruang tamu. Kamar ini berukuran sebesar 66 meter persegi.




Layout penempatan ranjang terasa cukup berbeda dengan kebanyakan hotel lainnya yang mana ranjang ditaruh di tengah-tengah ruangan dengan meja kerja menempel persis di bagian belakang head board. Di sisi tembok yang melatar-belakangi meja kerja ini ditempatkan sebuah set lemari yang dibuat built-in dan rapi mengisi sebagian area tembok.
Terdapat dua lemari pakaian yang mengapit sebuah area rak koper dan lemari mini bar. Berada di lemari yang pertama adalah bath robes, slippers, dan laundry bags, sedangkan berada di lemari yang kedua adalah safe deposit box, lampu portabel, sebuah tas anyaman beserta dua topi yang bisa dipergunakan selama menginap.





Penampang lemari mini bar dipergunakan untuk menata mesin kopi Nespresso, teko elektrik, dan juga air minum Cleo botol kaca. Uniknya, hotel ini sebagian menggunakan kopi kapsul dari Nespresso dan juga non-branded lainnya sedangkan untuk teh dipergunakan loose tea yang dikemas apik ke dalam kontainer kaca individual.
Di dalam lemari terdapat kulkas chiller yang berisi minuman-minuman dari mini bar berbayar, sedangkan di sisi dalam lemari sebelahnya dipergunakan untuk menata piranti pecah-belah seperti piring, mangkuk, gelas wine, gelas penyeduh teh, dan juga makanan kecil berbayar.




Ranjang di kamar saya menghadap langsung ke arah pemandangan lembah khas Ubud dan juga ke kolam renang sehingga membuat saya betah bermalas-malasan di atas kasur. Di sisi kiri depan ranjang adalah living area dengan sebuah sofa sederhana untuk dua orang dengan sebuah televisi di seberangnya. Menunggu di meja ruang tamu adalah sajian welcome amenity berupa satu keranjang buah-buahan lokal beserta cemilan cookies dan madeleines, tak lupa terdapat welcome letter yang ditulis dan ditanda tangani oleh General Manager langsung.






Kamar saya memiliki balkoni yang juga dilengkapi dengan sofa-sofa nyaman dan juga terdapat jemuran pakaian dari kayu. Pemandangan dari kamar ini menurut saya sangat cantik, jika memang Anda menyukai pemandangan lembah dan kolam renang yang terlihat luas dan sweeping, saya sarankan Anda untuk memilih tipe kamar Cicada Valley Suite ini dibandingkan tipe kamar lainnya.




Perlu digarisbawahi bahwa hotel Cicada Ubud ini sejatinya lebih diperuntukkan kepada pasangan dan bukan untuk teman yang berwisata bersama-sama. Lihat saja dari area kamar mandi yang menjadi satu dengan area utama kamar, tidak ada penyekat untuk privasi sama sekali dan faktanya tidak tersedia kamar dengan konfigurasi dua ranjang twin.
Saya yang menginap dengan mengajak teman tentu kami dibuat geli saat melihat tidak adanya privasi di kamar ini, namun pihak hotel telah mengantisipasi aspek ini dan menawarkan untuk memasang tirai selama kami menginap.


Kembali ke aspek-aspek kamar mandi, terdapat double vanities lengkap dengan amenities mandi lengkap dan juga alat pengering rambut di dalam salah satu rak terbuka di bawah wastafel. Toiletries di sini menggunakan Cicada branded yang sepertinya adalah produk dari Sensatia.



Kloset ditempatkan di sebuah ruangan tersendiri dan area mandi berada di sisi dekat jendela kaca besar mengarah pemandangan lembah. Di area kamar mandi ini terdapat bath tub dan juga shower dengan dua mode pancuran, yaitu: pancuran air hujan dan pancuran gantung. Sayang sekali tekanan air untuk shower kurang kencang sehingga tidak satisfying saat dipergunakan.





Pihak housekeeping menyediakan fasilitas turndown service setiap sore dengan merapihkan kembali semua area kamar, membuka selimut, meredupkan pencahayaan kamar, dan juga menutup rapat korden.

Cicada Resort Bali Ubud: Makan Pagi
Sarapan di Cicada Ubud mengambil venue Tangelo yang berada di lantai lobi, Tangelo merupakan sebuah rumah makan yang berbentuk wantilan sehingga tidak ada tembok yang mengelilinginya. Makan pagi di Tangelo ini disajikan sepenuhnya secara a la carte dan tidak ada batasan jumlah makanan yang dapat dipesan. Mereka menyebut experience makan pagi di hotel ini dengan sebutan ‘Infinite A La Carte Breakfast’.
Pengalaman makan pagi di Tangelo terasa sangat positif untuk saya, selain kualitas dan variasi makanan yang menurut saya sangat baik, pelayanan dari semua karyawan yang bertugas juga sama memuaskannya. Selama dua malam menginap, kami dihadapkan di situasi mengambil sarapan cukup mepet dengan akhir periode makan pagi (sarapan selesai di pukul 10:30) ini dikarenakan kami mengikuti daily resort activity sebelumnya seperti yoga dan jalan pagi ke daerah persawahan desa Sebatu yang mana keduanya berakhir di sekitar pukul 10:00.
Kami tidak pernah sekalipun merasa ‘diburu-buru’ untuk segera menyelesaikan makan pagi, memang kami tidak pernah memesan makanan melewati pukul 10:30 pun begitu di saat telah usai jam sarapan para karyawan tetap saja masih proaktif menawari kami untuk menambah makanan ataupun minuman seakan-akan sarapan masih berlangsung. Mereka membuat semua tamu yang masih menikmati makan pagi merasa di-welcome untuk take their time.




Selain makanan dan minuman dipesan secara a la carte, terlihat karyawan membawa nampan dengan berbagai macam roti dengan pilihan mentega berkeliling ke tiap-tiap meja dan makan pagi dibuka dengan sepiring buah potong yang diberikan kepada semua tamu.
Beberapa menu makanan yang membedakan sarapan di resor ini dengan kebanyakan resor sejenisnya adalah adanya menu-menu seperti bulgogi dan teriyaki dengan protein daging sapi yang bisa dikategorikan sebagai protein yang harganya premium. Yum!














Cicada Resort Bali Ubud: Verdant
Cicada Ubud memiliki dua restoran yaitu Verdant dan Tangelo, jika Tangelo berada di lantai lobi maka Verdant berada di lantai dasar yang berdekatan dengan area kolam renang, pusat kebugaran, dan fasilitas spa hotel. Selama menginap di sini kami diundang untuk menikmati afternoon tea di Verdant yang tiap-tiap harinya berlangsung dari pukul 16:00 hingga pukul 17:00.
Pada saat afternoon tea kami diperkenankan untuk memesan minuman seduhan teh baik panas maupun dingin dan kami diberi tiga jenis kudapan untuk menemani teh tersebut.











Kami juga diundang untuk menikmati makan siang di Verdant namun kami memilih untuk menggantinya dengan makan malam saja dikarenakan waktu sarapan yang selalu kesiangan sehingga kami skip makan siang selama menginap di Cicada Ubud. Untuk diketahui, tidak ada perbedaan antara menu makan siang dan makan malam.








Cicada Resort Bali Ubud: Tangelo
Sempat saya jelaskan bahwa Tangelo adalah restoran utama yang dimiliki oleh Cicada Ubud yang juga menjadi venue untuk sarapan. Tangelo yang bangunan utamanya berbentuk wantilan juga memiliki area outdoor dengan pemandangan ke arah lembah. Terdapat sebuah area kosong di luar Tangelo yang pada saat saya menginap disulap menjadi lokasi makan malam romantis untuk pasangan. Cuaca yang sejuk di sore hari juga berhasil menambah kesan romantis di area tersebut.




Semua tamu menginap selain diundang untuk menikmati afternoon tea di restoran Verdant juga diundang untuk menikmati sundowner di Tangelo. Selama sundowner berlangsung di pukul 18:00 hingga pukul 19:00, kami dipersilahkan untuk memesan segelas minuman cocktail ataupun mocktail dan juga disajikan satu macam finger food.
Kami yang menginap selama dua malam maka kami berkesempatan untuk menikmati dua kali sundowner. Pilihan minuman kali itu bertemakan Halloween menyesuaikan periode stay kami yang berlangsung menjelang pertengahan bulan Oktober.






Di malam pertama menginap kami menikmati makan malam yang sangat mengesankan di Tangelo! Kami memilih three-course menu yang terdiri dari makanan pembuka, utama, dan juga penutup. Kami yang tidak memiliki ekspektasi apa-apa sama sekali berhasil dibuat terkejut dengan kualitas makanan yang disajikan di Tangelo. Selain presentasi setiap dish terlihat bagus dan delicate, cita rasa makanan yang disajikan juga cocok dengan preferensi kami. Berkaca pada makan malam saat itu saya dengan yakin akan mengulang bersantap malam di restoran ini di kesempatan lain.

Setiap makan malam di Tangelo selalu disediakan hiburan eksklusif yang dirotasi tiap-tiap harinya. Hiburan yang ada bisa saja berupa pertunjukan tari-tarian tradisional Bali maupun hiburan musik akustik, nah, saat itu makan malam kami diiringi dengan hiburan musik akustik yang sangat cocok dengan sajian fine dining yang kami nikmati.









Cicada Resort Bali Ubud: Pusat Kebugaran, Spa, dan Kolam Renang
Berada di lantai dasar selain terdapat restoran Verdant juga terdapat pusat kebugaran, spa, dan kolam renang. Persis saat keluar dari lift terlihat area pusat kebugaran yang terlihat unik karena tidak berada di sebuah ruangan tertutup. Pusat kebugaran mengisi sebuah space terbuka sehingga membuat saya cukup kaget saat pertama kali melihatnya.
Gym ini terbilang minimalis dengan mesin kardio dan alat beban yang sederhana, sayangnya tidak tersedia cermin sama sekali yang tentunya adalah fitur basic namun penting bagi weight lifter untuk memastikan keamanan form saat angkat beban untuk menghindari cedera.



Di sebelah pusat kebugaran ada terdapat fasilitas spa yang dinamakan Pravi Spa. Pravi Spa ini juga terlihat sederhana dan hanya ada dua ruang dengan dua kasur mengisi masing-masing kamar. Usut punya usut rupanya baik pusat kebugaran dan Pravi Spa ini mengisi ruangan sementara saja. Designated location untuk keduanya masih sedang dalam tahap renovasi dan belum siap untuk dipergunakan. Pantas saja…






Kolam renang beroperasi dari pukul 08:00 dan tutup di pukul 21:00 setiap harinya. Kolam renang ini merupakan kolam berbentuk kurva yang juga berupa kolam infinity. Pemandangan lembah hijau yang luscious menjadi sebuah daya tarik tersendiri saat berenang di sini. Selain kolam renang berukuran besar ini juga tersedia sebuah kolam jacuzzi air hangat yang berukuran lebih kecil.



Cicada Resort Bali Ubud: Aktivitas Resor
Menginap di sebuah resor menjadi kesempatan yang sangat tepat untuk unwind dan recharge. Tentu saja selama menginap kemarin kami ‘mengurung diri’ di hotel dan mengisi waktu yang ada dengan aktivitas-aktivitas resor yang disediakan secara gratis. Aktivitas ini berbeda-beda setiap harinya dan Anda dapat mengikuti baik di pagi hari maupun di sore hari.
Selama tiga hari dua malam menginap kami sempat mengikuti empat aktivitas yaitu: yoga, membuat canang sari, ritual melukat, dan jalan pagi hari di sekitaran sawah desa Sebatu. Saya sangat menganjurkan untuk mengikuti aktivitas-aktivitas gratis selama menginap di sini, tentu saja jika memang Anda ingin mengikuti excursions lain di luar juga dapat mengaturnya dengan pihak hotel. Tentu saja tidak gratis ya… 🙂

Yoga
Yoga yang saya ikuti adalah yoga di pagi hari pukul 09:00 hingga 10:00. Menurut saya pemilihan jam ini terbilang siang namun rupanya jam ini populer juga dengan tamu-tamu lainnya, ada terlihat enam orang lainnya yang juga mengikuti yoga bersama dengan saya. Berlokasi di halaman dekat kolam renang membuat suasana saat yoga terasa menyenangkan.



Membuat Canang Sari
Canang sari adalah persembahan harian yang dibuat oleh umat Hindu Bali sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kepada para dewa dan bentuknya adalah nampan anyaman daun kelapa muda dengan berbagai macam bunga di atasnya. Aktivitas ini menjadi sebuah aktivitas sore ringan yang therapeutic dan dilakukan di dekat pusat kebugaran. Kala itu hanya kami berdua yang mengikuti aktivitas membuat canang sari yang dipandu oleh Ms. Praba yang dengan telaten membimbing kami.



Melukat
Saya juga mengikuti ritual melukat yang merupakan sebuah ritual pembersihan diri dan penyucian secara spiritual yang biasanya dilakukan oleh umat Hindu. Walaupun begitu, ritual ini terbuka untuk semua orang yang berkenan mengikutinya tanpa kecuali. Ritual pembersihan diri ini menggunakan air yang mengalir dari mata air yang dianggap suci (tirta) dan kebetulan berada di halaman paling bawah dari hotel tersedia tirta ini.
Usai membuat canang sari, kami yang juga dibimbing oleh Ms. Praba menuruni undak-undakan hingga mencapai ke mata air dan segeralah dilaksanakan ritual melukat.

Jalan Pagi ke Sawah Sebatu
Di pagi hari terakhir kami memutuskan untuk mengikuti aktivitas jalan kaki yang berlokasi di area persawahan desa Sebatu. Slot waktu untuk jalan pagi ini dimulai pukul 08:00 hingga 10:00, lagi-lagi aktivitas ini juga sangat populer untuk diikuti para tamu menginap, ada setidaknya 11 orang bersama pemandu yang mengikuti aktivitas ini.
Kami menggunakan mobil untuk mencapai lokasi jalan kaki dan segeralah dimulai jalan kaki melewati pematang-pematang sawah yang sedang hijau-hijaunya. Saya sangat menyarankan apabila wisata membawa Anda menginap di Cicada Ubud untuk setidaknya sekali waktu mengikuti kegiatan ini. Semoga Anda mendapati pematang sawah sedang di siklus hijau seperti yang saya lihat ini atau sedang menguning siap panen.




Penutup
Cicada Resort Bali Ubud menjadi hotel berikutnya yang mengundang PinterPoin untuk merasakan pengalaman menginap di hotel yang barusan genap setahun bergabung dengan Marriott Bonvoy. Cicada Ubud ini berada di sekitaran Sebatu-Tegallalang dan merupakan sebuah hotel yang berukuran kecil dengan total 30 kamar saja.
Hotel ini memiliki dua tipe kamar suite dengan total 20 kamar dan juga dua tipe villa dengan total 10 unit. Selama dua malam menginap di pertengahan bulan Oktober 2025, kami di-assign ke tipe Cicada Valley Suite yang merupakan tipe kamar entry level dan tipe kamar terbanyak di hotel ini (ada sebanyak 18 kamar).

Menurut saya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan hotel ini murni berdasarkan pengalaman saya kala itu:
(+) Opsi menginap solid khususnya bagi pasangan yang hendak menikmati suasana tenang di Ubud. Cicada Ubud juga menawarkan banyak aktivitas harian gratis sehingga sangat tepat bagi para tamu menginap yang ingin menikmati resor sepenuhnya
(+) Semua tamu menginap di hotel ini mendapatkan gratis sarapan, afternoon tea, dan evening sundowner cocktail selama menginap di sini. Sarapan disajikan sepenuhnya secara a la carte tanpa batas. Baik kualitas dan varietas makanannya menurut kami terbilang outstanding! Tangelo juga menawarkan hidangan makan malam fine dining yang sangat memuaskan dan worth untuk dicoba
(+) Servis bisa dibilang sangat baik yang terlihat dari semua karyawan yang melayani ataupun dari karyawan yang berpapasan terlihat selalu menyapa dan berusaha untuk melakukan small talks
(-) Pusat kebugaran dan fasilitas spa (Pravi Spa) masih menempati lokasi sementara sembari menunggu lokasi permanen selesai direnovasi. Dampaknya adalah pusat kebugaran terasa kurang proper dan Pravi Spa hanya memiliki dua kamar saja
(-) Adanya perbedaan jumlah kamar terlalu drastis antara tipe kamar terendah ‘Cicada Valley Suite’ yang berjumlah 18 kamar dan satu tipe kamar atasnya yang disebut ‘Cicada Verde Suite’ yang hanya berjumlah 2 kamar saja maka upgrade kamar sepertinya lebih challenging bagi para anggota tier tinggi yang berharap mendapat upgrade saat menginap di sini.
Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada tim Cicada Ubud dan bapak Andreas Winfrey (Senior Manager, Field Marketing, Indonesia) yang telah mengundang dan memberikan pengalaman yang menyenangkan selama dua malam menginap di hotel ini. Kami tunggu undangan-undangan lainnya ya! 🙂

