Setelah melakukan devaluasi besar-besaran hingga 87% pada awal tahun 2020, kini GrabRewards kembali melakukan perubahan yang saya anggap sebagai devaluasi susulan! Efektif mulai 20 April 2020, GrabRewards akan menghilangkan fitur GrabPoints dan beralih sepenuhnya ke OVO Points.
Informasi tersebut saya temukan ketika membuka aplikasi Grab kemarin. Per hari ini, informasi tersebut sepertinya dihilangkan sementara oleh pihak Grab, untungnya saya sudah sempat mengambil screen shot-nya:
Bagaimana dengan Nasib Poin GrabRewards Saat Ini?
Jangan khawatir, poin GrabRewards Anda tidak akan hangus atau hilang. Melainkan, poin GrabRewards yang ada di akun saat ini akan dikonversi menjadi OVO Points dengan rasio transfer 1 : 20 pada tanggal 20 April 2020. Artinya setiap 1 poin GrabRewards akan menjadi 20 OVO Points yang bernilai fixed Rp 20.
Contoh jika saat ini Anda mempunyai 25.000 poin GrabRewards & tidak Anda gunakan hingga 20 April, maka poin Anda akan diubah menjadi 500.000 OVO Points yang bernilai Rp 500.000.
Artinya Anda sendiri yang harus menentukan apakah:
(a) Lebih baik untuk mentransfer poin ke KrisFlyer/GarudaMiles/Accor atau partner favorit Anda sebelum 20 April 2020
atau
(b) Menunggu poin tersebut dikonversi menjadi OVO Points yang bisa Anda gunakan untuk pembelanjaan di merchant yang menerima metode pembayaran menggunakan OVO
Saya pribadi lebih memilih untuk menukarkan seluruh poin GrabRewards saya saat ini menjadi KrisFlyer miles. Untungnya, saya masih sempat menukar dengan rasio lama (1.400 poin Grab = 160 KrisFlyer miles) seminggu belakangan ini.
160 KrisFlyer miles saya valuasi sebesar Rp 33.600 (Rp 210 / 1 KrisFlyer miles). Sedangkan jika poin Grab saya biarkan menjadi OVO Points, maka 1.400 poin Grab akan menjadi 28.000 OVO Points yang bernilai tetap Rp 28.000.
Wait a minute, rasio lama? Apa maksudnya? Bukankah rasio penukaran poin GrabRewards ke KrisFlyer masih sama? Well, GrabRewards ternyata tidak tanggung-tanggung dalam menghilangkan insentif/daya tariknya:
Devaluasi Penukaran Poin ke KrisFlyer & Accor
Pada saat yang sama, Grab secara diam-diam melakukan devaluasi penukaran poin KrisFlyer miles dan Accor Live Limitless.
Penukaran KrisFlyer yang tadinya hadir dengan rasio 1.400 poin Grab = 160 KrisFlyer miles (8,75 : 1) kini rasio tersebut telah berubah secara ajaib semalam (6 Maret 2020) menjadi 1.000 poin Grab = 100 KrisFlyer miles (10 : 1).
Hal tersebut menandakan jika Grab Indonesia mengikuti jejak Grab Singapore yang melakukan devaluasi pada rasio penukaran poin ke KrisFlyer.
Sedangkan untuk Accor Live Limitless, penukaran awal 1.900 poin Grab = 160 poin Accor Live Limitless (11,875 : 1) kini telah berubah menjadi 1.600 poin Grab = 100 poin Accor Live Limitless (16 : 1).
Artinya, kabar positif penambahan Accor Live Limitless sebagai transfer partner tidak bertahan lama.
Untungnya, rasio penukaran poin ke GarudaMiles tidak (atau mungkin belum) berubah. Anda tetap bisa mentransfer poin ke GarudaMiles dengan rasio sebagai berikut:
- 7.500 poin Grab = 1.000 GarudaMiles (7.5 : 1)
- 3.000 poin Grab = 250 GarudaMiles (12 : 1)
Jika Anda memang rutin menukar ke GarudaMiles, maka saya sarankan untuk melakukan transfer sekarang sebelum ada perubahan susulan.
Biaya Top Up Saldo OVO
Kurang kecewa? Terdapat juga beberapa perubahan negatif dengan adanya biaya Rp 1.000 untuk melakukan top up saldo OVO / Grab selain melalui driver. Artinya kini Grab telah menyamai Gojek dalam menerapkan biaya top up tersebut.
Meski biaya Rp 1.000 tidak signifikan, namun tetap saja terasa menjengkelkan karena diterapkan ditengah deretan perubahan negatif lain. Well..
Misteri Devaluasi GrabRewards
Melihat minimnya informasi yang tersedia saat ini, maka muncul beberapa pertanyaan dan prediksi di benak saya seputar masa depan GrabRewards di Indonesia.
Saya memprediksi jika opsi transfer ke KrisFlyer, GarudaMiles, dan Accor Live Limitless akan dihilangkan per 20 April 2020.
Karena jika tidak dihilangkan, maka akan muncul kesempatan untuk membeli miles KrisFlyer/GarudaMiles atau poin Accor menggunakan OVO Points, misalnya: 1.000 GrabRewards = 100 KrisFlyer miles akan menjadi 20.000 OVO Points = 100 KrisFlyer miles setelah adanya konversi 1 poin Grab menjadi 20 OVO Points.
Misteri lainnya adalah poin GrabRewards yang bisa digunakan lintas negara. Mengingat negara tetangga tidak menggunakan OVO, maka bisa saja akan ada konversi poin khusus yang dibuat. Jika tidak, mungkin juga opsi penukaran poin di luar negeri akan dihilangkan sepenuhnya. Artinya poin yang diperoleh di Indonesia hanya bisa digunakan di Indonesia.
Untuk saat ini, sayangnya kita masih buta dengan perubahan yang dilakukan oleh Grab, hanya waktu yang bisa menjawab.
Penutup
Jika sebelumnya saya merupakan loyalis Grab karena perolehan poin & status yang generous serta adanya transfer partner miles ke KrisFlyer dan GarudaMiles, kini hal tersebut tidak berlaku lagi.
Sekarang saya hanya akan membandingkan harga antara Grab v.s. Gojek dan menggunakan yang termurah. Tidak ada insentif menarik bagi saya pribadi untuk lebih memilih Grab ketimbang layanan lain.
Masa-masa emas menjadi loyalis Grab kini sepertinya sudah lewat. Bahkan tahun lalu saya sempat menemukan trik diskon 50% penukaran poin Grab menjadi KrisFlyer yang tidak berlangsung lama.
Baca artikelnya: TRIK: Diskon 50% Penukaran GrabRewards Menjadi KrisFlyer Miles
Tentunya ini menjadi sebuah kabar yang mengecewakan namun pada saat yang sama bisa dimengerti karena sudah saatnya bagi Grab untuk mengurangi pengeluaran dan mulai menghasilkan uang. Devaluasi pada loyalty program Grab ini tidak hanya berlangsung di Indonesia, tetapi juga di negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapore.
Intinya adalah gojek Dan grab sudah terlalu besar alias duopoly. Dan Mereka sangup untuk mengurangi incentives tanpa merugikan diri sendiri.
Balik lagi, seperti yang ditulis berarti tidak ada lagi kata loyalitas untuk satu pihak, Tp semata2 harga saja yg menjadi deciding factor.
Jon,
Kesannya loyalitas tidak lagi penting. Rasanya seperti kembali ke persaingan klasik: harga yang lebih murah.
Kalau pada perhatiin buat disc airport resto yang platinum juga tinggal 15% dari yang sblmnya 20%
Setuju, dulu saya rutin menggunakan Grab karena loyalty programnya mantep sekali. Sekarang seakan tidak ada perbedaannya, Gojek juga sistemnya yg suka buggy dalam menentukan posisi driver sudah membaik.
Udah jadi garbage apps, untung sudah tukar 4,2k grab rewards semenjak akun platinum saya di suspend dengan alasan miss behaviour. Pantas saja selama 5 bulanan belakangan saya tidak bisa order Grab di Indonesia maupun Luar Negeri. Baru tahu minggu kemarin chat ternyata di suspend dan percuma email berulang kali saya minta tunjukkan miss behaviour dari laporan driver dan negara mana serta bukti miss behaviour tersebut (saya trace ternyata driver Singapore) akun tetap tidak bisa dibuka dan diminta buat baru. Coba masih ada Uber di Indonesia.
Apakah ada informasi terkait bagaimana cara kualifikasi menjadi Platinum setelah beralih ke OVO Point?
Di aplikasi tertulis bahwa masa berlaku penukaran GrabPoints menjadi Accor All berlaku sampai 07 Jan 2021 dan Krisflyer Miles sampai 30 Sep 2020, jadi saya kira sampai valid date tercapai tidak akan ada perubahan valuasi GrabPoints. Eh ternyata… hahaha.
Anyway saya menemukan bahwa 1000 GrabPoints bisa ditukar dengan diskon GrabFood atau GrabRide Rp 20,000 (1 GrabPoints = Rp 20) yang mungkin sudah menjadi teaser akan valuasi GrabPoints yang akan dianut Grab mulai 20 April 2020.
Apa di sini tidak ada orang dalam Grab yg ikut baca PP? Ga bisa kasih sedikit info pemikiran Grab itu apa, emang ga tau pentingnya loyalty point??