Garuda Indonesia membukukan kerugian yang bisa diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 1,08 miliar USD (sekitar 15,66 triliun Rupiah) pada periode 9 bulan pertama tahun 2020 ini.
Hasil tersebut serupa dengan kinerja maskapai internasional lainnya yang rata-rata membukukan kerugian sepanjang tahun 2020 ini. Hal ini juga merupakan sesuatu yang sudah diekspetasikan mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung dan bahkan terus mengalami peningkatan di seluruh dunia.
Selain itu, apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dapat diketahui bahwa pendapatan Garuda Indonesia mengalami.penurunan sebesar 67,9% yang terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan penerbangan berjadwal secara drastis.
Berikut kinerja keuangan perusahaan maskapai pelat merah tersebut seperti yang saya kutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia:
Apa Kabar Dana Talangan?
Walaupun sudah disetujui, masih belum ada informasi kapan tanggal pasti Garuda Indonesia akan menerima dana talangan sebesar 8,5 triliun Rupiah.yang digadang-gadang akan bisa menghindarkan Garuda Indonesia dari posisi kesulitan keuangan (financial distress).
Posisi kas garuda yang ‘hanya’ 169,9 juta USD (sekitar 2,4 triliun Rupiah) per 30 September 2020 lalu tentu cukup mengkhawatirkan.mengingat dana ini kemungkinan akan habis hanya dalam waktu beberapa bulan kedepan jika Garuda Indonesia terus membukukan kerugian.
Oleh karena itu, saya berharap dana talangan dari pemerintah akan segera cair. Semakin cepat semakin baik karena kita tidak tahu juga sampai kapan pandemi Covid-19 ini akan berlangsung.
Informasi terbaru, Garuda Indonesia akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 November 2020 mendatang yang membahas peningkatan modal dasar dalam rangka penerbitan dan pelaksanaan Obligasi Wajib Konversi (OWK) senilai 8,5 triliun Rupiah.
Apapun itu, saya berharap dana talangan ini akan segera cair agar Garuda Indonesia bisa survive dan tentunya hal tersebut adalah berita baik bagi para pemegang GarudaMiles.
Baca juga: Panduan Lengkap Garuda Indonesia First Class
Baca juga: Panduan Lengkap GarudaMiles
Penutup
Kinerja keuangan Garuda Indonesia yang mengalami kerugian secara masif pada kuartal 3 tahun 2020 ini tidak dapat dihindarkan mengingat hampir seluruh maskapai di dunia mengalami hal yang sama persis.
Untuk saat ini, menurut saya langkah terbaik yang bisa dilakukan Garuda Indonesia adalah mengefisiensikan biaya yang ada sembari menunggu ‘dana talangan’ cair karena.bagaimanapun juga selama vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka dunia traveling tidak akan kembali seperti semula.
.
Apa pendapat Anda mengenai kinerja keuangan Garuda Indonesia yang merugi 1,08 miliar USD di kuartal 3 tahun 2020 ini?