Bersumber dari TheJakartaPost, Boeing masih belum menyetujui keputusan Garuda Indonesia yang membatalkan pemesanan 49 unit pesawat Boeing 737 MAX 8.
Ari Askhara selaku Direktur Utama Garuda Indonesia menyebutkan jika pihaknya akan berdiskusi secara internal dengan Boeing pada bulan April 2019 perihal keputusan ini.
Berita sebelumnya: Garuda Indonesia Menjadi Maskapai Pertama yang Membatalkan Pesanan Pesawat Boeing 737 MAX

Menurut Ari, Boeing sudah memahami keputusan Garuda Indonesia untuk membatalkan pemesanan Boeing 737 MAX 8. Alasan Garuda Indonesia membatalkan pemesanan ini dikarenakan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pesawat varian terbaru dari keluarga 737 tersebut.
Pada saat yang sama, Garuda Indonesia masih menaruh kepercayaan penuh kepada Boeing.
Garuda Indonesia akan mengalihkan pemesanan ke Airbus?
Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan keputusan pembatalan ini tidak didasari oleh keinginan untuk berpindah ke pabrikan pesawat lain seperti Airbus. Namun murni karena hilangnya kepercayaan masyarakat.
Sebelumnya, banyak pihak yang beranggapan jika Garuda Indonesia memanfaatkan momentum ini beralih ke pesawat buatan Airbus seperti A320neo.
Namun, Ari mengatakan bahwa Garuda Indonesia akan tetap menjadi pelanggan setia Boeing & mengharapkan dukungan dari Boeing karena telah menjadi pelanggan kunci di Indonesia.
Pendapat
Menariknya, hanya Garuda Indonesia yang telah membatalkan pemesanan Boeing 737 MAX 8. Lion Air sebelumnya gencar menyuarakan pembatalan pemesanan, namun hingga kini belum ada kabar lebih lanjut.
Bagi saya, Garuda Indonesia dan maskapai lain sah-sah saja untuk membatalkan pemesanan pesawat Boeing 737 MAX 8. Tentunya masyarakat pada umumnya (termasuk saya) merasa tidak aman setelah 2 kejadian naas yang menimpa Lion Air & Ethiopian Airlines dalam selang waktu 5 bulan.
Garuda Indonesia aslinya memiliki 49 pesawat yang masih berstatus pesanan. Sejauh ini, Garuda Indonesia baru mendatangkan 1 unit pesawat Boeing 737 MAX 8 yang kini sedang dikandangkan. Bisa dibilang, Garuda Indonesia berada di posisi yang lebih kuat ketimbang Lion Air yang “terlanjur” sudah mendatangkan 10 unit Boeing 737 MAX 8.