Jet Airways, maskapai swasta dari India yang mengoperasikan berbagai penerbangan domestik maupun internasional dikabarkan mengalami kesulitan finansial yang akut.
Perusahaan ini mengalami krisis keuangan sejak Februari 2019 lalu dan banyak dari armada pesawatnya (lebih dari 80% total armada) sudah di grounded ataupun di re-possessed akibat ketidakmampuan perusahaan dalam membayar utang-utangnya.
Satu pesawat Boeing 777-300ER (VT-JEW) milik Jet Airways bahkan telah disita di bandara Amsterdam karena tidak bisa melunasi pembayaran cicilan.
Lebih parah lagi, sekarang lebih dari seribu pilot dari Jet Airways melakukan mogok kerja akibat gaji mereka yang tidak dibayarkan selama beberapa bulan terakhir. Hal ini juga menyebabkan pemegang saham terbesar sekaligus pendiri Jet Airways yaitu Naresh Goyal mengundurkan diri dari jabatannya.
Kondisi yang cukup kacau ini tentunya berdampak pada keberlangsungan perusahaan sehingga saya secara pribadi menghimbau Anda untuk tidak memesan tiket penerbangan Jet Airways sampai terdapat kepastian mengenai masa depan perusahaan ini.
Jujur saja, tahun ini merupakan tahun yang berat bagi perusahaan penerbangan. Bulan lalu, maskapai WOW Air mengalami kebangkrutan yang mana menyebabkan penumpangnya terkatung-katung. Pada Februari lalu, 2 maskapai di Eropa yaitu FlyBmi dan Germania juga mengalami kebangkrutan.
Harga avtur yang tinggi dan ketidakpastian global seperti Brexit beberapa tahun belakangan memang menyebabkan industri penerbangan mengalami masa-masa sulit dan Jet Airways termasuk salah satu yang paling merasakan dampaknya.
Saya berharap Jet Airways tidak akan bangkrut namun melihat kondisi perusahaan yang sebagian besar armadanya sudah di sita, memiliki utang yang masif, dan pilotnya sedang mengadakan mogok kerja, jujur saya pesimistis Jet Airways akan bisa bertahan.