teks, cuplikan layar, pencakar langit

Mengenal Paper.id: Solusi Transaksi Bisnis Menggunakan Kartu Kredit

Anda pasti tahu bahwa PinterPoin cukup sering mengadakan kolaborasi dengan berbagai startup untuk mempermudah Anda mengumpulkan points & miles di mana salah satu startup favorit PinterPoin adalah Paper.id yang memungkinkan seseorang atau suatu badan usaha membayar semua jenis tagihan menggunakan kartu kredit.

Secara praktis, Paper.id memungkinkan Anda untuk membayar semua jenis tagihan (invoice) yang mungkin dulunya tidak bisa dibayar menggunakan kartu kredit menjadi bisa dibayar menggunakan kartu kredit.

Selain itu, dengan menggunakan kartu kredit sebagai media untuk bertransaksi, Anda bisa mendapatkan tambahan tempo pembayaran sehingga arus kas bisnis Anda bisa tetap stabil walaupun Anda harus membayar beberapa supplier sekaligus.

Grafis, logo, Font, lingkaran, cuplikan layar, simbol, desain grafis, deasin
Paper.id membantu Anda mengumpulkan Points & Miles melalui pembayaran transaksi bisnis

Pertimbangkan skenario sebagai berikut:

—- diperbarui sesuai dengan kondisi kartu kredit di tahun 2023

Pak Andi bekerja sebagai peternak ayam. Setiap bulan, dia harus mengeluarkan biaya sebesar 200 juta Rupiah untuk membeli pakan ayam dari salah satu supplier bernama Pak Eric.

Jika Pak Andi membayar biaya pakan ternak tersebut dengan bank transfer ataupun dengan menggunakan bilyet giro, maka beliau tidak akan memperoleh apapun dari transaksi berjumlah besar tersebut.

Sebagai perbandingan, katakan Pak Andi memutuskan untuk membayar pak Eric menggunakan Paper.id melalui fitur pembayaran invoice menggunakan kartu kredit; Maka pak Andi memiliki ‘kesempatan’ untuk bertransaksi menggunakan kartu kredit sebesar 200 juta Rupiah setiap bulannya.

Katakanlah pak Andi menggunakan kartu kredit CIMB Niaga JCB Ultimate atau Citi Prestige yang memiliki earning rate 1 KrisFlyer Mile untuk setiap transaksi 7.500 Rupiah, maka beliau akan memperoleh 26.667 KrisFlyer Miles per bulannya.

Nominal KrisFlyer Miles tersebut sudah lebih dari cukup untuk terbang one-way kelas bisnis ke destinasi Asia Tenggara manapun seperti Bangkok, Hanoi, Siam Reap, Manila, dan sebagainya yang mana harga cash rate-nya mencapai jutaan atau bahkan belasan juta Rupiah.

Memang betul terdapat biaya layanan sebesar 1,45%* (PaperPlus via BliBli/Tokopedia) namun jika dihitung-hitung lagi, 200 juta Rupiah x 1,45% hanyalah Rp2.900.000.

teks, cuplikan layar, tampilan, nomor, software, Font, Ikon komputer, Sistem operasi, Laman internet, Software aplikasi kantor
Harga tiket bisnis one-way Singapore Airlines Jakarta – Bangkok berkisar di belasan juta Rupiah

Secara praktis, seperti pada gambar di atas, Pak Andi bisa saja menebus tiket yang harganya Rp17.292.700 Rupiah hanya dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp2.900.000 alias diskon sebesar 83,2%. Tentunya hal ini sangat menarik bagi Anda yang ingin terbang di business atau bahkan first class dengan biaya sekecil mungkin.

Jika Anda pikir-pikir lagi, biaya 1,45%* tersebut merupakan biaya layanan termurah se-Indonesia di mana biaya layanan yang ada pada mesin EDC biasanya berkisar rata-rata antara 2 – 3%. Selain itu, 1,45% tersebut juga belum memperhitungkan promo yang ada di paper.id ataupun di marketplace-nya sehingga sebenarnya Anda bisa memperoleh rate di bawah itu.

Hal ini hanya bisa terjadi jika Anda menggunakan Paper.id sebagai solusi untuk transaksi bisnis Anda di mana semakin banyak Anda menggunakan kartu kredit untuk membayar supplier Anda, maka semakin cepat pula Anda bisa mengumpulkan points & miles dengan cepat.

Apapun metode pembayaran Anda, Paper.id akan menyediakan solusi-nya.

*Biaya ini sewaktu-waktu akan berubah tergantung keadaan.


Baca juga: 10 Kartu Kredit Terbaik Untuk Mengumpulkan KrisFlyer Miles

Baca juga: 10 Kartu Kredit Terbaik Untuk Mengumpulkan GarudaMiles


Penutup

Paper.id adalah salah satu startup yang sudah digunakan oleh banyak member PinterPoin dan saya sendiri secara pribadi sudah merasakan banyak sekali manfaat-nya.

Truth to be told, banyak dari kami (termasuk lebih dari separuh member grup Telegram PinterPoin) sudah menggunakan Paper.id sejak 1 November 2021 lalu untuk memfasilitasi pembayaran ataupun transaksi bisnis menggunakan kartu kredit.

Terakhir, salah satu teman saya bahkan membeli mobil Toyota Fortuner untuk operasional perusahaan menggunakan Paper.id karena pihak dealer tidak menyediakan fasilitas pembayaran menggunakan kartu kredit (padahal dealer tersebut memiliki mesin EDC).

Mungkin hal ini dikarenakan mereka tidak mau dikenakan Merchant Discount Rate (MDR) yang cukup besar

Singkat kata, Paper.id memberikan solusi untuk hal tersebut dengan memfasilitasi transaksi bisnis dan lainnya menggunakan kartu kredit serta menyediakan invoice digital, e-meterai, dan masih banyak lagi.

Penasaran dengan fitur Paper.id yang dapat mempermudah penagihan & pembayaran bisnis Anda menggunakan kartu kredit? Cek di sini untuk info lebih lanjut.

Apakah Anda tertarik mencoba fitur pembayaran invoice menggunakan kartu kredit dari Paper.id?

Share

86 comments
  1. Kalau pakai cimb niaga jcb ultimate apakah transaksi pembayaran tetap bisa diperhitungkan sebagai transaksi utk syarat program spending rewards tike biz class ANA jakarta-tokyo?
    Thx.

  2. Saya mempunyai KPM di salah satu finance/Leasing. Selama ini pembayaran via transfer Virtual Account karena tidak tersedia opsi pembayaran Kartu Kredit di E-Commerce seperti Tokopedia/Blibli untuk jenis transaksi ini. Apakah bisa memanfaatkan layanan Paper.id tsb?

  3. Bukankah lebih menguntungkan pakai CitiPayAll yang rate nya hanya 0.5 %? Ataukah ada keterbatasan2 bila menggunakan CitiPayAll ?

    1. RH,

      CitiPayAll ada batasan 50% limit kartu kredit dalam satu bulan. Paper.id memungkinkan Anda bertransaksi hingga ratusan juta atau bahkan milyaran dalam satu hari.

  4. Biayanya cukup besar ya? Meski menggunakan promo HSBC 8x, untuk mendapat 1 tiket PP Biz Class ke Middle East tetap butuh gesek >Rp 450 jt, jadi kena 1.4% fee total hampir Rp 6.5 jt… Kalau tidak ada opsi lain masih OK banget, tapi kalau ada opsi yg 100% free ya beda lagi.

  5. Ini sistemnya gimana ya kalau misal suppliernya gaptek gitu?
    Kalau dilihat di web nya kayanya lebih untuk supplier yang nerbitin invoice ke customer agar pembayaran lebih lancar.

    Bisa dibalik kah fungsinya untuk customer yang mau bayar tagihan ke supplier yang ga punya akun nya paper.id gitu?

    1. Gunawan,

      Supplier tidak perlu Anda daftarkan di paper.id ini, cukup Anda saja sebagai pengirim invoice atau jika ingin melakukan pembayaran.

      Bisa, untuk customer yang mau bayar tagihan supplier ada namanya fitur ‘paper pay-in’ kalau Anda yang mau kirim pembayaran ke supplier ada yang namanya ‘paper pay-out’.

  6. Halo Edwin, mau tanya jadi paper.id ini bisa juga ya misalnya untuk dipakai untuk pembayaran cicilan rumah yg langsung ke developer tiap bulan untuk kumpulin poin/miles? Lagi pikir mau coba kumpulin untuk spending reward jcb ultimate

  7. Using it right now to make payment to my suppliers.
    Kena biaya layanan, tapi sangat worth untuk mengumpulkan miles.
    Thanks PinterPoin for the info!

  8. Menarik tentang fitur penagihan invoice dari paper.id ini, apakah bisa Koinworks dipergunakan mirip seperti paper.id untuk menambah points CC kita?

  9. Saya baru tau mengenai paper ini. Coba2 saya hitung untuk CIMB Accor World:
    Transaksi 10,000,000 rupiah
    Fee 1.9% (Tokopedia, free account) = 190,000 rupiah
    Accor points yang didapat = 750 poin ekivalen 243,750 rupiah
    Jadi dengan fee ini masih untung sekitar 22 persen setiap transaksi.

    Adapun kalau fee sampai 2.4%, maka sudah impas fee & value yang didapat di CIMB Accor World card.

      1. Edwin,

        Saya uda spesifik tanya lewat chat WA PaperID soal pertanyaan Ronal, tapi blm ada respon,
        Kebetulan mulai dijawab Edwin, bisa dijelaskan definisi dari keperluan bisnis?
        Apa di kasus Ronal, bisnis harus mewajibkan keberadaan dokumen2 tertentu (invoice dll)? Gmana kalo skenario pura2 keperluan bisnis?

  10. Izin saya berkomen.
    Aplikasi paper.id ini cukup bagus utk pembayaran bisnis secara invoice atau non invoice. Pembayaran antara teman (peer) jg bisa.
    Yah cuma kena 1.9% teapi akan sangat cepat mengumpul point credit card yg bisa di alihkan ke kf atau asia miles.
    Nah sekarang yg saya kuatirkan adalah bagaimana implikasi kalo gesekan nilai kredit kard kita meledak (artinya jumlah yg besar) dr bulan ke bulan. Apa bisa jadi sorotan Dirjen pajak ataa perpajakan kita.

    Setahu saya kalo pemakainan credit card kita diatas 1m per thn akan dilapor ke Dirjen pajak.
    Coba ada yg bisa comment tentang hal ini? Jgn kita kejar² point dgn gesek² terus. Tp 1 sisi perpajakan kita beresiko.

      1. Sebaiknya, comment ini di hapus, nanti malah menghiglight, permasalahan di masa yg akan datang. Karena memang perundang-undangan pajak nya ada. Apabila lebih dari 1 Milyar per tahun, wajib lapor. Dan yang baca website ini pasti ada org pajak…

      1. Sepakat. Padahal transaksi kartu kredit di atas 10 juta dalam sebulan sudah dikenakan biaya meterai, yang mana kebijakan itu notabene diterbitkan oleh lembaga itu/sejenis

  11. Edwin,

    Kalo kita menggunan paper id ini tetapi melakukan transfer ke teman/saudara sendiri menggunakan cc apakah bisa? Tanpa harus repot2 untuk transfer ke supplier. Atau dr pihak paper id memang mengharuskan untuk melakukan pembayaran pembelian yg real ?

    Terima kasih

  12. @rifat,

    tentu bisa, saya sendiri pernah coba.

    namun pastikan, cicilan kendaran itu biasanya melalui VA, dan jangan lupa tambahkan biaya administrasinya.
    karena, saya pernah membayar cicilan kendaran, dan hanya kurang 5rb rupiah langsung ketolak/failed by sistem oleh bank penerima.

    Pada saat itu, dana saya di return.

    1. @ Finda : Bisa cicilan juga? Cicilan dari paperid atau dari dealer mobilnya? Apa bisa misalnya beli mobil seharga Rp 220 juta, kemudian kita bayar 70 – 70 – 80 dgn JCB Ultimate supaya dapat spending reward.

  13. Edwin,

    Buat biaya ini bakal masuk spending nya ocbc kan, dan kalau di bayar ke supplier bakal masuk atas nama paper id atau nama pt saya ya?

    1. Saya mau pake paper id tapi untuk transaksi kartu kredit.. jika CONTOH : si A, dalam sebulan bisa transaksi di paper id sampai 1 miliar, atau setahun katakanlah bisa 12 miliar, namun sesungguh nya itu transaksi yg sdh dilaporkan di pajak, apakah aman? Apakah ada yg pernah sampai dipanggil krn transaksi kartu kreditnya sangat besar? Kan tidak melanggar hukum, krn hanya menggunakan paper id sebagai media transaksi saja kan? Ini lah yg bikin bingung dan rancu aman atau tidaknya pake paper id ini utk transaksi keuangan perusahaan, yg mana sdh dilaporkan. Namun kartu nya krn pakai nama pribadi, utk transaksi perusahaan, aman kah? Bisa tlg share pengalamannya? Terima kasih

  14. Halo ko Thankyou ilmu2nya.. sy mau tanya, apakah menggunakan web ini u/ pembayaran mempengaruhi skor kredit kita di analis kk ?

  15. Halo pak, mau tanya kalo terkendala limit apakah bisa dipecah2 ? Jadi misal tagihan 50jt, jadi dibagi dan dibayar dahulu ?

  16. Pak Edwin , mau tanya, semisal ada keperluan pembayaran pakai paper out ke supplier pakai kk tapi di trf dulu ke rek pribadi kita , lalu dari rek pribadi baru di trf ke supplier, apakah itu tetep masuk transaksi yg aman dibaca oleh kreditor kk ?

  17. paper.id sangat tidak professional. Tiba-tiba di tanggal 3 May dapet email perihal perubahan biaya as per May 2023 yang tadinya 1.45% naik jadi 1.5% (utk pembyran via toped & blibli). Kalau via shopee masih 1.45%, tapi sudah lama shopee tidak bisa bayar pakai CC jadi percuma ya. Well, mungkin 0.05% untuk yang lain kecil ya tapi untuk saya sih sangat kerasa.
    Kacau, tidak ada sosialisasi jauh-jauh hari, customer yang sudah subscribe 6 bln ato 12 bln menjadi paper+ ya terperangkap dan mungkin…. hopefully not …. bakal ada kenaikan lagi di kemudian hari.

    1. tgl 19 juni akan naik lagi bunganya…semakin kurang menarik karena jika dihitung2 harga tiket mirip dengan harga pas travel fair.

  18. Jika digunakan untuk transaksi perorangan (tidak punya bisnis), apakah tetap bisa mendaftar?
    Karena pada saat pendaftaran diminta nama perusahaan dan bidang perusahaan.

    1. Kak Aurel,

      Apakah kiranya sudah berhasil upgrade Paper agar bisa transaksi paper payout lebih dari 3 juta untuk perorangan yang tidak memiliki bisnis? Karena saya juga mengalami kendala yang sama (tidak memiliki bisnis/toko online) namun terdapat beberapa kebutuhan pembayaran transaksional bisnis personal.

  19. Edwin,

    Jika kita trx dan ubah ke cicilan via paper id mnggunakan citi prestige, apakah akan bisa mendapatkan reward point citi?

  20. BRI bekerjasama dengan Paper.Id baru saja mengeluarkan kartu BRI Paper card. Bisa dapat cashback 0,1% setiap transaksi. Terdiri dari Space Card dan Universe Card (nasabah prioritas BRI) yang bisa dapat Garuda Miles juga setiap Rp 100.000.

    Secara fitur sih cashback 0,1% masih tergolong kecil dan rate milesnya gak worthed. Belum keliatan keistimewaannya bahkan untuk sekelas nasabah prioritas sekalipun yg dapat akses lounge dimana banyak kartu level atas yang lebih baik. Gak usah berharap terlalu banyak untuk mengumpulkan miles dari sini.

    Mungkin pak Edwin mau mengulasnya lebih detil?

    1. Ternyata setelah saya baca lagi, rate nya Rp 100.000 dapat 12 miles, setara 8.333/miles untuk Universe Cardnya. Ya lumayanlah, tapi syaratnya harus jadi nasabah prioritas BRI dulu. Enaknya BRI, kalau kartu co-brand biasanya limit terpisah, bukan gabungan dan cicilannya bunga murah.

      1. Saya Rasa Lumayan lah utk krt UNIVERS CARD
        [ special nsbh prio bri ]

        Saya sdg proses mau pengajuan ,hy lagi nggu dari paper id nya ,krn hy bisa di ajukan dari web paper.id.

        Tdk bisa via PBO / PBA Bri prioritas Juga saya sdh tya ke Call Centre Prioritas Bri ,hy bisa pgajuan via Paper.id website.

        Pasti limit terpisah ini dari BRI CC Reguler…Ckp lumayan utk dpt tambahan limit dri krt co brand

  21. sudah 3x pake Paper.id di bulan Juli dan ada marketing yang bantu sampe fee cuma 1.5%

    Kendala nya memang tergantung limit credit card masing2 lagi, kalau contoh seperti saya, limit saya di beberapa kartu itu hanya rata2 di 50jt sampai 60jt.

    Jadi kalau misalnya saya mau pake untuk bayar expense business yang nominal nya cukup gede seperti 100-200jt, gw harus pake 2-3 kartu kredit untuk cover pembelian tersebut dan jadi nya harus di bagi 3x

  22. Halo, saya tadi coba pay out dari paper.id, jika bukan badan usaha/PT apa memang maksimal hanya 10jt (akumulatif, bukan per day atau per month dsb)? Dan saya tanya CSnya, harus verifikasi usaha (NPWP PT, NIB) baru bisa pay out 100jt/day, betul begitu kah?

    Thanks before

  23. Maaf, pertanyaan newbie. Kalau untuk pembelian saham apa bisa ya?
    Saya biasanya langsung transfer tunai ke sekuritas yang terkait. Dihitung-hitung lumayan juga miles nya andai bisa karena sekali transaksi kadang bisa 3 digit

  24. Apakah ada yg tidak berhasil bayar paper id baik di paper id langaung, maupun dari tokopedia dan blibli menggunalan CC BNI JCB ultimate?
    Saya hari ini gagal terus…

  25. Saya mau tanya, bagaimana rekan2 disini membuat laporan biaya pembayaran paper dalam jurnal perpajakannya? Karena saya ga menemukan cara untuk ekstrak biaya khusus transaksi dari paper.id nya. Di akutansi paper juga tercatatnya cuma biaya tanpa fee nya.

  26. Cannot use AMEX cards any more for transacting Paper.id transactions via Tokopedia. Can you confirm that? I have tried on several occasions over the past few weeks using Danamon Amex Plat and I am prompted this card cannot be used and I should use another card.

  27. Edwin,

    per tgl 3 feb apakah pembayaran paper via tokped dan bli” sdh ditiadakan? tokped gagal, bli” pas masukin unique ID muncul unable to process. sy coba ampe mlm ini tgl 5 feb masi tidak bs, tanya ke cs paper ktnya ga ada masalah, sy sdh cb bbrp brand cc laen tp ttp tak bisa, cm bisa va kartu kredit di paper.
    biasanya sy srg pakai bli”

    thanks atas responnya

    1. bantu jawab.. selama ini tidak ada masalah, akhir january sempat bermasalah karena mungkin ada upgrading payment system di blibli, mulai awal feb masing-masing ecommerce mulai charge platform fee Rp. 1000 di atas fee yg sudah ada, menyedihkan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.