Boeing 737 MAX dinyatakan aman terbang | PinterPoin

Boeing 737 MAX Dinyatakan Aman Terbang oleh Regulator Penerbangan Eropa

Sejak insiden yang menimpa Boeing 737 MAX Lion Air dan Ethiopian, pesawat tersebut dilarang terbang di seluruh dunia. Namun, hari ini Boeing akhirnya mendapat kabar positif setelah sekian lama.

Melalui Bloomberg, European Union Aviation Safety Agency (EASA) atau regulator penerbangan Eropa telah menyatakan puas atas perkembangan yang dilakukan oleh Boeing untuk pesawat Boeing 737 MAX.

Meski demikian, bukan berarti Boeing 737 MAX akan segera terbang dalam waktu dekat. EASA melalui Executive Director-nya, Patrick Ky, menyatakan bahwa Boeing 737 MAX dinyatakan aman dan bisa kembali terbang sebelum tahun 2020 berakhir.

Saat ini EASA sedang menyiapkan dokumen final untuk sertifikasi kelayakan terbang yang seharusnya akan rampung bulan depan. Kemudian komentar dari publik akan dikumpulkan selama periode 4 minggu. Barulah setelah itu di bulan Desember 2020, Boeing 737 MAX bisa kembali mengudara di langit Eropa.

“Our analysis is showing that this is safe, and the level of safety reached is high enough for us.”

Patrick Ky – Executive Director European Union Aviation Safety Agency (EASA)

pesawat, outdoor, langit, kendaraan, pesawat terbang sipil, Perusahaan penerbangan, pesawat terbang, transportasi, Bandara, Perjalanan udara, tanah, awan, Mesin jet, Pesawat lorong tunggal, Mesin pesawat terbang, Pelataran pesawat, landasan, Layanan, Twinjet, Pesawat jet, Terbang, Rekayasa dirgantara, Garbarata, diparkir, penerbangan, tarmak, jet, airbus, besar
Boeing 737 MAX 8 milik Garuda Indonesia. Foto oleh Ikhwan Hidayat

Baca juga: Boeing 737 MAX Diparkir, Garuda Indonesia Rugi Rp 42 M / Bulan


Boeing 737 MAX Dituntut Lebih Baik

Meski sudah dinilai layak terbang, namun EASA nampaknya tidak akan puas dengan perkembangan saat ini. Kedepannya, EASA juga mengharapkan perkembangan lanjutan untuk Boeing 737 MAX. Spesifiknya, sistem sensor sintetis ketiga akan dipasang untuk meningkatkan level keamanan dari pesawat tersebut.

Pada insiden terjatuhnya pesawat Lion Air & Ethiopian, sistem sensor angle-of-attack (AOA) pada kedua pilot mengalami malfungsi. Sensor sintetis ketiga tersebut akan menjadi fitur back-up yang membantu pilot untuk melihat apakah pesawat mengarah ke atas atau ke bawah.

Disebutkan bahwa perlu waktu 2 tahun untuk mengembangkan sensor tambahan tersebut, yang mana akan diwajibkan pada varian terbesar Boeing 737 MAX 10 yang akan mulai beroperasi di tahun 2022.

Penutup

Regulator penerbangan Eropa telah memberikan lampu hijau untuk pesawat Boeing 737 MAX. Kemungkinan besar kita bisa melihat pesawat tersebut mulai terbang di langit Eropa sebelum tahun 2021. Melihat perkembangan positif tersebut, tidak menutup kemungkinan pesawat tersebut akan turut mendapat sertifikasi & kembali terbang juga di benua lain.

Ketika kembali terbang, saya cukup percaya bahwa Boeing 737 MAX akan menjadi salah satu jenis pesawat teraman. Wajar saja mengingat banyaknya uji coba dan regulasi baru yang harus dipenuhi oleh Boeing. Meski masih ada keraguan, saya pribadi tidak masalah untuk terbang di pesawat tersebut.

.

Sudah dinyatakan aman, akankah Anda terbang dengan Boeing 737 MAX?

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.